19 3.1. Waktu
Penelitian yang dilakukan berlangsung selama 3 bulan, yang dimulai dari bulan Maret sampai bulan Mei 2023 dan juga sebagai program Praktik Kerja Lapangan / magang.
3.2. Tempat
Pelaksanaan program Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di PT.
PLN Indonesia Power UPDK Keramasan berlokasi di Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso No.24 Kelurahan Kemang Agung, Kertapati, Palembang.
Lokasi perusahaan berada ± 6 Km dari pusat kota dan berada di sebelah selatan Sungai Musi.
3.3. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan program Praktik Kerja Lapangan yang berlangsung pada bulan Maret hingga bulan Juni 2023.
No. Maret 2023 April 2023 Mei 2023 Juni 2023 1. 14 Maret 2023 1 April 2023 1 Mei 2023 1 Juni 2023 2. 15 Maret 2023 2 April 2023 2 Mei 2023 2 Juni 2023 3. 16 Maret 2023 3 April 2023 3 Mei 2023 3 Juni 2023 4. 17 Maret 2023 4 April 2023 4 Mei 2023 4 Juni 2023 5. 18 Maret 2023 5 April 2023 5 Mei 2023 5 Juni 2023 6. 19 Maret 2023 6 April 2023 6 Mei 2023 6 Juni 2023 7. 20 Maret 2023 7 April 2023 7 Mei 2023 7 Juni 2023 8. 21 Maret 2023 8 April 2023 8 Mei 2023 8 Juni 2023
... ... ... ... ...
31. 31 Maret 30 April 31 Mei 2023 14 Juni 2023 Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan
3.4. Gambaran System yang sedang berjalan
Gambar 3.5. Sistem yang berjalan pada VPN
Checkpoint pada VPN merujuk pada titik-titik dalam jaringan yang digunakan untuk memverifikasi dan mengamankan koneksi VPN. Pada umumnya, terdapat tiga jenis checkpoint utama yang terlibat dalam pengaturan dan penggunaan VPN: checkpoint pemula (ingress checkpoint), checkpoint perantara (intermediate checkpoint), dan checkpoint tujuan (egress checkpoint). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang setiap checkpoint tersebut :
1. Checkpoint Pemula (Ingress Checkpoint):
Checkpoint pemula adalah titik awal dalam koneksi VPN, di mana data masuk ke jaringan VPN dari sumber eksternal. Checkpoint ini berfungsi untuk memverifikasi keaslian dan integritas data yang masuk ke jaringan VPN. Beberapa tugas yang dilakukan oleh checkpoint pemula meliputi:
- Verifikasi identitas pengguna atau perangkat yang mencoba terhubung ke VPN.
- Mengenkripsi data untuk melindungi kerahasiaan dan integritasnya selama transmisi.
- Memverifikasi keaslian sertifikat digital yang digunakan untuk otentikasi.
2. Checkpoint Perantara (Intermediate Checkpoint):
Checkpoint perantara adalah titik di tengah-tengah koneksi VPN yang memungkinkan pengiriman data antara checkpoint pemula dan checkpoint
tujuan. Checkpoint ini memastikan bahwa koneksi tetap aman dan data terlindungi selama transit. Tugas utama dari checkpoint perantara meliputi:
- Melakukan pemrosesan dan pengecekan tambahan terhadap data yang melewati checkpoint ini.
- Menjalankan protokol keamanan tambahan, seperti IPSec (Internet Protocol Security) atau SSL/TLS (Secure Sockets Layer/Transport Layer Security), untuk melindungi integritas dan kerahasiaan data.
- Memantau dan memblokir ancaman keamanan yang mungkin terdeteksi pada lalu lintas VPN.
3. Checkpoint Tujuan (Egress Checkpoint):
Checkpoint tujuan adalah titik akhir dalam koneksi VPN, di mana data yang dikirim melalui jaringan VPN tiba. Checkpoint ini bertanggung jawab untuk memverifikasi data yang diterima dan mengirimkannya ke tujuan yang tepat dalam jaringan internal. Tugas dari checkpoint tujuan meliputi:
- Menerima data yang tiba dan memverifikasi integritas serta autentikasinya.
- Meneruskan data ke tujuan yang diinginkan dalam jaringan internal.
- Menggunakan algoritma enkripsi untuk mendekripsi data yang diterima[8].
3.4.1. Infrastruktur Jaringan a. Server
PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan memiliki server yang berfungsi sebagai pusat pengelolaan dan penyimpanan data. Server ini menyediakan layanan dan aplikasi yang diakses oleh pengguna dalam jaringan, termasuk layanan VPN. Server juga berperan dalam mengatur koneksi VPN antara pengguna dan jaringan internal PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan.
b. Router
Router berperan sebagai penghubung antara jaringan lokal PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan dengan jaringan publik, seperti internet.
Router mengatur aliran data dan paket informasi antara jaringan lokal dan jaringan eksternal. Dalam konteks penggunaan VPN, router diatur untuk mengizinkan koneksi VPN dan meneruskan data antara pengguna VPN dan jaringan internal.
c. Switch
Switch digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam jaringan lokal PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan, seperti komputer, server, dan printer. Switch memungkinkan perangkat dalam jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain dengan cepat dan efisien[9].
3.4.2. Kebutuhan Akses Jaringan
Dalam konteks penggunaan Virtual Private Network (VPN) pada PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan, terdapat kebutuhan yang perlu dipenuhi dalam hal akses jaringan. Berikut penjelasan mengenai kebutuhan akses jaringan :
a. Akses Jaringan Internal
Karyawan atau pengguna di PT PLN UPDK Keramasan perlu memiliki akses yang aman dan terbatas ke jaringan internal perusahaan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengakses sumber daya dan aplikasi yang diperlukan dalam operasional sehari-hari. Melalui VPN, karyawan dapat terhubung ke jaringan internal PT PLN UPDK Keramasan secara remote, sehingga mereka dapat mengakses data dan layanan yang diperlukan tanpa harus berada di lokasi fisik.
b. Akses Jaringan Eksternal
Selain akses ke jaringan internal, PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan juga perlu memungkinkan akses dari luar jaringan, seperti kantor cabang atau karyawan yang bekerja secara remote. VPN memungkinkan karyawan tersebut untuk terhubung ke jaringan PT PLN Indonesia Power
UPDK Keramasan melalui koneksi internet publik dengan aman. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap terhubung dengan sumber daya perusahaan dan menjalankan tugas-tugas mereka dengan efektif.
c. Keamanan dan Enkripsi Data
Keamanan menjadi faktor krusial dalam akses jaringan. PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan perlu memastikan bahwa data yang dikirim dan diterima melalui jaringan VPN tetap aman dan terlindungi dari ancaman yang mungkin ada. Dalam penggunaan VPN, data yang dikirim melalui koneksi VPN dienkripsi, sehingga hanya pengguna yang berwenang yang dapat membaca dan mengaksesnya. Enkripsi ini membantu melindungi data sensitif perusahaan dari serangan dan pengawasan yang tidak sah.
d. Ketersediaan Jaringan
Ketersediaan jaringan yang baik menjadi faktor penting dalam kebutuhan akses jaringan. PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan perlu memastikan bahwa jaringan yang digunakan untuk menghubungkan pengguna ke jaringan internal tetap stabil dan dapat diandalkan. Dalam hal penggunaan VPN, jaringan internet publik yang digunakan harus dapat memberikan koneksi yang cepat dan terpercaya untuk memastikan pengalaman pengguna yang baik.
3.5. Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data – data serta informasi yang berkaitan sebagai bahan pendukung pembahasan, maka perlu dilakukan riset terlebih dahulu. Berikut teknik pengumpulan data yang dilakukan :
3.5.1. Observasi
Observasi adalah tahapan awal dalam penelitian, dimana peneliti mengunjungi lokasi dengan mangadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang terjadi, Metode pengumpulan data observasi dilakukan peneliti dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat penelitian.
3.5.2. Studi Litelatur
Melakukan studi literatur tentang konsep dasar VPN, manfaat, dan implementasi dalam industri energi listrik. Menggunakan sumber-sumber tepercaya seperti buku, jurnal, artikel, dan dokumentasi resmi terkait untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang teknologi VPN.
3.5.3. Wawancara
Mewawancarai karyawan PT. PLN Indonesia Power UPDK Keramasan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penggunaan teknologi VPN atau yang bertanggung jawab atas jaringan IT di perusahaan tersebut.