25 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Studi
Lokasi Studi dilakukan Pada Ruas Raya Jalan Tlogomas
Gambar 3.1 Peta Lokasi Studi
Sta 0+000 Sta 0+600
26 Gambar 3.2 Titik Konflik Kemacetan
Kemacetan yang terjadi pada ruas Jalan Raya Tlogomas terdapat pada persimpangan jembatan tlogomas-Jalan Raya Tlogomas dan persimpangan Jl.Tirto Utomo-Jalan Raya Tlogomas yang mengakibatkan arus lalu lintas menjadi tidak normal akibat kemacetan tersebut .
Titik konflik kemacetan pertama terdapat pada persimpangan Jembatan Tlogomas-Jl.Raya Tlogomas
Titik konflik kemacetan kedua terdapat pada persimpangan jalan masuk RS.UMM-Jl.Raya Tlogomas
Titik konflik kemacetan ketiga terdapat pada persimpangan Jl.Tirto Utomo-Jl.Raya
Tlogomas
27 Gambar 3.3 Denah Lokasi Survey
3.2 Pengumpulan Data 3.2.1 Data Primer
Data perimer merupakan data yang di dapat dilapangan dengan cara pengamatan secara langsung dilokasi studi. Data perimer yang dibutuhkan diantaranya yaitu :
1. Survei volume lalu lintas, dimaksudakan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang melintasi ruas jalan dilokasi studi dan dinyatakan dalam satuan kendaraan
28 ringan (skr). Survei volume dilakukan dengan mencatat jumlah kendaraan yang melalui ruas jalan pada satu titik pengamatan, sesuai dengan golongannya selama waktu yang telah ditentukan. Survei volume dilaksakan dalam waktu 3 hari yaitu, rabu, kamis, dan sabtu .Waktu pelaksanaan pengamatan dimulai dari pukul 06.00-19.00 dengan interval 15 menit. Untuk mengetahui lokasi titik pengamaatan hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
a) Pengamatan dilakukan pada titik yang berjarak 600 meter
b) Dipilih titik atau/lokasi pengamatan dengan alinyemen vertikal maupun horizontal yang relatif datar. Maksudnya yaitu segmen jalan yang relative lurus dan tidak menanjak ataupun menurun.
c) Dipilih titik/lokasi pemgamatan yang sedikit mungkin berpotensial mengalami gangguan akibat tempat putaran (U-turn), ramp masukan dan ramp keluar, serta lampu pengatur lalu lintas, sehingga tidak akan mempengaruhi lalu lintas pada ruas jalan yang diobsevasi.
d) Kondisi lokasi survei cukup ramai dan stabil, untuk menggambarkan kondisi jalan dalam kota yang melayani pergerakan dan mobilitas orang sehari-hari.
Gambar 3.4 Formulir Survey Volume lalu Lintas
2. Survei kecepatan, dimaksudkan untuk mengetahui kecepatan kendaraan yang melintasi ruas jalan dilokasi studi. Survei dilakukan dihari yang sama dengan survei volume lalu lintas. Survei dilakukan dengan bantuan dua buah alat
29 perekam, sebelumnya jam pada alat perekam disamakan terlebih dahulu. Alat perekam pertama diletakkan dititik awal, jarak pandang pada alat perekam diatur agar dapat merekam semua kendaraan yang melintas pada titik awal, kemudian alat perekam kedua diletakkan dengan jarak sejauh 600 meter dari alat perekam pertama, diatur pula jarak pandang agar dapat merekam semua kendaraan yang melintas. Kemudian pada saat yang bersamaan alat perekam dinyalakan, selama kurung waktu 30 menit pada jam sibuk, jam tidak sibuk dan jam normal. Data yang diperoleh kemudian akan diolah di studio untuk mendapatkan kecepatana rata-rata perjalanan, dengan mencatat waktu yang dibutuhkan kendaraan untuk dapat melintasi alat perekam pertama sampai melewati alat perekam kedua. Kecepatan perjalanan adalah kecepatan rata-rata kedaraan efektif antara dua titik tertentu dijalan, yang dapat ditentukan dari jarak perjalanan dibagi dengan total waktu perjalanan.
Gambar 3.5 Formulir Survey Kecepatan Lalu Lintas
3. Survey Hambatan Samping , dimaksud untuk mengetahui banyaknya hambatan sampig yang melintas pada ruas jalan. Data yang diambil sesuai dengan Panduan Kapasitan Jalan Indonesi 2014 yaitu ;
a) Jumlah pejalan kaki yang berjalan atau menyebrang tidak pada jalur pejalan kaki
b) Jumlah kendaraan yang berhenti dan parkir.
30 c) Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar ke / dari lahan samping
jalan
d) Arus kendaraan tak bermotor yaitu arus total (kend/jam) dari sepeda , becak , delman , dan sebagainya .
Servey hambatan samping dilakukan oleh 2 orang surveyor dengan mencatat hambatan samping yang terjadi sesuai jenis masing-masing hambatan. Survey dilakukan dari ruas jalan yang di survey , dan pencatatan dilakukan pada hari kerja 3.2.2 Data Sekunder
Cara untuk mendapatkan data sekunder adalah dengan meminta keterangan atau penjelasan dan atau data dari instansi-instansi pemerintahan terkait Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang meliputi data peta ruas jalan. Data-data ini digunakan untuk pendukung data primer.
3.3 Denah Survey Dan Penempatan Surveyor
Gambar 3.6 Penempatan Surveyor Pada Lokasi Penelitian A 1 3
2 B
31 Keterangan :
Surveyor 1,2,3 : Menghitung volume lalu lintas kendaraan dari arah malang- batu dan batu-malang pada tiap persimpangan titik kemacetan.
Surveyor A : Mencatat waktu awal kendaraan dari arah malang-batu dan mencatat waktu akhir kendaraan dari arah batu-malang Surveyor B : Mencatat waktu awal kendaraan dari arah batu-malang dan
mencatat waktu akhir kendaraan dari arah malang-batu
3.3.1 Peralatan Yang Digunakan 1. Alat tulis dan form survey 2. Counter
3. Alat pengukuran panjang
3.4 Metode Analisa Data
Dari data-data yang diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan dilapangan, selanjutnya akan dianalisa dan dihitung dengan berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014 yaitu menganalisa kapasitas jalan, derajat kejenuhan, kecepatan arus bebas, waktu tempuh kendaraan dan kecepatan rata-rata kendaraan.
32 3.5 Bagan Alir
Gambar 3.7 Bagan Alir