• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

21

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experimental with pre-post control group design. Pada penelitian ini, penempatan sampel pada kelompok kontrol dan intervensi tidak dilakukan secara randomisasi.

Penelitian dikatakan sebagai penelitian eksperimen karena penelitian ini merupakan kegiatan percobaan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul sebagai akibat dari eksperimen tersebut. Dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok penelitian, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan intervensi berupa konseling gizi menggunakan metode Telehealth dan metode konvensional yang selanjutnya akan diamati pengaruhnya terhadap asupan karbohidrat dan kadar glukosa darah sewaktu.

Adapun model penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 4.1 Design Penelitian Keterangan:

O1 : Recall 2x24 jam serta pengumpulan data kadar glukosa darah sewaktu pada kelompok intervensi untuk mengetahui nilai asupan karbohidrat awal dan nilai kadar glukosa darah sewaktu.

O3 : Recall 2x24 jam serta pengumpulan data kadar glukosa darah sewaktu pada kelompok kontrol untuk mengetahui nilai asupan karbohidrat awal dan nilai kadar glukosa darah sewaktu.

X1 : Pemberian konseling gizi dengan metode Telehealth pada kelompok intervensi.

X2 : Pemberian konseling gizi dengan metode konvensional pada kelompok kontrol.

O2 : Recall 2x24 jam serta pengumpulan data kadar glukosa darah sewaktu pada kelompok intervensi untuk mengetahui nilai asupan karbohidrat dan nilai kadar glukosa darah sewaktu setelah intervensi.

Kelompok perlakuan : O1 X1 O2

Kelompok kontrol : O3 X2 O4

(2)

22

O4 : Recall 2x24 jam serta pengumpulan data kadar glukosa darah sewaktu pada kelompok kontrol untuk mengetahui nilai asupan karbohidrat dan nilai kadar glukosa darah sewaktu setelah intervensi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di poliklinik interna RSUD Bali Mandara, karena di poliklinik interna banyak menangani pasien-pasien dengan diabetes melitus dan belum pernah mendapatkan konseling gizi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan Januari hingga April 2022.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang berusia 30- 55 tahun dan melakukan kontrol rutin di poliklinik interna RSUD Bali Mandara.

2. Sampel Penelitian a. Besar Sampel

Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan uji beda rata-rata dua kelompok tidak berpasangan. Jumlah sampel untuk masing-masing kelompok dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai berikut (Lemeshow et al., 1997):

𝑛1 = 𝑛2= (𝑍+ 𝑍𝛽)2 2𝜎21− µ2)2

Gambar 4.2 Rumus pemilihan Besar Sampel Keterangan:

n1 = besar sampel kelompok intervensi n2 = besar sampel kelompok kontrol 𝜎 = (S1+S2)/2

Zα = derajat kemaknaan (1,64)

(3)

23 Zβ = kekuatan uji (0,842)

µ2 = nilai rat-rata kelompok intervensi yaitu 6,1 (Tate et al,2006) µ1 = nilai rata-rata kelompok control yaitu 2,8 (Tate et al,2006) S1 = Standar deviasi kelompok intervensi yaitu 3,9 (Tate et al,2006) S2 = Standar deviasi kelompok control yaitu 3,5 (Tate et al,2006)

Jumlah minimal sampel penelitian ditambah 10% sebagai antisipasi sampel drop out:

n′ = n / (1 - f)

Gambar 4.3 Rumus Koreksi Sampel Penelitian Keterangan :

n′ = jumlah sampel penelitian setelah dikoreksi

n = jumlah sampel penelitian berdasarkan estimasi sebelumnya f = prediksi presentase drop out (10%)

Berdasarkan perhitungan, besar sampel penelitian sebanyak 18 orang untuk masing-masing kelompok. Sehingga total sampel penelitian adalah sebanyak 36 orang.

(4)

24

Gambar 4.4 Pemilihan Besar Sampel b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan consecutive sampling, yaitu semua subjek yang datang berurutan dan memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Teknik ini merupakan jenis Non-Probability Sampling yang paling mudah dan praktis (Sastroasmoro dan Ismael, 2014).

1) Kriteria inklusi

a) Pasien compos mentis.

b) Pasien berumur 30-55 tahun.

c) Telah melakukan kontrol rutin lebih minimal 1 tahun.

d) Pasien melakukan kontrol rutin setiap 2 minggu sekali.

e) Pasien belum pernah mendapatkan konseling gizi dengan metode Telehealth dari ahli gizi.

f) Pasien diabetes melitus tanpa komplikasi.

g) Pasien memiliki catatan kadar glukosa darah sewaktu pada rekam medis.

h) Pasien tidak memiliki gangguan dalam berkomunikasi i) Pasien memiliki dan mampu mengakses aplikasi Whatsapp.

Pasien diabetes melitus yang berusia 30- 55 tahun dan melakukan kontrol rutin di poliklinik interna RSUD Bali Mandara Target populasi

Populasi studi

Eligible subject

Intended Subject Actual

Subject Intended subject yaitu seluruh subjek

yang sesuai kriteria dan sesuai perhitungan sampel (n= 36)

Eligible subject yaitu semua populasi studi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

Seluruh Pasien Diabetes Melitus yang melakukan kontrol rawat jalan di RSUD Bali Mandara.

Actual subject yaitu seluruh subjek yang benar-benar diteliti hingga akhir.

(5)

25 2) Kriteria eksklusi

a) Pasien pindah tempat kontrol.

b) Pasien diabetes melitus dengan komplikasi.

c) Pasien sedang hamil atau menyusui pada saat pengambilan data penelitian.

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung oleh peneliti dari sampel yaitu data demografi yang meliputi nama pasien, jenis kelamin, umur, lamanya menderita penyakit, data asupan makan dan data kadar glukosa darah sewaktu pasien diabetes melitus di RSUD Bali Mandara.

b. Data sekunder adalah profil rumah sakit dan jenis pelayanan yang terdapat di RSUD Bali Mandara.

2. Teknik Pengumpulan Data a. Data Primer

Data primer diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1) Data demografi dikumpulkan dengan cara pengisian kuisioner yang meliputi:

nama, jenis kelamin, umur, dan lamanya menderita penyakit.

2) Data asupan karbohidrat diperoleh dengan melakukan recall 2x24 jam.

3) Data Glukosa darah sewaktu diperoleh dari nilai kadar glukosa darah sewaktu terbaru yang diambil dari data Rekam Medis pasien .

b. Data Sekunder

Data gambaran umum RSUD Bali Mandara diperoleh dengan metode pencatatan dan dokumentasi serta melalui website RSUD Bali Mandara.

E. Alur Pelaksanaan Penelitian

Alur pelaksanaan penelitian menggambarkan proses atau tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian mulai dari awal hingga penelitian selesai. Konseling gizi diberikan kepada sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

(6)

26 1. Kelompok Intervensi

Kelompok intervensi merupakan pasien diabetes melitus yang melakukan kontrol rawat jalan rutin setiap 2 minggu sekali di poliklinik interna RSUD Bali Mandara yang diberikan konseling gizi menggunakan metode Telehealth setiap 2 minggu sekali selama 1½ bulan.

2. Kelompok Kontrol

Pasien diabetes melitus yang melakukan kontrol rawat jalan rutin setiap 2 minggu sekali di poliklinik interna RSUD Bali Mandara yang diberikan konseling gizi dengan menggunakan metode konvensional setiap 2 minggu sekali selama 1½ bulan.

3. Perbedaan Perlakuan antara Kelompok Intervensi dan Kontrol

Perbedaan pada kedua kelompok terdapat pada metode pemberian konseling gizi. Pada kelompok intervensi, diberikan konseling gizi dengan metode Telehealth yang diberikan setiap 2 minggu sekali selama 1 ½ bulan melalui media whatsapp, kelompok perlakuan diberikan konseling gizi berupa leaflet digital serta rencana makan, contoh menu, hal yang perlu diperbaiki, dan hal yang perlu ditingkatkan.

Pada kelompok kontrol, diberikan dengan konseling gizi dengan metode konvensional yang diberikan setiap 2 minggu sekali selama 1 ½ bulan. Kelompok kontrol diberikan konseling gizi dengan media leaflet konvensional.

Pengumpulan data pada kedua kelompok dilakukan dalam rentang waktu yang sama. Alur pelaksanaan penelitian ini telah dibuat sedemikian rupa agar tahapan-tahapan dalam penelitian ini mudah dipahami dan dilaksanakan. Alur pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut.

(7)

27

Gambar 4.5 Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian Probability Sampling

Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi

Pre Test:

 Recall 2 x24 jam awal

 Kadar Glukosa Darah Sewaktu awal

Pre Test:

 Recall 2 x24 jam awal

 Kadar Glukosa Darah Sewaktu awal

Pemberian Konseling Gizi dengan metode konvensional setiap 2 minggu sekali

Melakukan diskusi tentang kesulitan pasien dalam menjalani diet pada setiap kunjungan

Pemberian Konseling Gizi dengan metode Telehealth setiap 2 minggu sekali

Melakukan diskusi tentang kesulitan pasien dalam menjalani diet melalui Telehealth setiap pasien mengalami kesulitan.

Populasi di Wilayah Terpilih

Memenuhi Kriteria Inklusi dan Eksklusi Consecutive Sampling

Skrining Subjek Penelitian

Subjek Penelitian

Dikeluarkan :

Tak memenuhi inklusi Menolak berpartisipasi

Post Test:

 Recall 2 x24 jam

 Kadar Glukosa Darah Sewaktu

Post Test:

 Recall 2 x24 jam

 Kadar Glukosa Darah Sewaktu

Pengolahan dan Analisis Data

Penyusunan Laporan

(8)

28 F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang peneliti secara teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian. Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

a. Penelitian yang dilakukan didahului dengan pengurusan surat ijin penelitian.

b. Pemilihan, penetapan dan pelatihan untuk tenaga enumerator/rekan kerja.

c. Studi pendahuluan yaitu melakukan penjajagan untuk mendekatkan diri kepada rumah sakit serta melakukan lobi mengenai ijin penelitian serta mengambil penelitian pendahuluan dengan mengambil acak sampel dalam pengambilan data kualitas hidup untuk mempertajam masalah.

2. Tahap Pelaksanaan a. Persiapan Intervensi

1) Mempersiapkan materi konseling dan edukasi gizi dalam bentuk leaflet digital yang akan diberikan sesuai tema setiap minggunya.

2) Penetapan sampel yang memenuhi kriteria diminta untuk mengisi formulir pernyataan persetujuan mengikuti penelitian (inform consent).

3) Pengumpulan data akan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan enumerator/rekan kerja.

4) Mengumpulkan nomor handphone responden yang terhubung dengan aplikasi whatsapp.

5) Membuat grup diskusi di whatsapp antara peneliti dengan responden.

b. Pelaksanaan Intervensi

1) Materi diberikan melalui whatsapp grup.

2) Setelah responden menyimak materi yang diberikan, peneliti membuka sesi konseling baik melalui whatsapp grup ataupun personal message.

3) Penyegaran kembali terhadap materi serta konseling gizi diberikan setiap 2 minggu sekali selama 1½ bulan dengan materi yang sama.

3. Tahap Penyelesaian

a. Melakukan pembersihan data, pengolahan dan analisis data.

b. Menyusun skripsi.

(9)

29 G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu formulir data demografi, lembar informed consent, formulir skrining gizi, formulir food recall 1 x 24 jam, buku foto makanan, food model, lembar konseling gizi, leaflet digital dan konvensional, lembar monitoring dan evaluasi serta media edukasi.

H. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul akan diolah dengan alat bantu komputer menjadi data jenis frekuensi dan persentase yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang yang dinarasikan.

a. Data Demografi

Data demografi diolah dan ditabulasi secara manual kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

b. Data Asupan Energi

Data asupan karbohidrat yang diperoleh melalui hasil recall dikonversi ke dalam ukuran gram kemudian diolah dengan mengunakan nutrisurvey.

c. Data Kadar Glukosa Darah Sewaktu

Data kadar glukosa darah sewaktu pasien didapatkan dengan cara mencatat dari rekam medis pasien. Kemudian hasil yang didapatkan di rata-ratakan dan dibandingkan dengan standar.

2. Analisis Data a. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan pada setiap variabel untuk mengetahui karakteristik variabel yang diteliti. Analisa ini menggunakan teknik tendensi sentral yang menghasilkan nilai mean, median, modus. Hasil analisis disajikan kedalam distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui interaksi dua variabel yaitu hubungan tiap variabel independen dan variabel dependen yang disajikan dalam tabel silang yang diuji dengan uji statistik Paired T-Test. Pada penelitian ini, analisis bivariat bertujuan untuk menguji apakah ada perubahan asupan

(10)

30

karbohidrat dan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes melitus setelah diberikan intervensi, dan apakah ada perbedaan perubahan asupan karbohidrat dan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes melitus antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol untuk melihat pengaruh konseling gizi berbasis Telehealth yang diberikan. Syarat uji ini yaitu data harus normal, maka harus dilakukan prosedur uji normalitas, jika data tidak normal maka dilakukan uji alternatif. Kemudian untuk menganalisa kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan dengan uji Independent Sample T-Test. Syarat uji ini yaitu data harus homogen sehingga harus dilakukan uji homogeny, namun apabila sebaran data tidak normal maka uji alternatif yang digunakan adalah uji Mann Whitney (Dahlan, 2004). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS.

Rumus Paired T-Test adalah :

Gambar 4.6 Rumus Paired T-Test

Rumus Uji Independent Sample T-Test adalah:

Gambar 4.7 Rumus Independent Sample T-Test

(11)

31 I. Etika Penelitian

Pada penelitian ini dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus, yang terdiri dari :

1. Menghormati individu (Respect For Persons)

Etika menghormati individu memuat dua hal yaitu menghormati otonomi dan melindungi subjek penelitian. Menghormati otonomi (respect for autonomy) yaitu salah satu etika penelitian, yang dimana peneliti menghargai kebebasan subjek penelitian terhadap pilihannya sendiri. Melindungi subjek penelitian (protection of persons) yaitu peneliti harus berusaha melindungi subjek yang diteliti agar terhindar dari bahaya atau ketidaknyamanan fisik maupun mental. Setiap subjek yang memenuhi kriteria sampel dimohon kesediannya untuk menjadi sampel dengan mengisi dan menandatangani formulir pernyataan bersedia menjadi sampel.

2. Kemanfaatan (Beneficience)

Kewajiban secara etik untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan kerugian yang dialami subjek yang diteliti. Semua penelitian harus bermanfaat bagi masyarakat, desain penelitian harus jelas, peneliti yang bertanggung jawab harus mempunyai kompetensi yang sesuai.

3. Berkeadilan (Distributive justice)

Keseimbangan antara beban dan manfaat ketika berpartisipasi dalam penelitian. Setiap individu yang berpartisipasi dalam penelitian harus diperlakukan sesuai dengan latar belakang dan kondisi masing-masing. Perbedaan perlakuan antara satu individu/ kelompok dengan lain dapat dibenarkan bila dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan dapat diterima oleh masyarakat.

4. Tanpa nama (Anonymity)

Anonymity adalah salah satu etika penelitian, dimana peneliti memberikan jaminan untuk tidak memberikan atau mencantumkan nama responden dan hanya ditulis berupa inisial subjek penelitian pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

(12)

32 5. Kerahasiaan (Confidentially)

Confidentially merupakan adanya jaminan oleh peneliti untuk menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

Menghormati martabat subjek sebagai manusia meliputi: hak untuk self determination (menetapkan sendiri) dan hak untuk mendapatkan penjelasan lengkap (full disclosure).

Referensi

Dokumen terkait

Pembagian kelompok asal dilakukan secara heterogen dari segi kemampuan yang didasarkan pada nilai tes awal ( pre test ), sehingga dalam kelompok asal terdiri dari

prates untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2010). Hasil prates yang baik bila nilai

Analisis data keadaan awal bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelom- pok kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak, sebelum

Sampel dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing 6 ekor tikus yaitu kelompok kontrol yang diberi pakan standar dan diet kuning telur, kemudian kelompok perlakuan

Pada penelitian ini teknik sampling yang akan digunakan adalah probability sampling dengan teknik cluster sampling (area sampling) karena daerah yang digunakan untuk

62 Pada tahap awal, hal yang pertama dilakukan adalah menetapkan kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan hasil pre-test

Sama halnya dengan tes awal, tes akhir ini merupakan tes menulis kritik sastra kedua yang dilaksanakan oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Di akhir penelitian,

Peneliti melakukan intervensi terhadap subyek yaitu penyuluhan tentang pola asuh makan dengan media buku saku dan rancangan ini tidak menggunakan kelompok pembanding kontrol, dilakukan