• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iii metode penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iii metode penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Wiersma (Emzir, 2013:

63) mendefenisikan eksperimen sebagai suatu penelitian yang sekurang- kurangnya satu variabel bebas, yang disebut variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Dalam hal ini penelitian dilakukan hanya pada satu kelas yaitu kelas eksperimen. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan pretest pada kelas eksperimen dan posttest pada kelas eksperimen setelah menerapkan metode The Learning Cell.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Bagan Rancangan Penelitian Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

(Sukardi,2003:184) Keterangan:

O1 :Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen di awal penelitian.

X :Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu metode The Learning Cell.

(2)

O2 :Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen di akhir penelitian.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhasn siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Makassar yang terdiri atas 4 kelas yaitu kelas X Akuntasi), kelas X Administrasi Perkantoran, kelas X Keperawatan, Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan. Adapun karakteristik populasi di sekolah tersebut homogen karena tidak ada pemisah antara siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Begitupun siswa yang memiliki status sosial tinggi dan status sosial rendah juga tidak dipisahkan.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas eksperimen, yaitu kelas X Keperawatan yang terdiri 17 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling atau biasa juga diberi istilah pengambilan sampel secara kelompok. Hal ini disebabkan karena populasi terdiri dari beberapa kelas dan setiap kelas disekolah memiliki karakteristik yang diasumsikan sama atau hampir sama, hal ini disebabkan pembagian kelas

D. Variabel dan Sumber Data 1. Variabel

Variabel dapat diartikan sebagai ciri dari individu objek gejala atau peristiwa yang dapat diukur secara kualitatif ataupun secara kuantitatif. Adapun yang

(3)

menjadi variabel dalam penelitian ini dengen menerapkan metode The Learning Cell adalah:

a. Hasil belajar matematika Siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar.

b. Aktivitas Siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar dalam kegiatan pembelajaran.

c. Keterlaksanaan pembelajaran siswa kelas X keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar.

d. Respon Siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar terhadap pembelajaran.

2. Sumber data

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah Siswa kelas X Keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar, guru bidang studi matematika, maupun dari pegawai tata usaha SMK Muhammadiyah 3 Makassar.

E. Prosedur Penelitian

Secara umum prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi:

a. Konsultasi dengan guru bidang studi matematika.

b. Melakukan observasi awal.

c. Membuat perangkat pembelajaran seperti RPP dan tugas untuk siswa.

d. Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas Siswa.

(4)

e. Membuat angket respon Siswa untuk mengetahui respon Siswa.

f. Membuat lembar tes hasil belajar yang berupa soal essai.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini diantaranya:

a. Memberikan pretest diawal pembelajaran (pertemuan pertama).

b. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode The Learning Cell.

c. Melaksanakan observasi terhadap aktivitas Siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Memberikan angket respon Siswa mengenai tanggapan Siswa tentang kegiatan pembelajaran melalui metode The Learning Cell.

e. Memberikan tes dalam bentuk esay untuk melakukan evaluasi (posttest).

3. Tahap Penyelesaian

Pada tahap penyelesaian dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:

a. Mengelola data hasil penelitian,

b. Menganalisis dan membahas data hasil penelitian, c. Membuat kesimpulan.

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tes hasil belajar matematika Siswa

Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh informasi tentang penguasaan Siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum diterapkan metode

(5)

The Learning Cell yang biasa disebut pretest dan setelah diterapkan metode The Learning Cell yang biasa disebut posttest.

2. Lembar Observasi

a. Lembar observasi aktivitas siswa

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas Siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengambilan data aktivitas siswa dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh seorang observer.

b. Lembar keterlaksanaan dalam pembelajaran

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Metode The Learning Cell.

3. Angket respon Siswa

Angket respon siswa dirancang untuk mengetahui respon Siswa terhadap metode The Learning Cell yang digunakan. Aspek respon Siswa menyambut pelaksanaan pembelajaran, suasana kelas, minat mengikuti pembelajaran berikutnya, cara-cara guru mengajar dan saran-saran. Angket respon Siswa diberikan ketika proses belajar mengajar selesai.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut : 1. Teknik tes

Data hasil belajar Siswa diperoleh dengan teknik tes.

(6)

2. Teknik observasi atau pengamatan

a. Data aktivitas Siswa diperoleh dengan teknik observasi atau pengamatan.

b. Data tentang kemampuan guru mengelola pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi. Observasi ini dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

3. Teknik pemberian angket

Data mengenai respon Siswa selama proses pembelajaran diperoleh dengan teknik pemberian angket.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif dan teknik statistik inferensial.

1. Analisis statistik deskriptif

Ucu Cahyana (2015: 154) menyatakan bahwa “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum/ tidak melakukan generalisasi”.

Analisis statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran umum data yang diperoleh yaitu nilai hasil belajar matematika siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran, keterlaksanaan pembelajaran, serta respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan metode The Learning Cell. Pengolahan datanya dengan cara membuat tabel distribusi

(7)

frekuensi, mencari nilai rata-rata, median, modus, variansi, dan standar deviasi untuk mendeskripsikan karakteristik variabel penelitian.

a. Analisis Data Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan pemahaman materi matematika siswa setelah diterapkan metode The Learning Cell. Kriteria yang digunakan untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa kelas X keperawatan SMK Muhammadiyah 3 Makassar dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2 Kategorisasi Standar Ketuntasan Belajar Siswa Nilai Hasil Belajar Kategori

0 – 54 Sangat Rendah

55 – 74 Rendah

75 - 84 Sedang

85 – 94 Tinggi

95 – 100

Sangat Tinggi

(Sumber: SMK Muhammadiyah 3 Makassar)

Disamping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar, secara individual. kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memenuhi kriteria ketuntasan ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yakni 75,00.

Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 85% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 75,00. Ketuntasan klasikal dapat dirumusan sebagai berikut:

(8)

Ketuntasan belajar klasikal =

Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Besarnya peningkatan hasil sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi yaitu dengan

Keterangan:

: Rata-rata skor tes akhir

: Rata-rata skor tes awal

: Skor maksimum yang mungkin dicapai

Untuk klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kriteria tingkat Gain Ternormalitas Nilai Gain Ternormalisasi Kategori

g 0,70 Tinggi

0,30 g 0,70 Sedang

g 0,30 Rendah

(Samsul Bahri,2015: 30) b. Analisis Data Aktivitas Siswa

Analisis data aktivitas dilakukan dengan menentukan frekuensi dan persentase frekuensi yang dipergunakan oleh siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode The Learning Cell.

Data mengenai aktivitas dianalisis dengan menghitung persentase tiap aktivitas siswa. Rumus :

(9)

Keterangan :

Aktivitas ke ...

Persentase aktivitas siswa

Banyaknya siswa yang melakukan n aktivitas jumlah siswa secara keseluruhan

Indikator keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 80% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

c. Keterlaksanaan Pembelajaran

Data tentang keterlaksanaan setiap langkah pembelajaran matematika dianalisis dengan mencari rata-rata persentase tiap aspek dari beberapa pertemuan yang dilaksanakan dengan kriteria pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Nilai rata-rata Kriteria 0,00 ≤ nilai < 1,50 Kurang baik 1,50 ≤ nilai < 2,50 Cukup Baik 2,50 ≤ nilai < 3,50 Baik 3,50 ≤ nilai ≤ 4,00 Sangat Baik

(Samsul Bahri,2015: 32) d. Respon Siswa

Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dianalisis dengan mencari persentase jawaban siswa untuk tiap-tiap pertanyaan dalam angket. Respon siswa dianalisis dengan melihat presentase dari respon siswa yang dihitung denngan menggunakan rumus:

(10)

Keterangan :

P : Persentase respon siswa yang menjawab senang , menarik, dan ya.

F : Banyaknya siswa yang menjawab senang, menarik, dan ya.

B : Banyaknya siswa yang mengisi angket.

Respon siswa dikatakan positif jika persentase siswa dalam menjawab senang, menarik, dan ya untuk setiap aspek ≥ 85 %.

2. Analisis statistik inferensial

Statistika inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberrlakukan untuk populasi. Teknik statistika ini dimaksud untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tentang hasil belajar matematika siswa sebelum dan setelah perlakuan berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

Untuk keperluan pengujian normalitas populasi dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0 = data berasal dari populasi yang terdistribusi normal H1 = data berasal dari data yang tidak terdistribusi normal

(11)

Pada penelitian ini meggunakan taraf signifikasi 5% atau 0,05 dengan syarat:

 Jika Pvalue ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya data hasil belajar matematika siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

 Jika Pvalue > 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, artinya data hasil belajar matematika siswa berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal.

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah diajukan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan one sample t-test dan uji Z (proporsi)

1) Ketuntasan Individu (Uji t)

Untuk menguji hipotesis digunakan uji t-test untuk satu sampel (one sample test) satu pihak dengan rumus:

0

/ t x

s n

 

Dimana:

x = rata-rata nilai posttest

0 = nilai yang dihipotesiskan yaitu 74,9 s = simpangan baku

n = jumlah sampel

Adapun syarat pengujian hipotesis:

H0 :   0 H1 :  > 0

(12)

Kriteria pengambilan keputusan H0 diterima apabila tt(1-α) dimana t(1-α) diperoleh dari daftar distribusi t dengan taraf signifikasi α = 0,05. H0 ditolak jika t>t(1-α). (Tiro, 2008: 249)

2) Ketuntasan Klasikal (Uji Proporsi Satu Pihak)

Uji Proporsi dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah diterapkan metode The Learning Cell dalam pembelajaran matematika dapat mencapai ketuntasan klasikal yang mencapai KKM minimal 85% dengan rumus:

0

0(1 0) x

Z n

n

 

 

Dengan:

x = jumlah siswa yang mencapai KKM

0 = proporsi ketuntasan klasikal 85%

n = jumlah sampel

Sumber (Tiro, 2008:248) Adapun syarat pengujian hipotesis (pihak kanan) sebagau berikut:

H0 :  = 0

H1 :  > 0

(13)

Kriteria pengujian adalah H0 diterima jika zz(1-α) dimana z(1-α)

diperoleh dari daftar normal baku. Untuk zz(1-α) maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3. Rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar melalui metode The Learning Cell

H0 : µg ≤ 0,29 melawan H1 : µg > 0,29

Dimana µg = parameterskor rata-rata gain ternormalisasi

Kriteria pengujiannnya yaitu tolak H0 jika nilai probabilitasnya (P) <

0,05 dan terima H0 jika nilai probabilitasnya (P) ≥ α = 0,05

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH KOTA DUMAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jl.Tanjung Jati No.4 Telp.0765 38367 Fax 076531041 DUMAI BERITA ACARA PENYERAHAN DAN PEMUSNAHAN BERKAS ARSIP INSTALASI RADIOLOGI Pada