Dari jawaban subjek 1 dapat disimpulkan bahwa subjek 1 mengetahui tujuan pemberian pertolongan pertama, namun hal tersebut masih kurang. Dapat disimpulkan bahwa subjek 1 tidak mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih dahulu jika terjadi kecelakaan lalu lintas. Dari jawaban subjek 1 dapat disimpulkan bahwa subjek 1 kurang mengetahui cara menyelidiki kondisi korban kecelakaan.
Dari hasil seluruh wawancara yang dilakukan sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat disimpulkan bahwa subjek 1 belum mengetahui tentang pertolongan pertama. Dari jawaban tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa subjek 2 belum mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama. Hal ini dapat dibuktikan dengan jawaban yang diberikan oleh subjek 2, subjek 2 mengatakan bahwa “Iya. Tujuannya ya untuk membantu kakak. ke rumah sakit secepatnya jika korban tidak sadar." Dari pernyataan yang dikutip peneliti dapat disimpulkan bahwa subjek 2 belum mengetahui tujuan pertolongan pertama.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek 2 tidak mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih dahulu jika terjadi kecelakaan lalu lintas. Untuk keperluan pertolongan pertama, subjek 2 menjawab dengan benar, hal ini dibuktikan dengan mengatakan “Untuk mencegah agar tidak bertambah parah, untuk mencegah cedera yang lebih berat ya.” Tidak menimbulkan kematian,” jawab subjek 2. Dari jawaban subjek 2 adalah menyimpulkan bahwa subjek 2 sudah mengetahui tujuan pertolongan pertama. Jawaban subjek 2 dapat disimpulkan bahwa subjek 2 sudah mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih dahulu jika terjadi kecelakaan lalu lintas.
Saat meminta pertolongan, subjek 2 mampu menjawab pertanyaan dengan benar, hal ini diperkuat dengan subjek 2 mengatakan “Ya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa subjek 1 sudah memiliki keterampilan namun masih kurang dalam pertolongan pertama karena ada tindakan tidak diambil Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa subjek 1 mampu membersihkan jalan nafas dengan melakukan chin-tilt head lift walaupun masih kurang.
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa subjek 1 dapat melakukan evakuasi, namun masih terdapat kekurangan. Hasil observasi dari serangkaian tindakan yang dilakukan subjek 1 dapat disimpulkan bahwa subjek 1 sudah mempunyai keterampilan, walaupun ada beberapa hal yang masih kurang. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa subjek 1 dapat melakukan evakuasi, namun masih terdapat kekurangan.
Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek 2 sudah mempunyai keterampilan, namun masih belum memberikan pertolongan pertama, karena ada tindakan yang belum dilakukan. Dari hasil observasi serangkaian tindakan yang dilakukan Subjek 2 dapat disimpulkan bahwa Subjek 2 sudah mempunyai keterampilan walaupun ada beberapa hal yang masih kurang. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa subjek 2 mampu membersihkan jalan nafas dengan head-chin lift, meskipun masih ada yang kurang.
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa subjek 2 dapat membersihkan jalan nafas dengan isyarat memiringkan kepala.
Pembahasan
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan pada subjek 2, bahwa jawaban yang diberikan menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan benar, namun kurang tepat mengenai pengertian dan tujuan pertolongan pertama. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengalaman karena subjek 2 mengikuti PMR tetapi tidak menyelesaikannya. Hal ini diperkuat dengan data yang diperoleh, bahwa dari enam pertanyaan yang diajukan, subjek 1 menjawab dengan benar satu pertanyaan dari sudut pandang meminta bantuan.
Hal ini dimungkinkan karena pemberian materi mengenai pengetahuan hanya dilakukan satu kali saja, selain itu peneliti segera melakukan wawancara setelah pemberian materi untuk mengevaluasi pengetahuan yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan subjek 2 mampu menjawab enam pertanyaan yang diajukan, dengan tiga pertanyaan terjawab dengan benar, namun kurang aspek pengertian pertolongan pertama, verifikasi lingkungan dan investigasi kondisi korban. Sebagaimana dikemukakan oleh Notoadmojo (2007) bahwa pengetahuan adalah hasil mengetahui dan terjadi setelah seseorang merasakan suatu objek tertentu.
Pada prosedur pertolongan pertama, subjek 1 mampu melakukan empat dari sembilan tindakan pada observasi pertama, sedangkan pada observasi kedua terjadi peningkatan, subjek 1 mampu melakukan lima dari sembilan tindakan. Observasi yang dilakukan pada prosedur jaw thrust menunjukkan bahwa pada observasi pertama, subjek 1 mampu melakukan enam dari tujuh tindakan, dan hasilnya sama pada observasi kedua. Pada prosedur head-tilt chin-up, subjek 1 mampu melakukan enam dari tujuh tindakan pada observasi pertama, sedangkan pada observasi kedua subjek 1 mampu melakukan seluruh tindakan.
Hasil observasi evakuasi menunjukkan hasil yang sama pada observasi pertama dan kedua yaitu subjek 1 melakukan enam dari tujuh tindakan yang dilakukan. Pada prosedur jaw cross, subjek 2 mampu melakukan enam dari tujuh tindakan pada observasi pertama, sedangkan pada observasi kedua subjek 2 melakukan seluruh tindakan. Hasil observasi prosedur chin up adalah subjek 2 melakukan enam dari tujuh tindakan pada observasi pertama sedangkan pada observasi kedua.
Pada observasi evakuasi yang dilakukan Subjek 2 diperoleh hasil bahwa Subjek 2 melakukan enam dari tujuh tindakan pada observasi pertama dan kedua. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Wahit dkk (2012) bahwa jika dilatih dan sering mengulangi sesuatu maka keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki dapat semakin dikuasai dan semakin dalam. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Anita Harroe dalam Arikunto (2013) bahwa keterampilan adalah gerakan yang memerlukan pembelajaran.
Keterbatasan penelitian
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan saran bagi pihak Polres Malang Kota, objek penelitian dan penelitian selanjutnya.
Kesimpulan
Pada hasil penelitian yang dilakukan sebelum diberikan, subjek 1 dan subjek 2 belum mengetahui tentang pertolongan pertama.
Saran
