BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang di publikasikan setiap tahun pada periode tahun 2012-2014. Data didapat dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperole dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausalitas. Metode penelitian kausalitas adalah penelitian yang menjelaskan pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen yaitu pengaruh ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan kepemilikan manajerial terhadap corporate social responbility.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel atau dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun membenarkan operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
1. Corporate Social Responbility
Dalam penelitian ini, pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan variabel dependen. Berdasarkan penelitian Wyna, 2010 pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya. Informasi mengenai jumlah pengungkapan tanggungjawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan diperoleh dari laporan tahunan, laporan keuangan, dan laporan keberlanjutan untuk periode 2012-2014 terhadap indikator yang dikeluarkan G3 GRI yang terdiri dari 6 bagian yaitu ekonomi, lingkungan, praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak, hak asasi manusia, masyarakat dan tanggung jawab produk. Dengan total 79 item pengungkapan yang harus dipenuhi perusahaan untuk mengungkapkan tanggungjawab sosial. Adapun rumus untuk menghitung indeks pengungkapan tanggungjawab sosial adalah :
CSRIj = ∑ X ij n
CSRIj : Corporate Social Responbility Disclosure Indeks perusahaan j N : Jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 79
Xij : dummy variabel: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item diungkapkan.
2. Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris. Dewan komisaris adalah mekanisme pengendalian intern tertinggi yang bertanggung jawab mengelola perusahaan secara efektif. Fungsi dari dewan komisaris adalah mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi) dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah
manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern perusahaan. Ukuran dewan komisaris yang dipakai dalam penelitian ini konsisten dengan Sembiring (2005) yaitu menggunakan jumlah anggota dewan komisaris.
UDK = ∑ Dewan Komisaris Perusahaan 3. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak institusi. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen (Boediono, 2005). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional adalah dengan skala rasio melalui jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan (Guna dan Herawaty,2010).
Kepemilikan Institusional (Inst) = Jumlah saham investor institusi
Jumlah saham yang beredar di pasar× 100%
4. Kepemilikan Asing
Kepemilikan asing diukur dari jumlah prosentase saham yang dimilikimoleh pihak asing dengan jumlah saham yang diterbitkan, seperti dalam penelitian Said et.al (2009). Apabila suatu perusahaan terdapat lebih dari satu pemilikan asing yang memiliki saham perusahaan, maka kepemilikan saham diukur dengan menghitung total seluruh saham yang dimiliki oleh
seluruh pemilikan institusi.
Kepemilikan Asing =
100%
5. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajemen adalah besarnya proporsi saham atau tingkat kepemilikan saham oleh manajemen ( Wien, 2010). Kepemilikan manajemen dalam penelitian ini diukur dengan prosentase saham yang dimiliki manajemen. Semakin besar saham yang dimiliki oleh manajemen/ institusi, maka semakin besar informasi yang akan diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan tahunannya. Hal ini dikarenakan semakin besar jumlah kepemilikan saham, maka semakin banyak pula pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan.
Kepemikan Manajerial=jumlah kepemikan saham oleh pihak manajemen
Tabel 3.1
Operasional Variabel dan Skala Pengukuran
No Variabel Indikator Skala
1 Ukuran Dewan Direksi (X1)
UDK = ∑ Dewan Komisaris Perusahaan
Skala Interval
2
Kepemilikan
Institusional (X2) Kepemilikan Institusional (Inst) = Jumlah saham investor institusi
Jumlah saham yang beredar di pasar× 100% Rasio 3 Kepemilikan Asing (X3) Kepemilikan Asing = 100% Rasio 4 Kepemilikan Manajerial (X4) Kepemikan Manajerial = × 100% Rasio 5 Corporate Social Responbility (Y) CSRIj =∑ X ij n Rasio
Sumber : Data diolah
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010:115) : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai penelitian
ini berlangsung sebanyak 141 (seratus empat puluh satu) perusahaan selama periode 2012 sampai 2014, yaitu terdiri dari:
a. Sub sektor Semen (5 perusahaan)
b. Sub sektor Keramik Porselin dan Kaca (6 perusahaan) c. Sub sektor Logam dan Sejenisnya (17 perusahaan) d. Sub sektor Kimia (10 perusahaan)
e. Sub sektor Plastik dan Kemasan (12 Perusahaan) f. Sub sektor Pakan Ternak (4 perusahaan)
g. Sub sektor Kayu dan Pengolahannya (2 Perusahaan) h. Sub sektor Pulp dan Kertas (8 perusahaan)
i. Sub sektor Mesin dan Alat Berat (1 perusahaan) j. Sub sektor Otomotif dan Komponen (12 perusahaan) k. Sub sektor Tekstil dan Garment (17 perusahaan) l. Sub sektor Alas Kaki (2 perusahaan)
m. Sub sektor Kabel (6 perusahaan) n. Sub sektor Elektronika (1 perusahaan)
o. Sub sektor Makanan dan Minuman (16 perusahaan) p. Sub sektor Rokok (4 perusahaan)
q. Sub sektor Farmasi (10 perusahaan)
r. Sub sektor Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga (4 perusahaan) s. Sub sektor Peralatan Rumah Tangga (4 perusahaan)
2. Sample
Sampel adalah sebagian dari elemen populasi yang diteliti. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi sebenarnya, dengan kata lain sampel harus representative. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Indriantoro dan Supomo, 2002:131).
Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014
2. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti tersedia lengkap dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang diterbitkan pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
3. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
4. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pihak institusi pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
5. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
6. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh manajer pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 3.2
Prosedur Pemilihan Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada 2012 – 2014 141 Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data selama
tahun 2012-2014
(17) Perusahaan memiliki laba negative selama tahun 2012- 2014 (47) Perusahaan yang menggunakan mata uang asing (dollar) tahun
pada tahun 2012-2014
(15) Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh pihak institusi
selama tahun 2012-2014
(1) Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh pihak asing
selama tahun 2012-2014
(9) Perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh pihak manajer
selama tahun 2012-2014
(32) Tidak memiliki kelengkapan yang dibutuhkan (7)
Jumlah perusahaan sampel penelitian selama tahun 2012-2014
13
Sumber: www.idx.co.id
Data hasil penyeleksian tersebut di atas maka diperoleh perusahaan sampel pada periode tahun 2012 -2014,terdapat 13 perusahaan. Penelitian ini dilakukan 3 tahun, jadi jumlah sampel yang digunakan berjumlah 39 sampel, berikut daftar perusahaan sampel penelitian tersebut.
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Sampel
No Kode Saham Nama Emiten
1 ASII Astra International Tbk
2 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
3 INDS Indospring Tbk
4 KBLI Kmi Wire And Cable Tbk
5 KBLM Kabelindo Murni Tbk
6 KICI Kedaung Indah Can Tbk
7 PYFA Pyridam Farma Tbk
8 SKLT Sekar Laut Tbk
9 SMSM Selamat Sempurna Tbk
10 SRSN Indo Acidatama Tbk
11 TCID Mandom Indonesia Tbk
12 TRST Trias Sentosa Tbk
13 ULTJ Ultra Jaya Milk Industry Tbk
Sumber: Data diolah,2015
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada suatu penelitian, metode pengumpulan data menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan mempunyai tujuan yaitu mengungkapkan fakta variabel yang diteliti. Hal ini dikarenakan dengan pemilihan metode yang tepat akan dapat diperoleh data yang akurat, sehingga tujuan dilaksanakannya penelitian akan tercapai.
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung dari subyek penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari laporan-laporan, catatan dan arsip-arsip yang ada di beberapa sumber.
Pada penelitian ini sumber yang digunakan yaitu buku-buku literature, perpustakaan, jurnal ilmiah, internet, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan data yang dibutuhkan. Data yang terdapat pada penelitian ini diperoleh dari BEI tahun 2012 sampai dengan 2014.
F. Metode Analisis
Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan teknik analisis sebagai berikut:
1. Penelitian Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang
suatu data yang dilihat melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum range, kurtosis, dan skewness. Skewness mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari distribusi data. Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan kurtosis mendekati nol (Ghozali, 2009).
2. Uji Asumsi Klasik
Analisis asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk menghasilkan keputusan adalah melalui uji F dan uji t tidak boleh bias dengan melakukan uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah model
statistik variabel-variabel penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Untuk menguji normalitas data digunakan uji
kolmogorov–smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi dapat dikatakan baik jika variabel-variabel independennya tidak saling berkorelasi. Pengujian multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat Varian Inflation Factor (VIF) dan tolerance value (nilai toleransi) diantara variabel independen. Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0.10, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tolerance yaitu mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas atau model yang tidak terjadi heteroskedastisitas, dengan dasar analisis:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013). Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini akan menggunakan Uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya auto adalah sebagai berikut:
Jika 0 < D < DL, maka tidak ada autokorelasi positif (Tolak) Jika DL ≤ D ≤ DU, Tidak ada autokorelasi positif (No Decision)
Jika 4 - DU > D > DU, maka tidak ada autokorelasi (Tidak ditolak).
Jika 4 - DU ≤ D ≤ 4 - DL, maka tidak ada korelasi negatif (No Decision).
Jika 4 – DL < D < 4, maka tidak ada korelasi negatif (Tolak) Keterangan:
DL = batas bawah D DU = batas atas D
3. Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Uji Koefision Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independent terhadap perubahan variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen akan mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Apabila R² sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau dapat dijelaskan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan variasi variabel dependen. Sebaliknya jika R² sama dengan 1 maka persentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna atau 100%.
b) Uji F (simultan)
Uji F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Tingkat signifikan yang digunakan adalah sebesar 5%
dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-k) dan (k-1), dimana n adalah jumlah observasi dan ((n-k) adalah jumlah variabel. Pembuktiannya dilakukan dengan cara membandingkan tingkat signifikan pada nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika Fhitung > dari Ftabel, berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
2) Jika Fhitung < dari Ftabel, berarti Ha ditolak dan Ho diterima.
Tujuannya adalah untuk membuktikan apakah semua variabel independen (X1, X2 dan X3) berpengaruh terhadap variabel
dependen (Y).
c) Uji t (parsial)
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Tingkat signifikan yang digunakan adalah sebesar 5%, dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Uji ini dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan nilai thitung dengan nilai ttabel
dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika thitung > dari ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini
berarti ada pengaruh persamaan tingkat profitabilitas, risiko keuangan dan nilai perusahaan terhadap praktik perataan laba. 2) Jika thitung < dari ttabel, berarti Ha ditolak dan Ho diterima, hal ini
berarti tidak ada pengaruh antara tingkat profitabilitas, risiko keuangan dan nilai perusahaan terhadap praktik perataan laba.
d.) Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan kepemilikan manajerial terhadap Corporate Social Responbility pada perusahaan man u faktu r yang terdaftar di BEI.
Perhitungan analisis regresi linear berganda dapat diformulasikan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 e
Dimana:
Y = Corporate Social Responbility
Α = Konstanta
β1, β2, β3 β4 = Koefisien Regresi Variabel X1 X2 X3 dan X4
X1 = Ukuran Dewan Komisaris
X2 = Kepemilikan Institusional
X3 = Kepemilkan Asing
X4 = Kepemilkan Manajerial