• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iv hasil penelitian dan pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iv hasil penelitian dan pembahasan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa dari total sampel sebanyak 66 pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi. Data usia diperoleh berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 66 pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan. 80 Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari total jumlah pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi yang berjumlah 66 orang.

Dari tabel 4.3 diatas terlihat dari jumlah pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Provinsi yang berjumlah 66 orang. Sumatera Selatan yang menjadi subjek penelitian sebesar 7,6%. responden yang mempunyai pendidikan setingkat SMA sebanyak 18,2%. responden yang berpendidikan jenjang D1/D3, 34,8% responden berpendidikan D4/S1, dan 39,4% responden berpendidikan Magister. 83 Dari tabel 4.4 di atas terlihat bahwa jika dilihat dari masa kerja, responden yang pernah bekerja antara 0 - 5 tahun terdapat 4,5%, responden yang pernah bekerja antara 6 - 10 tahun sebanyak 12,2%, responden yang pernah bekerja antara 6 - 10 tahun sebanyak 12,2%, responden yang bekerja Terdapat 15,2% responden yang bekerja antara 11 – 15 tahun, 21,2% responden yang bekerja antara 16 – 20 tahun, 22,7% responden yang bekerja antara 21 – 25 tahun, dan Terdapat 24,2% responden responden yang bekerja lebih dari 25 tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa responden yang telah bekerja lebih dari 25 tahun mempunyai loyalitas dan mempunyai pengalaman dalam melakukan pekerjaan. e) Data deskriptif tentang jawaban responden. Dengan kategori seperti tabel 4.5, maka jawaban responden dapat diklasifikasikan seperti pada tabel 4.9 di bawah ini. 92 Dari tabel 4.13 terlihat bahwa masing-masing indikator pada variabel penelitian mempunyai nilai cross-loading pada variabel yang dibentuknya lebih besar dibandingkan dengan nilai cross-loading pada variabel lainnya.

Validitas diskriminan berdasarkan kriteria Fornell-Larcker pada model penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini.

Gambar 4.1 Full Model setelah dikalkulasi
Gambar 4.1 Full Model setelah dikalkulasi

Pengukuran Struktur / Inner Model

Nilai R-squared ( ) digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh suatu variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen. Chin menyatakan bahwa hasil ( ) sebesar 0,67 ke atas untuk variabel laten endogen pada model struktural menunjukkan bahwa pengaruh variabel eksogen (yang mempengaruhi) terhadap variabel endogen (yang dipengaruhi) termasuk dalam kategori baik, sedangkan jika hasilnya sangat besar maka termasuk dalam kategori sedang, dan apabila hasilnya termasuk dalam kategori lemah. 96 Tabel diatas menunjukkan nilai R-squared variabel Motivasi Kerja sebesar 0,829 yang berarti variabel Motivasi Kerja (Y) dapat dijelaskan oleh kinerja karyawan (Z) terhadap lingkungan kerja (X1) dan disiplin. (X2) sebesar 0,829 atau 82,9%.

Untuk nilai R-squared Kinerja Pegawai sebesar 0,849 artinya variabel Kinerja Pegawai (Z) dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi (Y) Lingkungan Kerja (X1) dan Disiplin (X2) sebesar 84,9%. Perubahan nilai dapat digunakan untuk melihat apakah pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen mempunyai pengaruh yang signifikan. Lingkungan kerja (X1) mempunyai f-square sebesar 0,172 untuk motivasi (Y) termasuk kriteria sedang, disiplin kerja (X2) mempunyai f-square sebesar 1,777 untuk motivasi (Y) termasuk kriteria kecil, lingkungan kerja (X1) mempunyai f - Square sebesar 0,090 untuk Kinerja (Z) termasuk dalam kategori sedang, sedangkan Motivasi Kerja (X2) mempunyai f-square sebesar 0,218 untuk Kinerja (Z) sehingga termasuk dalam kriteria sedang.

Pengaruh tidak langsung antara dua variabel dapat terjadi bila suatu variabel mempengaruhi variabel lain melalui satu atau lebih variabel laten sesuai dengan lintasan yang terdapat dalam model penelitian. Berdasarkan data pada tabel 4.18 terlihat bahwa pengaruh tidak langsung antara variabel Lingkungan Kerja dan Kinerja dimediasi oleh variabel Motivasi Kerja mempunyai pengaruh tidak langsung atau dalam artian dapat menjadi variabel mediasi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai dan akan lebih efektif jika terdapat variabel mediasi berupa motivasi diantara kedua variabel tersebut.

Tabel 4.16  R-Square
Tabel 4.16 R-Square

Uji Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis melalui model internal dapat dilihat pada koefisien jalur seperti pada Tabel 4.19 di atas, dan hasil masing-masing hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut.

Hipotesis pertama : Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengelola

Hipotesis kedua : Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Disiplin kerja ditinjau dari motivasi kerja memberikan nilai koefisien jalur sebesar 0,740 dan mempunyai p-value sebesar 0,000 serta nilai t-statistik sebesar 10,887 (t-statistik > t-tabel 1,96). Untuk membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja maka dapat dikatakan hipotesis 2 terdukung, karena nilai t-statistik memenuhi syarat yaitu t-statistik > t-tabel 1,96.

Hipotesis ketiga : Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Hipotesis keempat : Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja Pegawai Badan Pengelola

Hipotesis kelima : Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan

101 pada motivasi kerja maka hipotesis 4 dapat dinyatakan terdukung karena nilai t-statistik memenuhi syarat yaitu t-statistik > t-tabel 1,96. Hipotesis keenam : Lingkungan kerja yang dimediasi oleh motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Lingkungan kerja yang dimediasi oleh motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja dengan nilai path sebesar 0,325 dan p-value sebesar 0,001 serta nilai t-statistik sebesar 3,337 (t-statistik > t-tabel 1,96).

Untuk menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang dimediasi oleh motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja maka dapat dinyatakan hipotesis 6 didukung, karena nilai t-statistik memenuhi syarat yaitu t-statistik > t-tabel 1,96. Hipotesis ketujuh : Disiplin kerja yang dimediasi oleh motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja instansi.

Hipotesis ketujuh : Disiplin Kerja yang dimediasi oleh Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pada Badan

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera.

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera

107 Kinerja Karyawan Produksi”, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Pengaruh motivasi kerja terhadap disiplin pegawai pada badan pengelolaan keuangan dan aset daerah provinsi sumatera selatan.

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Disiplin pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan

110 Dimediasi oleh disiplin kerja pada PT Sinar Sosro Malang yang menyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh disiplin pada karyawan perusahaan pengelola keuangan.

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai yang dimediasi oleh Disiplin pada Pegawai Badan Pengelola Keuangan

5, Tidak. 1 Tahun 2021 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Mediator” menyimpulkan bahwa Disiplin Kerja dapat memediasi antara pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai dimediasi oleh disiplin pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai yang dimediasi oleh Disiplin pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Gambar

Gambar 4.1 Full Model setelah dikalkulasi
Tabel  4.15  di  atas  menunjukkan  bahwa  nilai  composite  reliability  semua  variabel  di  atas  0,7  dan  nilai  cronbah’s  alpha  semua  variabel  di  atas  0,6,  sehingga  semua  variabel  penelitian  sudah  menunjukkan  sebagai  pengukur  yang  fit
Tabel 4.16  R-Square
Tabel 4.20  Specific Indirect Effect

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPETENSI, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA PALEMBANG TESIS Sebagai