• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV - Repository UNISBA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Berdasarkan penjumlahan tanggapan responden yang diperoleh dari ketiga pernyataan yang disampaikan mengenai dimensi fokus pelanggan, terlihat bahwa mayoritas responden memilih jawaban sering dengan satu poin, disusul oleh responden yang memilih jawaban selalu dengan satu poin. , kemudian responden yang kadang-kadang memilih jawaban dengan poin, keempat yang jarang memilih jawaban dengan poin dan terakhir tidak ada responden yang memilih jawaban tidak pernah. Dengan mengumpulkan tanggapan responden terhadap tiga pernyataan yang berkaitan dengan dimensi obsesi kualitas, terlihat bahwa sebagian besar responden sering menjawab dengan hasil, disusul oleh responden yang selalu menjawab dengan hasil, kemudian responden yang menjawab kadang-kadang dengan hasil, responden yang jarang menjawab dengan hasil dan yang terakhir tidak ada. Responden yang tidak pernah menjawab. Berdasarkan akumulasi jawaban responden terhadap tiga pernyataan terkait dimensi pendekatan saintifik, terlihat bahwa sebagian besar responden sering menjawab dengan satu poin, disusul oleh responden yang selalu menjawab dengan satu poin, kemudian responden yang kadang-kadang menjawab dijawab dengan satu poin. poin, kemudian responden yang jarang menjawab dengan poin dan terakhir tidak, ada responden yang tidak pernah menjawab.

Dengan mengumpulkan jawaban responden terhadap dua pernyataan pada dimensi komitmen jangka panjang, terlihat bahwa responden yang paling sering menjawab dengan skor, diikuti oleh responden yang selalu menjawab dengan skor, dan kemudian responden yang menjawab kadang-kadang. dengan skor, responden yang tidak pernah menjawab dengan skor, dan terakhir responden yang menjawab dengan skor, jarang dengan skor 1 (1,56%). Akumulasi jawaban responden terhadap tiga pernyataan tentang dimensi perbaikan sistem berkelanjutan menunjukkan bahwa responden paling sering menjawab dengan skor, disusul responden. Akumulasi jawaban responden terhadap tiga pernyataan mengenai dimensi pendidikan dan pelatihan menunjukkan bahwa sebagian besar responden sering menjawab dengan skor, diikuti oleh responden yang kadang-kadang menjawab dengan skor, dan kemudian responden yang jarang menjawab dengan skor. skor, kemudian responden yang selalu menjawab dengan skor, dan terakhir responden yang tidak pernah menjawab dengan skor 8 (8,33%).

Melalui akumulasi jawaban responden terhadap dua pernyataan tentang dimensi kebebasan terkendali, terlihat responden yang paling sering menjawab dengan skor, disusul responden yang menjawab kadang-kadang dan jarang dengan skor, kemudian responden yang selalu menjawab. dengan skor. skor dan terakhir responden yang tidak pernah menjawab dengan skor 5 (7,81%). Berdasarkan akumulasi jawaban responden terhadap dua pernyataan yang berkaitan dengan dimensi kesatuan tujuan, terlihat bahwa sebagian besar responden sering menjawab dengan skor, disusul oleh responden yang kadang-kadang menjawab dengan skor, kemudian responden yang selalu menjawab dengan skor. skor. skor, kemudian responden yang jarang menjawab dengan skor, dan yang terakhir tidak, ada responden yang tidak pernah menjawab. Berdasarkan akumulasi jawaban responden terhadap dua pernyataan terkait dimensi keterlibatan dan pemberdayaan pegawai, terlihat bahwa sebagian besar responden menjawab sering dengan skor, disusul oleh responden yang kadang-kadang menjawab dengan skor, kemudian responden yang jarang menjawab dengan skor. skor. skor, kemudian responden yang menjawab selalu dengan skor, dan terakhir tidak ada responden yang menjawab tidak pernah.

Gambar 4.1                                                                                                                        Struktur Organisasi CV
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV

Gambaran Kinerja Manajerial

Dari jawaban 32 responden dan 8 item pernyataan diperoleh total skor sebesar 893, dimana total skor berada pada rentang 871 hingga 1076. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa berdasarkan jawaban responden kinerja manajemen termasuk dalam kategori “baik”. Kemudian jika dilihat dari item pernyataan, sebagian besar responden menilai kinerjanya dalam perencanaan yaitu penentuan tujuan kebijakan, tindakan/implementasi, penjadwalan kerja, penganggaran, perancangan prosedur dan pemrograman sudah baik.

Kinerja investigasi yaitu kinerja dalam mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk pencatatan laporan dan pembukuan, mengukur hasil, menentukan inventarisasi dan menganalisis pekerjaan sesuai dengan kenyataan yang ada, sebagian besar responden merasa cukup baik. Kinerja koordinasi sebagian besar responden menilai kinerjanya dalam proses komunikasi perolehan informasi dari bagian lain dalam organisasi untuk penyesuaian program kerja sesuai prosedur perusahaan sudah baik. Evaluasi Kinerja: Sebagian besar responden merasa bahwa kinerja mereka dalam penilaian dan pengukuran proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan, termasuk penilaian karyawan, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan dan inspeksi produk, adalah baik.

Kinerja Pengawasan Sebagian besar responden berpendapat bahwa kinerja mereka berkaitan dengan penilaian dan pengukuran proposal. Kinerja yang diamati atau dilaporkan meliputi evaluasi karyawan, evaluasi catatan kinerja, evaluasi laporan keuangan dan inspeksi produk telah dilakukan dengan cukup baik. Kinerja pengaturan personalia secara umum responden merasa kinerjanya adalah mempertahankan tenaga kerja yang ada pada setiap bagian. Sebagian besar responden merasa kinerjanya dalam membeli, menjual atau mengontrak barang, menghubungi pemasok dan bernegosiasi sudah cukup baik.

Secara keseluruhan, responden merasa bahwa kinerja mereka dalam menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan bisnis, memberikan pidato di acara komunitas, pendekatan sosial dan mempromosikan tujuan perusahaan secara keseluruhan adalah baik.

Analisis Regresi Linier Sederhana Model regresi yang digunakan adalah

Nilai konstanta a berarti ketika total kualitas manajemen (X) bernilai 0 satuan, maka kinerja manajerial (Y) bernilai 12,226 satuan. Sedangkan koefisien regresi b berarti kinerja manajerial (Y) akan meningkat sebesar 0,131 satuan setiap total quality manajemen (X) meningkat satu satuan.

Koefisien Korelasi dan Determinasi

Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi, koefisien korelasi sebesar 0,397 menunjukkan rendahnya korelasi antara Total Quality Management dengan kinerja manajemen. Koefisien determinasi digunakan untuk melihat persentase pengaruh yang diberikan Total Quality Management terhadap kinerja manajemen. Artinya pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajemen sebesar 15,8%, sedangkan sisanya sebesar 84,2% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

Dengan menggunakan rumus KD = r2×100%, dimana r adalah koefisien korelasi yang diperoleh melalui perhitungan sebelumnya, diperoleh: Berdasarkan pemetaan nilai thitung dan nilai ttabel melalui gambar kurva uji hipotesis dua pihak di atas, dapat disimpulkan bahwa terlihat nilai thitung lebih besar dari ttabel sisi positif (2,372 > 2,042).

Pembahasan

Penerapan Total Quality Management (TQM) pada CV Dheraya

Fokus pelanggan dari kumpulan tanggapan responden menunjukkan bahwa CV Dheraya sangat baik dalam fokus pelanggan dengan skor 407 yang berarti perusahaan dapat memahami kebutuhan pelanggan dengan sangat baik. CV Dheraya dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dalam segala aspek termasuk harga, kegunaan produk, ketepatan waktu. Dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, CV Dheraya juga berusaha mengumpulkan informasi dari pelanggan agar dapat menghasilkan produk berkualitas yang dapat memuaskan pelanggan.

Selain itu CV Dheraya juga memanfaatkan masukan dan saran dari pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Obsesi Kualitas Akumulasi jawaban responden menunjukkan bahwa CV Dheraya sangat terobsesi dengan kualitas yaitu dengan skor 403. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan kualitas produk dan proses sehingga dapat memuaskan pelanggan, selain itu CV Dheraya juga menggunakan saran dan masukan dari para pelanggannya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

Selain meningkatkan kualitas produknya yaitu sepatu kulit, CV Dheraya juga melakukan evaluasi terhadap kualitas produknya sehingga dapat dilakukan perbaikan dan peningkatan kualitas yang tepat. Hal ini tercermin dalam pengambilan keputusan CV Dheraya, mengumpulkan bukti terlebih dahulu, mengkaji data/bukti sehingga dapat memberikan solusi yang tepat terhadap setiap permasalahan yang muncul dan melakukan perbaikan berdasarkan solusi yang telah diidentifikasi, serta memantau kinerja kerja. karyawan dan manajer dengan bukti pekerjaan yang dilakukan. Hal ini tercermin dari pencapaian tujuan.CV Dheraya menerapkan perubahan budaya yang dapat mengantarkan perusahaan mencapai tujuan secara efektif dan sukses, dalam produksi produknya yaitu sepatu kulit selalu mengutamakan kualitas demi kepuasan pelanggan dan kelangsungan hidup. perusahaan.

Terlaksananya kerjasama tim yang baik dibuktikan dengan CV Dheraya yang menerapkan pola kerjasama tim dalam memecahkan dan menciptakan permasalahan. Perbaikan sistem berkelanjutan yang baik ditunjukkan dengan CV Dheraya mengidentifikasi peluang untuk melakukan perbaikan berkelanjutan, kemudian merencanakan perubahan proses perbaikan produk untuk meningkatkan kualitas produk guna memuaskan pelanggan, dan selalu melakukan perbaikan pekerjaan agar pekerjaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Untuk mencapai visi dan misi perusahaan, CV Dheraya telah menerapkan kesepakatan antara karyawan dan manajemen mengenai tugas yang diberikan dan aturan pelaksanaan tugas tersebut.

CV Dheraya telah melibatkan karyawannya dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan bagi perusahaan, meskipun tidak semua karyawan merasa terlibat karena manajemen puncak masih mendominasi pengambilan keputusan. Selain itu, CV Dheraya juga memberikan reward seperti kenaikan gaji dan promosi yang diberikan kepada karyawan atas prestasi kerjanya.

Kinerja Manajerial pada CV Dheraya

Hal ini menunjukkan bahwa para general manager di CV Dheraya telah menjalankan aktivitas manajerialnya dengan baik. CV Dheraya dalam mengumpulkan dan meneruskan informasi untuk register dan laporan akun, pengukuran hasil, penentuan inventaris dan analisa pekerjaan sesuai dengan realita yang ada telah dilaksanakan dengan cukup baik, walaupun masih terdapat kekurangan dalam pengukuran hasil produksi yang terkadang tidak sesuai dengan rencana produksi dan dalam menentukan persediaan belum cukup lengkap sehingga masih terdapat kekurangan atau kelebihan persediaan bahan baku. Kinerja koordinasi pada CV Dheraya berdasarkan hasil jawaban responden menunjukkan skor sebesar 126 yang berarti termasuk dalam kriteria baik.

Artinya koordinasi di CV Dheraya dalam proses komunikasi untuk memperoleh informasi dari departemen lain untuk menyesuaikan program kerja sesuai dengan prosedur perusahaan telah terlaksana dengan baik. Evaluasi kinerja CV Dheraya berdasarkan hasil jawaban responden menunjukkan skor 122 yang berarti termasuk dalam kriteria baik. Kinerja pengawasan CV Dheraya berdasarkan hasil jawaban responden menunjukkan skor sebesar 107 yang berarti termasuk dalam kriteria cukup baik.

Para manajer CV Dheraya selalu memberikan arahan, memimpin dan mengembangkan bawahannya, serta membimbingnya dengan mengacu pada peraturan kerja, sehingga karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Manajer CV Dheraya mempertahankan tenaga kerja yang ada dengan memiliki sistem penghargaan bagi karyawan yang berkinerja baik. Kinerja manajer CV Dheraya dalam pembelian bahan baku, penjualan atau kontrak barang, kontak dengan supplier dan negosiasi baik.

Pembelian bahan baku di CV Dheraya dilakukan dengan cara negosiasi harga dan kualitas sehingga diperoleh bahan baku yang berkualitas dan harga yang sesuai. Manajer CV Dheraya dinilai cukup baik dalam menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan bisnis, memberikan pidato di acara komunitas, pendekatan sosial dan mempromosikan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Manajer CV Dheraya juga biasanya menghadiri pertemuan dengan perusahaan lain yang dapat dijadikan sebagai peluang bisnis bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan menjalin hubungan baik dengan perusahaan lain.

Selain itu, manajer CV Dheraya juga memberikan sambutan pada acara-acara komunitas di lingkungan perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan memajukan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Pengaruh penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja manajemen pada CV Dheraya dihitung dengan analisis regresi linier sederhana.

Gambar

Gambar 4.1                                                                                                                        Struktur Organisasi CV

Referensi

Dokumen terkait

Under visible-light irradiation, all the WO3/ FeIII composite nanofibers exhibit higher photocatalytic activity on degradation of MO than pure WO3nanofibers, suggesting that grafting