25
BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1 Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Nanggulan, Kelurahan Kutowinangun Kidul RT 07/RW 07, tepatnya di Perumahan Sub Inti, Salatiga dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 42 Kepala Keluarga.
Pekerjaan yang dimiliki oleh warga Sub Inti adalah menjadi karyawan di pabrik, pedagang, buruh, dan ada yang tidak bekerja atau pekerja panggilan. Dari 42 KK yang bekerja sebagai karyawan pabrik sebanyak 7 orang, yang bekerja sebagai pedagang 7 orang, yang bekerja sebagai buruh 15 orang, dan yang tidak bekerja atau pekerja panggilan sebanyak 20 orang.
Dengan jumlah 42 Kepala Keluarga, hampir seluruh warga Perumahan Sub Inti memiliki gawai masing-masing termasuk anak mereka, terdapat 10 anak usia Sekolah Dasar yang memiliki gawai milik sendiri, dan hanya sekitar 1 sampai 2 warga saja yang tidak memiliki gawai karena faktor ekonomi.
Kehidupan sehari-hari warga Sub Inti saat pagi hari orang tua berangkat bekerja, berjemur di depan rumah, berbelanja sayuran di depan rumah, dan anak-anak bermain gawai bersama teman-teman lainnya. Tegur sapa dan toleransi yang tinggi terjadi di Perumahan Sub Inti. Memasuki siang hari tidak ada aktivitas apapun di Perumahan Sub Inti, suasana di perumahan tersebut cukup sepi dan anak-anak menghabiskan waktu di dalam rumah bersama anggota keluarganya dengan tidur siang atau menonton televisi. Saat sore hari suasana di Perumahan Sub Inti mulai ramai karena anak-anak mulai bermain bersama teman-teman lainnya, beberapa anak duduk di depan rumah atau di balai RT sambil bermain gawai, beberapa anak bermain sepeda, dan lari- larian, sedangkan beberapa orangtua berbincang-bincang di depan rumah.
Menjelang malam hari tidak ada aktifitas yang terjadi hanya saja saat maghrib orangtua dan anak-anak pergi ke Mushola beramai-ramai untuk melakukan ibadah, setelah itu tidak ada aktivitas lain di luar rumah, karena
26 orangtua dan anak menghabiskan waktu di dalam rumah menemani belajar anak, menonton televisi, berkumpul bersama anggota keluarga lain, dan beristirahat.
Dari total 42 KK, yang memiliki anak usia balita (anak bawah lima tahun) sebanyak 8 orang, 15 orang memiliki anak usia Sekolah Dasar, dan 9 orang memiliki anak usia remaja.
Penulis memilih anak usia Sekolah Dasar dikarenakan anak usia Sekolah Dasar tergolong anak yang memiliki tumbuh kembang yang begitu unik karena anak usia Sekolah Dasar merupakan awal dari perkembangan anak, yang mana mereka dilatih untuk sedikit lebih mandiri. Pada usia inilah anak-anak sebenarnya berpusat pada diri sendiri. Sisi lain mulai mengenal suasana baru, lingkungan baru, berhubungan dengan orang lain diluar lingkungan keluarga. Hal itu dapat mempengaruhi kebiasaan, sikap, dan perilaku mereka.
4.2 Profil Keluarga
1. Keluarga Ibu Suci
Keluarga pertama adalah keluarga Ibu Suci (33 tahun), Ibu Suci sendiri merupakan single parent dan saat ini masih tinggal bersama kedua orangtuanya. Di dalam keluarganya terdiri dari kakek, nenek, ibu, dan satu anak yang mana masing-masing memiliki gawai, ayah dari Ibu Suci memiliki 2 gawai, ibu dari Ibu Suci memiliki 1 gawai, Ibu Suci sendiri memiliki 1 gawai, dan anaknya memiliki 1 gawai. Keluarga ini hanya terdapat satu anak laki-laki bernama Kenzo yang sedang duduk dibangku Sekolah Dasar kelas satu dan berusia 7 tahun. Kakek memiliki pekerjaan di sebuah percetakan dan driver ojek online, nenek memiliki pekerjaan sebagai penjahit di rumah, dan Ibu Suci memiliki pekerjaan sebagai karyawan pabrik.
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 2 Januari 2022, bertempat di rumah Ibu Suci.
27 2. Keluarga Ibu Ningrum
Keluarga kedua adalah keluarga Ibu Ningrum (30 tahun), di dalam keluarga Ibu Ningrum terdiri dari ayah, ibu, dan satu orang anak laki-laki yang bernama Wildan, berusia 11 tahun yang saat ini sedang duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar. Pada keluarga ini masing-masing memiliki gawai, ayah memiliki 1 gawai, ibu memiliki 1 gawai dan anak juga memiliki 1 gawai. Ayah memiliki pekerjaan sebagai buruh harian dan ibu memiliki pekerjaan sebagai karyawan pabrik.
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2022, bertempat di rumah Ibu Ningrum.
3. Keluarga Ibu Sanah
Keluarga ketiga adalah Ibu Sanah (36), Ibu Sanah memiliki 2 orang anak. Anka pertama duduk dibangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan anak kedua duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar. Di dalam keluarga Ibu Sanah memiliki 2 gawai, yaitu Ibu Sanah dan juga anak pertamanya.
Wawancara dilakukan pada tanggal 5 Februari 2022, pukul 14.00 WIB dan bertempat di rumah Ibu Sanah.
4. Keluarga Ibu Tantri
Keluarga keempat adalah Ibu Tantri (47), Ibu Tantri memiliki 2 orang anak. Anak yang pertama berusia 18 tahun dan anak ke dua berusia 10 tahun, duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar. Pada keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak yang mana dalam satu keluarga memiliki 3 gawai.
Wawancara dilakukan pada tanggal 6 Februari 2022, pukul 14.00 WIB dan bertempat di rumah Ibu Tantri.
5. Keluarga Ibu Agustina
Keluarga kelima adalah keluarga dari Ibu Agustina (63), Ibu Agustina memiliki anak laki-laki yang berusia 9 tahun dan duduk
28 dibangku kelas 3 Sekolah Dasar. Di dalam keluarga Ibu Agustina terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang masing-masing memiliki gawai.
Wawancara dilakukan pada 6 Februari 2022, pukul 15.15 WIB dan bertempat di rumah Ibu Agustina.
6. Keluarga Ibu Wahyu
Keluarga keenam adalah keluarga Ibu Wahyu (42), Ibu Wahyu memiliki anak laki-laki berusia 8 tahun dan duduk dibangku kelas 2 Sekolah Dasar. Dalam keluarga Ibu Wahyu terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang masing-masing memiliki gawai.
Wawancara dilakukan pada tanggal 6 Februari 2022, pukul 17.20 WIB dan bertempat di rumah Ibu Wahyu.