• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iv hasil penelitian dan pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iv hasil penelitian dan pembahasan"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Langkah pertama yang dilakukan guru adalah mempersiapkan materi atau topik yang akan diberikan kepada siswa dalam pembelajaran bahasa Arab. Permainan tebak kata dilakukan dengan cara siswa mencocokkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang benar. Yang dimaksud disini adalah model tebak kata yang menggunakan media kartu, karena menurut pendidik model tebak kata memudahkan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan.

Untuk materinya, siswa terlebih dahulu diberikan materi tentang mufradat (kosa kata) dalam bahasa arab, kemudian siswa mempraktikkan model pembelajaran tebak kata dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata menggunakan kartu. Penerapan model pembelajaran tebak kata yang dilakukan oleh pendidik mendapat banyak tanggapan dari siswa di MAN Pinrang. Berdasarkan hasil wawancara di atas, pendidik bahasa arab menyampaikan bahwa sebelum memberikan model tebak kata kepada siswa, pendidik terlebih dahulu mempersiapkan materi yang ingin disampaikan agar tujuan pembelajaran tercapai.

Pernyataan guru di atas menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran tebak kata berlangsung dimana siswa diarahkan pada aktivitas, pembelajaran model tebak kata seperti permainan yang membuat siswa semakin aktif. Berdasarkan hasil wawancara diatas guru bahasa arab mengatakan bahwa pada saat menggunakan model tebak kata guru menggunakan media flashcard untuk memudahkan siswa dalam menerapkannya. Dan juga siswa merasakan guru bahasa arab menggunakan media flashcard dalam menerapkan model pembelajaran word charades.

Dalam menyusun model pembelajaran menebak, pendidik menyesuaikan materi dengan kemampuan dan perkembangan peserta didik. 21 Abdal, mahasiswa B.Sc

24 Wahyudi, siswa di kelas Siswa yang sedang naik daun berlatih menebak kata secara bergiliran. Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran menebak kata dalam pembelajaran bahasa arab bagi siswa di kelas

Peneliti temukan di Sekolah MAN Pinrang dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pemahaman bahasa arab memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan guru setelah diterapkannya model pembelajaran tebak kata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dari data yang dianalisis bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata menggunakan media kartu siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru. Dimana model ini menggunakan kartu berpasangan, model tebak kata ini dilaksanakan dengan cara siswa menebak kata yang dimaksud pada kartu soal puzzle dengan kartu jawaban yang benar.

Hal ini terjadi karena model charades memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan dan memudahkan mengingat materi yang diberikan.

Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Model Pembelajaran Tebak Kata dalam Pembelajaran Bahasa Arab pada Peserta Didik

Dari penjelasan guru bahasa arab di atas, banyak faktor pendukung model pembelajaran tebak kata ini. Salah satunya adalah besarnya minat siswa, sehingga semakin bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Siswa sangat antusias sehingga siswa selalu ingin mencobanya. Selain itu, ada juga siswa yang tidak menyukainya, namun guru selalu berusaha membuat bahasa Arab menyenangkan bagi siswa tersebut. Menurut guru, salah satu faktor yang mendukung penerapan model pembelajaran kata charades dalam pembelajaran bahasa arab adalah minat siswa. Dalam KBBI, minat merupakan suatu kecenderungan yang kuat untuk mencapai sesuatu.30 Siswa dari kelas bahasa Arab khususnya dalam menerapkan model pembelajaran charades dalam pembelajaran bahasa Arab. Hal ini relevan dengan pernyataan Suyatno tentang manfaat pembelajaran tebak kata, dengan model ini siswa menjadi tertarik untuk belajar.31 Meskipun ada siswa yang kurang berminat terhadap bahasa Arab karena latar belakangnya yang berbeda, namun guru tetap berusaha untuk melakukannya.

Buku teks adalah buku-buku yang digunakan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu.32 Dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya jika menggunakan model pembelajaran tebak kata, buku teks menjadi salah satu faktor pendukung dalam penerapan model pembelajaran tebak kata karena banyak terdapat mufradat di dalam buku tersebut. yang dapat dijadikan bahan pengajaran bagi siswa dengan memudahkan siswa dalam menguasai mufradata yang terdapat dalam buku teks. Dalam penjelasan di atas disebutkan bahwa madrasah menyediakan buku pelajaran bagi pendidik dan peserta didik, sehingga proses pembelajaran berlangsung secara sistematis. Kemas buku di sekolah sudah menjadi kebutuhan bagi para pendidik dan siswa. Setelah digunakan, pendidik menginstruksikan siswa untuk mengembalikan buku yang dibundel ke perpustakaan. . Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, pendidik menjadi salah satu faktor pendukung penerapan model pembelajaran kata charades dalam pembelajaran bahasa arab di kelas dan memfasilitasi hafalan dan hafalan mufradat bahasa arab sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. dicapai.

Memberikan motivasi kepada siswa juga sangat berpengaruh dan membantu meningkatkan semangat siswa dalam belajar bahasa Arab. Ungkapan di atas mengatakan bahwa guru bahasa Arab dalam pendidikan bahasa Arab selalu memberikan motivasi kepada siswanya. Siswa tidak bosan ketika model pembelajaran charades berlangsung, dimana mereka melatih kekompakan dengan menggunakan media kartu, hal ini dapat menambah semangat siswa karena menurut hasil wawancara dengan siswa, model pembelajaran charades ini menarik karena kita dituntut untuk belajar mester. mufradat Selanjutnya siswa suka bermain game.

Selain itu, siswa dapat membangun solidaritas antar kelompoknya dan bersaing secara sehat dengan kelompok lain. 36 Irwansyah, siswi kelas

39 Dedy Kustawan, “Analisis Hasil Belajar Program Peningkatan dan Pengayaan Siswa Berkebutuhan Khusus”, (Bandung: Luxima Merto Media: 2013), hal. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa arab, rasa percaya diri siswa menjadi salah satu faktor penghambat dalam penerapan model pembelajaran tebak kata. Terdapat beberapa siswa yang dibentuk berpasangan kurang percaya diri untuk maju ke depan teman-temannya karena merasa malu dan takut salah menebak kata pada kartu.

Dari hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa siswa masih kurang percaya diri dalam menggunakan model pembelajaran menebak kata sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk tampil di hadapan teman kelompoknya. Oleh karena itu, siswa kesulitan dalam menghafal mufradat (kosa kata) bahasa Arab agar siswa mengalami kemajuan.

Gambar

Tabel 4.1.1 Peserta didik Kelas X MIPA   Tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Peserta Didik Peserta didik regular, maksimal 40 peserta didik Profil Pelajar Pancasila Gotong royong Elemen Bab Ekologi dan Keanekaragaman Hayati termasuk salah satu pemahaman IPA