27
METODE PENELITIAN
1.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Pengaruh tourist experience terhadap behavioral intention yang dilakukan di destinasi wisata Floating Market Lembang.
Floating Market Lembang terletak di Jalan Jl. Grand Hotel No. 33E, Jalur Kampung Leuit A1, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Floating Market Lembang merupakan destinasi wisata yang menawarkan konten rekreasi-kuliner, dimana wisatawan dapat berwisata rekreasi dan wisata kuliner.
Penelitian ini menggunakan satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen (bebas) adalah tourist experience dan variabel dependen (terikat) adalah behavioral intention pada Floating Market Lembang.
Adapun pengertian variabel menurut Sugiyono (2014: 61), “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetaokan oleh peneliti untuk mempelajari variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
1.2. Metode Penelitian
Menurut Darmawan (2013:127), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sugiyono (2014:2) mengemukakan “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan hasil dari masalah yang diteliti.
3.2.1. Metode yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitaif dengan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut (Sugiyono, 2014:13), metode penelitian kuantitatif adalah:
Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Greener & Martelli (2015:47), penelitian deskriptif menjawab pertanyan yang sebagian besar “faktual" pertanyaan-pertanyaan ini termasuk yang memulai dengan “bagaimana”, “apa”, “dimana”, “kapan”, “berapa banyak” dan
“seberapa sering”. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:11), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Penelitian deskriptif di dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai touris experience dan behavioral intention.
Menurut Sugiyono (2014:36) jenis penelitian verifikatif adalah jenis penelitian yang bertujuan menghubungkan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis.
Tujuan penelitian verifikatif ini adalah untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang dilaksanakan pada pengumpulan data di Floating Market Lembang dan bertujuan untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh hubungan variabel satu ke variabel lainnya. Melalui penelitian verifikatif ini maka penliti bertujuan
untuk mengetahui pengaruh variabel tourist experience terhadap behavioral intention di Floating Market Lembang.
3.2.2. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indikator, item) yang merujuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur (Silalahi, 2015:201).
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai “Pengaruh Tourist experience Terhadap Behavioral Intention di Floating Market Lembang”.
Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah variabel (X) yaitu tourist experience dan variabel (Y) yaitu behavioral intention yang terikat pada dimensi.
Berikut merupakan tabel operasional variabel dalam penelitian ini:
Tabel III.1.
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
1. Tourist experience Respon internal dan subjektif dari konsumen dengan perusahaan, baik kontak secara langsung maupun tidak langsung. (Rageh et al, 2013:136)
Dimensi:
Comfort, Hedonic, Novelty, Safety, dan Beauty (Rageh et al, 2013)
Comfort 1. Comfort
Tingkat kenyamanan iklim di Floating Market
Lembang
Ordinal
Tingkat kenyamanan fasilitas umum (toilet, tempat parkir, mushola,
dan area
bermain) Di Floating Market
Lembang
Ordinal
Tingkat kenyamanan beraktifitas di Floating Market Lembang
Ordinal
Hedonic
2. Enjoyment Tingkat kesenangan yang dirasakan saat berada di Floating Market Lembang
Ordinal
3. Exitement Tingkat
semangat yang dirasakan setelah datang ke Floating Market
Lembnag
Ordinal
4. Memorabi
lity Tingkat
kenangan yang dirasakan setelah mengunjungi Floating Market Lembang
Ordinal
Novelty
5. New Experienc e
Tingkat pengalaman baru yang diperoleh setelah mengunjungi Floating Market lembang
Ordinal
Tingkat
perubahan dan rutinitas saat berada di Floating Market Lembang
Ordinal
Safety 6. Safety
Tingkat
keamanan akses menuju Floating Market
Lembang
Ordinal Tingkat
keamanan saat beraktifitas wisata (pagar pembatas, tangga,
jembatan, dan ketersediaannya rambu-rambu peringatan) di Floating Market Lembang
Ordinal
Tingkat keamanan lingkungan sosial (parkir, dan tingkat kejahatan seperti
Ordinal
copet) di Floating Market Lembang
Beauty
7. Beauty Tingkat keindahan destinasi Floating Market Lembang
Ordinal
8. Unique Tingkat keunikan Floating Market Lembang
Ordinal 2. Behavioral Intention
Behavioral intention mengarah pada kemungkinan seorang pelanggan kembali ke perusahaan yang layanannya telah mereka gunakan atau menyebarkan informasi positif tentang suatu organisasi untuk keluarga dan teman-teman.
Othman, Zahari dan Radzi (2013)
Dimensi:
Revisit Intention dan Recommen dation Intention (Liu et al:
2013) Revisit Intention
9. Comfort 10. Enjoyment 11. Excitemen
t 12. Memorabi
lity 13. New
Experienc e 14. Safety 15. Beauty 16. Unique
Tingkat
keinginan untuk berkunjung kembali ke Floating Market Lembang atas dasar kenyaman, kesenangan, semangat, kenangan, pengalaman baru, keamanan, keindahan dan keunikan
Ordinal
Recommen dation Intention
17. Comfort 18. Enjoyment 19. Excitemen
t
20. Memorabi lity 21. New
Experienc e 22. Safety 23. Beauty 24. Unique
Tingkat
kesediaan untuk merekomendasi kan Floating Market
Lembang kepada orang lain atas dasar kenyamanan, semangat, kenangan, pengalaman baru, keamanan, keindahan dan keunikan
Ordinal
Sumber: hasil pengolahan data 2018 (diadaptasi dari Fauziah, 2016)
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen utamanya adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti (Sugiyono, 2014:92). Dalam penelitian ini semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner atau angket yang memenuhi pertanyaan.
Instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, efisien dan komunikatif, maka setiap instrumen harus memiliki skala. Berdasarkan variabel-variabel penelitian yang digunakan dan pemaparan sebelumnya yang menyatakan bahwa penelitian ini menggunakan kuesioner/angket dan diukur dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2014:134), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok oaring tentang fenomena sosial, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti dan selanjutnya disebut variabel penelitian”. Skala likert yang terdiri atas: sangat setuju, setuju, cukup setuju (netral), tidak setuju, sangat tidak setuju. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut:
1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 2. Jawaban setuju diberi bobot 4 3. Jawaban netral diberi bobot 3 4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1
Skala likert kemudian menskala individu yang bersangkutan dengan menambahkan bobot dari jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval, dengan jumlah kelas 5, intervalnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Interval = − ℎ
ℎ
Interval =5 − 1 5 Interval = 0,8
Dari skala tersebut, skala distribusi terhadap jawaban responden adalah:
a. 1,00 – 1,80 = sangat tidak setuju b. 1,81 – 2,60 = tidak setuju c. 2,61 – 3,40 = netral d. 3,41 – 4,20 = setuju
e. 4,21 – 5, 00 = sangat setuju 3.2.3. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan semua elemen dan semua objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Populasi yang diambil dari Floating Market Lembang yaitu jumlah wisatawan yang berkunjung dan mempunyai peluang yang sama untuk menjadikan sampel. Sampel yang diambil mewakili jumlah wisatawan yang berkunjung di Floating Market Lembang.
Malhotra 2014:364), mengemukakan suatu populasi adalah total dari semua elemen yang terbadi beberapa seperangkat karakteristik setiap proyek riset pemasaran memiliki populasi yang didefinisikan unik untuk dijelaskan dalam istilah parameter”.
Sugiyono (2014:39), menyatakan:
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar mewakili.
3.2.3.1. Populasi
Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah individu yang memiliki karakteristik tersebut jelas dan lengkap biasa dianggap mewakili populasi. Berkaitan dengan populasi dalam penelitian ini adalah jumlah wisatawan yang berkunjung dalam waktu satu minggu saat peneliti menyebarkan kuesioner. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Melani selaku Marketing Floating Market Lembang bahwa jumlah kunjungan wisatawan perharinya dalam weekday sekitar 3.000-4.000 wisatawan dan 7.000- 8.000 wisatawan yang berkunjung di hari Sabtu-Minggu dapat dtitotal dalam satu minggu kurang lebih ada 32.500 wisatawan yang berkunjung ke Floating Market Lembang.
3.2.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014:56), “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini, tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga, dan keterbatasan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Seperti pendapat Sugiyono (2014:120) yang menyatakan bahwa bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data dari para responden.
Sampel dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Pengambilan
sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif (Suharsimi, 2013:130). Oleh karena itu sampel diambil dari populasi yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mempermudah proses pengumpulan data yang nantinya diperlukan dan akan digunakan dalam penilitian. Untuk menghitung sampel dilakukan dengan rumus Slovin (dalam Sugiyono, 2014:62) yaitu sebagai berikut:
=1 + (e)²
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e² = Kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir e = 10% = 0,1
Dengan demikian, dapat dihitung ukuran sampel sebagai berikut:
= 32.500
1 + 32.500(0,01)
=32.500
326 = 99,69
Dari perhitungan tersebut, dapat ditemukan jumlah sampel minimal sebesar 99,69, sementara peneliti mengambil sampel sebesar 120 suntuk dijadikan responden.
3.2.3.3. Teknik Penarikan Sampel
Dalam penarikan sampel peneliti menggunakan teknik sampling jenis Sampling Insidental. Menurut Sugiyono (2014:118). Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
3.2.4. Teknik Pengujian Data
Teknik pengujian data dalam penelitian ini mengetahui kevaliditasan dan kerealibitasannya. Mengingat kualitas data yang bersumber dari hasil pengukuran akan ikut menentukan terhadap bagaiman kualitas kegiatan dari hasil suatu penelitian. Hasil penelitian dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi, sedangkan hasil penelitian dikatakan reliabel jika terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Hasil penelitian juga bergantung pada alat ukur (instrumen) yang digunakan dan data yang diperoleh. JIka alat ukur tersebut tidak valid dan reliabel, maka hasilnya tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
3.2.5.1. Uji Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2014:255) berarti instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) data itu valid.
Uji validitas yang dilakukan untuk menguji sejauh mana kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Bisa atau tidaknya kuesioner digunakan dilihat dari discriminal index dalam bentuk koefesien korelasi Spearman dengan rumus sebagai berikut:
2 2
2 2
2
2 1 2
1
2 1
n n Y n R
n X R
n n Y R X R r
i i
i i
s
rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman R(x) = Rank untuk X (skor item)
R(y) = Rank untuk Y (skor total untuk item) N = Ukuran Sampel
Kuesioner yang dapat dipakai adalah yang korelasinya positif. Validitas dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dengan ketentuan degree of freedom (df) = n-2 (n = jumlah responden). Dengan demikian, diperoleh r tabel Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.
Adapun validitas tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid.
b. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
Proses perhitungan validitas dalam penelitian ini menggunakan program software SPSS 24 for Windows. Sebelum kuesioner digunakan, diuji coba terlebih dahulu kepada sekitar 30 responden. Melalui uji validitas ini dapat diperiksa apakah kuesioner dapat digunakan atau tidak. Dapat atau tidaknya kuesioner digunakan dilihat melalui Koefisien Korelasi Rank Spearman. Berikut adalah hasil pengujian validitas yang peneliti olah dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel III.2.
Tingkat Validitas Variabel Tourist Experience (X)
No Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan
1 Item 1 0,361 0,631 Valid
2 Item 2 0,361 0,754 Valid
3 Item 3 0,361 0,715 Valid
4 Item 4 0,361 0,753 Valid
5 Item 5 0,361 0,527 Valid
6 Item 6 0,361 0,647 Valid
7 Item 7 0,361 0,513 Valid
8 Item 8 0,361 0,417 Valid
9 Item 9 0,361 0,824 Valid
10 Item 10 0,361 0,558 Valid
11 Item 11 0,361 0,679 Valid
12 Item 12 0,361 0,669 Valid
13 Item 13 0,361 0,628 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik (2018)
Hasil uji validitas pada variabel tourist exprinece yang ditampilkan pada tabel III.2. untuk hasil analisis r hitung ke-13 item tersebut menunjukkan hasil perhitungan di atas 0.361 (r table), sementara hasil perhitungan r hitung, menunjukkan hasil di bawah 0.05. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa ke- 13 pernyataan kuesioner yang digunakan dalam uji validitas tersebut, dapat dilanjutkan untuk pengambilan data berikutnya.
Tabel III.3.
Tingkat Validitas Variabel Behavioral Intention (Y)
No Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan
1 Item 1 0,361 0,830 Valid
2 Item 2 0,361 0,854 Valid
3 Item 3 0,361 0,754 Valid
4 Item 4 0,361 0,829 Valid
5 Item 5 0,361 0,720 Valid
6 Item 6 0,361 0,816 Valid
7 Item 7 0,361 0,801 Valid
8 Item 8 0,361 0,799 Valid
9 Item 9 0,361 0,814 Valid
10 Item 10 0,361 0,878 Valid
11 Item 11 0,361 0,822 Valid
12 Item 12 0,361 0,788 Valid
13 Item 13 0,361 0,853 Valid
14 Item 14 0,361 0,798 Valid
15 Item 15 0,361 0,781 Valid
16 Item 16 0,361 0,688 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik (2018)
Hasil uji validitas pada variabel behavioral intention yang ditampilkan pada tabel III.3. untuk hasil analisis r hitung ke-16 item tersebut menunjukkan hasil perhitungan di atas 0.361 (r table), sementara hasil perhitungan r hitung, menunjukkan hasil di bawah 0.05. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa ke- 16 kuesioner yang digunakan dalam uji validitas tersebut, dapat dilanjutkan untuk pengambilan data berikutnya.
3.2.5.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konstruk atau indikator variabel penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suharsimi (2013:221) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Sedangkan, menurut Malhotra (2014:317) reliabilitas adalah “the extent to which a scale produces consistent results if repeated measurements are made on the characteristic”. Artinya, suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila diukur beberapa kali dengan alat ukur yang sama.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Adapun kehandalan (reliabilitas) tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:
Tabel III.4
Koefisien Cronbach Alpha Besarnya r Interpretasi 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah Sumber: Suharsimi (2013:319)
Berkaitan dengan uji reliabilitas seperti disampaikan di atas, maka akan dilakukan uji Cronbach lpa untuk melihat konsistensi internal yang sekaligus menentukan Construct Validity dengan rumus sebagai berikut:
2 2
1 1 t
i
S S k
k
= Koefisien Reliability Cronbach K = Banyaknya Variabel Eksogen
Si = Varians dari item ke-i (i = banyaknya item) St = Varians Total (semua item digabungkan)
Adapun hasil uji reliabilitas masing-masing variabel, akan ditabulasi setelah diperoleh hasil analisis reliabilitas.
Berikut ini disajikan gambaran hasil dari uji reliabilitas dalam penelitian ini yaitu:
Tabel III.5.
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
No. Variabel r hitung (alpha) r table Keterangan 1. Tourist Experience 0.889 0.81 Sangat Reliabel 2. Behavioral Intention 0.963 0.81 Sangat Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik (2018)
Pada tabel III.5., hasil uji reliabilitas kedua variabel penelitian, keduanya menunjukkan hasil di atas 0.81, artinya bahwa baik kuesioner variabel tourist experience maupun kuesioner variabel behavioral intention dapat digunakan untuk pengambilan data selanjutnya. Perhitungan validitas dan reabilitas pertanyaan dilakukan dengan menggunakan software SPSS 24 for Windows. Setelah instrumen dikatakan valid dan reliabel, maka instrumen tersebut dapat dipakai untuk analisis selanjutnya.
3.2.5. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2014:293), mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan “langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data.” Menurut Sugiyono (2014:137), berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Data Primer
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini yang menjadi sumber data adalah kuesioner yang berisi butir-butir pertanyaan yang disebarkan kepada sejumlah responden yaitu wisatawan yang berkunjung ke Floating Market Lembang.
2. Data Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini sumber data sekunder adalah artikel, jurnal- jurnal, buku-buku, situs web internet, yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Adapun teknik pengambilan data yang peneliti gunakan yaitu:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk mengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah:
1) Kuesioner, menurut Sugiyono (2014:142), “kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Dalam penelitian ini responden diharapkan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap sebagai alternatif pilihan sebagai alat pengukur dalam penelitian.
2) Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2014:145), berpendapat bahwa “observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis.”
3) Wawancara, Sugiyono (2014:194), menjelaskan bahwa “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam serta jumlah respondennya sedikit atau kecil.”
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda- benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2013:201).
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teori sebagai acuan dan perbandingan dalam pelaksanaan penelitian, dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dijadikan landasan teoritis dari penyusunan penelitian ini.
Selain itu penelitian mempelajari mengenai dokumentasi yang ada di perusahaan seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi dan lain-lain yang menunjang penelitian.
3.2.6. Analisa Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.6.1. Analisa Data
Sugiyono (2014:147) menjelaskan bahwa “Analisis Data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”.
Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam analisis data penelitian ini melewati dua tahap, tahap pertama menganalisis tourist experience yang diberikan di Floating Market Lembang, tahap kedua mengukur tingkat behavioral intention dari hasil kuesioner.
Adapun analisis metode yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Data yang sudah tersusun dalam tabel (hasil proses tabulasi) merupakan kerangka dasar untuk analisis deskriptif. Analisis deskriptif pada penelitian ini meliputi:
a. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
Analisis deskriptif karakteristik responden pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana gambaran karakteristik pengunjung di Floating Market Lembang berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, profesi, dan pengeluaran per bulan melalui perhitungan distribusi frekuensi.
b. Analisis Deskriptif Tanggapan Responden
Analisis deskriptif tanggapan responden merupakan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang diberikan oleh responden sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan. Setiap pernyataan dalam kedua variabel memiliki 5 (lima) kriteria jawaban dengan pemberian skor dimulai dari 1, 2, 3, 4, dan 5 (skala ordinal) (Riduwan & Akdon, 2013:148).
Data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap para responden di Floating Market Lembang diolah secara statistika deskriptif untuk mengetahui tanggapan responden terhadap tourist experience dan behavioral intention. Tanggapan responden tersebut dikategorikan ke dalam 5 (lima) tingkatan yang terdiri dari “Sangat Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”,
“Cukup Setuju’, “Setuju”, dan “Sangat Setuju”. dengan perhitungan dasar sebagai berikut:
Panjang kelas =data terbesar − data terkecil jumlah kelas interval Sumber: (Sugiyono, 2014)
Sedangkan, jika diaplikasikan pada penelitian ini, maka perhitungan statistik deskriptif tersebut sebagai berikut:
= Sit − Sir jumlah kategori Keterangan:
a. Sit (skor ideal item tertinggi) = skor tertinggi x jumlah sampel x jumlah pernyataan
b. Sir (skor ideal item terendah) = skor terendah x jumlah sampel x jumlah pernyataan.
Sedangkan analisis terhadap satu variabel secara keseluruhan dilakukan perbandingan terhadap presentase skor actual dan skor idealnya, berdasarkan hasil analisis tersebut kemudian dilakukan kategorisasi terhadap tingkat nilai presentase tersebut. Penetapan kriteria kategorisasi variabel menggunakan penetapan kategorisasi Umi Narimawati pada Tabel 3.2
= 100%
Keterangan :
1. Skor aktual adalah jumlah skor jawaban responden secara keseluruhan.
2. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi dengan asumsi seluruh responden memberikan penilaian yang Sangat Baik.
Prinsip kategorisasi persentase skor jawaban responden adalah sebagai berikut:
Tabel III.6.
Kriteria Skor Jawaban Responden Berdasarkan Persentase Skor Aktual No Persentase Skor Kategori Skor
1 20% - 36% Sangat Rendah/ Tidak Baik 2 36,01% - 52% Rendah/ Kurang Baik 3 52,01% - 68% Cukup/ Cukup Baik 4 68,01% - 84% Tingi/ Baik
5 84,01% - 100% Sangat Tinggi/ Sangat Baik Sumber: Narimawati (2010:85)
2. Analisis Verifikatif
Menurut Indrawan & Yaniawati (2014:162), “Proses verifikasi data pada pokoknya untuk meyakinkan peneliti terhadap mutu data yang akan diolah.”
Analisis verifikatif data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut :
a. Menyusun data dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data diantaranya identitas responden, tanggapan dari responden mengenai variabel pada objek yang diteliti.
b. Menyeleksi data yang terkumpul agar dapat dijadikan satu kesimpulan.
c. Tabulasi data yang dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1) Memberi skor pada setiap item.
2) Menjumlahkan skor pada setiap item.
3) Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.
d. Menganalisis data dilakukan dengan mengolah data yang sudah didapat dengan menggunakan rumus statistik agar memperoleh suatu kesimpulan.
e. Pengujian data, proses pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah metode verifikatif, dan data yang sudah diperoleh akan dianalisis dengan metode analisis koefisien regresi linear sederhana.
f. Pengukuran untuk masing-masing indikator variabel dilakukan dengan skala ordinal.
3. Analisis Uji Asumsi Klasik
Asumsi yang paling lazim pada statistik parametrik adalah sampel acak yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal, data bersifat homogen dan bersifat linier (Somantri & Muhidin, 2006:289). Sehingga untuk memenuhi asumsi- asumsi itu maka dilakukan:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Oleh karena itu Susetyo (2012:144), berpendapat bahwa “sebelum melakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan pengujian model distribusi normal.” Sedangkan menurut Saputra (2012:172), “untuk mengetahui normal atau tidaknya model tersebut, dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode yang terdiri dari metode Kolmogorov-Smirnov, Liliefors, atau Chi Square.” Adapun metode yang digunakan untuk uji normalitas dalam penelitian ini, yaitu metode Kolmogorov-Smirnov. Prinsip kerja metode Kolmogorov- Smirnov, yaitu membandingkan frekuensi kumulatif distribusi teoritik dengan frekuensi kumulatif distribusi empirik (observasi).
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Dampak dari tidak terpenuhinya asumsi normalitas adalah biasnya nilai t. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016:139), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas.
Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred) dengan residualnya (SRESID). Jika model bersifat homoskedastik, maka hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Juliansyah (2014:64), berpendapat bahwa “artinya, peningkatan nilai variabel dependen pada sumbu X diikuti oleh peningkatan nilai residual.”
Adapun heteroskedastisitas ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka hal ini menunjukan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas dan, 2) Jika tidak ada titik yang membentuk pola-pola tertentu secara teratur, melainkan menyebar seacara acak diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2016:108). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW), dengan kriteria hasil:
(1) bila nilai du < DW < (4-du) berarti tidak terjadi autokorelasi (2) bila DW < dl berarti terjadi autokorelasi positif,
(3) bila DW > (4-dl) berarti terjadi autokorelasi negatif,
(4) bila (4-du) < DW > (4-dl) berarti hasil tidak dapat disimpulkan.
d. Analisis Regresi Linear Sederhana
Menurut Indrawan dan Yaniawati (2016:170), “Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).” Analisis regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas (tourist experience) terhadap variabel terikat (behavioral intention).
Rumus regresi linear sederhana yang digunakan sebagai berikut :
Sumber: Indrawan dan Yaniawati (2016)
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (Behavioral Intention) a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) X = Variabel independen (Tourist Experience)
Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
Sumber: Suharsaputra (2012:141) 3.2.6.2. Pengujian Hipotesis
Pada teknik analisa data, langkah terakhir yang dilakukan dalam penelitian adalah pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono (2014:64), “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.”
Pengujian hipotesis dilakukan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan masih harus di uji kebenarannya. Melalui penelitian ilmiah, hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima. Adapun pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan:
Y’= a + bX
22
x x
n
y x xy
b n
22 2
x x
n
xy x x
a y
1. Analisis Koefisien Determinasi
Menurut Silalahi (2015:593), “Koefisien determinasi adalah satu ukuran dari proporsi dari variansi dalam satu variabel dependen yang dihitung melalui variabel independen.” Sedangkan menurut Suharsaputra (2012:149), koefisien determinasi (r2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel bebas, terhadap variabel terikat yang merupakan pangkat dua dari koefisien korelasi kemudian dikalikan 100% menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
Sumber: Suharsaputra (2012) Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi 2. Uji T (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dan menganggap terikat yang lain konstan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Adapun rumus yang digunakan dalam uji t ini sebagai berikut:
t =r √n − 3 1 − r Sumber: Sugiyono (2014)
Keterangan:
r = korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel
t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel
KD = r2 x 100%
Uji T juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya:
a. Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima b. Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Pengujian hipotesis secara statistik dengan taraf kesalahan (α) sebesar 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima:
a. Jika Ho = 0, maka tidak terdapat pengaruh positif dari dari Tourist Experience terhadap Behavioral Intention ke Floating Market Lembang secara parsial.
b. Jika Ho ≠ 0, maka terdapat pengaruh positif dari Tourist Experience terhadap Behavioral Intention ke Floating Market Lembang, secara parsial
1.3. Tempat dan Jadwal Penelitian 1.3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian berlokasi di Floating Market Lembang yang bertempat di Jl.
Grand Hotel No. 33E, Jalur Kampung Leuit A1, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
1.3.2. Jadwal Penelitian
Tabel III.2.
Waktu Penelitian Skripsi
KEGIATAN
Bulan
April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pembuatan Judul Bimbingan BAB I, II dan III Persiapan Seminar Proposal Seminar Proposal Penyempurnaan BAB I, II dan III Observasi Lapangan Penyebaran Kuisioner Wawancara Responden
Analisis Data
Bimbingan BAB IV dan V Penyempurnaan BAB IV dan V
Persiapan Sidang Akhir
Sidang Akhir
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2018)