• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iv hasil penelitian dan pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iv hasil penelitian dan pembahasan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian . 1. Perusahaan

Dalam karya ilmiah terapan ini penulis akan mendeskripsikan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul ini yaitu

“analisa kegagalan sistem otomatis emergency generator di atas kapal ”.

Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini, pembaca dapat memahami dan mampu merasakan tentang hal yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di atas kapal KM.Tanto Harmoni.

Kapal KM. Tanto harmoni merupakan kapal yang di miliki oleh sebuah perusahaan PT. Tanto Intim Line yang beralamatkan Jl. Gajahmada no.14, Surabaya.

2. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di MV. TANTO HARMONI, yang jenis kapalnya aadalah kapal kontainer. Rute Pelayaran Surabaya – Makassar –Gorontalo – Banjarmasin – Balikpapan – Samarinda - Luwuk.

MV. Tanto Harmoni memiliki data kapal sebagai berikut:

3. Awak Kapal

Di atas Kapal KM TANTO HARMONI memiliki 19 awak kapal termasuk juga Nahkoda. Awak kapal terdiri dari 4 orang officer, 4 orang engineer ,1 orang electrician, 3 orang juru mudi, 1 bosun , 3 juru minyak, 1 cadet mesin, 1 cadet deck

(2)

B. Hasil Penelitian

Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi. Dalam metode wawancara peneliti memberi pertanyaan kepada beberapa responden diantaranya adalah Chief enginer, masinis, electrician dan awak kapal lainnya perihal terjadi kegagalan sistem otomatis dan kenapa terjadi blackout diatas kapal KM.Tanto Harmoni, Berikut akan dijelaskan penelitian tentang sistem otomatis emergency generator yang mengalami kegagalan dan apa penyebab kegagalan tersebut di kapal KM Tanto Harmoni di perairan Selat Madura.

1. Penyajian Data

Dalam mengumpulkan data karya ilmiah terapan ini, penulis menggunakaan metode wawancara dan observasi. Dalam metode wawancara dan observasi penulis memberi pertanyaan kepada beberapa responden diantaranya adalah chier enginer, electrician dan awak kapal lainnya perihal kegagalan sistem otomatis emergency generator pada kapal MV. Tanto Harmoni. Berikut akan dijelaskan dalam karya ilmiah terapan tentang analisa kegagalan sistem otomatis emergency generator di kapal MV. Tanto Harmoni.

a) Berdasarkan Observasi

Pada tanggal tanggal 18 Desember 2018 saat kapal KM TANTO HARMONI selesai kegiatan di pelabuhan tanjung perak, Surabaya dan menuju ke pelabuhan makasar. Saat itu pada jam 00.00 setelah divisi jaga 8-12 menerima telepon dari anjungan yang diterima oleh kadet mesin untuk memberikan sebuah jarak yang di dapat saat jaga

(3)

tersebut, dan terjadi sebuah kejadian yang tidak terduga yaitu terjadi blackout total di saat kapal berada di tengah laut. Masinis 2 melakukan tindakan terlebih dahulu sebelum kapal mengalami blackout yaitu dengan memparalel generator yang mengalami kerusakan itu. Dan mematikan semua instalasi pendingin AC pada kapal tersebut. Karena AC banyak menyerap tegangan yang cukup banyak dalam sebuah kapal. Kemudian setelah masinis 2 melakukan parallel Generator tetap tidak bisa mengatasi Blackout tersebut. Dan akhirnya kapal KM TANTO HARMONI blackout total pada jam 00.15 sampai 02.00 semua crew mesin turun ke kamar mesin. Dan electrician mencoba menjalankan generator darurat (emergency generator). Setelah terjadi blackout system pada modul Amf dan Ats motor darurat mengalami kegagalan yang tidak bisa berjalan secara otomatis saat terjadi blackout tersebut.

Gambar 4.1 Modul Amf Dan Ats

Sumber : KM.TANTO HARMONI

(4)

b) Hasil Wawancara

1.) Masinis II (responden 2)

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya blackout dan kegagalan sistem otomatis emergency generator yaitu ada faktor internal dan external. Faktor internal yaitu karena divisi jaga sebelumnya tidak melakukan pengecekan dengan seksama dan mengakibatkan tidak terjadi antisipasi yang cepat saat terjadi blackout tersebut. Dan faktor external tidak adanya perawatan pada Sistem secara berkala karena terbatasnya spare part.

2.) Electrician (responden 3)

Faktor yang terjadi yang menyebabkan kegagalan Sistem Otomatis Emergency Generator di akibatkan oleh tegangan battery yang tidak mencapai untuk menjalankan emergency generator. Ketika terjadi blackout tegangan pada battery sebagai sumber tegangan pada motor starter hanya 10 Volt dan pada keadaan normal adalah 12 Volt dan memiliki nilai arus listrik 200 Ah.”

C. Analisis Data

1. Dalam penelitan ini penulis melakukan analisis data yang telah di peroleh dari hasil observasi dan hasil wawancara yang diambil di atas MV. Tanto Harmoni. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sistem otomatis pada emergency generator berkaitan dengan modul ATS (Automatic Transfer Failure) dan AMF (Automatic Main Failure).

(5)

Sistem otomatis generator di atas MV. Tanto Harmoni tidak bisa berjalan dengan normal seperti yang telah dijelaskan oleh electrician mengenai gagalnya starter awal pada emergency generator ketika blackout.

kekurangan alat yang di gunakan untuk melakukan perawatan alat tersebut dan tidak ada spare part untuk melakukan perbaikan. Kerja dari ATS dan AMF berkaitan dengan tegangan yang ada pada battery sebagai sumber utama penggerak motor starter pada emergency generator.

2. Untuk mencegah terjadinya kegagalan kerja sistem otomatis emergency generator dengan melakukan perawatan rutin yang harus dilakukan di atas MV. Tanto Harmoni. Perawatan rutin yang dilakukan adalah dengan menjalankan emergency generator. Di atas MV. Tanto Harmoni kegiatan perawatan emergency generator seperti melakukan running test setiap satu minggu sekali tidak dilakukan. Yang mejadikan penyebab terjadinya kegagalan kerja sistem otomatis pada sistem emergency generator.

D. Pembahasan

Faktor kegagalan kerja sistem otomatis pada emergency generator berkaitan dengan perawatan serta voltase pada backup battery yang kurang dari batas normal yang dimana tegangan pada backup battery tersebut sebesar 10 Volt dengan Arus listrik sebesar 50 Ah sehingga dapat menghambat sistem kerja otomatis pada emergency generator. Backup battery pada emergency generator harus selalu di tegangan 12 Volt dengan arus sebesar 200 Ah agar tidak menghambat kerja sistem otomatis emergency generator yang berkaitan dengan sistem kerja AMF (Automatic Main Failure) untuk menjalankan emergency generator sekaligus memberikan proteksi terhadap sistem emergency generator

(6)

berikutnya ATS (Automatic Transfer Switch) memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan generator utama dipindahkan secara otomatis ke sisi emergency generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna.

Kesadaran crew kapal MV. Tanto Harmoni dalam melakukan pengecekan dan melakukan test engine running emergency generator tidak sesuai dengan standart perawatan yang telah diberikan oleh perusahaan pelayaran, sehingga terjadi kegagalan kerja sistem otomatis emergency generator.

Dimana dalam sistem tersebut merupakan sistem yang di gunakan untuk menjalankan emergency generator secara otomatis. Ketika pada saat kapal dalam keadaan blackout maka sistem tersebut akan menganalisa keadaan yang sebenarnya. Maka hal tersebut akan otomatis menjalankan emergency generator dengan jeda waktu kurang lebih 10 detik. dan emergency generator akan beroperasi sebagai pengganti sumber utama yang mengalami kerusakan tersebut.

namun emergency generator tidak bisa menanggung beban yang amat berat di karenakan emergency generator hanya memiliki batasan beban. Dimana dalam modul tersebut mengalami kerusakan yang mengakibatkan tidak berfungsinya sistem otomatis emergency generator

Pencegahan terjadi kegagalan kerja sistem otomatis pada emergency generator dengan melakukan pengecekan nilai voltase battery menggunakan AVO meter secara rutin yang bisa menjalankan motor starter pada emergency generator dengan tegangan sebesar 12 Volt dengan Arus listrik sebesar 200 Ah.

Kegiatan pengecekan nilai tegangan pada battery dapat dilakukan secara rutin setiap 1 minggu sekali yang dilakukan bersama dengan test engine running

(7)

emergency generator. Melakukan pengecasan battery selama 13 jam yang dapat di buktikan dengan rumus :

Dengan keterangan di atas MV. Tanto Harmoni ampere battery sebesar 200 Ah dan besarnya arus pada charger battery yaitu 15 Ah sehingga mendapatkan hasil charger selama 13 jam.

Ampere battery

= Jam Besar arus charger

(8)

BAB V PENUTUP

Sebagai akhir dari penulisan karya ilmiah terapan ini, penulis mengambil beberapa simpulan dan saran yang semoga dapat bermanfaat untuk pengetahuan dan masukan tentang kegagalan sistem otomatis emergency generator yang di alami di atas kapal KM Tanto Harmoni.

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian permasalahan, maka dapat kita simpulkan beberapa hal yang penting yang mempengaruhi kegagalan sistem otomatis Emergency Generator. Berikut ini kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis antara lain :

1. Faktor penyebab terjadinya kegagalan system emergency generator ada dua hal yaitu berkaitan pengecekan nilai voltase pada backup battery yang kurang dari batas normal sebesar 10 Volt dengan Arus listrik sebesar 50 Ah sehingga dapat menghambat sistem kerja otomatis pada emergency generator. Voltase pada backup baterry untuk menstarter emergency generator tersebut pada keadaan normal harus selalu di tegangan 12 volt dengan arus listrik sebesar 200 Ah. Sehingga sistem kerja dari AMF dan ATS tidak dapat bekerja secara maksimal dikarenakan tegangan kurang pada batas normal yaitu sebesar 10 Volt dengan arus listrik sebesar 50 Ah. Berkaitan dengan tegangan yang ada pada backup battery yang harus selalu pada tegangan 12 Volt dengan arus listrik sebesar 200 Ah sehingga tidak menghambat sistem kerja AMF (Automatic Main Failure) untuk menjalankan emergency generator sekaligus memberikan

(9)

proteksi terhadap sistem emergency generator berikutnya ATS (Automatic Transfer Switch) memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan generator utama dipindahkan secara otomatis ke sisi emergency generator sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi pengguna.

2. Dalam melakukan penanganan terhadap kegagalan sistem otomatis dapat dilakukan perawatan pada battery dan sering dilaksanakan test running engine pada emergency generator dan melakukan pengecekan nilai voltase battery secara rutin yang bisa menjalankan motor starter pada emergency generator dengan tegangan sebesar 12 Volt dengan Arus listrik sebesar 200 Ah dan kegiatan pengecekan nilai tegangan pada battery dapat dilakukan secara rutin setiap 1 minggu sekali yang dilakukan bersama dengan test engine running.

B. Saran

Berdasarkan dari uraian permasalahan, maka penulis memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak kapal tentang kegagalan sistem emergency generator diatas kapal. Berikut ini saran yang diberikan oleh penulis antara lain :

1. Awak Kapal

1. Lakukan perawatan serta pengecekan secara rutin yang sesuai dengan plan maintenance.

2. Lakukan pembersihan pada komponen secara rutin untuk mencegah adanya kerusakan pada komponen tersebut.

(10)

3. Membuat form ceklis agar lebih terjadwal dalam melakukan perawatan dan pengecekan.

4. Lakukan penggantian terhadap komponen sistem otomatis yang telah melampaui jam kerjanya.

2. Perusahaan Pelayaran

a. Melakukan penambahan personil pada bagian kelistrikan agar prosedur ataupun SOP dalam perawatan dan perbaikan pada komponen sistem otomatis kapal mampu berjalan dengan baik.

b. Lakukan inspeksi terhadap dokumen-dokumen maupun plan maintenance di kapal agar mengetahui kinerja dari crew selama bekerja di kapal.

Referensi

Dokumen terkait

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Last Name First Name NAME OF JUNIOR HIGH SCHOOL SHS STRAND MACARIOLA MIGUEL ANDREI Notre Dame of Marbel University - Integrated Basic Education Department SCIENCE, TECHNOLOGY,