• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV.docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KORELASI ANTARA MATA PELAJARAN AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN DAN AKHLAK SISWA

A. Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Proses pembelajaran adalah merupakan kegiatan pokok dalam pendidikan formal, karena keberhasilan pendidikan di suatu lembaga formal tergantung kepada proses pembelajaran yang dilakukan, oleh karena itu maka kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan hendaknya terlaksana sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang direncanakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang mengajar mata

pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan diperoleh keterangan tentang proses pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan adalah sebagai berikut :

Bahwa proses pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat mengacu pada kurikulum dari pimpinan pusat Muhammadiyah yang dikenal dengan kurikulum ISMUBA.1

Berdasarkan keterangan dari Dewi sebagai guru Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat seperti yang dijelaskan di atas maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat melanjutkan apa yang

1 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 25 April 2013

(2)

telah digariskan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah baik dari penggunaan kurikulum sebagai acuan maupun pedoman-pedoman pembelajaran lainnya.

Menurut Dewi selaku guru mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammdiyahan bahwa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan setiap kali pertemuan guru membuat persiapan terlebih dahulu yaitu menyiapkan RPP dan metode apa yang akan guru gunakan, sehingga apa yang akan guru ajarkan dapat sesuai dengan apa yang guru rencanakan pada RPP yang guru buat, dan dapat

dipahami oleh anak didik.2

Kemudian mengenai metode apa yang digunakan dalam pembelajaran Al- Islam dan Kemuhammadiyahan di SD Muhammadiyaha XXII Meranjat. Dari hasil keterangan yang diperoleh bahwa pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat menggunakan metode yang bervariasi, seperti metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, latihan, dan tugas rumah, pemilihan metode ini di sesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Dengan berbagai macam metode diharapkan siswa dapat menerima pelajaran dengan baik sekaligus

menghilangkan rasa bosan dan jenuh dalam menghadapi pelajaran Namun dalam proses pembelajarannya metode yang sering saya gunakan yaitu metode ceramah, karena metode ini sangat cocok dengan banyakanya materi yang harus diajarkan kepada siswa, seandainya harus menggunakan metode lain seperti diskusi atau tanya jawab, maka kendala yang muncul adalah banyaknya materi yang tidak tersampaikan

2 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 25 April 2013

(3)

dari target kurikulum yang ada. Selain metode ceramah saya juga memadukan dengan metode penugasan (PR). Karena kedua metode ini dapat mendukung hasil belajar mengajar yang baik. Namun kendala yang ada dari kedua metode tersebut adalah terciptanya proses belajar mengajar yang menghilangkan interaksi edukatif antara guru dan siswa, karena guru hanya berkewajiban menjelaskan materi dan siswa berkewajiban mendengarkan penjelasan guru.3

Pemilihan metode ini juga di dasarkan pada panduan guru dalam memilih alternatif metode, guru mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Metode yang terbaik menurut pengembangan GBPP adalah yang sesuai dengan tujuan dan materi yang disajikan

2. Metode yang dipilih disesuaikan dengan fasilitas/sarana sekolah

3. Metode yang dipilih hendaknya mengarah kepada Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)4.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, masih hanya sebatas metode ceramah dan penugasan (PR). Kendala yang ada untuk menggunakan metode ini adalah sengat erat hubungannya dengan ketakutan guru Al- Islam dan Kemuhammadiyahan tidak dapat menyelesaikan materi yang ada, sehingga metode yang tepat dalam tanggapan guru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan adalah

3 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 25 April 2013

4 GBPP Mata Pelajaran Kemuhammadiyahan, (Yogyakarta: PP Muhammadiyah Majlis P&K, 1990), hlm viii

(4)

ceramah dan penugasan, sekalipun guru tersebut tahu kedua metode tersebut belum dapat mendukung keberhasilan belajar mengajar secara optimal.

Mengenai ruang lingkup dan materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat adalah sesuai dengan GBPP dan kurikulum

ISMUBA yakni Akidah, Ibadah (shalat dan puasa), akhlak yakni akhlak kepada Allah SWT, antara lain taat kepada perintah Allah, bertawakal kepada Allah, cinta kepada Allah, syukur kepada Allah, baik sangka kepada Allah, akhlak kepada sesama

manusia, akhlak terhadap teman sebaya, antara lain adalah saling membina rasa cinta kaih sayang dalam pergaulan, akhlak terhadap yang lebih muda, adalah dengan menyayangi yang lebih muda, memberikan bantuan terhadap persoalan yang dihadapinya, tidak boleh memperolok-olok mereka, serta menghindari permusuhan dan pertengkaran, sedangkan akhlak terhadap masyarakat secara umum, diantaranya adalah memuliakan tamu, menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat yang bersangkutan, saling menolong dalam melakuakan kebajikan dan takwa, menganjurkan berbuat baik dan mencegah melakuakn perbuatan jahat (munkar), memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan kehidupanya dan menepati janji, ahlak terhadap lingkungan dengan memelihara kelestarian lingkungan alam, menyayangi binatang dan merawat tumbuh-tumbuhan.

Demikian pula dengan materi Al-Qur’an mengajarkan tentang baca tulis Al- Qur’an, di samping itu juga menghafal serta mengetahui arti dari surat dalam Al- Qur’an, mengenal tanda baca fathah, kasrah dan dhomah, mengenal tanda baca

(5)

tentang tanwin, mampu menulis huruf hijaiyah, mampu menulis huruf sambung dan mampu membaca dengan tartil dan fasih.

Materi Tarikh Islam seperti letak jazirah Arab, sejarah zaman jahiliyah, sejarah kelahiran Nabi Muhammad Saw., masa Mekkah dan Ka’bah, masa Madinah,

mengenal kehidupan Nabi Saw., mengenal masuknya Islam, penyiaran Islam, mengenal riwayat akhir Nabi Muhammad Saw., sejarah perkembangan Islam di Indonesia dan kisah-kisah Nabi.

Sedangkan materi Kemuhammadiyahan mencakup sejarah Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah,

Organisasi Muhammadiyah, amal usaha Muhammadiyah, dan peranan Muhammadiyah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat tentang kegiatan pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat adalah telah berjalan sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh kurikulum dan GBPP.5

Kemudian dalam penggunaan media pembelajaran yang dipergunakan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat, diperoleh keterangan bahwa dalam hal penggunaan media pengajaran di dalam kelas bahwa SD Muhammadiyah XXII Meranjat telah melaksanakannya seperti , gambar-gambar cara berwudhu yang benar, praktek shalat,

5 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 25 April 2013

(6)

posisi imam dn makmum ketika shalat dan lain-lain, penggunaan media ini bertujuan supaya lebih mengefektifkan tingkat keberhasilan komunikasi dalam suatu

pembelajaran yang pada gilirannya akan mempermudah pencapaian tujuan yang diinginkan. Media bukan hanya sebatas alat namun lebih kepada maksud yang luas yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kinerja guru dalam hubunganya dengan siswa pada suatu proses pembelajaran.6

Menurut Dewi bahwa sistem evaluasi yang dipergunakan adalah sistem penyisipan soal-soal materi pelajaran kepada siswa yang ditanyakan langsung kepada secara lisan kepada siswa saat proses pembelajaran berlangsung atau dengan cara pemberian tugas (PR) untuk dikerjakan.7

Sistem evaluasi yang diterapkan dalam memberikan penilaian kepada

kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran seperti yang dilakukan guru Al- Islam dan Kemuhammadiyahan pada hakikatnya telah menunjang proses penjajakan akan kemampuan siswa dalam belajar, sehingga sistem seperti ini tentu akan sangat baik jika diimbangi dengan perbaikan pada proses pembelajarannya, karena siswa akan sangat sulit memberikan jawaban ketika proses pembelajaran hanya bertempuh pada metode tanya jawab tanpa dibarangi metode lainnya, karena pada sisi

penelususran kemampuan siswa pada sistem seperti ini hanya sebatas kemapuan kognitif saja, sedangkan mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiayahan

6 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 25 April 2013

7 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 25 April 2013

(7)

merupakan mata pelajaran yang kompleks mulai dari kognitif, afektif sampai psikomotorik siswa.

Sedangkan berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada tanggal 25 April 2013 yaitu sebagai berikut :

1. pada saat proses belajar mengajar pada mata pelajaran Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan pada tindakan awal guru selalu membudayakan budaya Islam seperti, salim, salam dan berbusana muslim, selain itu juga guru

memberikan apersepsi kepada anak-anak tentang pelajaran yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

2. Pada tahap inti guru menyampaikan materi yang diajarkan dan menggunakan metode disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, guru juga

memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya dan guru juga menjawab pertanyaan yang muncul dari anak-anak tersebut

3. Pada tindakan akhir guru memberikan evaluasi terhadap proses pembelajaran dan memberikan kesimpulan dari materi yang diajarkan, dan menutup

pembelajaran dengan saling berjabat tangan.8

Setelah mengetahui proses pembelajaran mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lapangan, kemudian didapatkan hasil peserta didik dari proses pembelajaran Al-Islam dan

8 Observasi, Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, 25 April 2013

(8)

Kemuhammadiyahan melalui nilai legger pada rekapitulasi nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang menjadi sampel penelitian ini yaitu berjumlah 37 orang.

Nilai tersebut diambil dari dokumen SD Muhammadiyah XXII Meranjat. Dalam hal ini dinamakan variabel X, yaitu :

75 82 70 68 85 79 65 70

82 80 70 68 70 85 80 79

70 72 80 80 75 75 84 65

65 82 87 82 75 80 70 85

80 75 65 70 72

Nilai rata-rata siswa kelas VIA dan VIB tersebut selanjutnya dianalisis dengan Mencari nilai tertinggi (H) dan nilai terendah (L). Nilai yang didapat, H = 87 dan L = 65, selanjutnya menetapkan luas penyebaran nilai yang ada atau mencari banyaknya nilai, mulai dari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi atau yang disebut : Total Range dengan rumus :

Keterangan : R = Total Range

H = Highest Score (nilai tertinggi) L = Lowest Score (nilai terendah) I = Bilangan Konstan9

Di atas sudah kita ketahui H = 87 dan L = 65, berarti nilai R = 23, yaitu :

9 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 51

R = (H –L) +¿ 1

(9)

65 66 67 68 69 70 71 72

73 74 75 76 77 78 79 80

81 82 83 84 85 86 87

Jumlah deretan angka tersebut adalah 23 butir nilai

Selanjutnya menetapkan besar atau luasnya pengelompokan data untuk masing-masing kelompok data karena nilai mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan kelas VIA dan VIB tersebut disajikan dalam bentuk data kelompok (interval)

Rumus penetapan ini adalah : R

i 1 10 Keterangan :

R = Total Range

I = Interval data, yaitu luasanya pengelompokan data yang dicari atau kelas intervalnya10

1 10 = jumlah kelompok data yang akan disajikan dalam Tabel Distribusi Frekwensi tidak kurang dari 1 dan tidak lebih dari 10

Karena R = 23 R

i 1 10 I = 23

8 = 2,8 = 3

Jadi deretan interval yang ada dalam tabel distribusi frekwensi ada 8 buah yang didapat dari 23 dibagi 3, adapun tabel distribusi frekwensi skor dalam penelitian ini adalah

10 Ibid., hlm. 45-58

(10)

Tabel VI

Distribusi Frekuensi Skor Responden Nilai AIK Siswa Kelas VIA dan VIB SD Muhammadiyah XXII Meranjat

Interval F X x fx x’2 fx’2

86 – 88 1 87 4 4 16 16

83 – 85 4 84 3 12 9 36

80 – 82 10 81 2 20 4 40

77 – 79 2 78 1 2 1 2

74 – 76 5 75 0 0 0 0

71 – 73 2 72 -1 -2 1 2

68 – 70 9 69 -2 -18 4 36

65 – 67 4 66 -3 -12 9 36

N = 37 6 168

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi serta hasil dari nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh pembelajaran Al-Islam dan Kemuhamdiyahan yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kurikulum yang digunakan mengacu kepada kurikulum dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, proses pembelajaran di kelas dengan

menekankan kepada pembiasaan-pembiasaan untuk melaksanakan akhlak Rasullulah Saw., penyampaian materi pembelajran dengan menggunakan metode mengajar yang bervariasi juga menggunakan media pengajaran, begitu juga dalam hal evaluasi atau penilaian dilakukan dengan penyisipan soal-soal materi pelajaran kepada siswa yang ditanyakan langsung secara lisan kepada siswa saat proses pembelajaran berlangsung atau dengan cara pemberian tugas (PR) untuk dikerjakan.

(11)

Dan dari hasil nilai mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang didapatkan peserta didik juga cukup baik, ini terlihat pada tabel di atas bahwa 31 orang mendapat nilai baik yaitu 70 ke atas, sedangkan 6 diantaranya mendapatkan nilai di bawah 70.

B. Keadaan Akhlak Siswa Kelas VIA dan VIB SD Muhammadiyah XXII Meranjat

Untuk mengetahui bagaimana akhlak siswa di SD Muhammadiyah XXII Meranjat, penulis mengajukan beberapa item pertanyaan kepada guru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam penelitian ini melalui instrumen wawancara. Adapun data yang didapatkan dari hasil wawancara tersebut antara lain :

Mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagaimana yang tercantum dalam GBPP Al-Islam, yaitu bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah. Pada dasarnya pembinaan keimanan dan akhlak anak itu merupaka kewajiban setiap orang tua dalam keluarga, nah, sekolah SD Muhammadiyah mempunyai mata pelajaran agama yang lebih banyak dibandingkan dengan sekolah umum. Yaitu tidak hanya PAI melainkan juga Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan yang berfungsi menumbuhkembangkan lebih lanjut pada diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan, sehingga keimanan dan akhlak

(12)

siswa anak dapat berkembang dengan baik. Jadi dalam proses pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sangat positif dalam pembentukan akhlak siswa.11

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang di terapkan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat dapat memberikan pengaruh terhadap

perkembangan akhlak peserta didik, ini di dasarkan pada materi yang diberikan mencangkup akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia dan akhlak kepada alam sekitar, tidak hanya itu alokasi waktu untuk pemebelajaran Pendidikan Islam lebih banyak dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya, karena pada SD Muhammadiyah XXII Meranjat tidah hanya mata pelajaran PAI yang termasuk pendidikan Islam, melainkan juga mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, selain itu juga terdapat mata pelajaran Bahasa Arab yang termasuk ke dalam bagian dari kurikulum ISMUBA.

Demikian pula dengan pengajaran tentang akhlak Rasullulah kepada siswa SD Muhammadiyah XXII Meranjat. Dari hasil keterangan yang diperoleh bahwa

pengajaran tentang akhlak Rasullualh ini adalah merupakan pengajaran pokok pada pelajaran mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, sebab tegak dan runtuhnya suatu bangsa adalah tergantung kepada akhlak dari bangsa itu sendiri.

Mengingat di zaman modern sekarang ini banyak sekali berbagai pengaruh yang dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kemerosotan akhlaknya,

11 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 25 April 2013

(13)

apalagi banyaknya sarana permainan di lingukungan tempat tinggal peserta didik seperti play station, dimana apabila sesorang sudah memainkan program ini, mereka suka lupa waktu, dan tidak jarang mereka mengikuti adegan dalam permainan tersebut.12 Akhlak Rasullulah yang diajarakan di SD Muhammadiyah XXII Meranjat ini adalah diutamakan berfokus kepada kesopanan, tata cara pergualan dengan sesama manusia, akhlak terhadap orang tua, teman sebaya dan akhlak terhadap lingkungan sekitar.

Jadi untuk mengantisipasi berbagai pengaruh yang dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kesesatan dan kemerosotan akhlaknya maka SD Muhammadiyah XXII Meranjat sudah mengajarkan tentang akhlak Rasullulah kepada siswanya sejak dini.

Menurut Dewi upaya yang harus dilakukan dalam pembelajaran mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam hal pembentukan akhlak siswa dibantu dengan segenap guru yang lainnya yaitu diantaranya dengan menggunakan metode keteladanan, pengalaman dan pembiasaan dan ini merupakan upaya yang cukup positif, artinya siswa dapat memahami, menghayati dan mengamalkan materi dan apa yang telah dilakukan guru untuk mereka. Tak lupa peran orang tua dalam pembinaan akhlak anak di rumah merupakan tugas orang tua di rumah bukan hanya tugas guru tetapi harus ada kerja sama dengan orang tua siswa.

12 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 25 April 2013

(14)

Berdasarkan keterangan di atas bahwa upaya yang dilakukan oleh segenap guru SD Muhammadiyah tidak hanya guru mata pelajaran Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan saja melainkan dibantu juga dengan semua guru mata pelajaran lain, bahwa usaha yang dilakukan dalam meningkatkan akhlak peserta didik yaitu menggunakan metode keteladanan, pengalaman dan pembiasaan, tidak hanya itu peran serta orang tua juga menentukan peningkatan akhlak anak tersebut.

Kemudian mengenai faktor penghambat atau kesulitan yang di alami dalam pembentukan akhlak siswa diantaranya faktor lingkungan, mayoritas siswa tinggal di lingkungan yang kurang mendidik akhlak siswa seperti adanya tempat perjudian yang terkadang disembarang tempat, maraknya play station dll. Lalu dari faktor orang tua yang terkadang kurang memahami kondisi anak atau melepaskan anak begitu saja karena kesibukan. Menghadapi hal seperti ini solusi yang saya lakukan yaitu

memberikan pengarahan dan mengadakan pendekatan baik dari pihak siswa maupun dari orag tua siswa dan mengajak untuk kerja sama dalam membina anak.13

Sedangkan berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada tanggal 25 April 2013 yaitu sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran mata pelajaran Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan hubungannya dengan akhlak siswa, bahwa pada awal tindakan siswa juga membudayakan budaya Islam dengan menjawab salam, berdoa dan berbusana muslim, siswa juga mengikuti kegiatan belajara

13 Dewi Sartika, Guru Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, wawancara, 4 Agustus 2013

(15)

mengajar dengan tertib seperti duduk di tempatnya dengan tertib, mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru.

2. Pada tahap inti siswa mendengarkan keterangan dari guru dengan tertib, siswa juga melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik, serta aktif dalam mengikuti kegiatan dari awal hinggga akhir. Pada saat shalat dzuhur

berjamaah setiap hari kamis, dalam kegiatan tersebut siswa terlihat rasa ukhuwah Islamiyahya.

3. Pada tindakan akhir siswa membaca doa bersama dan menjawab salam serta berjabat tangan.14

Setelah mengetahui keadaan akhlak siswa berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lapangan, selain itu juga untuk mengetahui bagaimana akhlak siswa di SD Muhammadiyah XXII Meranjat, penulis menyebarkan angket sebanyak 30 item pertanyaan. Dari setiap pertanyaan tersebut terdapat alternatif jawaban diberi skor sesuai kualitasnya masing-masing, selanjutnya data yang diperoleh, diolah dan dianalisa menggunakan rumus Product Moment. Setiap soal terdiri dari jawaban A dengan skor 3, jawaban B dengan skor 2, dan jawaban C dengan skor 1.

Dari hasil data yang terkumpul dari populasi yang berjumlah 240 siswa penulis hanya mengambil 37 siswa yang menjadi sampel penelitian yaitu kelas VIA

14 Observasi, Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Meranjat, 25 April 2013

(16)

dan VIB. Dan melalui angket yang disebarkan maka diperoleh data mentah dan dinamakan variabel Y, yaitu sebagai berikut :

70 78 63 69 85 75 69 65

78 81 72 63 66 85 77 75

75 75 75 81 80 72 80 69

68 79 84 78 75 76 69 81

80 80 63 69 69

Setelah mendapatkan angka-angka tersebut yang merupakan nilai-nilai yang mewakili akhlak siswa, dan selanjutnya dianalisa dengan mencari nilai tertinggi (H) dan nilai terendah (L). Nilai yang didapat, H = 85 dan L = 63, selanjutnya

menetapkan luas penyebaran nilai yang ada atau mencari banyaknya nilai, mulai dari nilai terendah sampai dengan nilai tertinggi atau yang disebut : Total Range dengan rumus :

Keterangan : R = Total Range

H = Highest Score (nilai tertinggi) L = Lowest Score (nilai terendah) I = Bilangan Konstan15

Di atas sudah kita ketahui H = 85 dan L = 63, berarti nilai R = 23, yaitu :

63 64 65 66 67 68 69 70

71 72 73 74 75 76 77 78

79 80 81 82 83 84 85

15 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 51

R = (H –L) +¿ 1

(17)

Jumlah deretan angka tersebut adalah 23 butir nilai

Selanjutnya menetapkan besar atau luasnya pengelompokan data untuk masing-masing kelompok data karena nilai hasil angket mengenai akhlak siswa kelas VIA dan VIB tersebut disajikan dalam bentuk data kelompok (interval)

Karena R = 23 maka R

i 1 10 I = 23

8 = 2,8 = 3

Jadi deretan interval yang ada dalam tabel distribusi frekewensi ada 8 buah, adapun tabel distribusi frekwensi skor dalam penelitian ini adalah

Tabel VIII

Distribusi Frekwensi Skor Responden Akhlak Siswa Kelas VIA dan VIB SD Muhammadiyah XXII Meranjat

Interval F Y y fy y’2 fy’2

82 – 85 3 83 4 12 16 48

79 – 81 8 80 3 24 9 72

76 – 78 5 77 2 10 4 20

73 – 75 6 74 1 6 1 6

70 – 72 3 71 0 0 0 0

67 – 69 7 68 -1 -7 1 7

64 – 66 2 65 -2 -4 4 8

61 – 63 3 62 -3 -9 9 27

N = 37 32 188

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi serta nilai angket yang disebar ke 37 siswa di atas dapat disimpulkan keadaan akhlak siswaSD Muhammadiyah XXII

(18)

Meranjat berada pada katagori baik, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dan observasi yang telah penulis lakukan yang menunjukan bahwa keadaan akhlak peserta didik pada saat proses belajar mengajar mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyan berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan, apalagi

mengingat mata pelajaran pendidikan Islam yang ada pada SD Muhammadiyah XXII Meranjat ini lebih banyak dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya.

Dan dari hasil angket yang disebar menunjukan bahwa semua siswa termasuk ke dalam katagori baik akhlaknya ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh semua siswa mendapat nilai di atas 60.

C. Analisis tentang Korelasi Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Akhlak Siswa SD Muhammadiyah XXII Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir

Setelah mengetahui nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan dan akhlak siswa kelas VIA dan VIB SD Muhammadiyah XXII Meranjat, maka selanjutnya adalah menganalisis apakah ada korelasi antara proses pembelajaran Al-Islam

Kemuhammadiyahan dan akhlak siswa SD Muhammadiyah XXII Meranjat, yaitu dengan menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment.

(19)

r

xy

=

' SD x¿

¿

¿

∑ x'y'

N

(

Cx'

) (

Cy'

)

¿

Langkah awal adalah menetapkan kedua variabel yang akan dikorelasikan, Variabel X

75 82 70 68 85 79 65 70

82 80 70 68 70 85 80 79

70 72 80 80 75 75 84 65

65 82 87 82 75 80 70 85

80 75 65 70 72

Variabel Y

70 78 63 69 85 75 69 65

78 81 72 63 66 85 77 75

75 75 75 81 80 72 80 69

68 79 84 78 75 76 69 81

80 80 63 69 69

Selanjutnya menyiapkan peta korelasi, dengan urutan langkah kerja sebagai berikut :

a. Mencari nilai terendah (L) dan nilai tertinggi (H)

(20)

b. Mencari total range

c. Menetapkan besar atau luasnya pengelompokan data d. Membuat peta korelasi

Dan adapun hipotesis alternatif dan hipotesa nolnya adalah :

Ha = Ada korelasi antara pembelajaran mata pelajaran Al-Islam Kemuhammadiyahan dan akhlak siswa SD Muhammadiyah XXII Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir

Ho = Tidak ada korelasi antara pembelajaran mata pelajaran Al-Islam Kemuhammadiyahan dan akhlak siswa di SD Muhammdiyah XXII

Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir.

Referensi

Dokumen terkait

Kimia / FKIE IKIP Bdg Ganjil 83 Ilmu Alamiah Dasar Sarjana Pendidikan Jasmani / FPOK IKIP Bdg Ganjil 84-85 Ilmu Alamiah Dasar Sarjana Jasa Boga / FPTK IKIP Bdg Ganjil 86-87

76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 yang rajin ke gereja

82 DWI SETIYANI PURWOREJO 83 FINDI MARDIYANTO PURWOREJO 84 GITA PATRIA WARDHANA PURWOREJO 85 INDRIANA KUSUMANINGRUM PURWOREJO 86 ISMAWATI IKE NUGRAENI PURWOREJO 87

82 JUMI AMBARYATI KALIGESING 83 NI'MATUL KHOLIFAH KALIGESING 84 SUBAGYO KALIGESING 85 ZEIN SAIFUL ISLAM KALIGESING 86 ALI ACHMADI PURWOREJO 87 AMANDA LUKY ERNAWATI

82 AGAS SUTISNA PURWOREJO 83 AGUNG RIATNO PURWOREJO 84 ANGGA ADHITYA PURWOREJO 85 ARI RUDATIN, SE PURWOREJO 86 ARWIN TRIAS NUSANTARA PURWOREJO 87 BAGAS SANDIKA

Proposal for encoding the Javanese script in the UCS 2008-03-06 Michael Everson hex 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 8A 8B 8C 8D 8E 8F 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 9A 9B 9C 9D 9E 9F A0

Bu Dop, Loc Ninh Loc Ninh Pieridae 80 81 82 83 84 85 86 87 Appias lyncida Catopsilia pomona Cepora nadina Eurema andersonii Eurema brigitta " Eurema hecabe Leplosia nina

No Nama Kode Siswa 83 Ni Luh Widiastiti XIIMIPA083 84 Ni Luh Winda Meilani XIIMIPA084 85 Ni Made Bening Prabhaswari Kori XIIMIPA085 86 Ni Made Widya Damayanthi XIIMIPA086 87 Ni