• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iii metode pengembangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bab iii metode pengembangan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Model pengembangan yang akan digunakan pada pembuatan modul ini adalah pengembangan model 4-D. Digunakannya model pengembangan 4-D karena menurut penulis sangat cocok digunakan dalam penelitian pengembangan yang akan dilakukan. Mengembangkan bahan ajar yang layak dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan, maka diperlukan penelitian pengembangan (Research and Development). Tujuannya agar lebih fokus untuk menghasilkan dan mengembangkan bahan ajar yang dibutuhkan dan layak digunakan oleh peserta didik.

Model 4D ini memiliki kekurangan dan kelebihannya. Kekurangannya terletak pada analisis tugas yang sejajar dengan analisis konsep, sehingga kesulitan mana dahulu yang akan dilaksanakan. Kelebihan model 4-D adalah sudah menjelaskan langkah-langkah pengembangannya, sehingga lebih sistematis dan terperinci. Jaya, dkk. (2014) model 4D ini memiliki langkah- langkah yaitu, (1) define (pendefisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan), dan (4) disseminate (penyebaran).

Thiagarajan, dkk. yang dikutip Trianto (2012: 93) mengemukakan bahwa model pengembangan dan penelitian memiliki macam-macamnya, yang digunakan adalah model pengembangan Four-D (4-D). Tahapannya ialah pertama adalah Define, tahap kedua adalah Design, tahap ketiga adalah Development dan tahap terakhir adalah Disseminate, namun peneliti hanya sampai pada tahap 3 yaitu Development atau tahap pengembangan. Tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.

(2)

Gambar 3. Modifikasi Tahapan Model 4-D (Trianto (2012: 94))

B. Prosedur Pengembangan

Trianto (2012) mengatakan bahwa tahap pertama, define (penyebaran) dilakukan untuk menetapkan syarat pembelajaran dan menganalisis tujuan dari bahan ajar yang akan dikembangkan. Terdapat 5 langkah pokok seperti yang tertera pada gambar 3. Analisis tugas dan analisis konsep memiliki kedudukan yang sejajar, sehingga sering kali peneliti hanya melakukan salah satu dari keduanya. Tahap kedua, design (perancangan) dilakukan untuk menyiapkan dan merancang perangkat dengan langkah yaitu menyusun bahan ajar dengan mengadopsi dan mengadaptasi buku biologi serta sumber-sumber dari internet, menyusun lembar validasi, lembar observasi dan angket respon dari peserta didik terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Tahap ketiga, development (pengembangan) dilakukan untuk menghasilkan bahan ajar yang sudah divalidasi oleh ahli desain dan materi. Langkahnya yaitu memvalidasi bahan ajar yang dikembangkan dan direvisi, validasi perangkat dengan instrumen, dan menguji coba modul yang dikembangkan untuk mendapatkan respon dari

Analisis Awal Akhir

Analisis Siswa

Analisis Tugas Analisis Konsep

Spesifikasi Tujuan

Penyusunan Media

Pemilihan Format

Validasi Ahli

Uji Coba

Define

Design

Development

(3)

peserta didik. Tahap akhir yaitu disseminate (penyebaran) tidak dilakukan untuk karena keterbatasan biaya dan juga waktu.

Prosedur pengembangan model 4-D diantaranya yaitu:

1. Define (Pendefinisian)

Kegiatan yang dilakukan untuk mendefinisikan ataupun untuk menetapkan syarat pengembangan. Model pengembangan yang lain menyebutnya analisi kebutuhan. Setiap produk analisis kebutuhannya berbeda- beda. Berikut adalah uraian tahapannya:

a. Analisis Awal Akhir

Analisis awal akhir berfungsi untuk mengetahui masalah yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran biologi di sekolah sehingga dapat menetapkan bahan ajar seperti apa yang dikembangkan untuk digunakan sebagai alternaif perangkat pembelajaran yang relevan. Berdasarkan hasil pengalaman PLP II dan wawancara yang dilakukan dengan guru biologi di SMA Negeri 4 Metro bulan Agustus 2020, ditemukan sejumlah informasi terkait pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian ini, bahwa bahan ajar yang digunakan adalah buku paket yang menjadi satu-satunya bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik. Jumlah buku paket yang kurang menyebabkan beberapa peserta didik yang tidak mendapatkan buku. Gambar jamur yang terdapat di buku paket tidak berwarna menyebabkan peserta didik tidak dapat mengetahui gambarnya dengan jelas. Oleh karena itu, peneliti mengambangkan modul. Pengembangan modul ini diperlukan sebagai bahan ajar tambahan untuk mendukung peserta didik belajar secara mandiri. Modul ini berbasis model POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) yang diterapkan pada materi Jamur. Model POGIL diharapkan cocok dengan pembahasan materi jamur karena pembahasan materi yang rumit dan luas sehingga diperlukan bimbingan (guided) dalam pembelajarannya. Modul yang dikembangkan diharapkan dapat membuat peserta didik lebih memahami materi dengan penunjang gambar yang relevan, dalam modul disediakan QR Code dan link yang digunakan sebagai akses menuju video atau artikel materi jamur.

b. Analisis Peserta Didik

Kegunaan dari analisis ini adalah untuk mengetahui karakteristik peserta didik dalam menyusun bahan ajar yang disesuaikan dengan kemampuan

(4)

akademik. Hal penting dalam proses pembelajaran adalah guru harus mengetahui karakteristik peserta didik karena semuanya harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik tersebut. Kemampuan awal peserta didik pada umumnya berbeda-beda setiap individu. Berdasarkan wawancara, peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi pokok Jamur pada sub reproduksi jamur Ascomycota, Zygomycota dan Basidiomycota baik itu seksual maupun aseksual dan contoh-contoh yang disajikan gambarnya kurang jelas.

Pemahaman peserta didik terhadap materi hanya sebatas pengetahuan umum saja, seperti habitat jamur, struktur jamur, contoh jamur mikroskopis dan makroskopis terlepas dari klasifikasi jamur tersebut yang sering ditemui di lingkungan sekitar.

Perkembangan kognitif peserta didik tentu berbeda-beda. Tingkat perkembangan kognitif peserta didik pada SMA kelas X sudah memasuki tahap operasional formal, artinya peserta didik dianggap sudah bisa berpikir secara kritis, analitis, memecahkan masalah dan memberikan pendapatnya terhadap suatu hal. Hal ini dapat menjadi modal utama untuk peneliti mengembangkan bahan ajar yang dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan tersebut.

c. Analisis Konsep

Analisis konsep dilakukan untuk menentukan materi secara garis besar yang akan diterapkan pada modul, kemudian dirinci setiap sub bab materinya.

Analisis konsep dilakukan dengan cara menelaah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan dirumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

KI dan KD di dalam K13 sebagai berikut:

Kompetensi Inti (KI):

3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

(5)

4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar (KD):

3.7 Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

4.7 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan.

Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) sebagai berikut:

3.7.1 Menjelaskan peranan jamur dalam kehidupan

3.7.2 Menguraikan hubungan interaksi jamur dengan tanaman 3.7.3 Mengidentifikasi ciri jamur secara umum

3.7.4 Menyebutkan ciri-ciri jamur Ascomycota, Basidiomycota, Zygomycota dan Deuteromycota

3.7.5 Menjelaskan cara hidup jamur Ascomycota, Basidiomycota, Zygomycota dan Deuteromycota

3.7.6 Menjelaskan cara reproduksi jamur Ascomycota, Basidiomycota, Zygomycota dan Deuteromycota (seksual dan aseksual)

4.7.1 Membuat laporan hasil pengamatan pengamatan keanekaragaman jamur dan peranan jamur dalam kehidupan

Berdasarkan hasil telaah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) maka dapat ditetapkan konsep-konsep yang harus dipelajari dalam modul adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Peta Konsep Materi Jamur pada Modul

(6)

Berdasarkan peta konsep di atas, pembagian materi jamur menjadi 4 pertemuan, sebagai berikut:

Materi pertemuan I yaitu peranan jamur dalam kehidupan, yaitu tentang jamur yang menguntungkan dan yang merugikan serta simbiosis jamur dengan tanaman yaitu lichen dan mikorhiza.

Materi pertemuan II yaitu jamur Ascomycota, berisi pembahasan tentang ciri-ciri, cara hidup, contoh jamur Ascomycota dan cara reproduksinya baik seksual dan aseksual.

Materi pertemuan III yaitu jamur Basidiomycota, berisi pembahasan tentang ciri- ciri, cara hidup, contoh jamur Basidiomycota dan cara reproduksinya baik seksual dan aseksual.

Materi pertemuan IV yaitu jamur Zygomycota dan Deuteromycota, berisi pembahasan tentang ciri-ciri, cara hidup, contoh dari jamur Zygomycota dan Deuteromycota serta pembahasan cara reproduksinya baik seksual dan aseksual.

Setiap pertemuan ada soal latihan yang dibuat berdasarkan indikator.

Berikut adalah kisi-kisi soal yang terdapat pada tabel 3.

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Evaluasi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : X IPA

Semester : Genap Materi Pokok : Jamur

No. Indikator Soal No. Jawaban Skor

1. Menganalisis peranan jamur dalam kehidupan

1 B 20

2 D 20

3 D 20

Menguraikan hubungan

interaksi jamur dengan tanaman 4 B 20

5 B 20

Jumlah 100 2. Mengidentifikasi ciri-ciri jamur

secara umum 2 C 20

Menyebutkan ciri-ciri jamur

Ascomycota 1 C 20

Menjelaskan cara hidup jamur

Ascomycota 5 C 20

Menjelaskan jenis reproduksi 3 B 20

(7)

No. Indikator Soal No. Jawaban Skor jamur Ascomycota (seksual dan

aseksual) 4 B 20

Jumlah 100 3. Menyebutkan ciri-ciri jamur

Basidiomycota

3 D 20

4 A 20

Menjelaskan cara hidup jamur Basidiomycota

1 B 20

2 A 20

Menjelaskan jenis reproduksi jamur Basidiomycota (seksual dan aseksual)

5 B 20

Jumlah 100 4 Menyebutkan ciri-ciri jamur

Zygomycota dan

Deuteromycota

1 B 20

2 E 20

Menjelaskan cara hidup jamur

Zygomycota dan

Deuteromycota

3 A 20

4 B 20

Menjelaskan jenis reproduksi jamur Zygomycota dan Deuteromycota (seksual dan aseksual)

5 C 20

Jumlah 100

Adapaun kisi-kisi soal uji kompetensi sebagai berikut:

Tabel 4. Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : X IPA

Semester : Genap Materi Pokok : Jamur

No. Indikator Soal No. Jawaban Skor

1. Mengidentifikasi ciri-ciri jamur

secara umum 2 D 1

2. Menyebutkan ciri-ciri jamur

Ascomycota 1 D 1

3. Menjelaskan cara hidup jamur

Ascomycota 5 C 1

4. Menjelaskan jenis reproduksi jamur

Ascomycota (seksual dan aseksual) 3 B 1

4 D 1

5. Menyebutkan ciri-ciri jamur

Basidiomycota 8 D 1

(8)

No. Indikator Soal No. Jawaban Skor 6. Menjelaskan cara hidup jamur

Basidiomycota 6 B 1

7 B 1

7. Menjelaskan jenis reproduksi jamur Basidiomycota (seksual dan

aseksual)

14 D 1

8. Menyebutkan ciri-ciri jamur Zygomycota dan Deuteromycota

9 C 1

10 A 1

11 A 1

9. Menjelaskan cara hidup jamur

Zygomycota dan Deuteromycota 12 D 1

10. Menjelaskan jenis reproduksi jamur Zygomycota dan Deuteromycota

(seksual dan aseksual) 13 E 1

11. Menganalisis peranan jamur dalam kehidupan

16 D 1

18 B 1

20 D 1

12. Menguraikan hubungan interaksi jamur dengan tanaman

17 A 1

15 A 1

19 E 1

Jumlah 20

d. Analisis Tugas

Tahapan ini dilakukan untuk menentukan tugas apa yang akan dikerjakan oleh peserta didik. Analisis ini juga berfungsi untuk menetukan cakupan dan urutan pembahasan materi yang akan dikembangkan pada modul. Kompetensi Dasar yang digunakan 3.7. Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan dan 4.7. Menyajikan laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan. Tugas yang diberikan kepada peserta didik berupa pengerjaan LKPD yang mengamati gambar, mengamati video, mengamati jamur mikroskopis dengan mikroskop dan mengidentifikasi peranan jamur, yang kemudian hasil pengerjaan tersebut disusun menjadi sebuah laporan sebagai tugas akhir peserta didik.

e. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran ditentukan dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) berdasarkan KI dan KD. IPK ini yang menjadi dasar penyusunan modul

(9)

yang kemudian diturunkan menjadi tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran inilah yang menjadi target pencapaian peserta didik. Tujuan pembelajaran dirumuskan sebagai berikut:

1. Peserta didik dapat menganalisis peranan jamur dalam kehidupan dengan membaca buku sumber secara cermat dan melihat langsung dalam kehidupan nyata

2. Peserta didik dapat menguraikan hubungan interaksi jamur dengan tanaman dengan membaca buku sumber dengan benar

3. Peserta didik dapat memahami ciri-ciri jamur secara umum melalui pengamatan video dengan cermat

4. Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri jamur Ascomycota, Basidiomycota, Zygomycota dan Deuteromycota berdasarkan modul dan pengamatan video dengan cermat

5. Peserta didik dapat menjelaskan cara hidup jamur Ascomycota, Basidiomycota, Zygomycota dan Deuteromycota berdasarkan modul dan pengamatan video dengan cermat

6. Peserta didik dapat menjelaskan jenis reproduksi jamur Ascomycota, Basidiomycota, Zygomycota dan Deuteromycota (seksual dan aseksual) berdasarkan modul dengan cermat

7. Peserta didik dapat membuat laporan hasil pengamatan keanekaragaman jamur dan peranan jamur dalam kehidupan berdasarkan data yang diperoleh dengan benar

2. Design (Perancangan)

Tahap ini materi yang terkumpulkan kemudian didesain dalam modul pembelajaran berbasis model pembelajaran POGIL. Tahap perancangan ini digunakan untuk membuat desain modul yang sistematis.

a. Penyusunan Media

Tahap ini adalah untuk menetukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media yang tepat akan menarik minat peserta didik dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi, maka peneliti melengkapi video di dalam modul sebagai media pembelajarannya yang dapat diakses dengan scan QR Code. Peserta didik yang tertarik pada suatu topik pembelajaran akan menaruh perhatian tinggi terhadapnya dan minat mereka

(10)

akan menjadi motivasi yang kuat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar (Simbolon, 2013: 15).

b. Pemilihan Format

Pemilihan format dalam perancangan modul pembelajaran meliputi:

1) Bagian awal, berisi tampilan sampul, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, kompetensi dasar, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, peta konsep dan petunjuk penggunaan modul.

2) Materi, berisi tentang kajian-kajian materi, fakta-fakta yang berkaitan dengan pembahasan materi.

3) Rangkuman, berisi tentang penjelasan secara garis besar dari keseluruhan materi.

4) Glosarium, berisi tentang kosa-kata yang asing atau yang sekiranya tidak diketahui peserta didik.

5) Lembar soal, berisi tentang soal evaluasi modul untuk mengukur sampai mana peserta didik memahami isi modul.

6) LKPD, lembar kerja yang berisi kegiatan ekperimen maupun kegiatan diskusi untuk peserta didik.

7) Kunci jawaban, berisi jawaban untuk peserta didik mengoreksi jawaban yang telah mereka jawab.

3. Development (Pengembangan)

Tahapan ini untuk menghasilkan modul yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli. Langakh-langkah yang dilakukan adalah membuat draft modul, memvalidasi dengan ahli desain desain dan ahli materi, merevisi masukan ahli desain dan ahli materi, kemudian melakukan uji coba kelompok kecil untuk mengetahui respon dari peserta didik di SMA Negeri 4 Metro sejumlah 15 orang. Desain draft modul sebagai berikut:

1. Tampilan sampul

Tampilan depan modul berisikan tentang judul modul, nama pengarang, nama pembimbing, kelas dan semester, sedangkan untuk tampilan belakang modul berisikan tentang institusi pendidikan, alamat dan kontak pengarang serta ringkasan materi Jamur. Sampul ini dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian peserta didik agar tertarik membacanya. Tampilan sampul dapat dilihat pada gambar 5 dan 6.

(11)

Gambar 5. Sampul Depan Gambar 6. Sampul Belakang

2. Kata Pengantar

Berisi ucapan rasa syukur penulis kepada Allah SWT karena telah menyelesaikan menyusun modul untuk menjadi bahan ajar yang dapat digunakan peserta didik dan dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Kata Pengantar

3. Daftar Isi

Berisi tentang halaman dari sub-sub bab materi agar mudah mencari sub bab dalam modul, dapat dilihat pada gambar 8.

(12)

Gambar 8. Daftar Isi

4. Daftar Gambar

Berisi tentang halaman dari gambar-gambar yang terdapat dalam modul agar memudahkan pembaca untuk mencari halamannya, dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Daftar Gambar

5. Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu

Berisi tentang cakupan kompetensi dasar materi jamur yaitu KD 3.7 dan 4.7 serta alokasi waktu yang digunakan dalam pembelajaran materi jamur, dan dapat dilihat pada gambar 10.

(13)

Gambar 10. Kompetensi Dasar dan Alokasi Waktu

6. Tujuan Pembelajaran

Berisi tentang tujuan yang akan dicapai peserta didik dalam proses pembelajaran, dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Tujuan Pembelajaran

7. Peta Konsep

Berisi tentang garis besar isi materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Tampiplan peta konsep dapat dilihat pada gambar 12.

(14)

Gambar 12. Peta Konsep

8. Petunjuk Penggunaan Modul

Petunjuk modul ini digunakan agar memudahkan peserta didik dalam menggunakan modul pembelajaran, dan dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Petunjuk Penggunaan Modul

9. Penjabaran Materi

Berisikan tentang uraian materi jamur beserta bio info dan pertanyaan diskusi yang terdapat dalam modul, dan dapat dilihat pada gambar 14, 15 dan 16.

(15)

Gambar 14. Uraian Materi Gambar 15. Bio Info

Gambar 16. Pertanyaan Diskusi

10. LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik ini berisi tentang langkah pengerjaan dilengkapi dengan tahapan-tahapan POGIL yang hasil akhir dari pengerjaan LKPD oleh peserta didik adalah sebuah laporan. LKPD dapat dilihat pada gambar 17.

Gambar 17. LKPD

(16)

11. Rangkuman

Rangkuman ini terdapat pada akhir setiap materi yang dijabarkan pada modul dan tampilannya dapat dilihat pada gambar 18.

Gambar 18. Rangkuman

12. Lembar Soal Evaluasi

Soal ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah dipelajari. Soal evaluasi setiap akhir materi ini juga merupakan bagian dari tahapan POGIL, seperti pada gambar 19.

Gambar 19. Soal Evaluasi

13. Umpan Balik

Umpan balik digunakan untuk menghitung tingkat penguasaan peserta didik. Umpan balik ini terdapat dalam modul pada akhir setiap materi dan dapat dilihat pada gambar 20.

(17)

Gambar 20. Umpan Balik

14. Daftar Pustaka

Berisikan sumber-sumber yang digunakan dalam menyusun modul, dan dapat dilihat pada gambar 21.

Gambar 21. Daftar Pustaka

15. Glosarium

Berisikan kata-kata asing beserta artinya, tujuannya untuk memudahkan peserta didik memahami setiap kata yang diuraikan dalam modul, dan dapat dilihat pada gambar 22.

Gambar 22. Glosarium

(18)

16. Kunci Jawaban

Berisikan kunci jawaban dari setiap soal evaluasi pada setiap materi.

Kunci Jawaban dapat dilihat pada gambar 23.

Gambar 23. Kunci Jawaban

C. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen ini digunakan dalam melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data agar modul tersebut menjadi sistematis. Instrumen yang digunakan dalam pengembangan modul berupa angket yang disusun untuk ahli dan untuk uji coba kelompok kecil. Instrumen pengumpulan data pada penelitian dan pengembangan ini yaitu:

1. Angket Validasi Ahli

Angket validasi ahli digunakan untuk memvalidasi produk hasil pengembangan sebelum melakukan uji coba kelompok kecil kepada peserta didik atau dinilai kelayakan modulnya. Ada 2 macam angket pada pengujian ini yaitu angket validasi ahli materi dan angket validasi ahli desain.

a. Angket Ahli Desain

Angket ini diisi oleh 2 Dosen ahli dibidang media pembelajaran Universitas Muhammadiyah Metro yaitu Validator 1 (V1) Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd dan Ade Gunawan, M.Pd. Angket ini digunakan untuk menilai kelayakan tampilan modul yang dikembangkan sebagai sumber belajar. Angket ahli desain dapat dilihat pada tabel 5.

(19)

Tabel 5. Kisi-kisi Angket Ahli Desain

No. Aspek Indikator Penilaian Skor

5 4 3 2 1 1. Tampilan

sampul (cover)

1. ....

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

2. Tampilan tulisan atau huruf

1. ...

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

3. Tampilan isi 1. ...

Komentar dan Saran:

2. ...

Komentar dan Saran:

b. Angket Ahli Materi

Angket ini diisi oleh 1 Dosen ahli materi biologi Universitas Muhammadiyah Metro menjadi validator 1 (V1) Suharno Zen, S.Si dan 1 guru SMA Negeri 4 Metro menjadi validator 2 (V2) Andreas, S.Si yang digunakan untuk menilai kelayakan isi materi dari modul yang dikembangkan sebagai sumber belajar. Angket ahli materi dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Kisi-kisi Angket Ahli Materi

No .

Aspek Indikator Penilaian Skor

5 4 3 2 1 1. Kesesuaian

materi dengan KD 1. ....

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

2. Keakuratan Materi 1. ...

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

4. Pemicu

Keingintahuan

1. ...

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

5 Karakteristik POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning)

1. ...

Komentar dan Saran:

2. ...

Komentar dan Saran:

(20)

No .

Aspek Indikator Penilaian Skor

5 4 3 2 1 5. Kebahasaan 1. ...

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

6. Bahan Penyajian 1. ....

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

2. Angket Peserta Didik

Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang modul yang dikembangkan untuk digunakan peserta didik dalam proses pembelajaran. Angket peserta didik dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Kisi-kisi Angket Peserta Didik

No. Aspek Indikator Penilaian Skor

5 4 3 2 1 1. Tampilan

Modul

1. ....

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

2. Materi 1. ...

Komentar dan Saran 2. ...

Komentar dan Saran:

3. Kebahasaan 1. ....

Komentar dan Saran:

2. ...

Komentar dan Saran:

4. Gambar dalam modul

1. ....

Komentar dan Saran:

2. ....

Komentar dan Saran:

5. Pertanyaan diskusi dan soal evaluasi

1. ...

Komentar dan Saran:

2. ...

Komentar dan Saran:

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data uji coba pada pengembangan modul pembelajaran digunakan teknik analisis data berupa statistik deskriptif. Analisis data yaitu

(21)

proses menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Data yang dianalisis adalah data hasil validasi modul pembelajaran, data respon ahli dan kelompok kecil dan data keterlaksanaan pembelajaran. Savira, dkk. (2019) data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan perhitungan skala Likert, dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Penilaian Menggunakan Skala Likert

No. Jawaban Skor

1 Sangat Baik 5

2 Baik 4

3 Cukup 3

4 Tidak Baik 2

5 Sangat Tidak Baik 1

(Savira, dkk. 2019)

Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian pengembangan ini adalah hasil validasi dari pakar terhadap seluruh aspek yang dinilai dicari persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut menurut Savira, dkk., (2019):

( )

... (1) Batas ketepatan dan kesesuaian terhadap modul yang dikembangkan didasarkan pada kriteria yang terdapat pada tabel 9.

Tabel 9. Persentase dan Kategori Skala Likert

No. Persentase Kategori

1 81%-100% Sangat Baik

2 61%-80% Baik

3 41%-60% Cukup Baik

4 21%-40% Tidak Baik

5 0%-20% Sangat Tidak Baik

(Savira, dkk. 2019)

Indikator keberhasilan kelayakan produk yang dikembangkan berdasarkan persentase di atas dapat dikatakan bahwa produk layak digunakan pada rentang 61%-80% dengan kategori “baik” dan pada rentang 81%-100%

dengan kategori “sangat baik”.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini peneliti melakukan atau mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan konsep atau fenomena dalam

Uji keabsahan data dilakukan dengan mencocokkan dan membandingkan hasil wawancara dan tes terhadap observasi langsung sejumlah item pertanyaan yang diajukan kepada

Wawancara (interview) adalah suatu cara pengambilan data yang dilakukan melalui kegiatan komunikasi lisan, kepada sejumlah informan yang dikehendaki secara

Pemilihan buku teks Biologi SMA yang telah lolos penilaian Pusat Perbukuan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). BSNP ini berdasarkan Peraturan Menteri

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diawali dengan melakukan wawancara terhadap SMA Negeri di kota Bandung mengenai buku teks mata pelajaran Biologi kelas

a) Mengenai nama serta kelengkapan alat pengumpul data untuk observasi dan wawancara/interview kepada narasumber yaitu Bapak Awan Metro berupa pedoman observasi dan

Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan triangulasi sumber data dengan membandingkan data dari hasil wawancara, observasi, dan juga dokumentasi yang dimiliki sehingga

Data primer adalah data yang berasar dari data lapangan dan diperoleh dari responden.62 Data primer didapat dari hasil wawancara dengan pihak Pengadilan Agama Metro seperti Panitera