• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Selain itu anak ini juga harus dididik secara bertahap tentang hukum-hukum fiqh, terutama adab-adab pendidikan seksual yang diperlukannya, seperti dilatih cara membersihkan diri setelah buang air besar, membuang sisa air kencing di batang penis, jika anak yang bersangkutan a anak laki-laki juga mempunyai pengetahuan tentang cara membersihkan pakaian dari najis, dan membasuh noda darah pada badan atau pakaiannya ketika ingin shalat atau melakukan aktivitas lainnya. Fuqoha menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan wajib menutup auratnya dari pandangan orang yang sudah baligh dan dari anak yang sudah mencapai usia tamyiz yang belum baligh, yaitu anak atau remaja yang sedang dalam masa tertentu. tingkat kecerdasan dan kepekaan. Beliau bersabda, “Demi Allah yang berada dalam genggaman-Nya, jika seorang laki-laki menyetubuhi istrinya, sedangkan di rumah ada seorang anak kecil yang terbangun dan melihat mereka serta mendengar perkataan dan nafas mereka, maka ia tidak mendapat manfaat apa pun. ." jika anak itu, baik laki-laki maupun perempuan, menjadi pezinah.”

Memisahkan tempat tidur untuk anak laki-laki dan perempuan serta memisahkan setiap jenis tempat tidur secara terpisah adalah aturan pedagogi lain yang mendukung keberhasilan pendidikan seks untuk anak-anak. Selain itu, adanya pemisahan area laki-laki dan perempuan, yang masing-masing tipe mempunyai ruangan tersendiri, membuat anak terhindar dari kontak tubuh kedua jenis tersebut, sehingga dapat menimbulkan rangsangan seksual yang berbahaya. Bagaimana dia bisa memisahkan tempat tidur anak-anaknya padahal hanya ada dua tempat tidur di rumahnya; satu kamar untuk kedua orang tuanya dan satu kamar lagi untuk anak laki-laki dan perempuan.

Untuk menghalangi anak-anak melakukan tindakan erotis tersebut, para pembuat syariat mengeluarkan pesan tentang pentingnya mengamalkan prinsip 'meminta izin' dan memisahkan (tafriq) tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan. Selain itu, pendidikan dan pembiasaan pengendalian rangsangan seksual serta penanaman aturan syariah dalam melihat dan menyembunyikan aurat antara orang tua dan anak, dewasa dan anak, laki-laki dan perempuan, semata-mata bertujuan untuk menjauhkan anak. erotisme yang terkadang merujuk pada sesuatu. kepadanya, lalu anak itu menirunya karena melihat orang lain. Dalil-dalil Syariah menjelaskan betapa berbahayanya rangsangan tersebut.

Pandangan Islam tentang seks

Jika anak sudah bersedia untuk berkahwin, selama ini dia diajar tentang etika (cara) hubungan seksual. Selama ini beliau diberi pelajaran tentang proses isti'laf (bersuci), jika belum mampu, mendekatkan diri kepada Allah (Abdullah Nashih Ulwan.

Pengertian zina

Faktor-faktor terjadinya perzinahan

Anak-anak yang sudah menginjak usia tamyiz terkadang melihat “aktivitas seksual” yang rupanya dilakukan oleh orang tuanya atau orang dewasa. Mungkin juga seorang anak yang sudah mencapai usia tamyiz sering melihat alat kelamin laki-laki dan perempuan, sehingga mendorong anak untuk bertanya-tanya tentang organ-organ yang asing baginya tersebut. Tidak adanya pelatihan pada anak yang telah mencapai usia tamyiz untuk selalu meminta izin ketika memasuki kamar orang tuanya menjadi penyebab terbongkarnya rahasia hubungan seksual antara suami dan istri, karena anak akan memasuki kamar orang tuanya tanpa terlebih dahulu memberi tanda atau tanda. peringatan yang begitu tiba-tiba - Tiba-tiba ia mengetahui bahwa orang tuanya terlibat dalam aktivitas seksual, yang tentu saja tidak diinginkan oleh keduanya, meskipun sama-sama berusaha menangkisnya agar sang anak tidak melihatnya, kejadian sekilas ini akan membekas di hati sang anak. pemikiran .

Tingkat bahayanya akan semakin meningkat bila anak yang telah mencapai usia tamyiz didekatkan dengan anak yang telah mencapai usia baligh atau antara laki-laki dan perempuan yang melakukan kontak tubuh terus menerus. Berkumpulnya anak laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan mengundang rangsangan seksual, terutama pada anak yang mendekati masa pubertas. Kedekatan tersebut juga akan menimbulkan sikap mempermainkan hal-hal seksual yang membahayakan masa depan anak yang telah mencapai usia dewasa.

Dampak yang lebih serius dari kondisi ini adalah akan membiasakan seorang anak yang telah mencapai usia Tamyiz untuk selalu melekat pada perempuan dan cenderung pada sifat-sifat feminin. Ada beberapa bahaya bagi anak yang sudah mencapai usia tamyiz jika melihat aktivitas seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada akhirnya kejahatan seksual akan menyebar di kalangan anak-anak; Dua anak yang pernah menyaksikan aktivitas seksual orang tuanya di depan umum kemungkinan besar akan menceritakan hal tersebut kepada temannya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika mereka melarang anak-anak yang telah mencapai usia tamyiz untuk bertanya tentang hal-hal penting dan permasalahan yang telah dijelaskan secara konkrit dalam Al-Qur'an. Namun lingkungan moralnya rusak dan meremehkan ciuman antara anak laki-laki yang telah mencapai usia tamyiz. Bahkan, perilaku tersebut dengan cepat menyebar dan menjadi kebiasaan di kalangan anak laki-laki dan perempuan (yang telah mencapai usia tamyiz.

Pasalnya, tren berbahaya ini mendukung kelalaian orang tua dalam mengawasi anak yang sudah menginjak usia tamyiz hingga mengarahkannya pada berbagai pengaruh seksual. Namun semua itu dimaksudkan sebagai bentuk ekspresi anak-anak dalam masa pubertas dan anak-anak yang telah mencapai usia tamyiz yang belum bisa mengendalikan keresahan seksualnya. Orang-orang yang menghindari pernikahan halal dan tertarik pada perilaku menyimpang dan hedonis adalah orang-orang yang bangga dengan anak-anak mereka yang bukan anak mereka.

Upaya pendidikan tentang pencegahan zina

Hadits di atas menjelaskan perlunya pengawal bagi setiap wanita jika ingin berinteraksi dengan pria yang tidak halal. Hadits di atas menjelaskan tentang larangan melihat aurat, baik antara laki-laki maupun perempuan, baik disertai syahwat maupun tidak. Iffah atau Ta'affuf menjauhkan diri dari hal-hal yang menimbulkan gairah dan gairah seksual.

Bagi mereka yang belum mampu menikah hendaknya berpantang agar Allah memberikan rahmat-Nya kepada mereka. Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang belum mempunyai kesanggupan menikah dapat menahan diri dari berbagai hal yang merangsang hasrat seksual.Yang dimaksud dengan kesanggupan dalam ayat ini mencakup berbagai hal, baik materiil maupun immateriil, termasuk masalah pasangan hidup atau jodoh. Satu-satunya cara untuk menyalurkan dan memenuhi kebutuhan seksual adalah dengan menikah, oleh karena itu bagi yang sudah mempunyai kemampuan atau Al-Ba'ah hendaknya segera menikah.

Justeru, apa sahaja yang terpendam di hati berkaitan keperluan seks, tunaikan bersama sebagai suami isteri. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal mereka (QS An-Naziat: 40-41). Ayat ini menjelaskan jaminan bagi setiap manusia bahawa mereka yang mampu mengawal diri daripada dorongan hawa nafsu akan masuk syurga dan mendapat kebahagiaan.

Islam memberikan tuntunan kepada orang yang tidak mampu menikah melalui sunat, yang dapat meredakan tekanan seksual dan mengalahkan serangan naluri serta memperkuat makna pengawasan Allah (terhadap diri sendiri) dan rasa takut kepada-Nya. Sufyan Ats-Tsauri mengatakan bahwa ada satu setan dengan seorang wanita cantik, tetapi ada sepuluh setan dengan seorang pemuda yang cantik. Seorang anak laki-laki dilarang datang menemuinya karena kecenderungan homoseksual yang kuat dari pria tersebut.

Jauhi zina, Jauhi hulwat, Tutup aurat, Jauhi tabarruj, Jauhi pandangan, Iffah bagi yang tiada baah, Berkahwin segera setelah mencapai baah, Salurkan hanya kepada isteri atau suami, Kawal nafsu dengan iman, Belajar langkah-langkah seksual. memerangi berkeras dan melarang ikhtilat.

Tanggung jawab memelihara Dorongan Intrinsik

Mengarahkan pandangannya pada bagian aurat wanita yang terbuka ketika telah mencapai usia tamyiz ke atas juga termasuk hal-hal yang memberikan rangsangan seksual, sehingga pendidik harus mengajarkan anak untuk melihat sejak dini. . Di rumah, berikan kebebasan pada anak untuk menonton gambar-gambar yang merangsang, permainan gila dan propaganda dosa, termasuk hal-hal yang dapat merangsang mereka secara seksual, di layar televisi. Membiarkan anak bergaul dengan orang lain tanpa pengawasan dan menikmati gambar telanjang, majalah porno, cerita tidak senonoh, dan rekaman lagu erotis juga merupakan hal yang dapat memicu rangsangan seksual.

Oleh karena itu, pendidik harus mengawasi anak dan memeriksa meja belajarnya, sehingga dapat mengetahui cara membimbing dan mengarahkannya. Selain itu, memberikan kebebasan kepada anak yang sedang dalam masa transisi untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga perempuan atau gadis tetangga dengan dalih belajar juga termasuk hal yang dapat memberikan rangsangan seksual kepada mereka. Oleh karena itu, para pendidik tidak boleh memberikan kebebasan kepada putra dan putrinya untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anak laki-laki atau perempuan lainnya.

Masih banyak lagi rangsangan yang dapat merusak akhlak anak dan menjerumuskannya ke dalam lembah penyimpangan dan hedonisme. Jangan merasa bahwa Anda kekurangan metode dan cara untuk memperbaiki anak Anda dan memberinya pendidikan yang mulia.

Tanggung jawab memelihara dorongan ekstrinsik

Oleh karena itu, pendidikan hendaknya mencegah hal tersebut pada anak dengan memberikan bimbingan yang murni, bimbingan yang langsung dan hikmah yang benar. Ketika seorang remaja putra atau remaja melihat ke tempat umum, dia melihat foto dan poster telanjang yang memenuhi bioskop, surat kabar, majalah, iklan, jalan, rumah, klub, dan di atas panggung. Ia melihat perempuan-perempuan telanjang mengenakan perhiasan yang sangat mencolok, berbagai busana bejat perempuan yang tidak menjaga kesucian dan kehormatan serta tidak menjaga keselarasan akhlak.

Ia melihat pemuda dan pemudi berkumpul di depan pintu bioskop sambil memandangi poster-poster cabul. Terkadang para remaja putra merayu remaja putri dengan membayar harga tiket masuk agar keduanya menonton film gila atau drama porno bersama. Dia melihat semua ini, terlebih lagi, ketika dia berada di masa remajanya, masa pubertas, dan masa pergolakan darah muda.

Dapat disimpulkan bahwa lingkungan yang rusak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap terjadinya berbagai kerusakan. Salah satu faktor utama penyebab terjadinya penyimpangan pada anak adalah pergaulan yang negatif dan rusaknya hubungan, apalagi jika anak bodoh, lemah iman, dan buruk akhlaknya, maka ia akan cepat terpengaruh oleh teman-temannya yang durhaka dan jahat. Pertemanan yang rusak mempunyai pengaruh yang besar terhadap remaja putra dan putri yang terjerumus ke dalam jurang kekejaman.

Pergaulan Bebas Antara Dua jenis

Referensi

Dokumen terkait

Nggih sampun, kepareng nggih Bu...Assalamu’alaikum...” (Najwa salaman sinambi ngambung astane Bu Rina).. Bu Rina : “

Contoh Antarmuka Sistem Secara umum, penelitian ini menghasilkan rancangan sistem informasi manajemen gudang dalam bentuk prototype yang dapat menyelesaikan beberapa permasalahan