• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGEMBANGAN MODEL DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV PENGEMBANGAN MODEL DAN ANALISIS DATA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Survei tanah dilakukan untuk mengetahui tingkat permeabilitas tanah pada lokasi penelitian atau lokasi yang digunakan untuk memasang saluran drainase kontinu pada jalan raya. Tingkat permeabilitas tanah Untuk mengetahui tingkat porositas tanah dan tingkat rembesan air ke dalam tanah, dilakukan pengujian tanah di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Undip Semarang. Lokasi pengambilan contoh tanah pada sumur resapan 1 (sampel 1) dan sumur resapan 2 (sampel 2) di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Sedangkan hasil kajian laboratorium permeabilitas tanah di lokasi penelitian untuk permeabilitas tanah pada sampel 1 terdapat pada Lampiran 2, untuk permeabilitas tanah pada sampel 2 pada Lampiran 3, serta hasil kajian berat jenis tanah pada lokasi penelitian pada Lampiran 4. Uji permeabilitas tanah dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Institut Bangunan dan Konstruksi Fakultas Teknik Undip Semarang, dan hasil uji permeabilitas tanah pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1. Hasil uji permeabilitas tanah lokasi penelitian pada kedua lokasi pengambilan sampel digunakan untuk analisis pada sampel 2 atau pada titik sumur resapan kedua karena letak model saluran drainase dan penampungan air pada sumur resapan pada nomor titik sampel. 2.

Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap nilai dan norma permeabilitas tanah di lokasi penelitian yang digunakan pada sampel nomor 2 dapat dilihat pada tabel 4.2. Model saluran drainase jalan bebas hambatan dikembangkan pada penelitian ini dengan menambahkan filter agregat pada saluran. Hasil uji laboratorium terhadap sifat agregat halus dan kasar yang digunakan untuk filter dapat dilihat pada Tabel 4.6.

101 Hasil perhitungan menunjukkan Vr sebesar 40%, dan gambaran ilustrasi perbandingan air dan agregat pada kotak virtual dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.2. Foto Kondisi Saluran Drainase Jalan Raya di Kawasan Kampus Undip  Tembalang dengan Bahu Jalan Tanpa Perkerasan
Gambar 4.2. Foto Kondisi Saluran Drainase Jalan Raya di Kawasan Kampus Undip Tembalang dengan Bahu Jalan Tanpa Perkerasan

Penentuan Dimensi Model

Perancangan model drainase jalan raya berkelanjutan pada penelitian ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari model saluran drainase menggunakan beton pracetak U-ditch yang sudah ada di pasaran. Pengembangan yang dilakukan adalah dengan menambah tandon air pada dasar saluran dengan membuat sekat saluran yang dilubangi dan dihubungkan dengan tandon air, pada titik tertentu dengan panjang ruas 5 meter tandon air tersebut disatukan dengan sumur resapan yang disambungkan. ke pipa dengan diameter 4 inci. Perhitungan debit rembesan, dibuat lubang rembesan pada dasar saluran pembuangan dengan pipa PVC diameter 1” (2,52 cm) yang berjumlah 12 buah, dengan menggunakan Persamaan 2.8.

Menghitung debit tangki Pada ujung saluran drainase dibuat tangki dengan ukuran rencana 20 cm x 80 cm, dengan menggunakan persamaan 2.8. Perhitungan debit pada pipa outlet, pipa outlet penghubung antara saluran drainase dengan sumur resapan, dengan panjang ruas 5 meter, menjadi 1 sumur resapan dengan 2 pipa outlet, pipa diameter 4" atau 10 cm, menggunakan persamaan 2.8 Saluran drainase berbentuk persegi panjang (parit berbentuk U) dengan struktur beton pracetak lebar 104 cm, tinggi 174 cm dan panjang 100 cm, tebal dinding 12 cm.

Pada dasar saluran dibuat bak air dengan tinggi 20 cm dan lebar 80 cm serta dasar saluran setebal 12 cm. 12 lubang berdiameter 2,5 cm (1”) dibuat sebagai pembatas antara saluran dan tempat penampungan agar air dapat meresap ke dalam tempat penampungan. Dipasang 2 (dua) buah pipa pembuangan pada dinding saluran dekat sumur resapan yang menyatu dengan sumur resapan, terletak pada dinding saluran pada bagian curah dan dibawah saringan agregat, pipa pembuangan berukuran 10 cm. (4") diameter PVC.

Penempatan filter berupa agregat yang terdiri dari agregat halus (pasir) pada bagian atas dengan ketebalan 30 cm dan agregat kasar dengan ketebalan 100 cm pada posisi bawah. Ukuran agregat kasar dengan diameter butiran antara 2,5-7 cm dan agregat halus dengan diameter butiran kurang dari 2,5 cm. Sumur resapan dan reservoir akhir dengan kriteria terbuat dari pipa beton berbentuk lingkaran dengan diameter 0,8 meter, kedalaman 1 meter dan tebal dinding 0,1 meter.

Dari analisa sizing diperoleh dimensi model kemudian dibuat cetakan model saluran jalan baik oleh pihak ketiga maupun produsen cetakan talang beton U-Ditch. Konstruksi cetakan model saluran pembuangan ini terbuat dari bahan lembaran baja yang diperkuat dengan rangka sudut baja, sehingga bahan baja tersebut membuat cetakan cukup kuat untuk digunakan berulang kali pada pembuatan saluran pembuangan. Pembuatan beton untuk saluran drainase dilakukan di lokasi penelitian dengan terlebih dahulu menyiapkan bahan pembuatan beton yang terdiri dari pasir, kerikil, semen dan air.

Gambar 4.13. Luasan Daerah Layanan Drainase Jalan Raya  2.  Memperkirakan Laju Aliran Puncak
Gambar 4.13. Luasan Daerah Layanan Drainase Jalan Raya 2. Memperkirakan Laju Aliran Puncak

Pencetakan Model

Setelah cetakan dibongkar, model saluran drainase jalan sudah siap, seperti terlihat pada Gambar 4.26. Penggalian tanah dilakukan pada lokasi yang ditentukan dalam rencana penempatan saluran drainase jalan raya. Kemudahan pengerjaan dan penempatan saluran drainase perlu diperhatikan agar saluran drainase ditempatkan sesuai dengan ukuran dan tinggi lantai, karena saluran drainase berbentuk ruas-ruas yang juga harus berbentuk ruas-ruas. diperhitungkan untuk sambungannya. antar segmen.

Selain itu, tanah galian juga dimanfaatkan kembali untuk penimbunan kembali setelah dilakukan peletakan pola saluran drainase. Agar seragam dan penempatan saluran drainase sesuai lokasi dan desain, maka pasir ditempatkan pada dasar galian untuk dasar saluran drainase. Tujuan penempatan pasir adalah agar permukaan tanah menjadi rata dan lentur, sehingga saluran drainase dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai dan memenuhi persyaratan, seperti terlihat pada gambar 4.28.

Saluran drainase terdiri dari ruas-ruas saluran dengan ukuran 1 meter per ruas, sehingga perlu diperhatikan hubungan antar ruas. Tanah galian perlu dikembalikan untuk menutup rongga-rongga di sisi kanan dan kiri saluran drainase jalan. Aliran air diharapkan dapat langsung masuk ke saluran drainase dan tidak meresap ke dalam tanah sehingga dapat mempengaruhi kondisi tanah yang bertekanan.

Penempatan agregat kasar dan agregat halus digunakan sebagai filter untuk menyaring air yang masuk ke saluran drainase. Pembuatan luapan segitiga ini dibangun tepat di depan model saluran drainase, tepatnya pada bagian aliran air sebelum masuk ke model saluran drainase. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam uji coba model ini yaitu mengenai uji validasi bangunan pelimpah Thompson dan kondisi fisik saluran drainase terkait hubungan antar segmen dan rembesan air pada saluran dan infiltrasi. sumur.

Hal ini dapat digunakan untuk menilai kondisi saluran drainase dan sumur resapan yang dibangun. Selain itu, kondisi keterhubungan antar segmen saluran pembuangan dengan derajat rembesan yang terjadi juga harus dinilai. 121 Gambar 4.40 dokumentasi foto menunjukkan bahwa pada saat hujan, tinggi muka air pada saluran drainase dan sumur resapan sama, sehingga berlaku hukum bejana sambung.

Dapat disimpulkan bahwa saluran pembuangan, lubang saluran pembuangan menuju penampung air, pipa pembuangan yang menghubungkan saluran pembuangan dan sumur resapan berfungsi dengan baik. Kebocoran atau rembesan juga tidak mungkin terjadi pada sambungan antar segmen saluran drainase, dan rembesan akan terjadi pada sumur resapan.

Gambar 4.22. Dokumentasi Penentuan Posisi Alas Cetakan Supaya Rata
Gambar 4.22. Dokumentasi Penentuan Posisi Alas Cetakan Supaya Rata

Pengoperasian Model

122 nilai laju infiltrasi aktual dan hasil analisis regresi daya serta rata-rata dan hasilnya sebagai angka koefisien untuk mengalikan nilai laju infiltrasi aktual. Sedangkan contoh perhitungan penentuan nilai koefisien laju infiltrasi dapat dilihat pada Lampiran 19.

Tabel 4.11. Nilai Tinggi Air Terukur, Laju Resapan pada Sumur Resapan dan  RMSE untuk Musim Kemarau
Tabel 4.11. Nilai Tinggi Air Terukur, Laju Resapan pada Sumur Resapan dan RMSE untuk Musim Kemarau

Gambar

Gambar 4.4. Tipikal Potongan Melintang Kondisi Eksisting Saluran Drainase Jalan  Raya pada Kawasan Undip Tembalang dengan Bahu Jalan Tanpa Perkerasan
Gambar 4.5. Tipikal Potongan Melintang Kondisi Eksisting Saluran Drainase Jalan  Raya Pada Kawasan Undip Tembalang dengan Bahu Jalan Perkerasan Paving block
Tabel 4.4. Uji Kecocokan Data (Hasil Analisis)
Gambar 4.9. Plotting Log Pearson III Probability Paper (Hasil Analisis)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.. Analisis data

Diantara model pengembangan harta wakaf di atas tampaknya pembiayaan dengan model wakaf uang adalah model yang paling ideal dimana para nazhir tidak perlu lagi memikirkan

Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan aspek fungsi produk rancangan.. Menurut kamus besar

Data pada tabel 4.11 menunjukkan tanggapan anggota terhadap faktor yang berkaitan dengan produk BMT Sumber Mulia Tuntang, diperoleh hasil yang menyatakan mayoritas anggota

Untuk proses bisnis yang sudah ada aplikasi basis data yaitu sistem pembelian dan pembayaran dimana didalamnya terdapat Purchase Order, kontra bon, kas dan bank, surat jalan dan

yang berkaitan dengan latar belakang pertimbangan pengembangan kurikulum pelatihan, (2) data yang berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum, (3) data

Skenario pengembangan angkutan umum non jalan raya dan pembatasan kepemilikan kendaraan yaitu skenario 6 mampu menstabilkan pertumbuhan jumlah wisatawan pada nilai yang tetap

45 Gambar 4.1 Drainase di dalam tapak Gambar 4.2 Drainase di bantaran kanal Gambar 4.3 Drainase di pinggir jalan raya Sumber: data pribadi, 2022 4.1.5 Analisis Sirkulasi dan