• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pengaruh social media marketing terhadap keputusan berkunjung di Jendela Alam Bandung. Penelitian ini menggunakan satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen (bebas) adalah social media marketing dan variabel dependen (terikat) adalah keputusan berkunjung di Jendela Alam Bandung.

Adapun pengertian objek penelitian menurut (Sugiyono, 2014), “ variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif.

Penelitian deskriptif menurut (Sugiyono, 2014) adalah penelitian yang dialakukan dengan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.

Menurut (Darmawan, 2014), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. (Sugiyono, 2014)mengemukakan “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disampaikan bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.2.1. Metode yang digunakan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penilitian deskriptif dan verifikatif. Menurut (Sugiyono, 2014), metode penelitian kuantitatif adalah:

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut (Sugiyono, 2014) jenis penelitian verifikatif adalah jenis penelitian yang bertujuan menghubungkan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis. Pemilihan metode penelitian ini dianggap tepat oleh peneliti untuk menguji hipotesis yang dilaksanakan pada pengumpulan data di jendela Alam Bandung dan bertujuan untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh variabel social media marketing terhadap keputusan berkunjung di jendela Alam.

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indicator, item) yang merujuk langsung pada hal- hal yang dapat diamati atau diukur (Silalahi, 2015)

(2)

Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah variabel (X) yaitu social media marketing dan variabel (Y) yaitu keputusan berkunjung. Berikut tabel operasional variabel dalam penelitian ini:

Tabel III.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

1

Social media

marketing (X) 1. openess

Kebebasan bergabung dengan social

media Jendela Alam

Bandung

Tingkat Kebebasan bergabung dengan social media Jendela

Alam Bandung

Ordinal

Kemudahan dalam mendapatkan informasi dan menerbitkan post di social

media secara gratis

Tingkat Kemudahan

dalam mendapatkan informasi dan menerbitkan post di social

media secara gratis

ordinal

1. Speed

Ketersediaan konten yang

di post di social media

secara cepat

Tingkat ketersediaan konten yang di post di social media

secara cepat

ordinal

2. accesibility

Kemudahan pengunjung

dalam menggunakan

social media

Tingkat kemudahan pengunjung

dalam menggunakan

social media

Ordinal

Kemudahan akses pengunjung

untuk

Tingkat kemudahan

akses

Ordinal

(3)

bergabung dengan akun Jendela Alam

Bandung

pengunjung untuk bergabung dengan akun Jendela Alam

Bandung

2.

Keputusan berkunjung

1. pemilihan

produk atau jasa Keberagaman produk wisata

Tingkat Keberagaman

produk wisata Ordinal

2. pemilihan penyalur

Harga yang ditawarkan

tingkat keekonomisan

harga yang ditawarkan

Ordinal

3. waktu kunjungan

Kunjungan pada saat peak season

Tingkat kesediaan wisatawan

untuk berkunjung

pada saat peak season

Ordinal

Kunjungan pada saat low

season

Tingkat kesediaan wisatawan

untuk berkunjung pada saat low

season

Ordinal

Sumber: hasil pengolahan data 2018

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen utamanya adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini variabel diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner atau angket. Berdasarkan variabel-variabel penelitian yang digunakan dan pemaparan sebelumnya yang mengyatakan bahwa penelitian ini menggunakan kuesioner/angket dan diukur dengan menggunakan skala likert.

Menurut (Sugiyono, 2014), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti dan selanjutnya disebut variabel penelitian”.

(4)

Skala likert yang terdiri atas: sangat setuju, setuju, cukup setuju (netral), tidak setuju, sangat tidak setuju. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut:

1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 2. Jawaban setuju diberi bobot 4

3. Jawaban netral diberi bobot 3 4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1

Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval, dengan jumlah kelas 5, intervalnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Interval = 0,8

Dari skala tersebut, skala distribusi terhadap jawaban responden adalah:

a. 1,00 – 1,80 = Sangat tidak setuju b. 1,81 – 2,60 = Tidak setuju c. 2,61 – 3,40 = Sangat tidak setuju d. 3,41 – 4,20 = Sangat tidak setuju e. 4,21 – 5,00 = Sangat tidak setuju 3.2.3. Populasi dan Sampel

3.2.3.1. Populasi

(Sugiyono, 2014), menyatakan “Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar mewakili.

Definisi populasi menurut (Sugiyono, 2014), yaitu “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2013). Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah pengunjung di Jendela Alam.

3.2.3.2. Sampel

Menurut (Sugiyono, 2014) menyatakan bahwa pengertian sampel adalahsebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

”.

Dalam penelitian ini, tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti.Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga, dan keterbatasan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti.

Seperti pendapat (Sugiyono, 2014) yang menyatakan bahwa bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

3.2.3.3. Teknik Penarikan Sampel

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif (Arikunto, 2013). Maka dari itu, dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan

(5)

pedoman pengukuran sampel menurut(Fredinand, n.d. 2013), dapat ditentukan sebagai berikut:

1. Ukuran sampel dapat sekitar 100-200 sampel pada penelitian

2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi.

Pada penelitian ini, jumlah indikator yang digunakan adalah 9 indikator (5 X indikator + 4 Y indikator). Oleh karena itu jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 9 x 10 = 90.

Berdasarkan hasil perhitungan, peneliti membulatkan jumlah sampel menjadi 100 responden.

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (Sugiyono, 2014), mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan “langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data.”Menurut , berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini yang menjadis umber data adalah kuesioner yang berisi butir-buti rpertanyaan yang disebarkan kepada sejumlah responden yaitu pengunjung di Jendela Alam Bandung.

2. Data Sekunder

Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini sumber data sekunder adalah artikel, jurnal-jurnal, buku-buku, situs web internet, yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun teknik pengambilan data yang peneliti gunakan yaitu:

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk mengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah :

1) Kuesioner, menurut Sugiyono (Sugiyono, 2014), “kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Dalam penelitian ini responden diharapkan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap sebagai alternatif pilihan sebagai alat pengukur dalam penelitian.

(6)

2) Observasi, Sutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2014), berpendapat bahwa “observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis.”

3) Wawancara, (Sugiyono, 2014), menjelaskan bahwa “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam serta jumlah respondennya sedikit atau kecil.”

b. Penelitian Kepustakaan(LibraryResearch)

Penelitian kepustakaan dilakukanuntukmemperolehdatayang bersifatteorisebagaiacuandan perbandingan dalam pelaksanaan penelitian, dengan membacadan mempelajaridaribuku-bukuyang berkaitan denganmasalahyangditeliti dan dijadikanlandasanteoritisdari penyusunanpenelitianini.Selainitupenelitianmempelajari mengenai dokumentasiyang adadi perusahaan seperti sejarah perusahaan, strukturorganisasi dan lain-lainyang menunjangpenelitian.

3.2.5. Teknik Pengujian Data

Suatu hasil penelitian dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi di lapangan ,sedangkan hasil penelitian dikatakan realiabel jika diukur dan digunakan kapanpun hasil nya akan sama.. Jika alat ukur tersebut tidak valid dan realiabel, maka hasilnya tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

3.2.5.1. Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (Sugiyono, 2014) berarti instrument yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) data itu valid.

Uji validitas yang dilakukan untuk menguji sejauh mana kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Bisa atau tidaknya kuesioner digunakan dilihat dari discriminal index dalam bentuk koefesien korelasi Spearman dengan rumus sebagai berikut:

rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman R(x

)

= Rank untuk X (skor item) R(y

)

= Rank untuk Y (skor total untuk item) N = Ukuran Sampel

(7)

Kuesioner yang dapat dipakai adalah yang korelasinya positif.Validitas dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dengan ketentuan degree of freedom (df) = n-2 (n = jumlah responden). Dengan demikian, diperoleh r tabel Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Adapun validitas tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid.

b. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

Di dalam proses penghitungannya penulis menggunakan program software SPSS 24for Windows. Sebelum kuesioner digunakan, diuji coba terlebih dahulu kepada di luar sampel terpilih, penulis menyebarkan kepada sekitar 30 responden. Melalui uji validitas ini dapat diperiksa apakah kuesioner bisa digunakan atau tidak. Bisa atau tidaknya kuesioner digunakan dilihat melalui Koefisien Korelasi Rank Spearman. Dan berikut adalah hasil pengujian validitas yang peneliti olah dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel III.2

Tingkat Validitas Variabel social media marketing (X)

No Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan

1 Item 1 0,3610 0,795 Valid

2 Item 2 0,3610 0,802 Valid

3 Item 3 0,3610 0,664 Valid

4 Item 4 0,3610 0,717 Valid

5 Item 5 0,3610 0, 695 Valid

Sumber: Hasil Output Data Statistik 2018

Hasil uji validitas pada variabel social media marketing seperti ditampilkan pada tabel di atas untuk hasil analisis r hitung ke 5item tersebut menunjukkan hasil perhitungan di atas 0.3610 (r table),sementara hasil perhitungan r hitung, menunjukkan hasil di bawah 0.05.

Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa ke-5 kuesioner yang digunakan dalam uji validitas tersebut, dapat dilanjutkan untuk pengambilan data berikutnya.

Tabel III.3

Tingkat Validitas Variabel Keputusan Berkunjung (Y)

No Pernyataan r Tabel r Hitung Keterangan

1 Item 1 0,3610 0,773 Valid

2 Item 2 0,3610 0,716 Valid

3 Item 3 0,3610 0,677 Valid

4 Item 4 0,3610 0,766 Valid

5 Item 5 0,3610 0,715 Valid

6 Item 6 0,3610 0,592 Valid

7 Item 7 0,3610 0,567 Valid

8 Item 8 0,3610 0,791 Valid

9 Item 9 0,3610 0,718 Valid

10 Itrm 10 0,3610 0,701 Valid

11 Item 11 0,3610 0,739 Valid

12 Item 12 0,3610 0,630 Valid

13 Item 13 0,3610 0,728 Valid

14 Item 14 0,3610 0,761 Valid

15 Item 15 0,3610 0,808 Valid

(8)

Hasil uji validitas pada variabel keputusan berkunjungseperti ditampilkan pada tabel di atas untuk hasil analisis r hitung ke 5 item tersebut menunjukkan hasil perhitungan di atas 0.3610 (r table), sementara hasil perhitungan r hitung, menunjukkan hasil di bawah 0.05.

Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa ke-5 kuesioner yang digunakan dalam uji validitas tersebut, juga dapat dilanjutkan untuk pengambilan data berikutnya.

3.2.5.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konstruk atau indikator variabel penelitian.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Arikunto (2013) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.Sedangkan, menurut (Malhotra, 2014) reliabilitas adalah “the extent to which a scale produces consistent results if repeated measurements are made on the characteristic”. Artinya, suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila diukur beberapa kali dengan alat ukur yang sama.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha, yaitu koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain (Noor, 2014). Adapun kehandalan (reliabilitas) tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:

a. Jika koefisien Cronbach Alpha>0,60, maka hal ini menunjukkan kehandalan (reliabilitas) instrumen.

b. Jika koefisien Cronbach Alpha<0,60, maka hal ini menunjukkan kurang handalnya instrumen.

Berkaitandenganujireliabilitassepertidisampaikan di atas, makaakan dilakukan uji Cronbach lpa untuk melihat konsistensi internal yang sekaligus menentukan Construct Validity dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

 = Koefisien Reliability Cronbach K = Banyaknya Variabel Eksogen

Si = Varians dari item ke-i (i = banyaknya item) St = Varians Total (semua item digabungkan)

Butir-butir alat pengumpul data tersebut mengacu kepada skala yang dikembangkan oleh Likert. Skala pengukuran semua variabel dalam penelitian ini adalah pengukuran pada skala interval. Adapun hasil uji reliabilitas masing-masing variabel, akan ditabulasi setelah diperoleh hasil analisis reliabilitas.Sebelum kuesioner digunakan, diuji coba terlebih dahulu kepada di luar sampel terpilih, penulis menyebarkan kepada sekitar 30 responden. Melalui uji reliabilitas ini dapat diperiksa apakah kuesioner bisa digunakan atau tidak. Bisa atau tidaknya kuesioner peneliti menggunakan uji Cronbach lpa. Dan berikut adalah hasil pengujian reliabilitas yang peneliti olah dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel III.4

Tingkat Realibilitas X dan Y

No Variabel Croabanch Alpa Keterangan

1 Social media marketing 0,789 Reliabel

2 Keputusan Berkunjung 0,929 Reliabel

(9)

Hasil uji reliabilitas kedua variabel penelitian, keduanya menunjukkan hasil di atas 0.6, artinya bahwa baik kuesioner variabel social media marketing, dan kuesioner keputusan berkunjungdapat digunakan untuk pengambilan data selanjutnya.Perhitungan validitas dan reabilitas pertanyaan dilakukan dengan menggunakansoftware SPSS 24for Windows.Setelah instrumen dikatakan valid dan reliabel, maka instrumen tersebut dapat dipakai untuk analisis selanjutnya.

3.2.6. Analisa Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.6.1. Analisa Data

(Sugiyono, 2014) menjelaskan bahwa “Analisis Data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun analisis metode yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

(Silalahi, 2015), memaparkan bahwa “Analisis deskriptif disebut juga sebagai unidimensional analysis atau univariate analysis.” Data yang sudah tersusun dalam tabel (hasil proses tabulasi) merupakan kerangka dasar untuk analisis deskriptif.Analisis deskriptif pada penelitian ini meliputi:

a. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

Analisis deskriptif karakteristik responden pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana gambaran karakteristik pengunjungdi Museum Konperensi Asia Afrika Kota Bandung berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, profesi, dan pengeluaran per bulan melalui perhitungan distribusi frekuensi.

b. Analisis Deskriptif Tanggapan Responden

Analisis deskriptif tanggapan responden merupakan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang diberikan oleh responden sesuai dengan bobot yang telah ditetapkan. Setiap pernyataan dalam kedua variabel memiliki 5 (lima) kriteria jawaban dengan pemberian skor dimulai dari 1, 2, 3, 4, dan 5 (skala ordinal) (Akdon

& Riduwan, 2013).

Data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap para responden di Jendela Alam Bandung diolah secara statistika deskriptif untuk mengetahui tanggapan responden terhadap physical evidence dan kepuasan pengunjung. Tanggapan responden tersebut dikategorikan ke dalam 5 (lima) tingkatan yang terdiri dari

“Sangat Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”, “Ragu-Ragu’, “Setuju”, dan “Sangat Setuju”.

dengan perhitungan dasar sebagai berikut:

Sumber: (Sugiyono, 2014)

Sedangkan, jika diaplikasikan pada penelitian ini, maka perhitungan statistik deskriptif tersebut sebagai berikut:

Keterangan:

a. Sit(skor ideal item tertinggi) = skor tertinggi x jumlah sampel x jumlah pernyataan b. Sir (skor ideal item terendah) = skor terendah x jumlah sampel x jumlah

pernyataan.

2. Analisis Verifikatif

Menurut(Indrawan & Yaniawati, 2016), “Proses verifikasi data pada pokoknya untuk meyakinkan peneliti terhadap mutu data yang akan diolah.” Analisis verifikatif data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut:

(10)

1. Menyusun data dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data diantaranya identitas responden, tanggapan dari responden mengenai variabel pada objek yang diteliti.

2. Menyeleksi data yang terkumpul agar dapat dijadikan satu kesimpulan.

3. Tabulasi data yang dilakukan dengan langkah sebagai berikut : a. Memberi skor pada setiap item.

b. Menjumlahkan skor pada setiap item.

c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

4. Menganalisis data dilakukan dengan mengolah data yang sudah didapat dengan menggunakan rumus statistik agar memperoleh suatu kesimpulan.

5. Pengujian data, proses pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah metode verifikatif, dan data yang sudah diperoleh akan dianalisis dengan metode analisis koefisien regresi linear sederhana.

6. Pengukuran untuk masing-masing indikator variabel dilakukan dengan skala ordinal.Teknik analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel adalah analisis korelasi peringkat Koefisien Korelasi Rank Spearmanmenggunakan software SPSS 24 for Windows.

3. Analisi Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Statistik inferensial atau induktif memerlukan adanya model distribusi untuk menaksir parameter populasi.Oleh karena itu, sebelum melakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan pengujian model distribusi normal (Susetyo, 2012).Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Siregar, 2013).Untuk mengetahui normal atau tidaknya model tersebut, dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode yang terdiri dari metode Kolmogorov-Smirnov, Liliefors, atau Chi Square (Suharsaputra, 2012).Adapun metode yang digunakan untuk uji normalitas dalam penelitian ini, yaitu metode Kolmogorov-Smirnov.Prinsip kerja metode Kolmogorov-Smirnov, yaitu membandingkan frekuensi kumulatif distribusi teoretik dengan frekuensi kumulatif distribusi empirik (observasi).

(11)

Jika data menyebar di sekoitar garis diagonal danmengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsinormalitas. Namun jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Dampak dari tidak terpenuhinya asumsi normalitas adalah biasnya nilai t. jika analisimenggunakan metode parametric, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho : data berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Ghozali, 2011), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred) dengan residualnya (SRESID). Jika model bersifat homoskedastik, maka hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Menurut (Noor, 2014)“peningkatan nilai variabel dependen pada sumbu X diikuti oleh peningkatan nilai residual.” Adapun heteroskedastisitas ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka hal ini menunjukan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas dan,

b. Jika tidak ada titik yang membentuk pola-pola tertentu secara teratur, melainkan menyebar seacara acak diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut (Indrawan & Yaniawati, 2016), “Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).” Analisis regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas (Fasilitas Wisata) terhadap variabel terikat (Kepuasan Pengunjung).

d. Rumus regresi linear sederhana yang digunakan sebagai berikut : Sumber: (Indrawan & Yaniawati, 2016)

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (Kepuasan Pengunjung) a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

(12)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) X = Variabel independen (Fasilitas Wisata)

e. Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: (Suharsaputra, 2012:141) 3.2.6.2. Pengujian Hipotesis

Pada teknik analisa data, langkah terakhir yang dilakukan dalam penelitian adalah pengujian hipotesis. Menurut (Sugiyono, 2014), “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.”

Pengujian hipotesis dilakukan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan masih harus di uji kebenarannya. Melalui penelitian ilmiah, hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima. Adapun pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan koefisien determinasi.

1. Analisis Koefisien Determinasi

Menurut (Silalahi, 2015), “Koefisien determinasi adalah satu ukuran dari proporsi dari variansi dalam satu variabel dependen yang dihitung melalui variabel independen.”

Sedangkan menurut(Suharsaputra, 2012), koefisien determinasi (r2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel bebas, terhadap variabel terikat yang merupakan pangkat dua dari koefisien korelasi kemudian dikalikan 100%

menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

Sumber: Suharsaputra (2012) Keterangan:

KD = KoefisienDeterminasi r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

2. Uji T (Uji Parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dan menganggap terikat yang lain konstan.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Adapun rumus yang digunakan dalam uji t ini sebagai berikut:

Sumber: (Sugiyono, 2014) Keterangan:

= korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel Uji T juga bisa dilihat padat ingkat signifikansinya:

a. Jika tingkat signifikansi<0,05, maka H

0 ditolak dan H

1diterima b. Jika tingkat signifikansi>0,05, maka H

0 diterima dan H

1ditolak

Pengujian hipotesis secara statistic dengan taraf kesalahan (α) sebesar 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima:

a. Jika Ho=0, maka tidak terdapat pengaruh positif dari dari social media marketing terhadap Keputusan Berkunjung di Jendela Alam secara parsial.

(13)

b. Jika Ho ≠ 0, maka terdapat pengaruh positif dari social media marketing terhadap Keputusan Berkunjung di Jendela Alam, secara parsial.

3.3. Tempat dan Jadwal Penelitian 3.3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian berlokasi di Jendela Alam Bandung JL. Sersan Bajuri Km 4.5 Ledeng, Lembang, Bandung

3.3.2. Jadwal Penelitian

Tabel III.5 Jadwal Penelitian

KEGIATAN

Bulan

April Mei Juni Juli Agustu

s

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pembuatan Judul

Bimbingan BAB I, II dan III   

Persiapan Seminar Proposal

Seminar Proposal

Penyempurnaan BAB I, II dan III   

Observasi Lapangan   

Penyebaran Kuisioner  

Wawancara Responden  

Analisis Data  

Bimbingan BAB IV dan V   

Penyempurnaan BAB IV dan V   

Persiapan Sidang Akhir

Sidang Akhir

Sumber: Hasil olahan peneliti 2018

Referensi

Dokumen terkait

Yaitu dengan melakukan penelitian langsung pada objek yang sedang diteliti, dalam hal ini adalah kantor PT DISDUS INDONESIA atau GROUPON INDONESIA Bandung, dengan

Sebelum pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi langsung

Jenis penelitian yang dilakukan adalah field research (penelitian lapangan) yaitu dengan terjun secara langsung ke lapangan untuk menggali permasalahan yang

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk

Metode pengumpulan daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Lapangan (Field Research), yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung

Jenis penelitian ini adalah Field Research (penelitian lapangan) yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung terjun kelapangan yang akan diteliti dan mengadakan

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan cara turun langsung ke lapangan untuk menggali data dan informasi yang yang diteliti. pendekatan penelitian

Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti yaitu kawasan wisata belanja Kota Bandung dalam penelitian ini Kawasan