Soal tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi sebelum dan sesudah menggunakan media mibundo. Data hasil penilaian angket validitas media yang dilakukan oleh validator selanjutnya akan dihitung untuk mengetahui kesesuaian media miniatur budaya Indonesia untuk digunakan dalam pembelajaran. Berikut hasil validasi substantif tema 7 Indahnya keberagaman negaraku subtema 2 Indahnya keberagaman budaya negaraku.
Berikut hasil validasi angket respon media budaya miniatur Indonesia yang diselesaikan siswa setelah pembelajaran menggunakan media mibundo. Skor sebesar 3,857 diperoleh dari hasil validasi data Kuesioner Respon Siswa terhadap Media Budaya Indonesia (MIBUNDO) yang dilakukan oleh validator. Dari hasil tersebut dapat dikatakan Kuesioner Respon Siswa Media Mibundo dapat digunakan dan layak untuk diuji.
Berikut hasil validasi soal tes pemahaman materi yang digunakan pada tes awal (pretest) sebelum menggunakan media miniatur budaya Indonesia dan tes akhir (posttest) setelah menggunakan media miniatur budaya Indonesia. Dari skor tersebut dapat dikatakan bahwa soal tes dapat digunakan untuk memahami materi dan layak untuk dicoba. Selama proses pembelajaran, guru dinilai berdasarkan aspek yang diamati pada lembar observasi cara mengelola kelas dengan menggunakan media miniatur budaya Indonesia.
Dalam proses pembelajaran siswa akan diamati sikap dan karakternya terhadap pembelajaran ketika menggunakan media tersebut, berdasarkan hasil observasi tersebut.
Uji Validitas
Karena alat angket penggunaan Media Budaya Miniatur Indonesia berjumlah 10 buah, maka setiap butir soal selanjutnya akan dihitung menggunakan cara dan rumus yang sama dengan perhitungan validasi soal ke 1, setelah dilakukan uji validitas terhadap 10 butir angket. terhadap 6 sampel dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,811. Dari hasil data yang diperoleh dapat diketahui bahwa instrumen penggunaan media miniatur budaya Indonesia dinyatakan valid. Hasil perhitungan setiap item pertanyaan membuktikan rscore > rtabel untuk 6 sampel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,811.
Berikut uji validitas instrumen observasi karakter siswa Uji validitas instrumen observasi variabel Y2 (Karakter Siswa) sebanyak 6 sampel. Berikut uji validitas 10 kriteria observasi terhadap 6 sampel dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,811. Hasil perhitungan setiap item pertanyaan membuktikan rhitung > rtabel untuk 6 sampel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,811.
Uji Realibilitas
Kemudian hasil perhitungan pada tabel tersebut dimasukkan ke dalam rumus berikut. Dari hasil perhitungan diatas diketahui jika rtotal = 0,995 maka hasil perhitungan berada pada kriteria reliabilitas sedang, dengan hasil tersebut dikatakan mempunyai kriteria sangat kuat. Dari hasil perhitungan diatas diketahui rtotal = 0,997. Hasil perhitungan masuk dalam kriteria reliabilitas sedang, dan hasil dilaporkan memiliki kriteria sangat kuat.
Respon siswa terhadap media Mibundo
Analisis Pemahaman Materi (Hasil Belajar)
Setelah mengetahui data tentang hasil belajar siswa, peneliti selanjutnya melakukan analisis tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Dari hasil di atas, terdapat 4 orang siswa yang belum mencapai titik ketuntasan pada KKM dan 2 orang siswa yang telah mencapai ketuntasan pada KKM. Ternyata hasil ketuntasan belajar sebelum pembelajaran dilaksanakan, tingkat ketuntasan pembelajaran klasikal hanya sebesar 33,33% sehingga belum dapat dikatakan terpenuhi.
Dari hasil di atas, terdapat 3 siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan di bawah KKM dan 3 siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan dan telah mencapai KKM. Ternyata hasil ketuntasan belajar setelah pembelajaran dengan penjelasan dan penggunaan buku guru dan ceramah, tingkat ketuntasan belajar klasikal hanya 50%, sehingga belum dapat dikatakan terpenuhi. Hasil di atas menunjukkan bahwa 1 siswa tidak mencapai ketuntasan karena nilainya di bawah KKM dan 5 siswa mencapai ketuntasan dan mencapai KKM.
Hasil ketuntasan belajar setelah pembelajaran menggunakan media pembelajaran Mibundo menunjukkan tingkat ketuntasan belajar mencapai 83,3%, dengan 1 sampel tidak tuntas karena hasil di bawah KKM, dan 5 sampel lainnya mencapai KKM, sehingga dapat dikatakan untuk dipenuhi.
Analisis Pendidikan Karakter
Hal ini menunjukkan bahwa sikap dan karakter siswa pada saat pembelajaran sudah tepat dan sangat baik.
Pengujian Hipotesis
Pembahasan
Miniatur media pembelajaran budaya Indonesia dan pemahaman materi serta perkembangan karakter anak mempunyai kaitan yang erat. Dimana media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat belajar siswa (Arsyad, 2019: 10). Media pembelajaran yang tepat dan menarik akan membantu guru menyampaikan materi kepada siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dan.
Selain itu dikemukakan oleh (Yuwanto, 2012) bahwa pendidikan karakter akan berhasil jika dibarengi dengan media pembelajaran yang tepat dan diberikan kepada anak sejak dini. Pembelajaran yang berulang-ulang dan berkesan dengan menggunakan media sejak dini akan memberikan pengalaman dan penguatan kepada siswa sehingga pembelajaran akan mudah diingat dan memberikan insentif positif berupa tidak hanya pemahaman materi tetapi juga perubahan sikap yang baik yang dapat dilakukan. diadopsi. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam teori belajar Skinner yaitu behaviorisme dalam (Triwahyuni: 2018) yang menyatakan bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan perkembangan perilaku dalam hubungannya yang terus menerus atau berulang dengan lingkungan. Penggunaan media pembelajaran mibundo secara berulang-ulang diharapkan dapat membantu siswa dan memberikan penguatan positif untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap negara dan budaya asalnya.
Ciri-ciri teori belajar ini adalah mengutamakan unsur-unsur yang menekankan peranan lingkungan, terbentuknya reaksi atau reaksi, menekankan pentingnya praktek, mekanisme hasil belajar, kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh merupakan asal muasal perilaku yang diinginkan. . Penguatan dapat dianggap sebagai stimulus positif, apabila penguat tersebut dapat memberikan stimulus yang memperkuat atau mendorong suatu respon. Di sisi lain, penguatan negatif merupakan suatu bentuk stimulus yang mendorong individu untuk menghindari respon tertentu yang tidak memuaskan.
Apabila kegiatan ini dilakukan secara terus menerus maka otomatis akan mempengaruhi perilaku siswa untuk menghargai pendapat temannya dan juga bekerja sama dalam memecahkan masalah sehingga siswa mendapatkan stimulus yang positif. Media pembelajaran miniatur budaya Indonesia yang digunakan pada tema 7 “Indahnya keberagaman negaraku” subtema 2 “Indahnya keberagaman budaya negaraku” dirasa tepat untuk membantu guru menyampaikan materi agar siswa memahami materi disajikan dan juga membantu guru untuk mengamati karakter siswa dan membentuk karakternya selama pembelajaran. Penelitian yang dilakukan (Miftah, 2012) menemukan adanya hubungan antara hasil belajar dengan penggunaan media pembelajaran miniatur.
Reaksi siswa ketika belajar dengan bantuan miniatur dilihat dari hasil belajar mempunyai nilai korelasi sebesar 0,60 menunjukkan hubungan yang kuat. Media pembelajaran selain berfungsi untuk menarik perhatian siswa dan meningkatkan motivasi belajar agar mereka dapat memahami materi yang disampaikan guru, juga berfungsi untuk membangkitkan kesadaran akan emosi dan sikap siswa terhadap materi pelajaran dan promosi orang lain (Jamil, 2013). ).
