29
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
3.1.1. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh pemerintah belanda di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1912 namun kemudian ditutup karena perang dunia 1. Pada tahun 1977 bursa dibuka kembali dan dikembangkan menjadi bursa modal yang modern dengan menerapkan Jakarta Automoted Trading Systems (JATS) yang terintegrasi dengan system kliring dan penyelesaian, serta depositori saham yang dimiliki oleh PT. custodian Depositori Efek Indonesia (KDEI) dengan mengenai harga saham gabungan (IHSG).
Perdagangan surat berharga dimulai dipasar Modal Indonesia sejak 3 juni 1952. Namun tonggak paling besar terjadi pada 10 agustus 1977, yang dikenal sebagai kebangkitan pasar modal Indonesia. Setelah Bursa Efek Jakarta dipisahkan dari industry Bapepam tahun 1992 dan diswastakan, dimulailah pasar modal mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, pasar modal tumbuh pesat pada periode 1992-1997. Krisis di Asia Tenggara tahun 1977 membuat pasar modal jatuh. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun ke posisi paling rendah. Bagaimanapun, masalah pasar modal tidak lepas dari arus investasi yang akan menentukan pertumbuhan ekonomi sebuah kawasan, tidak terkecuali Indonesia dan Negara-negara di Asia tenggara liannya.
29
3.1.2. Karakteristik Industri Manufaktur A. Definisi Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Manufaktur adalah Perusahaan yang menjalankan proses pembuatan prosuk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan manufaktur apabila ada tahapan input-proses-output yang akhirya menghasilkan suatu produk.
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi dan komponen-komponen suatu produk. Beberapa industri, seperti produsen semikonduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi Pabrikasi.
Sektor manufaktur sangatlah erat terkait dengan rekayasa atau teknik.
3.1.3. Gambaran Umum Aktifitas Industri Manufaktur
Karakteristik utama industry manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktifitas perusahaan Yang tergolong dalam kelompok industri manufaktur mempunyai tiga kegiatan utama yaitu (Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau :
1. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku.
2. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku menjadi bahan jadi.
3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi.
3.2. Metode Penelitian
Desain penelitian menguraikan tentang pendekatan yang cocok digunakan untuk mendapatkan jawaban masalah dan tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih (sugiyono, 2013). Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh efisiensi modal kerja, pertumbuhan penjualan serta ukuran perusahaan terhadap profitabiltas.
Lokasi penelitian ini adalah di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyediakan informasi laporan keuangan perusahaan dengan mengakses situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Objek penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2013). Objek dalam penelitian ini adalah efisiensi modal kerja (X1), Pertumbuhan penjualan (X2), Ukuran perusahaan (X3) dan Profitabilitas (Y).
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan data dalam bentuk angka. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya maka penelitian ini bersifat asosiatif kausal, yaitu penelitian yang mencari hubungan (pengaruh) sebab akibat, yaitu variabel independen/bebas (X) terhadap variabel dependen/terikat (Y) (sugiyono, 2009).
Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Efisiensi modal kerja, Pertumbuhan penjualan, dan Ukuran perusahaan, sedangkan variabel dependennya adalah Profitabilitas.
Sumber : (Sugiyono, 2015)
Gambar III.1 Desain Penelitian
Berdasarkan gambar III.2. maka proses desain penelitian untuk metode penelitian kuantitatif menurut sugiyono (2015) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber Masalah Sumber
Masalah
Rumusan Masalah
Konsep Teori &
Penemuan
Pengajuan Hipotesis
Menyusun Instrument penelitian
Kesimpulan
Sumber masalah diperoleh dari identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan.
Identifikasi masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi diperusahaan.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah didapat dari pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumuan masalah dalam dalam penelitian ini adalah :
a) Bagaimana tingkat leverage pada Bursa efek Indonesia (BEI) b) Bagaimana tingakat likuiditas pada Bursa efek Indonesia (BEI) 3. Konsep teori & penemuan
Konsep teori & penemuan diambil dari rujukan suatu masalah yang sedang diteliti yang berbentuk sebuah informasi mengenai masing-masing variabel yang terdapat dalam pokok bahasan.
4. Pengajuan hipotesis
Pengajuan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori relevan.
5. Menyusun instrumen penelitian
Menyusun instrumen penelitian yang berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya maka penelitian ini bersifat asosiatif kausal, yaitu penelitian yang mencari hubungan sebab akibat.
6. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan masalah yang menjadi langkah terakhir suatu periode penelitian. Hasil yang di dapat dari sebuah kesimpulan biasanya berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
3.2.2. Operasionalisasi Variabel
Operasional merupakan penjelasan bagaimana kita mengukur variable.
Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka-angka atau atribut-atribut tertentu. Dengan kata lain operasional adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah bentuk dan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasadengan menggunakan sumber daya yang dimiliki dan kegiatan pendukung lainya. Menurut (sugiyono, 2013), Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel dependen atau variabel tidak bebas yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol Y dan variabel independen atau variable bebas yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol X. Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat atau dependen Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :
A. Variabel Terikat (Y)
1. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diwakili oleh return on Asset (ROA) karena dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Munawir, 2012). ROA memiliki beberapa manfaat yang antara lain:
a. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka dengan analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang memengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
b. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri, sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi. Return on Asset merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan hasil usaha yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (Rangkuti, 2004).
B. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas merupakan variabel yang diduga memengaruhi variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Efisiensi Modal Kerja ( X1)
Modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal kerja konsep kualitatif yaitu kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar yang harus dibayar. Variabel efisiensi modal kerja ini diukur dengan melihat tingkat perputaran modal kerja (working capital turnover). Rasio perputaran modal kerja (working capital turnover) menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja.
Indikator-indikator dari working capital turn over adalah sebagai berikut:
a. Penjualan Bersih
Penjualan bersih adalah jumlah penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan setelah dikurangi retur, potongan untuk barang rusak atau hilang dan diskon diperbolehkan.
b. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah aktiva perusahaan yang berupa kas atau aktiva yang lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan jika melampaui satu tahun. Pos-pos neraca yang masuk dalam perkiraan aktiva lancar adalah kas, investasi jangka pendek, piutang wesel, piutang dagang, piutang penghasilan, persediaan, dan biaya dibayar dimuka.
c. Hutang Lancar
Hutang atau kewajiban lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca).
2. Pertumbuhan Penjualan ( X2 )
Pertumbuhan penjualan (growth) memiliki peranan yang penting dalam manajemen modal kerja. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan.
3. Ukuran Perusahaan (X3)
Ukuran perusahaan adalah proksikan dengan nilai logaritma dan aktiva perusahaan (LASSET). Untuk mengukur besarnya ukuran perusahaan.
Tabel III. 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Modal kerja (X1)
Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancer terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih. Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang
berasal dari utang jangka panjang dan modal sendiri.
Perputaran modal kerja:
Penjualan Aktiva lancar-Hutang
lancar
( Riyanto, 2001)
Rasio
Pertumbuhan penjualan
(X2)
Pertumbuhan penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya asing perusahaan dalam suatu industri.
Pertumbuhan penjualan :
Sales t – Sales t-1
Sales t-1
(homedan machowich :2005)
Rasio
Ukuran perusahaan
(X3)
Mengungkapkan ukuran perusahaan ditunjukan oleh seberapa besar tingkat penjualan serta total asset yang dihasilkan dari kinerja keuangan perusahaan.
Uk. Pers = Ln.total aktiva
Rasio Profitabilitas
(Y)
Rasio profitabilitas menunjukan
perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal (widjaja,2014)
Roa=EBIT X 100%
Total aktiva (sutrisno,2013)
Rasio
Sumber : diolah peneliti, 2019
3.2.3. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah.
A. Data Sekunder
Menurut (sugiyono, 2009) mendefinisikan data sekunder adalah sebagai berikut:
“Sumber Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen”.
24 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber data sekunder merupakan suatu cara membaca, mempelajari dan memahami dengan tersedianya sumber-sumber lainnya sebelum penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini diakses Indonesian Capital Market Directory. Waktu penelitian mulai bulan Maret 2016 sampai dengan April 2016.
3.2.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan yang diterbitkan berkala oleh perusahaan yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange (IDX) selama periode penelitian dengan teknik dokumentasi. Data penelitian ini diambil dari laporan tahunan perusahaan dan dipublikasikan. Data diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, atau dapat diakses melalui www.idx.co.id.
Teknis yang digunakan sebagai berikut : 1. Penelitian data kepustakaan
Penelitian data kepustakaan merupakan pengumpulan data-data untuk mendukung bahan penelitian dengan mempelajari buku, jurnal, skripsi dan litelatur-literatur lain yang bersangkutan dengan topik yang diteliti sehingga dapat diperoleh informasi sebagai bahan dasar teori untuk diolah dalam penelitian.
2. Penelusuran data internet
Pada penelitian ini, penulis telah berusaha untuk memperoleh berbagai data melalui bantuan teknologi yang berupa alat mesin pencarian dari internet untuk menggali berbagai sumber informasi yang berhubungan dan dapat mendukung penelitian ini. Mencari data di internet dapat dilakukan dengan cara searching, browsing, downloading atau surfing.
3.2.5. Rancangan Analisis Data dan Hipotesis A. Analisis Data
Menurut (sugiyono, 2013)menjelaskan bahwa “Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul atau sumber lain”. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Model analisis regresi berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan dan seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel dependen. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh efisiensi modal kerja, pertumbuhan penjualan, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2018.
B. Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda. Regresi linier berganda berguna untuk meramalkan pengaruh dua variabel prediktor atau lebih terhadap satu variabel kriteria atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y) (Usman, Husainidan R, 2013). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turnover, Growth, dan Firm Size terhadap Return On Investment pada perusahaan manufaktur. Formulasi persamaan regresi linier berganda sendiri adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Berdasarkan mekanisme hubungan antar variabel maka formulasi matematis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dimana:
Y : Return On Investment a : Bilangan Konstanta
b1 – b3 : Koefisien Regresi
X1 : Working Capital Turn Over X2 : Growth
X3 : Firm Size
C. Rancangan Uji Hipotesis 1. Uji Parsial ( Uji Statistik t )
Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:
Ho : apabila p-value > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Ha : apabila p-value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hipotesis yang telah diajukan di atas dirumuskan sebagai berikut:
a) Pengaruh Efisiensi Modal Kerja pada Profitabilitas ROA = a + b1 WCT + b2 DTA + b3 SIZE + e
Ho1: β1 ≤ 0, berarti variabel efisiensi modal kerja (X1) tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas (variabel Y).
Ha1: β1 > 0,berarti variabel efisiensi modal kerja (X1) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (variabel Y).
b) Pengaruh Pertumbuhan Penjualan pada Profitabilitas
Ho2: β2 ≤ 0, berarti variabel pertumbuhan penjualan (X2) tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas (variabel Y).
Ha2: β2 > 0, berarti variabel pertumbuhan penjualan (X2) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (variabel Y).
c) Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Profitabilitas
Ho3: β3 ≤ 0, berarti variabel ukuran perusahaan (X3) tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas (variabel Y).
Ha3: β3 > 0, berarti variabel ukuran perusahaan (X3) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (variabel Y).
2. Uji F atau Uji Simultan
Uji F dihitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh seluruh variabel independen yaitu X1, X2, X3 secara simultan terhadap variabel dependen (Y) . Prosedur uji F dihitung ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan formulasi hipotesis Ho = b1 = b2 = b3 = 0
Berarti tidak ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y Ha ≠ b1≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
Berarti ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y 2. Membuat keputusan Uji F Hitung
a. Jika keputusan signifikansi lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkanbahwa H0 diterima, sebaliknya Ha ditolak.
b. Jika keputusan signifikansi lebih kecil dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, sebaliknya Ha diterima.
D. Koefisien Determinasi (R2 )
Koefisien determinasi (Adjusted R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai (Adjusted R²) yang lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas (Ghozali, 2011)
Keterangan:
R² = koefisien determinasi JK (Re g ) = jumlah kuadrat regresi
ΣY² = jumlah kuadrat total dikoreksi JK(Re g) R2 = ---
∑ Y2