• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV - Repository UNISBA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS KOMPARASI PSAK NO. 1 DAN PSAK NO. 101 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT. X

4.1 PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan terhadap Laporan Keuangan PT. X.

Standar akuntansi merupakan hal penting bagi semua pemakai laporan keuangan dan yang berkepentingan terhadapnya, sehingga mekanisme penyusunan standar harus diatur sedemikian rupa agar dapat memenuhi dan mengakomodir seluruh keinginan pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi mendominasikan tugas-tugas akuntan, dan standar tersebut menerus berubah dan berkembang serta dikaji terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi pengakuan, pengukuran, pengungkapan, dan penyajian laporan keuangan.

Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca laporan laba rugi.

Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca laporan laba rugi.

Pengakuan memerlukan suatu konsep agar dapat menentukan kapan dan bagaimana

(2)

unsur dalam akuntansi dapat diakui dalam laporan keuangan. Sedangkan pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan keuangan.56

Pengakuan dan pengukuran laporan keuangan PT. X terdiri atas:

a. Laporan Posisi Keuangan ( Neraca pada Akhir Periode)

laporan posisi keuangan PT. X tahun 2013 menunjukkan posisi aktiva sebesar Rp. 33.247 miliar Untuk liabilitas memiliki total sebesar Rp. 21.702 miliar, dan jumlah modal sebesar Rp. 11.545 miliar

b. Laporan Laba Rugi Komprehensif Selama Periode

Selama tahun 2013, PT. X membukukan laba usaha sebesar Rp. 4.960 miliar, sedangkan untuk laporan laba rugi komprehensif untuk periode yang berakhir 31 desember 2013 sebesar Rp. 4.543 miliar.

c. Laporan Perubahan Ekuitas Selama Periode

Laporan perubahan ekuitas PT. X yang berakhir 31 desember 2013 menunjukkan modal disetor Rp 7.000 miliar, dan saldo laba Rp 4.545 miliar

d. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain, meliputi umum (sejarah singkat Perusahaan, maksud dan tujuan), kebijakan akuntansi, kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain hubungan istimewa, persediaan, pajak dan biaya dibayar di muka, uang muka, aktiva tetap, penyertaan, aktiva lain-lain, hutang dagang, hutang lain-lain,

(3)

hutang pajak, hutang sewa guna usaha, modal disetor, penjualan, beban pokok penjualan, beban umum dan administrasi, pendapatan (beban) lain-lain, penyelesaian laporan keuangan.

Untuk pelaporan keuangan PT. X menyajikan atau menyusun laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas selama periode, dan catatan atas laporan keuangan, untuk pelaporan keuangan PT. X sudah sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013).

4.2 PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah terhadap Laporan Keuangan PT. X.

a. Laporan posisi keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan dari suatu entitas syariah. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekoNomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

s. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;

t. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

(4)

u. Laporan perubahan ekuitas selama periode;

v. Laporan arus kas selama periode;

w. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat selama periode;

x. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama periode; dan y. Catatan atas Laporan Keuangan;

z. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraph 38 dan 39; dan

aa. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan entitas syariah menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos laporan keuangan atau ketika entitas syariah mereklasifikasi pos dalam laporan keuangannya.57

PSAK No. 1 dan PSAK No. 101 memiliki kesamaan di dalam komponen penyajian laporan keuangannya, hanya saja terdapat tambahan komponen di dalam penyajian laporan keuangan PSAK No. 101, yaitu laporan sumber dan penyaluran dana zakat selama periode dan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama periode.

Apabila entitas syariah belum melaksanakan fungsi sosial secara penuh, entitas syariah tersebut tetap harus menyajikan komponen laporan keuangan point (e) dan (f).58

57 Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah, 2009, hlm. 101.1

(5)

Adapun komponen laporan sumber dan penyaluran dana zakat selama periode dan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama periode, jika diterapkan di dalam PT. X adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat Selama Periode

Zakat

31 DES 2013 417.309.669

Tabel 4.2

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan Selama Periode

Pendapatan Non Halal

31 DES 2013 9.047.757

Dengan adanya penambahan kedua laporan tersebut, akan mempengaruhi terhadap laba/rugi Perusahaan.

4.3 Analisis Komparasi PSAK No. 1 dan PSAK No. 101 terhadap Laporan Keuangan PT. X.

a. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 20013), tidak terdapat perbedaan antara laporan posisi keuangan PSAK No. 1 dan PSAK No.

(6)

Catatan 31 DES 2013 PENJUALAN BERSIH 17 75.899.568.921 BEBAN POKOK PENJUALAN 18 (66.207.182.142)

LABA KOTOR 9.692.386.770

BEBAN USAHA

Beban umum dan administrasi 19 4.731.432.437 JUMLAH BEBAN USAHA (4.731.432.437)

LABA USAHA 4.960.954.333

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan lain-lain 27.611.943

Beban lain-lain 444.570.228

Pendapatan (Beban) lain-lain 20 (416.958.285)

LABA BERSIH 4.543.996.048

Catatan 31 DES 2013 PENJUALAN BERSIH 17 75.899.568.921 BEBAN POKOK PENJUALAN 18 (66.207.182.142)

LABA KOTOR 9.692.386.770

BEBAN USAHA

Beban umum dan administrasi 19 4.731.432.437 JUMLAH BEBAN USAHA (4.731.432.437)

LABA USAHA 4.960.954.333

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan lain-lain 18.564.186

Beban lain-lain 861.879.896

Pendapatan (Beban) lain-lain 20 (843.315.710)

LABA BERSIH 4.126.689.380

101 dalam subklasifikasi pos yang disajikan, dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasinya.

b. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Tabel 4.3

Laporan Laba Rugi Komprehensif PSAK NO. 1 PSAK NO. 101

Penyusunan Laporan Laba/Rugi Komprehensif pada PT. Bezaya Elzatta menggunakan PSAK No.1 (revisi 2013). Perbedaan antara PSAK No. 1 dan PSAK No. 101 pada laporan ini adalah pada jumlah pendapatan (beban) lain-lain. jumlah laba bersih perhitungan PSAK No. 1 senilai 4.543.996.048 dan jumlah laba bersih perhitungan PSAK No. 101 senilai 4.126.689.380.

(7)

Modal Disetor Saldo Laba Jumlah Ekuitas 1.700.000.000

1.105.852 1.701.105.852 Setoran modal 5.300.000.000 - 5.300.000.000 Laba bersih tahun 2013 - 4.543.996.048 4.543.996.048 Saldo per 31 Desember 2013 7.000.000.000 4.545.101.901 11.545.101.901 Saldo per 1 januari 2013

Modal Disetor Saldo Laba Jumlah Ekuitas 1.700.000.000

1.105.852 1.701.105.852 Setoran modal 5.300.000.000 - 5.300.000.000 Laba bersih tahun 2013 - 4.543.996.048 4.543.996.048 Saldo per 31 Desember 2013 7.000.000.000 4.545.101.901 11.545.101.901 Saldo per 1 januari 2013

c. Laporan Perubahan Ekuitas Selama Periode Tabel 4.4

Laporan Perubahan Ekuitas Selama Periode

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian dan pengungkapan Ekuitas pada PT. X menggunakan PSAK No.1 (revisi 2013), penyajian ini pun sesuai dengan PSAK No. 101 (revisi 2014), yakni mengungkapkan modal disetor per 31 Desember 2013 senilai 7.000.000, saldo laba per 31 Desember 2013 senilai 4.545.101.901, dan jumlah ekuitas per 31 Desember 2013 senilai 11.545.101.901.

(8)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 31 DES 2013

Laba sebelum (beban) manfaat pajak 4,543,996,048

Penyusutan aktiva tetap 143,957,113

Laba setelah penyesuaian 4,687,953,161

(Kenaikan) penurunan aktiva lancar :

Piutang usaha (7,489,585,704)

Piutang lain-lain

Hubungan Istimewa (3,344,362,532)

Pemegang saham 80,112,084

Lain-lain (23,000,000)

Persediaan (6,924,206,979)

Pajak dan biaya di bayar di muka (257,718,449)

Uang muka (2,840,688,975)

Kenaikan (penurunan) kewajiban :

Hutang usaha 11,747,811,631

Hutang lain-lain 3,741,541,364

Hutang pajak 3,379,780,289

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 2,757,635,889 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Kenaikan aktiva tetap (424,553,000)

Penyertaan (6,075,000,000)

Kenaikan aktiva lain-lain (308,255,000)

Arus Kas Bersih Dipergunakan dari Aktivitas Investasi (6,807,808,000) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Hutang sewa guna usaha (647,743,000)

Setoran modal 5,300,000,000

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 4,652,257,000 KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS BERSIH 602,084,889

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 289,580,073

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 891,664,962

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba sebelum (beban) manfaat menjadi kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional :

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 31 DES 2013

Laba sebelum (beban) manfaat pajak 4,543,996,048

Penyusutan aktiva tetap 143,957,113

Laba setelah penyesuaian 4,687,953,161

(Kenaikan) penurunan aktiva lancar :

Piutang usaha (7,489,585,704)

Piutang lain-lain

Hubungan Istimewa (3,344,362,532)

Pemegang saham 80,112,084

Lain-lain (23,000,000)

Persediaan (6,924,206,979)

Pajak dan biaya di bayar di muka (257,718,449)

Uang muka (2,840,688,975)

Kenaikan (penurunan) kewajiban :

Hutang usaha 11,747,811,631

Hutang lain-lain 3,741,541,364

Hutang pajak 3,379,780,289

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 2,757,635,889 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Kenaikan aktiva tetap (424,553,000)

Penyertaan (6,075,000,000)

Kenaikan aktiva lain-lain (308,255,000)

Arus Kas Bersih Dipergunakan dari Aktivitas Investasi (6,807,808,000) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Hutang sewa guna usaha (647,743,000)

Setoran modal 5,300,000,000

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 4,652,257,000 KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS BERSIH 602,084,889

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 289,580,073

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 891,664,962 Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba sebelum (beban) manfaat menjadi

kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional :

d. Laporan Arus Kas Selama Periode

Tabel 4.5

Laporan Arus Kas Selama Periode PSAK No.1 PSAK No. 101

Laporan arus kas pada PT. X menggunakan PSAK No.1 (revisi 2013), laporan arus kas ini pun sesuai dengan PSAK No. 101 (revisi 2014), dimana PT. X menyajikan laporan arus kas yang terdiri atas tiga arus kas, yaitu arus kas dari aktifitas operasi senilai 2.757.635.889, arus kas dari aktifitas investasi senilai 6.807.808.000, dan arus kas dari aktifitas pendanaan senilai 4.652.257.000.

(9)

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Penyajian catatan atas laporan keuangan PT. X yang menggunakan PSAK No.1 sesuai juga dengan PSAK No. 101 namun terdapat beberapa point perubahan Nominal dan penambahan catatan atas laporan keuangan.

1. Kebijakan Akuntansi

a) Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Perusahaan telah menerapkan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu laporan keuangan tahun 2013 disajikan berdasarkan SAK ETAP.

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi investasi dan pendanaan. Setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek bukan untuk tujuan investasi dan lainnya. Investasi umumnya diklasifikasika sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode tidak langsung.

(10)

1. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) b)Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai “Aktiva yang dibatasi penggunaannya” yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo yaitu pada saat selesai pembatasan penggunaannya.

c) Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penurunan nilai yang dibentuk sebesar estimasi penyisihan piutang tak tertagih.

Penurunan nilai ditentukan dengan memperhatikan antara lain pengalaman, prospek usaha dan industri, kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas, kemampuan membayar debitur dan agunan yang dikuasai. Piutang usaha disajikan menurut piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang pihak ketiga.

d)Persediaan

Persediaan dinyatakan dengan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Penilaian persediaan menggunakan metode rata-rata (Average Method).

(11)

Nilai realisasi bersih ditentukan sebesar harga jual dikurangi dengan biaya untuk menyelesaikan dan menjual. Entitas mengakui kerugian penurunan nilai ketika nilai realisasi bersih lebih rendah dari pada biaya perolehan dengan membentuk penyisihan untuk penurunan nilai persediaan.

e) Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan periode penggunaannya dengan metode garis lurus.

f) Aktiva Tetap

Aktiva tetap disajikan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan meliputi harga beli aktiva tetap termaksud biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aktiva ke lokasi dan kondisi yang siap digunakan serta estimasi awal biaya pembongkaran aktiva, biaya pemindahan aktiva dan biaya restorasi relokasi. Pajak-pajak yang dapat dikredikan dan semua diskon dikurangkan dalam menentukan biaya perolehan.

Revaluasi aktiva tetap tidak diperkenankan, kecuali dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Penyusutan dimulai pada saat aktiva tetap tersedia untuk digunakan dan berhenti ketika aktiva tetap dihapuskan. Penyusutan tidak berhenti ketika saat aktiva tidak digunakan. Penyusutan diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi, kecuali memenuhi syarat untuk dikapitalisasi sebagai perolehan suatu aktiva berdasarkan SAK ETAP.

(12)

Jenis Aktiva Umur EkoNomis Tarif

Gedung 20 Tahun 5%

Mesin 8 Tahun 12.5%

Kendaraan 4 Tahun 25%

Peralatan Pabrik 4 Tahun 25%

Peralatan Kantor 4 Tahun 25%

Mebel 4 Tahun 25%

Komputer 4 Tahun 25%

Penyusunan aktiva tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekoNomis dengan rincian sebagai berikut:

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai.

Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva harus diturunkan menjadi nilai sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain seperti diskonto dan keuntungan atau kerugian selisih kurs, baik secara langsung dan tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aktiva tertentu, dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan selesai.

(13)

1. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

g) Transaksi Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu sebagai transaksi hubungan istimewa sebaimana diatur SAK ETAP Bab 28 ”pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa” transaksi dan saldo perusahaan terhadap pihak hubungan entitas diungkapkan yang meliputi jumlah-jumlah transaksi, saldo termasuk syarat dan kondisi serta sifat pembayaran dan rincian jaminan yang diberikan atau diterima. Penyisihan kerugian piutang tidak tertagih terkait jumlah saldo piutang dan beban yang diakui dalam periode yang berkaitan dengan piutang ragu-ragu yang jatuh tempo dari pihak hubungan istimewa. Hubungan entitas anak dan induk diungkapkan baik ada atau tidak terdapat transaksi antara hubungan istimewa.Kompensasi personil manajemen kunci harus diungkapkan secara total.

Suatu Pihak mempunyai hubungan istimewa dengan entitas jika:

i. Secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, pihak tersebut:

 Mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan entitas (termaksud entitas induk, entitas anak dan fellow subsidiaries).

 Memiliki kepemilikan di entitas yang memberikan pengaruh signifikan atas entitas atau

 Memiliki pengendalian bersama atas entitas.

ii. Pihak tersebut adalah entitas asosiasi dari entitas.

(14)

1. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

iii. Pihak tersebut adalah joint ventures dimana entitas tersebut merupakan venture.

iv. Pihak tersebut adalah personil manajemen kunci entitas atau entitas induk nya.

v. Pihak tersebut adalah keluarga dekat dari setiap orang yang diuraikan dalam (i) atau (iv).

vi. Pihak tersebut adalah entitas yang dikendalikan,dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh, atau memiliki hak suara secara signifikan, secara langsung atau tidak langsung setiap orang yang diuraikan dalam (iv) atau (v) ; atau

vii. Pihak tersebut adalah program imbalan pascakerja untuk imbalan pekerja entitas atau setiap entitas yang mempunyai hubungan istimewa dengan entitas tersebut.

h) Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dicatat sebesar nilai wajar atas pembayaran yang diterima secara bruto, tidak termaksud diskon penjualan dan potongan volume. Jumlah yang menjadi bagian pihak ketiga seperti pajak pertambahan nilai dikeluarkan dari pendapatan. Jika terjadi pembayaran tangguh, maka entitas mengakui pendapatan sebesar nilai wajar yaitu sebagai nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan yang ditentukan berdasarkan tingkat bunga terkait (Imputed Interest Rate). Pendapatan dari penjualan barang diakui ketika semua kondisi berikut telah terpenuhi, yaitu:

(15)

1. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

i. Risiko dan manfaat signifikan terkait dengan barang tersebut telah dialihkan kepada pembeli.

ii. Perusahaan tidak mempertahankan atau meneruskan keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat dimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol efektif atas barang yang terjual.

iii. Jumlah Pendapatan dapat diukur dengan handal.

iv. Besar kemungkinan manfaat ekoNomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk ke perusahaan dan

v. Biaya yang telah terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur secara handal.

Beban diakui pada saat terjadinya (Basis Akrual).

i) Sewa

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan resiko kepemilikan aktiva. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan resiko kepemilikan aktiva. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

(16)

31 DES 2013 31 DES 2012 Kas dan Bank

Kas

Kas pusat 42.894.872 -

Kas kecil 104.632.274 992.849

Bank

PT. Bank Central Asia Tbk. 286.913.515 - PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 452.415.650 283.584.073 PT. Bank Republik Indonesia (Persero) Tbk. 4.808.651 5.003.151 Jumlah Kas dan Setara Kas 891.664.962 289.580.073

Piutang Usaha Hubungan Istimewa

31 DES 2013 31 DES 2012 PT. Bersama Zatta MulyaPT. Media Indo Permata Elzatta 7.489.585.704- -- Jumlah Piutang Usaha 7.489.585.704 -

31 DES 2013 31 DES 2012 Kas dan Bank

Kas

Kas pusat 42.894.872 -

Kas kecil 104.632.274 992.849

Bank

PT. Bank Central Asia Tbk. 286.913.515 - PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 452.415.650 283.584.073 PT. Bank Republik Indonesia (Persero) Tbk. 4.808.651 5.003.151 Jumlah Kas dan Setara Kas 891.664.962 289.580.073

Piutang Usaha Hubungan Istimewa

31 DES 2013 31 DES 2012 PT. Bersama Zatta MulyaPT. Media Indo Permata Elzatta 7.489.585.704- -- Jumlah Piutang Usaha 7.489.585.704 -

2. Kas dan Setara Kas

Tabel 4.6 Kas dan Setara Kas

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian kas dan setara kas pada PT. X menggunakan PSAK No.1 (revisi 2013), kas dan setara kas ini pun sesuai dengan PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah kas dan setara kas Perusahaan ini senilai 891.664.965 pada 31 Desember 2013, dan 289.580.073 pada 31 Desember 2012.

3. Piutang Usaha

Tabel 4.7 Piutang Usaha

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian piutang usaha PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013), piutang usaha ini pun sesuai dengan PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah piutang usaha Perusahaan senilai 7.489.585.704 pada 31 Desember 2013.

(17)

31 DES 2013 31 DES 2012 Barang dalam proses 2.124.900.590 -

Barang jadi 4.799.306.389 -

Jumlah Persediaan 6.924.206.979 -

31 DES 2013 31 DES 2012

Barang dalam proses 2.124.900.590 -

Barang jadi 4.799.306.389 -

Jumlah Persediaan 6.924.206.979 -

4. Piutang Lain-lain Hubungan Istimewa Tabel 4.8

Puitang Lain-lain Hubungan Istimewa

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian piutang lain-lain hubungan istimewa PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013), piutang lain-lain hubungan istimewa ini pun sesuai dengan PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah piutang lain-lain hubungan istimewa Perusahaan senilai 3.367.362.532 pada 31 Desember 2013 dan 80.112.084 pada 31 Desember 2012.

5. Persediaan

Tabel 4.9 Persediaan

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap kondisi persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terjadi penurunan nilai persediaan oleh karenanya tidak dibuatkan penyisihan atas nilai persediaan.

(18)

31 DES 2013 31 DES 2012 Pajak Dibayar di Muka

PPH Pasal 23 39.274.449 -

Jumlah Pajak Dibayar di Muka 39.274.449 - Biaya Dibayar di Muka

Sewa dibayar di muka 175.000.000 -

Lain-lain 43.444.000 -

Jumlah Biaya Dibayar di muka 218.444.000 - Jumlah Pajak dan Biaya Dibayar di Muka 257.718.449 -

31 DES 2013 31 DES 2012 Pajak Dibayar di Muka

PPH Pasal 23 39.274.449 -

Jumlah Pajak Dibayar di Muka 39.274.449 - Biaya Dibayar di Muka

Sewa dibayar di muka 175.000.000 -

Lain-lain 43.444.000 -

Jumlah Biaya Dibayar di muka 218.444.000 - Jumlah Pajak dan Biaya Dibayar di Muka 257.718.449 -

Penyajian persediaan PT. Bersama Zatta Jaya Elzatta Hijab Bandung menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013), persediaan ini sesuai dengan PSAK No.

101 (revisi 2014). Jumlah persediaan Perusahaan pada 31 Desember 2013 senilai 6.924.206.979.

6. Pajak dan Biaya Dibayar di Muka

Tabel 4.10

Pajak dan Biaya Dibayar di Muka

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Biaya dibayar dimuka dibebankan pada operasi sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.

Penyajian pajak dan biaya dibayar di muka PT. Bersama Zatta Jaya Elzatta Hijab Bandung menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai pula dengan PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah pajak dan biaya dibayar di muka Perusahaan pada 31 Desember 2013 senilai 257.718.449.

(19)

92

31 DES 2013 31 DES 2012

Bpk. Akel 2,274,593,270 456,478,845

Bpk. Jemmy 880,934,850 880,934,850

Pabrik Cimareme 665,000,000 665,000,000

PT. Bersama Zatta Sejahtera 611,997,666 611,997,666

PT. True Blue 600,498,750 -

PT. Adiprima 185,696,600 185,696,600

PT. Kahatex 166,550,000 -

PT. Dian Jaya Machinary 126,170,000 7,220,000

Rayon Woven 65,000,000 -

Lain-lain 106,575,800 35,000,000

Jumlah Uang Muka 5,683,016,936 2,842,327,961

31 DES 2012 Mutasi 31 DES 2013

Debit Kredit

Harga Perolehan

Gedung 1,970,341,000 - - 1,970,341,000 Mesin - 154,050,000 - 154,050,000 Kendaraan - 19,405,000 - 19,405,000 Peralatan pabrik - 7,600,000 - 7,600,000 Peralatan kantor - 70,866,000 - 70,866,000 Mebel - 109,197,000 - 109,197,000 Komputer - 63,435,000 - 63,435,000 Jumlah Aktiva Tetap 1,970,341,000 424,553,000 - 2,394,894,000

Akumulasi Penyusutan

Gedung - - 98,517,050 (98,517,050) Mesin - - 6,353,125 (6,353,125) Kendaraan - - 4,446,979 (4,446,979) Peralatan pabrik - - 791,667 (791,667) Peralatan kantor - - 4,757,417 (4,757,417) Mebel - - 17,112,854 (17,112,854)

31 DES 2012 Mutasi 31 DES 2013

Debit Kredit

Harga Perolehan

Gedung 1,970,341,000 - - 1,970,341,000 Mesin - 154,050,000 - 154,050,000 Kendaraan - 19,405,000 - 19,405,000 Peralatan pabrik - 7,600,000 - 7,600,000 Peralatan kantor - 70,866,000 - 70,866,000 Mebel - 109,197,000 - 109,197,000 Komputer - 63,435,000 - 63,435,000 Jumlah Aktiva Tetap 1,970,341,000 424,553,000 - 2,394,894,000

Akumulasi Penyusutan

Gedung - - 98,517,050 (98,517,050) Mesin - - 6,353,125 (6,353,125) Kendaraan - - 4,446,979 (4,446,979) Peralatan pabrik - - 791,667 (791,667) Peralatan kantor - - 4,757,417 (4,757,417) Mebel - - 17,112,854 (17,112,854)

31 DES 2013 31 DES 2012

Bpk. Akel 2,274,593,270 456,478,845

Bpk. Jemmy 880,934,850 880,934,850

Pabrik Cimareme 665,000,000 665,000,000

PT. Bersama Zatta Sejahtera 611,997,666 611,997,666

PT. True Blue 600,498,750 -

PT. Adiprima 185,696,600 185,696,600

PT. Kahatex 166,550,000 -

PT. Dian Jaya Machinary 126,170,000 7,220,000

Rayon Woven 65,000,000 -

Lain-lain 106,575,800 35,000,000

Jumlah Uang Muka 5,683,016,936 2,842,327,961

7. Uang Muka

Tabel 4.11 Uang Muka

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian uang muka PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) dan sesuai pula dengan PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah uang muka pada 31 Desember 2013 senilai 5.683.016.936 dan pada 31 Desember 2012 senilai 2.842.327.961.

8. Aktiva Tetap

Tabel 4.12 Aktiva Tetap

PSAK No. 1 PSAK No. 101

repository.unisba.ac.id

(20)

31 DES 2013 31 DES 2012 308,255,000 - 308,255,000 - Biaya renovasi

Jumlah Aktiva Lain-lain

31 DES 2013 31 DES 2012 308,255,000 - 308,255,000 - Biaya renovasi

Jumlah Aktiva Lain-lain

Penyajian aktiva tetap PT. X menggunakan PSAK No. 1(revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah nilai buku pada Desember 2013 senilai 1.970.241.000 dan pada Desember 2012 senilai 2.250.936.888.

9. Penyertaan

Tabel 4.13 Penyertaan

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian penyertaan PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah penyertaan pada Desember 2013 senilai 6.075.000.000.

10. Aktiva Lain-lain

Tabel 4.14 Aktiva Lain-lain

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Manajemen perusahaan tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan menurunnya nilai aktiva tetap perusahaan,sehingga perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aktiva tetap pemilikan langsung pada tahun 2012.

(21)

31 DES 2013 31 DES 2012

PT. Multi Laris Jaya Sukses 5,486,672,689 -

Bpk. Jemmy 1,680,437,097 -

PT. Central Texindo 1,376,791,780 -

Bpk. Gilang 591,472,900 -

PT. Gramedia 447,381,440 -

PT. Sinar Pelita Terang Indah 371,692,280 -

PT. Kahatex 359,585,818 -

Bpk. Edi 186,093,500 -

Bpk. Dedi 124,790,000 -

Ibu Dafana (Lia) 109,410,200 -

Ibu Imas 92,587,850 -

PT. Wijaya Textile 65,000,000 -

PT. Gemilang Eka Surya 64,104,250 -

CV. Suantex 63,532,446 -

Bpk. Ade 52,735,000 -

PT. Anugrah Abadi (Ventex) 44,966,625 -

Toko Rachmah Collection 41,829,500 -

Ibu Emi 41,387,250 -

PT. Aneka Jaya Textile 39,150,000 -

Ibu Nina Farida 34,340,000 -

CV. Bina Insani 29,601,000 -

Bpk. Ahmad 27,027,000 -

Toko Amanah 16,922,500 -

Bpk. Dani 16,889,500 -

Ibu Hannani 13,368,000 -

Ibu Quilla (Willa) 12,545,000 -

Bpk. Munir 10,080,000 -

Lain-lain 347,418,006

Jumlah Hutang Usaha 11,747,811,631 -

31 DES 2013 31 DES 2012

PT. Multi Laris Jaya Sukses 5,486,672,689 -

Bpk. Jemmy 1,680,437,097 -

PT. Central Texindo 1,376,791,780 -

Bpk. Gilang 591,472,900 -

PT. Gramedia 447,381,440 -

PT. Sinar Pelita Terang Indah 371,692,280 -

PT. Kahatex 359,585,818 -

Bpk. Edi 186,093,500 -

Bpk. Dedi 124,790,000 -

Ibu Dafana (Lia) 109,410,200 -

Ibu Imas 92,587,850 -

PT. Wijaya Textile 65,000,000 -

PT. Gemilang Eka Surya 64,104,250 -

CV. Suantex 63,532,446 -

Bpk. Ade 52,735,000 -

PT. Anugrah Abadi (Ventex) 44,966,625 -

Toko Rachmah Collection 41,829,500 -

Ibu Emi 41,387,250 -

PT. Aneka Jaya Textile 39,150,000 -

Ibu Nina Farida 34,340,000 -

CV. Bina Insani 29,601,000 -

Bpk. Ahmad 27,027,000 -

Toko Amanah 16,922,500 -

Bpk. Dani 16,889,500 -

Ibu Hannani 13,368,000 -

Ibu Quilla (Willa) 12,545,000 -

Bpk. Munir 10,080,000 -

Lain-lain 347,418,006

Jumlah Hutang Usaha 11,747,811,631 -

Penyajian aktiva lain-lain PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah aktiva lain-lain pada Desember 2013 senilai 308.255.000.

11. Hutang Dagang

Tabel 4.15 Hutang Dagang

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian hutang dagang PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah hutang dagang pada Desember 2013 senilai 11.747.811.631.

(22)

Hubungan Istimewa 31 DES 2013 31 DES 2012 PT. Bersama Zatta Mulya - 1.894.955.266

Jumlah Hubungan Istimewa - 1.894.955.266 Pemegang Saham

Ny. Elidawati 870.694.130 -

Ny. Sukaesih 183.900.000 -

Ny. Roshenda 122.600.000 -

Ny. Eva 122.600.000 -

Jumlah Pemegang Saham 1.299.794.130 - Pihak Ketiga

Ibu Ps Wiedayati 1.000.000.000 -

Bpk. Adria 437.310.000 -

Bpk. Farid Adnan 700.000.000 - Ibu Ratna Suryani 1.500.000.000 -

Jumlah Pihak Ketiga 3.637.310.000 - Lain-lain

Hutang Lain-lain 500.124.500 -

PT. Bersama Dauky Mulya 199.268.000 -

Jumlah Lain-lain 699.392.500 - Jumlah Hutang Lain-Lain 5.636.496.630 1.894.955.266

31 DES 2013 31 DES 2012

PPN keluaran 3,377,184,367 -

PPh Pasal 21 2,595,922 -

Jumlah Hutang Pajak 3,379,780,289 -

Hubungan Istimewa 31 DES 2013 31 DES 2012

PT. Bersama Zatta Mulya - 1.894.955.266

Jumlah Hubungan Istimewa - 1.894.955.266 Pemegang Saham

Ny. Elidawati 870.694.130 -

Ny. Sukaesih 183.900.000 -

Ny. Roshenda 122.600.000 -

Ny. Eva 122.600.000 -

Jumlah Pemegang Saham 1.299.794.130 - Pihak Ketiga

Ibu Ps Wiedayati 1.000.000.000 -

Bpk. Adria 437.310.000 -

Bpk. Farid Adnan 700.000.000 - Ibu Ratna Suryani 1.500.000.000 -

Jumlah Pihak Ketiga 3.637.310.000 - Lain-lain

Hutang Lain-lain 500.124.500 -

PT. Bersama Dauky Mulya 199.268.000 -

Jumlah Lain-lain 699.392.500 - Jumlah Hutang Lain-Lain 5.636.496.630 1.894.955.266

31 DES 2013 31 DES 2012

PPN keluaran 3,377,184,367 -

PPh Pasal 21 2,595,922 -

Jumlah Hutang Pajak 3,379,780,289 -

12. Hutang Lan-lain

Tabel 4.16 Hutang Lain-lain

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian hutang lain-lain PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah hutang lain-lain pada Desember 2013 senilai 5.636.496.630 dan pada Desember 2012 senilai 1.894.955.266

13. Hutang Pajak

Tabel 4.17 Hutang Pajak

PSAK No. 1 PSAK No. 101

(23)

31 DES 2013 31 DES 2012 PT. Persada Alam Nusantara 929,900,000 1,586,300,000 PT. Bank Central Asia Finance Tbk. 8,657,000 - Jumlah Hutang Sewa Guna Usaha 938,557,000 1,586,300,000

31 DES 2013 31 DES 2012 PT. Persada Alam Nusantara 929,900,000 1,586,300,000 PT. Bank Central Asia Finance Tbk. 8,657,000 - Jumlah Hutang Sewa Guna Usaha 938,557,000 1,586,300,000

Penyajian hutang pajak PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah hutang pajak pada Desember 2013 senilai 3.379.780.289.

14. Hutang Sewa Guna Usaha

Tabel 4.18

Hutang Sewa Guna Usaha

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian hutang sewa guna usaha PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah hutang pajak pada 31 Desember 2013 senilai 938.557.000 dan 31 Desember 2012 senilai 1.586.300.000.

15. Modal Disetor

Berdasarkan Akta perubahan Notaris Cahya Suryana, SH, Notaris di kota Bandung, Nomor 06 tanggal 16 Januari 2013, modal dasar perseroan telah ditingkatkan yang semula sebesar Rp.6.800.000.000,- atau 68.000 lembar saham, menjadi Rp.28.000.000.000 atau 28.000 lembar saham, dengan nilai Nominal sebesar Rp.100.000,- per lembar saham. Dari Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp.7.000.000.000,- atau 70.000 lembar saham.

(24)

31 DES 2013 31 DES 2012

Penjualan 75,899,568,912 -

Penjualan Bersih 75,899,568,912 -

31 DES 2013 Pemakaian Bahan Baku

Pembelian bahan baku 31,566,512,070

Bahan baku tersedia 31,566,512,070

Persediaan akhir bahan baku (2,124,900,590)

Bahan baku terpakai 29,441,611,480

Pabrik

Perlengkapan 334,357,720

Contoh (sample) 9,900,250

Produksi lain-lain 26,686,300

Maklun 12,121,868,621

Jumlah Pabrik 12,492,812,891

Persediaan Barang dalam Proses

Persediaan akhir (4,799,306,389)

Jumlah Persediaan Barang dalam Proses (4,799,306,389) Persediaan Barang Jadi

Pembelian 29,072,064,160

Jumlah Persediaan Barang Jadi 29,072,064,160

Jumlah Beban Pokok Penjualan 66,207,182,142

31 DES 2013 31 DES 2012

Penjualan 75,899,568,912 -

Penjualan Bersih 75,899,568,912 -

31 DES 2013 Pemakaian Bahan Baku

Pembelian bahan baku 31,566,512,070

Bahan baku tersedia 31,566,512,070

Persediaan akhir bahan baku (2,124,900,590)

Bahan baku terpakai 29,441,611,480

Pabrik

Perlengkapan 334,357,720

Contoh (sample) 9,900,250

Produksi lain-lain 26,686,300

Maklun 12,121,868,621

Jumlah Pabrik 12,492,812,891

Persediaan Barang dalam Proses

Persediaan akhir (4,799,306,389)

Jumlah Persediaan Barang dalam Proses (4,799,306,389) Persediaan Barang Jadi

Pembelian 29,072,064,160

Jumlah Persediaan Barang Jadi 29,072,064,160

Jumlah Beban Pokok Penjualan 66,207,182,142

Penyajian modal disetor PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014).

16. Penjualan

Tabel 4.19 Penjualan

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian penjualan disetor PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah penjualan pada 31 Desember 2013 senilai 75.899.568.912.

17. Beban Pokok Penjualan

Tabel 4.20

Beban Pokok Penjualan

PSAK No. 1 PSAK No. 101

(25)

31 DES 2013

Gaji Karyawan dan tunjangan 3,087,657,414

Peralatan Kantor 1,263,760,652

Penyusutan dan amortisasi 143,957,113

Promosi 72,892,410

Manajemen 66,800,000

Perlengkapan 47,500,850

Transportasi 35,535,599

Alat Tulis Kantor 11,160,900

Lain-lain 2,167,500

Jumlah Umum dan Administrasi 4,731,432,437

31 DES 2013

Gaji Karyawan dan tunjangan 3,087,657,414

Peralatan Kantor 1,263,760,652

Penyusutan dan amortisasi 143,957,113

Promosi 72,892,410

Manajemen 66,800,000

Perlengkapan 47,500,850

Transportasi 35,535,599

Alat Tulis Kantor 11,160,900

Lain-lain 2,167,500

Jumlah Umum dan Administrasi 4,731,432,437

Penyajian beban pokok penjualan disetor PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah penjualan pada 31 Desember 2013 senilai 66.207.182.142

18. Beban Umum dan Administrasi

Tabel 4.21

Beban Umum dan Administrasi

PSAK No. 1 PSAK No. 101

Penyajian beban umum dan administrasi PT. X menggunakan PSAK No. 1 (revisi 2013) sesuai dengan penyajian PSAK No. 101 (revisi 2014). Jumlah penjualan pada 31 Desember 2013 senilai 4.731.432.437.

(26)

31 DES 2013 Pendapatan lain-lain

Lain-lain 18,564,186.00

Jumlah pendapatan lain-lain 18,564,186.00 Beban lain-lain

Administrasi bank (15,829,959)

Bunga (418,774,920)

Penyisihan piutang tak tertagih (1,935,348)

Zakat (417,309,669)

Lain-lain (8,030,000)

Jumlah (beban) lain-lain (861,879,896) Pendapatan (beban) lain-lain (843,315,710) 31 DES 2013

Pendapatan lain-lain

Pendapatan bunga 9,047,757

Lain-lain 18,564,186.00

Jumlah pendapatan lain-lain 27,611,943.00 Beban lain-lain

Administrasi bank (15,829,959)

Bunga (418,774,920)

Penyisihan piutang tak tertagih (1,935,348)

Lain-lain (8,030,000)

Jumlah (beban) lain-lain (444,570,228) Pendapatan (beban) lain-lain (416,958,285)

19. Pendapatan (Beban) Lain-lain

Tabel 4.22

Pendapatan (Beban) Lain-lain

PSAK NO. 1 PSAK NO. 101

Pada PSAK No. 1 pendapatan lain-lain Perusahaan terdiri atas:

Pendapatan bunga 9.047.757

Lain-lain 18.564.186

Jumlah pendapatan lain-lain 27.611.943

Sedangkan pada PSAK No. 101 pendapatan lain-lain Perusahaan terdiri atas:

Lain-lain 18.564.186

Jumlah pendapatan lain-lain 18.564.186

Di dalam PSAK No. 1 pendapatan (beban) lain-lain terdapat keuntungan dari pendapatan bunga. Sedangkan di dalam PSAK No. 101 pendapatan bunga merupakan pendapatan Non halal, oleh karenanya pendapatan ini tidak boleh dijadikan sebagai pendapatan Perusahaan.

Gambar

Tabel 4.6  Kas dan Setara Kas
Tabel 4.9  Persediaan
Tabel 4.11  Uang Muka
Tabel 4.13  Penyertaan
+4

Referensi

Dokumen terkait

BSM sebagai entitas syariah telah menjalankan tugasnya untuk membuat laporan CSRD secara terpisah sebagai laporan tambahan komparatif, dengan demikian terjadi kesesuaian antara