• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data Dan Informasi

Penelitian ini dilakukan pada saat penulis melaksanakan praktek laut diatas kapal MT. MENGGALA / P.34 milik perushaan PT. PERTAMINA SHIPPING (PERSERO) yaitu salah satu perusahaan BUMN di indonesia.

Kapal MT. MENGGALA / P.34 yaitu salah satu kapal jenis tanker yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang beroprasi di daerah indonesia timur dengan route yang tetap atau liner ship, dimana route yang ditempuh telah terjadwal dan tetap (tidak berubah-ubah) antara lain : Ambon, Tual, Dobo, Kaimana dan Merauke.

MT. MENGGALA / P.34 dilengkapi dengan satu radar yaitu, Radar arpa (S-BAND) merk Furuno, pada jenis radar arpa yang dimiliki di kapal MT. MENGGALA / P.34 sudah sangat mempuni dalam bernavigasi, karena di dalamnya sudah di lengakpi dengan berbagai menu atau metode untuk memberikan informasi bahaya navigasi, salah satunya adalah metode penggunaan parallel index pada radar saat bernavigasi di alur pelayaran sempit, guna memantau terjadinya cross track error pada kapal. Hasil penelitian diambil dari metode pengumpulan data dengan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi.

Berikut akan diuraikan mengenai data-data kapal tempat Penulis mengadakan penelitian :

Gambar 4. 1 Crewlist MT. MENGGALA / P.34

(2)

Gambar 4. 2 Ship Particular MT. MENGGALA / P.34

1. Observasi

Berikut adalah data yang di ambil dari pengaruh penggunaan parallel index pada radar saat bernavigasi di alur pelayran sempit.

Di dua tempat yang berbeda penggunaan parallel index telah di lakuakan, dan dari kedua tempat tersebut di temukan pengaruh yang berbeda terhadap keselamatan kapal saat bernavigasi di alur pelayaran sempit yaitu sebagai berikut :

a. Ketika Berada Di Alur Pelayaran Sempit Dobo

Kapal bernavigasi menggunakan radar namun tidak menggunakan metode parallel index pada radar, maka pada saat itu posisi kapal sulit untuk mengantisipasi keadaan di alur pelayaran tersebut karena banyaknya nelayan dan perairan dangkal terlebih karena pengaruh arus pada saat memasuki pelabuhan maka nakhoda sulit untuk memperkirakan jarak dan posisi kapal dengan bahaya navigasi.

(3)

b. Ketika berada di alur pelayaran sempit Tual

Kapal tetap bernavigasi menggunakan radar dan kali ini nakhoda mengaplikasikan parallel index pada radar, karena di alur pelayaran pelabuhan Tual sangat lebih terbatas dengan luas nya perairan tersebut dan ada beberapa keramba nelayan yang ada di perairan tersebut yang dapat menyulitkan kapal untuk bernavigasi pada saat yang sangat signifikan yang terjadi terhadap kapal, karena kapal dapat berolah gerak dengan cara mempertahankan haluan dan nakhoda juga lebih bisa mengantisipasi jarak terhadap bahaya navigasi di alur pelayaran sempit Tual.

Gambar 4. 3 Table Obseravasi parallel index

NO TEMPAT PARALLEL

INDEX ON / OFF

GAMBAR

1. DOBO OFF

2. TUAL ON

(4)

Parallel Index mempunyai beberapa garis- garis sejajar pada layar radar yang dapat diputar dengan jarak antara garis sejajar sesuai jarak dua rings pada fixed range, alat ini sangat berguna untuk menduga ketika melewati daerah berbahaya, mendekati tempat berlabuh, mengikuti alur yang bebas dari rintangan, mengukur pendekatan kapal terhadap kapal lain atau daratan. Berikut beberapa masalah yang telah diamati oleh penulis dalam observasi yang dilakukan.

1) Pengaruh Arus

Kapal yang berada dalam keadaan daya tampak terbatas serta perubahan arus di perairan tersebut, akan menjalani suatu hasil yang berpengaruh terhadap keselamatan kapal, terlebih dengan masalah penglihatan yang terbatas dan laju kapal yang di akibatkan oleh arus di perairan tersebut. arus, yang dapat menimbulkan terjadinya cross track error atau jatuh nya kapal terlalu jauh terhadap garis haluan yang telah di buat.

2) Meningkatkan Kemampuan Nakhoda dan Mualim

Akibat kurangnya skill dan kemampuan pemanfaatan alat navigasi yang baik diatas kapal, maka kapal dapat saja terjadi hal yang buruk yang akan di alami pada kapal terlebih terhadap keselamatan pelayaran.

2. Wawancara

Hasil penelitaan diambil dari metode wawancara, pada kesempatan ini sumber informasi saya adalah Senior officer atau mualim I pada kapal MT. MENGGALA / P.34 selama saya melaksanakan praktek laut, dan yang saya akan tanyakan adalah pengarung penggunaan parallel index pada radar saat bernavigasi di alur pelayaran sempit, dan terutama yang terjadi pada alur pelayaran sempit daerah yang di sebabkan oleh beberapa pengaruh :

(5)

Gambar 4. 4 Tabel hasil wawancara Narasumber : Sarifudin

Jabatan : Mualim 1 Waktu : 16.00 – 20.00

Tempat : MT. MENGGALA / P.34

NO INFORMAN HASIL TANYA JAWAB

1. CADET Bagaimana pengaruh pelayaran sempit?

penggunaan radar di alur 2. MUALIM 1 Untuk membantu bernavigasi di alur pelayaran sempit

dan untuk mengetahui target atau objek sekitar kapal yan teratangkap oleh radar terutama

pada radar arpa

3. CADET berpengaruh saat di alur pelayaran sempit?

4. MUALIM 1 a. Tentu sangat berpengaruh karna metode penggunaan parallel index sangat berpengaruh dalam memonitor lajunya kapal terhadap air guna untuk mengantisipasi area bahaya yang akan di lewati

b. Parallel index juga merupakan cara yang berguna untuk memantau terjadinya cross rack error dalam setiap jarak tampak baik maupun terbatas, dan juga adanya pengaruh faktor external dan internal yang lebih mempengaruhi seperti adanya arus di alur pelayran yang akan di lalui dengan tidak menentukan fix position yang

sudah di rencanakan.

(6)

5. CADET Pengaruh apa saja yang bisa mempengaruhi kapal dapat keluar dari track nya atau jalurnya, dan apakah penggunaan aparallel index sangat berpengaruh

dalam penggunaan nya?

6. MUALIM 1 Ada dua pengaruh yang dapat mempengaruhi kapal dapat mengalami cross track error, yaitu terdapat faktor external dan internal.

Faktor external akibat pengaruh cuaca yaitu pengaruh arus yang sewaktu waktu dapat berubah, karna kapal pada umumnya memiliki laju terhadap air

Dan untuk faktor internal sendiri akibat kurangnya pemahaman terhadap nakhoda dan mualim jaga untuk pemahaman terhadap radar terutama untuk penggunaan parallel index itu untuk penggunaan parallel index dan harus di tmabhaknnya penerapan standard oprasional dalam penggunaan radar ketika berada di alur pelayaran sempit terutama tambahan dalam penggunaan parallel index.

3. Studi Pustaka

Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 14) fungsi radar adalah suatu alat pembantu navigasi elektronik yang gunanya :

a. Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu Dalam menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak dengan jarak.

b. Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit.

Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran sempit

(7)

c. Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukanDengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal

d. Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal. Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

B. Analisis Data

1. Pengaruh Penggunaan Parallel Index Pada Radar Saat Bernavigasi Di Alur Pelayaran Sempit

a. Pengaruh Arus

Pengaruh arus salah satunya memang sangat sulit untuk di ketahuin terlebih arus memiliki pengaruh yang besar terhadap lajunya kapal di air, karena kurangnya pemahaman dalam memantau dapat mengakibatkan kapal sulit di olah gerak sehingga mengakibatkan kapal akan mengalami kandas dan menabrak kapal lain.

b. Tidak Adanya Prosedur (SOP) Penggunaan Parallel Index Pada Radar

Kurangnya penerapan standard oprasional prosedur di atas kapal dalam penggunaan fungsi radar sangat berpengaruh, karena jika penggunaan radar hanya sebagai alat bantu navigasi saja dengan tidak di tambahkannya prosedur penggunaan radar yang tepat, dapat mengakibatkan kapal tidak secara optimal dalam pengamatan kapal dalam bernavigasi terutama di alur pelayaran sempit.

2. Analisis Pemecahan Masalah a. Pengaruh Arus

Perubahan Arus yang terjadi memang sulit untuk di ketahui pengalaman dari seorang perwira dibutuhkan dalam membaca situasi arus, meski di dapat data yang dapat dipertanggung jawabkan dari daftar arus dan pasang surut.

(8)

Namun, data tersebut bukanlah hal yang baku atau pasti mengenai kekuatan arusnya maka dalam situasi ini harus di lakuaknnya observasi terlebih dahulu dengan memanfaatkan komunikasi dengan pihak terminal atau dengan VTS yang dapat memberikan informasi pengaruh arus di area sekitar alur pelayaran.

b. Menyusun Standard Oprasional Dalam Penggunaan Radar Secara Optimal

Perlu di lakukan atau di tambahkannya prosedur (SOP) dalam penggunaan parallel index pada radar, karena untuk kapal yang memiliki alat bantu navigasi radar saja di anjungan harus di berikan tambahan dalam penggunaan parallel index pada radar dalam memantau terjadinya cross track error pada kapal.

c. Meningkat Kemampuan Nakhoda Dan Mualim Dalam Penggunaan Radar Secara Optimal

Good Seaman Ship dan Ordinary Practice harus selalu di terapkan dalam bernavigasi ketika berlayar. kesalahan yang terjadi atau human error akibat kurangnya pemahaman terhadap penggunaan serta pemahaman dalam penggunaan alat navigasi.

fungsi dari radar dengan memanfaatkan metode penggunaan parallel index pada radar dapat dioptimalkan secara baik dan tidak membiasakan sesuatu yang di anggap biasa dalam hal yang tidak terlalu penting, karena dari hal kecil tersebut akan timbul masalah yang dapat membahayakan serta merugikan seluruh pihak yang terlibat. Terlebih apabila mualim belum mengetahui sepenuhnya fungsi parallel index pada radar perlu di lakukannya familiarization terlebih dahulu.

(9)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan urain sebelumnya maka penulis mengambil kesimpulan tentang penyebab pengaruh penggunaan parallel index pada radar saat bernavigasi di alur pelayaran sempit sebagai berikut :

1. Pengaruh arus yang sewaktu-waktu berubah akibat perubahan keadaan di daerah tersebut mengakibatkan kapal akan mengalami perubahan haluan.

2. Tidak Adanya Prosedur (SOP) Penggunaan Parallel Index Pada Radar di alur pelayaran sempit berpengaruh terhadap kurang maksimalnya pemantauan haluan kapal.

3. Kemampuan dalam penggunaan parallel index pada radar yang kurang optimal pada nakhoda dan mualim

B. Saran-Saran

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan maka beberapa saran dapat dibuatkan sebagai berikut :

1. Pihak perusahaan sebaiknya memberikan standard oprasional prosedur (SOP) dalam penggunaan parallel index pada radar di alur pelayaran sempit agar dapat memantau haluan sejati kapal yang keluar dari track nya.

2. Master order juga harus di berikan di atas kapal pada standar oprasional (SOP) pengguanaan radar terlebih ketika di alur pelayaran sempit menggunakan parallel index agar para mualiam bisa lebih memahami dan mengikuti aturan yang di buat nakhoda untuk menjaga keselamatan di atas kapal.

(10)

3. Dalam penerimaan nakhoda dan mualim di kapal, pihak perusahaan dapat memberikan pertanyaan mengenai radar dan penggunaan nya di alur pelayraan sempit secara optimal dalam memantau cross track error pada kapal.

4. Bila kurangnya penguasaan oleh para nakhoda dan mualim terhadap radar, perusahaan dapat memberikan pelatihan dan pengetahuan dalam penggunaan radar, yang mana fungsi dari radar tidak hanya sebagai alat bantu navigasi saja namun harus bisa menguasai penggunaan lain dari radar, terutama dalam penggunaan parallel index pada radar.

Referensi

Dokumen terkait

Nort-Up menentukan posisi kapal karena baringan yang didapat adalah baringan sejati, Head-Up memandu memasuki perairan sempit, Course-Up memberikan kemudahan penentuan posisi