BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2021 lokasi penelitian di Provinsi Bengkulu,pada kawasan Hutan Lindung Bukit Daun Register V Provinsi Bengkulu. Lokasi penelitian ditentukan dengan cara sampel pengelompokan berstrata, yaitu berdasarkan ketinggian lokasi dari permukaan laut. Yang berlokasi di pada kawasan Hutan Lindung Bukit Daun Register V Provinsi Bengkulu.
B. Perlengkapan Penelitian
Perlengkapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Kompas, hagameter, lux-Meter, hygrometer, clinometer, teropong, soil moisture tester, termometer maksimum-minimum, meteran, gunting, parang, pancang, stick, tali rapiah, alat tulis.
C. Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan melakukan survei terlebih dahulu, observasi dan pengambilan data vegetasi digunakan metode eksploratif dan purposive sampling untuk metode yang dilakukan di lokasi. Dalam hal ini pada areal sampel 13 Ha dilakukan penelitian pembuatan transek pengamatan sepanjang dengan pembuatan plot-plot pengamatan vegetasi pada lokasi-lokasi tertentu (lokasi target) di mana keberadaannya Amorphophallus titanum Becc.
sedangkan pada lokasi-lokasi lainnya (di luar lokasi target) di lakukan surve eksploratif secara acak untuk mendata keberadaan individu Amorphophallus titanum Becc. dan kondisi habitatnya.
Pada transek-transek pengamatan di lokasi target dilakukan pendataan 10 x 10 m2 diidentifikasi semua pohon dalam plot yang jenis tumbuhan memiliki diameter batang> 10 cm pada ketinggian 150 cm dari permukaan tanah. Pada plot 5 x 5 m2 untuk mengidentifikasi jenis-jenis tingkat sapling. Pada plot 1 x 1 m2 untuk mengidentifikasi vegetasi dasar masing-masing sebanyak 13 plot contoh pengamatan. Hasil pendataan jumlah individu Amorphophallus titanum Becc.
22
untuk mendapatkan nilai-nilai keanekaragaman pada jenis-jenis tumbuhan lain maka penyusun habitat tumbuhan lain diolah.
D. Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data 1. Prosedur kerja analisis vegetasi
a. Tingkat pohon; semua pohon dalam plot berukuran 10 x10 m diidentifikasi, meliputi diameter batang pada ketinggian 150 cm, tinggi tumbuhan, dan luas penutupan bidang dasar .
b. Tingkat sapling; adalah semua tumbuhan yang berdiameter 2-10 cm pada ketinggian 50 cm dari permukaan tanah.
c. Vegetasi dasar; Tumbuhan yang berdiameter < 2 cm digolongkan vegetasi dasar.
d. Untuk melihat stratifikasi tumbuhan ditentukan dengan memanfaatkan data tinggi tumbuhan diukur dengan hagameter yaitu pada tumbuhan yang tergolong tingkat pohon.
2. Data Faktor Lingkungan Abiotik
a. Suhu dan kelembaban udara diukur tiga kali, Suhu dicatat dengan termometer yang diletakan satu meter dari permukaan tanah dalam plot pengamatan. Suhu maksimum- minimum dicatat dalam rentang 24 jam.
Kelembaban udara relatif diukur dengan hygrometer, alat ini diletakan 1 m dari permukaan tanah.
b. Suhu dankelembaban tanah pada kedalaman 5 cm. Kelembaban tanah diukur dengan soil moisture tester pada kedalaman 5-10 cm.
Gambar 2. AlurJelajar yang dilakukan
c. Itensitas sinar matahari yang masuk kehutan diukur dengan lux-meter, pada sekitar pusat plot atau tempat tumbuhnya Amorphophallus titanum Becc.
d. Data iklim makro yang meliputi curah hujan , kecepatan angin , suhu dan kelembaban udara diambil dari data sekunder yang dicatat pada stasiun klimatologi terdekat atau yang mewakili lokasi penelitian .
e. Data topografi diambil dari data pengukuran langsung, arah lereng diketahui dengan menggunakan arah kompas. Ketinggian tempat diukur dengan altimeter .kelerengan lahan atau plot contoh diukur dengan clinometer . f. Tata letak dan data guna lahan pada kawasan penelitian dilakukan dengan
mengamati kawasan sekitar lokasi dari data pengamatanyang dianggap mewakili.
E. Analisis Data
Untuk mengkarakteristik struktur dan komposisi jenis mengunakan perhitungan analisis vegetasi cit. Arianto (2018), (pohon, sapling, dan vegetasi dasar) Analisis Data menggunakan perhitungan:
Kerapatan =
Kerapatan Relatif (KR) =
Frekuensi =
Frekuensi Relatif (FR) =
100%
Dominansi =
Dominansi Relatif (DR) =
Untuk Indeks Nilai Penting (Pohon dan Tiang) INP = KR + FR + DR
Untuk IndeksNilaiPenting (Semai, Pancang, TumbuhanBawah) INP=KR+FR
F. Analisis Kelayakan Sumber Belajar
Menurut Depdiknas (2008) Lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja
didefinisikan sebagai alat dasar yang berisi langkah-langkah proses yang diperlukan untuk membantu siswa dalam mengkonfirmasi pengetahuan dan pada saat yang sama memberikan partisipas iatau motivasi siswa sehingga timbul ketertarikan dan perhatian terhadap mata pelajaran tersebut oleh Celikler (2010).
Manfaat lembar kerja peserta didik bagi guru yaitu memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sedangkan bagi siswa dapat belajar secara mandiri dan mampu memahami maupun menjalankan suatu tugas tertulis (Prastowo, 2012). Dapat menciptakan interaksi antara guru dan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif, efektif dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pemanfaatan lembar kerja peserta didik.
Dalam perhitungan secara deskriptif kuantitatif pada data dalam kelayakan maka Angka hasil uji yang diperoleh di ubah kedalam presentase dengan rumus:
Keterangan:
Va: nilai total skor N :Jumlahskor A :nilai 100%
t :skor total maksimum
Tabel 3.KriteriaInterprestasiSkorUjiValidasi
Presentase
KriteriaResponValidasi KriterianResponKeterbacaan
25 ≤ Va< 40 SangatTidak Valid Sangat Tidak Layak 41 ≤ Va< 55 Tidak Valid Tidak Layak
56 ≤ Va< 70 Cukup Cukup Layak
Valid 71 ≤ Va<
85
Valid Layak
86 ≤ Va< 100 Sangat Valid Sangat Layak