BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pekanbaru pada bulan Oktober 2019 sampai bulan Desember 2019. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Fisika Terpadu Universitas Muhammadiyah Riau.
3.2. Metode Penelitian
Diagram alir penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 3.1 berikut ini :
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian Pengelompokkan Jumlah Curah Hujan
Pengelompokkan Sifat hujan disetiap pos hujan berdasarkan Metode Schmidt-Ferguson (Tabel 2.8)
Pengelompokkan Sifat hujan disetiap pos hujan berdasarkan Metode Oldeman (Tabel 2.5)
Analisis Kesimpulan Studi Literatur
Klasifikasi Iklim berdasarkan Metode Oldeman dan Schmidt-Ferguson
Pengelompokkan Tipe Iklim berdasarkan Metode Oldeman (Tabel 2.6)
Peta Metode Oldeman Periode 30 tahun
Pengelompokkan Tipe Iklim berdasarkan Metode Schmidt- Ferguson (Tabel 2.9)
Penentuan Nilai Q berdasarkan Metode Schmidt-Ferguson
3.2.1. Pengumpulan Data Curah hujan
Pengumpulan data curah hujan menggunakan data curah hujan bulanan selama 10 tahun (2009-2018). Pos hujan yang digunakan yaitu pos hujan utama yang berjumlah 14 pos hujan di Provinsi Riau. Seluruh data curah hujan di setiap pos hujan dikirimkan ke BMKG Sultan Syarif Kasim II. Pos hujan di Provinsi Riau dapat dilihat berdasarkan Tabel 3.1
3.2.2. Pengelompokkan Jumlah Curah Hujan Bulanan
Pengelompokkan jumlah curah hujan bulanan dilakukan disetiap pos hujan dari Januari sampai Desember. Data curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG, kemudian digunakan untuk pengelompokkan sifat hujan pada metode Oldeman dan Schmidt-Ferguson. Data curah hujan bulanan dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 3.1.Pos Hujan di Provinsi Riau
No. Pos Hujan Kabupaten
1. Sedinginan
Rokan Hilir 2. Bangko
3. Pasir Pangaraian Rokan Hulu
4. Dumai Dumai
5. Tembilahan Indragiri Hilir
6. Rengat Indragiri Hulu
7. Koto Kampar
Kampar 8. Bangkinang
9. Kandis
Siak 10. Siak
11. Pekanbaru Pekanbaru
12. Pelalawan Pelalawan
13. Bengkalis Bengkalis
14. Singingi Kuantan Singingi
Beberapa Tahapan Klasifikasi Iklim dengan Metode Oldeman 1) Pengelompokkan Sifat Hujan Berdasarkan Metode Oldeman
Pengelompokkan sifat hujan menggunakan data curah hujan bulanan selama 10 tahun (2009-2018) yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Setelah itu merata-ratakan jumlah curah hujan bulanan dari Januari sampai Desember menggunakan Persamaan 3.1. Hasil rata-rata jumlah curah hujan bulanan dapat menentukan sifat hujan. Pengelompokkan sifat hujan berdasarkan Tabel 2.5. Sifat hujan yang digunakan hanya bulan basah dan bulan kering.
...( 3.1) Keterangan :
xn = Rata-rata jumlah curah hujan bulan ke-n
∑fn = Jumlah curah hujan bulan ke-n T = Banyaknya tahun penelitian
1) Pengelompokkan Tipe Iklim Berdasarkan Metode Oldeman
Pengelompokkan tipe iklim berdasarkan Tabel 2.6. Penentuan tipe iklim dihitung dari banyaknya bulan basah dan bulan kering. Banyaknya bulan basah dan bulan kering dapat ditentukan dari hasil rata-rata jumlah curah hujan bulanan selama 10 tahun. Setelah menentukan tipe iklim dilakukan interpretasi agroklimat berdasarkan Tabel 2.7
Beberapa Tahapan klasifikasi iklim dengan Metode Schmidt-Ferguson 1) Pengelompokkan Sifat Hujan Metode Schmidt-Ferguson
Pengelompokkan sifat hujan menggunakan data curah hujan bulanan selama 10 tahun (2009-2018) yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Sifat hujan yang digunakan hanya bulan basah dan bulan kering. Pengelompokkan sifat hujan berdasarkan Tabel 2.8. Setelah itu menentukan nilai Q untuk menentukan tipe iklim.
2) Penentuan Nilai Q berdasarkan Metode Schmidt-Ferguson Ada beberapa langkah untuk menentukan nilai Q yaitu :
a. Menghitung jumlah bulan basah dan bulan kering di setiap tahun b. Menjumlahkan bulan basah dan bulan kering selama 10 tahun
c. Menghitung rata-rata bulan basah dan bulan kering selama 10 tahun menggunakan Persamaan 3.2 dan 3.3
...( 3.2) Keterangan :
Mw = Rata-rata bulan basah
∑fw = Jumlah bulan basah
T = Banyaknya tahun penelitian
...( 3.3) Keterangan :
Md = Rata-rata bulan kering
∑fd = Jumlah bulan kering
T = Banyaknya tahun penelitian
d. Membandingkan rata-rata bulan kering dan bulan basah untuk mendapatkan nilai Q menggunakan persamaan 3.4
...(3.4) Keterangan :
Q = Perbandingan rata-rata bulan kering dan bulan basah Md = Rata-rata bulan kering
Mw = Rata-rata bulan basah
3) Pengelompokkan Tipe Iklim Berdasarkan Metode Schmidt-Ferguson Pengelompokkan tipe iklim menggunakan nilai Q untuk menentukan tipe iklim. Setelah mendapatkan nilai Q, tipe iklim dapat dikelompokkan berdasarkan Tabel 2.9. Setelah menentukan tipe iklim dilakukan interpretasi agroklimat berdasarkan Tabel 2.10
3.3. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk melihat pergeseran klasifikasi iklim metode Oldeman periode 10 tahun (2009-2018) dan membuat peta klasifikasi iklim Metode Schmidt-Ferguson periode 10 tahun (2009-2018) di Provinsi Riau.