BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 GAMBAR UMUM LOKASI PENELITIAN
Gambaran umum tentang KM. MUARA BERLIAN penulis peroleh dari crew maupun para perwira di atas kapal melalui wawancara pada saat penulis melakukan praktek laut di atas kapal KM. MUARA BERLIAN.
KM. MUARA BERLIAN adalah nama dari sebuah kapal general cargo yang di operasikan oleh PT. RAJAWALI BERLIAN kapal ini memiliki 3 palka dan 2 jenis penutup palka yaitu, palka 1 adalah jenis ponton yang di buka secara manual menggunakan derek dan palka 2,3 merupakan jenis hidrolik. Di sini penutup palka biasanya di lapis dengat terpal untuk berjaga akan kebocoran yang dapat merusak muatan,dengan mengangkut muatan berupa bahan bangunan semen dalam bentuk kemasan , di sini kapal hanya mengangkut satu jenis muatan saja tidak pernah memuat muatan yang berbeda.. Sebelum penulis membahas tentang persiapan pembersihan muatan di sini penulis terlebih dahulu membahas tentang muatan semen dan sifat-sifat muatan semen yang di angkut oleh kapal. Semen merupakan serbuk atau tepung yang terbuat dari kapur dan material lainnya yang di pakai untuk membuat beton, merekatkan batu bata, ataupun membuat tembok. Semen merupakan suatu bahan yang bersifat hidrolis yaitu bahan yang akan mengalami pengerasan pada pencampurannya dengan air ataupun larutan asam dengan bahan dasar clinker/terak semen sebanyak 70% sd 90% , gypsum 5% dan material tambahan lain seperti batu kapur, pozzolan, abu terbang dan lain lain. Adapun bahan kimia yang di kandung oleh semen adalah kapur (CaO), silikat (SiO2), magnesit (MgO), serta oksida lain yang di kandungnya. Sebelum penulis membahas tentang prosedur pembersihan ruang muat
di sini penulis akan memberi gambaran tentang apa saja yang harus di persiapkan sebelum melaksanakan pembersihan palka.
A. Peralatan
1. .peralatan alat – alat pembersihan palka
Dalam persiapan permbersihan palka yang harus di perhatikan terlebih dahulu yaitu persiapan dan kelayakan alat-alat yang akan di gunakan untuk melaksanakan permbersihan palka. Hal ini di maksudkan agar dalam pelaksanaan sesuai dengan prosedur. Untuk mempercepat saat melakukan pembersihan palka maka harus di dukung dengan peralatan yang baik serta dalam jumlah yang cukup. Adapun alat yang di gunakan sesuai dengan jenis muatan dan di sini taruna mempersiapkan peralatan untuk pembersihan palka dengan muatan yang sejenis Misalnya :
a. sapu b. majun c. tong sampah
B. Persiapan alat keselamatan kerja
Di sini alat keselamatan kerja adalah hal yang penting harus selalu di perhatikan di karenakan dampak kontaminasi bahan bangunan semen sangat berbahaya bagi para ABK kapal di mana dampak dari terkena debu di antaranya iritasi pada kulit. Hal ini terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan kulit bahkan prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung terlindung maupun oleh keringat kemudian alergi namun ini terjadi bergantung tingkat kesensitifan seseorang.
Sementara alergi yang dapat timbul akibat debu semen seperti bersin-bersin, susah bernafas bagi penderita atsmha dan gatal-gatal. Tak hanya itu debu semen juga dapat mengakibatkan iritasi pada mata, ini tergantung pada banyaknya paparan debu biasanya iritasi yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius.
Bahkan saat terhirup debu semen juga menyebabkan gangguan pernapasan di mana untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi saluran pernapasan sedangkan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Maka dari itu alat keselamatan kerja harus sangat di perhatikan dalam hal ini. adapun alat keselamatan kerja yang harus di gunakan sebagai berikut :
a. penutup muka (masker muka) b. helmet
c. sarung tangan d. pakaian kerja e. safety shoes
f. penutup mata(kacamata)
Untuk lebih lengkapnya perlengkapan dan persiapan yang di butuhkan dalam pelaksanaan proses pembersihan ruang muat penulis paparkan dalam bentuk cheklist sebagai berikut :
tabel 2.2 cheklist persiapan pelaksanaan pembersihan ruang muat
PT. RAJAWALI BERLIAN Jln.kalianget 5/42 Block – perak utara Email : [email protected] Fax.021-6900508
CHECK LIST PERSIAPAN PEMBERSIHAN RUANG MUAT F – 03.12
SH BLN
Instruksi : 1. Memperhatikan peralatan dan alat keselamatan.
2. Arsipkan form yang diisi dan dilengkapi pada FILE KEGIATAN RUTIN KAPAL.
No U R A I A N
1. Apakah rencana pembersihan ruang muat direncanakan dan dipertimbangkan :
a. Kesiapan alat keselamatan.
b. Kesiapan peralatan yang di perlukan.
c. Pengaruh cuaca pada proses pembersihan.
2. Apakah hal berikut diinformasikan waktunya “ siap – siap “ untuk pembersihan ruang muat :
a. Nakhoda.
b.Mualim I c. Mualim II d. Mualim III
e. Abk(anak buah kapal )
3. Apakah peralatan berikut siap digunakan : a. Tong sampah.
b. Sapu.
c. Majun.
d. Serbuk gergaji.
e. Katrol f. Sekop sampah g. Skrap air
4. Apakah alat keselamatan berikut lengkap : a.Masker (penutup muka)
b. Sarung tangan c. Safety shoes d. Helment
e.Penutup mata(kacamata) f. Baju kerja (wearpack)
5. Apakah instruksi berikut telah disampaikan kepada masinis jaga : a. Penentuan pemeriksaan keadaan palka.
Catatan : Mesin harus dapat digunakan sewaktu2 cuaca buruk untuk menutup ruang muat.
Tanggal pemeriksaan : 07 September 2018 Catatan :
Mengetahui : Di periksa oleh :
Nakhoda Mualim I
Selain sifat-sifat semen yang tertera di atas penulis juga menulis proses bongkar muat di atas kapal mulai dari memuat sampai bongkar muat selesai. Adapun proses memuat sampai bongkar muat sebagai berikut;
A. proses memuat
Sesampainya ke pelabuhan tujuan untuk melakukan pemuatan maka palka di cek oleh surveyor pelabuhan biasanya di dampingin oleh mualim I. Di sini yang di cek yaitu:
a. kebersihan palka , palka harus bersih dari sisa-sisa muatan sebelumnya b. palka harus dalam keadaan kering atau kedap air
c. pembuangan atau got-got juga harus bersih
tutup ruang muat harus telah memeriksa ruang muat jika sudah di nyatakan layak untuk di muat maka selang beberapa jam pemuatan di lakukan. Apabila proses pemuatan sudah di laksanakan di sini awak kapal bertugas untuk mengontrol posisi muatan yang akan di masukan ke dalam kapal biasanya yang bertanggung jawab masalah muatan adalah mualim 1 akan tetapi di sini semua crew kapal secara bergantian melakukan dinas jaga yaitu jam 06.00 – 12.00 yang melakukan dinas jaga cadet bersama mualim 3 dan jam 12.00 – 18.00 jurumudi bersama mualim 2. Mualim 1 tidak di wajibkan ikut jaga akan tetapi di harus standby mengontrol apabila ada masalah yang terjadi ketika proses pemuatan berlangsung.
Setelah proses pemuatan selesai di lakukan palka di tutup rapat lalu pihak darat tempat kita memuat menerbitkan berita acara pembukaan segel palka yang akan di berikan oleh pihak penerima muatan saat sampai ke pelabuhan tempat bongkar muat.
Adapun bentuk berita acara pembukaan segel sebagai berikut;
BERITA ACARA PEMBUKAAN SEGEL PALKA
Pada hari ini Senin, tanggal 18 Desember 2018 telah dilakukan pembukaan segel palka dan manhole pada KM. Muara Berlian dengan muatan semen bags sebanyak 6200 ton.
Penyegelan dilakukan pada : 11 (sebelas) titik sesuai layout,
Palka I = 4 (empat) titik pada ambang palka 2 (dua) titik pada manhole
Palka II = 3 (tiga) titik pada ambang palka 2 (dua) titik pada manhole.
Pada saat dibuka semua keadaan segel yang tertera diatas dalam keadaan . . . .
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya diatas kapal.
Lombok , 18 desember 2018.
_______________________ _______________________
B. proses bongkar muat
Sebelum melakukan proses bongkar muat hal yang pertama di lakukan adalah menyerahkan berita acara pembukaan segel palka oleh agent pihak penerima selanjutnya agent pihak penerima akan meninjau langsung keadaan segel palka dan membukanya secara langsung. Setelah segel palka sudah di buka oleh pihak penerima maka proses bongkar muat siap di laksanakan tergantung keputusan dari pihak penerima dengan mempertimbangkan keadaan cuaca apabila pihak penerima dan pihak kapal(mualim 1 dan nahkoda) sudah setuju untuk melakukan proses bongkar muat pada hari itu juga maka proses bongkar muat siap di laksanakan. Dalam proses bongkar mua di sini para crew kapal di tugaskan untuk mengontor proses bongkar muat tersebut dengan pembagian jam jaga seperti pada saat memuat yaitu pada jam 06.00 – 12 00 dan 12.00 – 18.00 secara bergiliran
Sumber : KM. MUARA BERLIAN
1. Data-data Teknis KM. MUARA BERLIAN (ship’s particular)
Adapun data-data kapal atau ship particular KMP. GILI IYANG sebagai berikut :
Ship Name : KM. MUARA BERLIAN
Nationality : Indonesia
Classification : BKI ( “ A100” SW ) and NK
MMSI : 525 009 021
Port of Resistry : Jakarta
Signal Letter : YFCK
Date of Delivery : 1980
IMO Number : 8021127
Kind Of Ship : General Cargo
Gross Tonnage : 4209 Ts
Net Tonnage : 2262 Ts
Length Over All : 105,3 Mtr Breadth moulded : 17,0 Mtr
Speed : 10,9 knots
L. B. P : 98,0 Mtr
Height from keel : 34,0 Mtr
Main Engine : AKASAKA A-37
4.2 . HASIL PENELITIAN A. Penyajian data
Penerapan prosedur persiapan ruang muat yang di laksanakan di atas kapal harus di lakukan dengan baik dan benar. Hal ini di karenakan jika tidak di terapkan dengan baik maka akan dapat merusak muatan dan mengakibatkan kurangnya jumlah muatan yang akan di terima oleh pihak (penerima muatan). Hal ini dapat merugikan kedua belah pihak, pihak (penerima muatan) maupun (pihak perusahaan) maka dari itu penerapan prosedur persiapan ruang muat diatas kapal sangat perlu di perhatikan dan di terapkan dengan baik guna meminimalisir kerusakan muatan yang terjadi di atas kapal.
Adapun hal-hal yang harus di laksanakan dalam proses persiapan ruang muat yaitu pembersihan ruang muat di lanjut dengan pemeriksaan ruang muat. Pembersihan ruang muat di bedakan lagi menurut jenis muatan yang di angkutnya misal,
a. pembersihan ruang muat khusus untuk muatan yang berbeda misalkan muatan bangunan atau sejenisnya dengan bahan makanan atau sejenisnya karena bahan makanan sangat rentan rusak apabila ruang muat tidak bersih.
b. pembersihan ruang muat khusus untuk muatan yang sejenis misalnya bahan bangunan dan bahan bangunan lainya.
c. pembersihan ruang muat untuk muatan cair yang di sebut dengan Tank Cleaning Guide.
Di kapal tempat penulis praktek berhubung hanya memuat satu jenis muatan saja yaitu muatan semen kemasan maka penulis akan membahas tentang prosedur persiapan ruang muat yang di lakukan di atas kapal khusus untuk muatan yang sejenis. Sebelum penulis membahas tentang prosedur persiapan ruang muat di KM.
MUARA BERLIAN. Penulis akan memaparkan prosedur pembersihan ruang muat khusus untuk muatan yang sejenis.
adapun prosedur pembersihan ruang muat khusus untuk muatan yang sejenis adalah sebagai berikut:
1. Menyapu bersih kotoran ruangan, termasuk dinding-dinding,bila perlu menggunakan serbuk gergaji untuk membersihkan sisa-sisa muatan yang melekat, misalnya bekas-bekas minyak.
2. Mengumpulkan sisa-sisa dan bekas-bekas muatan, mengeluarkan dari ruang muat di kumpulkan di atas dek.
3. Membersihkan got-got dari segala kotoran yang dapat menyumbat saringan dan pipa penghisap.
4. Mencuci dengan air tawar untuk menghilangkan debu-debu yang masih melekat bila perlu saja di lihat dari jenis muatannya karena akan memakan waktu yang cukup lama.
5. Setelah di bersihkan dengan air tawar, buka/ jalankan ventilasi ruang muat agar cepat kering
6. Jika dianggap palka tersebut masih ada hama tikus atau hama lain nya, sebaiknya di adakan pembasmian hama tikus.
Berdasarkan pengumpulan data yang telah di lakukan di kapal KM.MUARA BERLIAN. Maka di peroleh hasil observasi langsung terhadap penerapan prosedur persiapan rung muat di kapal KM. MUARA BERLIAN dalam bentuk wawancara dengan Mualim I. Adapun hasil wawancara dengan Mualim I sebagai berikut :
Tabel 2.3 adalah hasil wawancara dengan Mualim I,II,III tentang persiapan ruang muat
No Pertanyaan
Mualim I
Mualim II
Mualim III
Keterangan
1 Apakah pelaksanaan pembersihan ruang muat di atas kapal rutin di lakukan ?
Ya Ya Ya Kapal hanya memuat
muatan semen kemasan jadi pembersihan ruang muat hanya di lakukan seadanya atau seperlunya saja yaitu cukup dengan di sapu bersih debu dan kotoran dan mengangkat sampah padat yang ada di dalam palka di bawa naik ke atas deck. dan itu harus di lakukan setiap selesai bongkar muatan.
2. Pernah atau tidaknya terjadi kerusakan muatan di dalam palka ?
Ya Ya Ya Kerusakan yang terjadi di dalam palka biasanya terjadi akibat masih ada sisa- sisa kayu bekas bongkar muat sebelumnya yang belum di bersihkan, dan juga genangan air yang berada di dalam palka.
3 Apakah pembersihan ruang muat di lakukan sesuai dengan prosedur yang ada ?
Tidak Tidak Tidak Biasanya pembersihan ruangan sudah cukup dengan di sapu bersih dan mengangkat sampah padat dari sisa muatan sebelumnya ke atas deck. .
4 Apakah pencucian ruang muat selalu di laksanakan ?
Tidak Tidak Tidak Pencucian ruang muat di laksanakan bila di anggap perlu saja di lihat dari jenis muatannya. Biasanya di laksanakan selama 3 bulan sekali.
5 Apakah pelaksanaan persiapan ruang muat berpengaruh terhadap kondisi muatan yang ada di palka ?
Ya Ya Ya Persiapan ruang muat yang kurang bagus dapat mengakibatkan muatan rusak misalkan, muatan basah, muatan sobek, dan sebagainya.
6 Apakah pihak penerima muatan pernah mengklaim muatan yang rusak?
Ya Ya Ya Biasanya pihak penerima mengklaim muatan yang rusak apabila ada kekurangan muatan yang berlebihan atau dengan jumlah yang banyak.
Penerapan prosedur persiapan ruang muat yang di lakukan di kapal KM. MUARA BERLIAN harus benar-benar di perhatikan dan sesuai dengan prosedur yang ada agar tidak terjadi kerusakan muatan yang dapat merugikan pihak perusahaan maupun pihak penerima muatan. maka dari itu penerapan prosedur persiapan ruang muat harus di lakukan sebaik-baiknya dengan mempertimbangkan waktu yang ada bila perlu dalam mempersiapkan proses persiapan ruang muat para anak buah kapal (ABK) di tuntut untuk bekerja dengan cepat sehingga waktu yang di butuhkan relatif kecil.
Namun yang harus di perhatikan juga yaitu kondisi dan hasil dari kegiatan persiapan ruang muat di harapkan untuk tidak terlalu terburu-buru agar hasil yang di dapatkan sesuai dengan harapkan. Dan juga keterampilan pekerja sangat di tuntut di sini supaya pelaksanaan prosedur persiapan ruang muat bisa mendapat hasil yang akan di capai dalam penerapan prosedur persiapan ruang muat yang berhubung dengan segi pelaksanaan persiapan ruang muat.
Berhubung kapal tempat taruna praktek layar KM. MUARA BERLIAN menerima muatan sejenis yaitu hanya mengangkut khusus muatan semen bags dan tidak pernah berganti muatan yang lain ataupun dalam 1 palka di campur dengan muatan lain maka penulis akan membahas pembersihan ruang muat khusus untuk muatan yang sejenis.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan pada KM. MUARA BERLIAN di atas menurut peneliti bahwa ada beberapa penerapan prosedur persiapan ruang muat yang di lakukan.
Adapun prosedur persiapan ruang muat yang di lakukan di kapal muara berlian penulis tampilkan dalam bentuk cheklis data yang harus di laksanakan setiap selesai bongkar berikut muat yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.4 Cheklist Pembersihan Ruang Muat
PT. RAJAWALI BERLIAN
Jln.kalianget 5/42 Block – perak utara Email : [email protected] Fax.021-6900508
CHECK LIST PEMBERSIHAN RUANG MUAT ( BAGIAN DECK )
F – 03.07 SH SS Instruksi : 1. Checklist ini dilakukan setiap selesai bongkar muat.
2. Pemeriksaan dilakukan oleh Mualim 1 atau Mualim jaga.
3. Arsipkan form yang telah di isi dan dilengkapi pada FILE KEGIATAN KAPAL.
Nama Pelabuhan : pelabuhan lembar Tanggal Pelaksanaan : 07 september 2018
No U R A I AN
1.
2.
3.
Menyapu bersih kotoran ruangan termasuk dinding-dinding
Mengumpulkan sisa-sisa dan bekas-bekas muatan di kumpulkan di atas deck Membersihkan got-got dari segala kotoran
Catatan :
a. kapal hanya mengangkut muatan semen bags secara terus menerus tanpa adanya campuran muatan lain dan tidak pernah mengangkut muatan lain selain semen bags
b. pencucian ruang muat di lakukan bila perlu saja karena akan memakan waktu yang cukup lama.
Mengetahui : Di periksa oleh : Mualim Jaga :
Nakhoda Mualim I Mualim II/III
Dari cheklist di atas kita dapat menguraikan kegiatan pembersihan ruang muat yang di laksanakan di KM. MUARA BERLIAN sebagai berikut :
1. Menyapu bersih kotoran ruangan termasuk dinding-dinding Gambar pembersihan ruang muat
Sumber : KM. MUARA BERLIAN
Gambar pembersihan palka
Sumber : KM MUARA BERLIAN Gambar pembersihan palka
Sumber : KM MUARA BERLIAN
2. Mengumpulkan sisa-sisa dan bekas-bekas muatan di kumpulkan di atas deck
Gambar pembersihan palka
Sumber : KM. MUARA BERLIAN
Sumber: KM MUARA BERLIAN
3. Membersihkan got-got dari segala kotoran Gambar pembersihan got ruang muat
Sumber: KM MUARA BERLIAN
Prosedure pelaksanaan perisiapan ruang muat harusnya di lakukan dengan baik sesuai standar operasional prosedur yang ada guna menjamin kualitas muatan dan menjaga muatan tetap dalam keadaan baik dan juga guna mengurangi resiko kerusakan muatan yang akan terjadi di dalam ruang muat selama perjalanan ataupun dalam proses bongkar muat.
Selain selalu membersihkan ruang muat setelah proses bongkar muat selesai adapun upaya pelaksanaan pembersihan ruang muat yang di laksanakan di KM.
MUARA BERLIAN secara berkala yaitu pembersihan palka secara total di laksanakan setiap 3 bulan sekali guna menjaga ruang muat tetap bersih dan juga sebagai perawatan ruang muat kapal KM.MUARA BERLIAN.
Adapun pelaksanaan pembersihan ruang muat secara berkala di KM. MUARA BERLIAN penulis paparkan dalam bentuk cheklist kegiatan-kegiatan yang harus di laksanakan antara lain sebagai berikut :
Tabel 2.5 pelaksanaan pembersihan ruang muat secara berkala
PT. RAJAWALI BERLIAN
Jln.kalianget 5/42 Block – perak utara Email : [email protected] Fax.021-6900508
CHECK LIST PEMBERSIHAN RUANG MUAT ( BAGIAN DECK )
F – 03.07 SH SS Instruksi : 1. Checklist ini dilakukan setiap 3 bulan
2. Pemeriksaan dilakukan oleh Mualim 1 atau Mualim jaga.
3. Arsipkan form yang telah di isi dan dilengkapi pada FILE KEGIATAN KAPAL.
Nama Pelabuhan : pelabuhan lembar Tanggal Pelaksanaan : 20 Desember 2018 No U R A I AN
1.
2.
3 4.
5.
6.
7.
8.
9.
Menyapu bersih kotoran ruangan termasuk dinding-dinding
Mengumpulkan sisa-sisa dan bekas-bekas muatan di kumpulkan di atas deck Membersihkan got-got dari segala kotoran
Mencuci ruang muat menggunakan air laut lalu di bilas dengan air tawar Membuka ventiasi ruang muat
Palka di semprot dengan bahan kimia untuk menghilangkan bau Pembasmian hama tikus dan kecoa.
Ruang muat di cat
Catatan :
Di laksanakan rutin 3 bulan sekali dan juga termasuk dalam perawatan ruang muat secara berkala.
Mengetahui : Di periksa oleh : Mualim Jaga :
Nakhoda Mualim I Mualim II/III
B. Analisis data
Dari beberapa keterangan di atas saya akan menjabarkan betapa pentingnya pelaksanaan penerapan prosedur persiapan ruang muat di kapal KM. MUARA BERLIAN untuk mengurangi resiko kerusakan muatan.
Pada hari ini minggu tanggal 20 agustus 2018 jam 10.45 LT ketika saya melaksanakan dinas jaga yang di dampingi oleh Mualim 3 posisi kapal saat itu sandar di pelabuhan lembar melaksanakan proses bongkar muat. Pada saat saya sedang berpatroli saat itu saya menemukan ada beberapa sak semen mengalami sobek pada kemasan akibat tertusuk oleh kayu sisa bongkar muat sebelumnya.
Gambar muatan rusak
Sumber : KM MUARA BERLIAN
Setelah itu saya melapor ke mualim jaga pada saat itu yang jaga adalah mualim 3 ternyata beliau mengetahui dan itu sudah sering terjadi bukan cuman sekali dua kali. Kemudian saya bertanya kepada beliau “Apakah tidak apa-apa jika muatan sobek di dalam ruang muat ?
Lalu beliau menjawab “ Semua tergantung pihak penerima muatan biasanya apabila pihak penerima muatan tidak terima dengan rusaknya muatan yang di akibatkan oleh kelalaian pihak kapal biasanya pihak penerima melakukan klaim terhadap pihak kapal dan jika itu terjadi maka pihak kapal biasanya membuat berita acara kerusakan muatan ke pihak perusahaan tentang klaim yang di lakukan oleh pihak penerima muatan lalu setelah itu pihak kapal mengirim berita acara kepada perusahaan tentang kerusakan muatan yang terjadi di atas kapal KM. MUARA BERLIAN.
Gambar pembersihan muatan rusak
Sumber : KM. MUARA BERLIAN
Berikut bentuk berita acara yang di buat oleh pihak kapal KM. MUARA BERLIAN sebagai berikut
BERITA ACARA
Pada hari ini minggu tanggal 07 september 2018 jam 13.45 LT di pelabuhan lembar saat kapal KM.Muara berlian telah selesai melaksanakan proses bongkar muat ternyata ada klaim dari pihak penerima yang tidak terima dengan adanya kerusakan muatan yang terjadi di atas kapal KM.Muara berlian (semen sobek akibat tertusuk kayu bekas vallet yang di gunakan untuk bongkar muat sebelumnya) itu terjadi karena tidak terlaksananya persiapan pembersihan ruang muat.
Demikian berita acara ini di buat dengan sebenarnya di atas kapal.
lembar , 07 september 2018
Tamrin Rosidin
Agen lembar Nakhoda
Sesuai yang telah penulis jelaskan bahwa penerapan prosedur persiapan ruang muat yang di laksanakan di atas kapal sangatlah penting di laksanakan dengan baik dan benar. Guna mengurangi resiko kerusakan muatan yang sering terjadi seperti muatan sobek, muatan basah terkena genangan air selain itu kita juga harus selalu memperhatikan atau memaksimalkan waktu yang ada agar tidak mengganggu proses keberangkatan ke pelabuhan selanjutnya seperti penundaan keberangkatan dan sebagainya. dan dari masalah di atas kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya prosedur pembersihan ruang muat di lakukan di atas kapal. kemudian setelah kejadian itu pihak perusahaan memberikan penegasan tentang pelaksanaan pembersihan ruang muat agar selalu di laksanakan seperti ceklis yang telah di tetapkan juga Mualim I harus selalu mengontrol dan mengawasi dengan baik para abk(anak buah kapal) saat melakukan kegiatan pembersihan ruang muat. Pelaksanaan
prosedur persiapan ruang muat yang di lakukan harus efisien dan efektif. Setelah itu saya melanjutkan penelitian tepat pada saat penulis turun langsung untuk melakukan pembersihan palka di sini penulis menemui ada beberapa Anak Buah Kapal (ABK) tidak menggunakan alat keselamatan kerja seperti, sarung tangan pada saat melaksanakan pembersihan palka. Seperti kita ketahui sendiri muatan semen sangat berbahaya bagi manusia apabila terkontaminasi langsung oleh kulit manusia karenakan dampak dari terkena debu di antaranya iritasi pada kulit. Hal ini terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan kulit bahkan prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung terlindung maupun oleh keringat kemudian alergi namun ini terjadi bergantung tingkat kesensitifan seseorang. Maka dari itu sangat penting untuk selalu menggunakan alat keselamatan yang telah di persiapkan seperti,
a) brething aparatus(pelindung muka ) b) helmet
c) sarung tangan d) pakaian kerja e) safety shoes
f) pelindung mata(kacamata)
C. Pembahasan
Berikut solusi pemecahan masalah dari faktor-faktor penyebab kerusakan muatan dan kelalaian para ABK kapal dalam melaksanakan pembersihan ruang muat:
Penerapan prosedur persiapan ruang muat harusnya di laksanakan secara rutin ketika proses bongkar muat selesai dan di lakukan sesuai dengan prosedur yang ada di
bawah pengawasan Mualim 1 dengan memperhatikan kesiapan dan kelengkapan alat- alat keselamatan yang akan di gunakan.
Adapun perlengkapan yang di butuhkan dalam bekerja untuk proses pembersihan palka tersebut antara lain:
a) brething aparatus(pelindun muka ) b) helmet
c) sarung tangan d) pakaian kerja e) safety shoes
f) penutup mata(kacamata)
Dari data dan fakta-fakta yang di temui, jelaslah bahwa alat keselamatan sangat berperan penting sebelum kita melaksanakan proses pembersihan palka guna menghindari kontaminasi secara langsung oleh debu-debu semen di karenakan dampak kontaminasi bahan bangunan semen sangat berbahaya bagi para ABK kapal di mana dampak dari terkena debu di antaranya iritasi pada kulit. Hal ini terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan kulit bahkan prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung terlindung maupun oleh keringat kemudian alergi namun ini terjadi bergantung tingkat kesensitifan seseorang. Sementara alergi yang dapat timbul akibat debu semen seperti bersin-bersin, susah bernafas bagi penderita atsmha dan gatal-gatal. Tak hanya itu debu semen juga dapat mengakibatkan iritasi pada mata, ini tergantung pada banyaknya paparan debu biasanya iritasi yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius. Bahkan saat terhirup debu semen juga menyebabkan gangguan pernapasan di mana untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi saluran pernapasan sedangkan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Jelaslah bahwa alat keselamatan sangat berperan
penting dalam proses pelaksanaan penerapan prosedur persiapan ruang muat untuk mengurangi resiko kerusakan muatan untuk memperlancar proses pelaksanaan pembersihan.
Adapun prosedur pembersihan ruang muat yang seharusnya di lakukan di atas kapal adalah sebagai berikut:
1. Menyapu bersih kotoran ruangan, termasuk dinding-dinding,bila perlu menggunakan serbuk gergaji untuk membersihkan sisa-sisa muatan yang melekat, misalnya bekas-bekas minyak.
2. Mengumpulkan sisa-sisa dan bekas-bekas muatan, mengeluarkan dari ruang muat di kumpulkan di atas dek.
3. Membersihkan got-got dari segala kotoran yang dapat menyumbat saringan dan pipa penghisap.
4. Mencuci dengan air tawar untuk menghilangkan debu-debu yang masih melekat bila perlu saja di lihat dari jenis muatannya karena akan memakan waktu yang cukup lama.
5. Setelah di bersihkan dengan air tawar, buka/ jalankan ventilasi ruang muat agar cepat kering
6. Jika dianggap palka tersebut masih ada hama tikus atau hama lain nya, sebaiknya di adakan pembasmian hama tikus.
BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN
Keselamatan dalam pelayaran adalah syarat mutlak untuk menjamin seluruh kegiatan operasional di atas kapal berjalan dengan baik. Untuk penerapan prosedur persiapan ruang muat yang ada di KM. MUARA BERLIAN di lakukan dengan baik.
Berdasarkan analisa data-data dan pembahasan di kapal KM. MUARA BERLIAN , dalam penelitian ini dapat di simpulkan bahwa betapa pentingnya alat keselamatan kerja agar selalu di gunakan untuk memperlancar kegiatan proses
bongkar muat bukan saja untuk proses pembersihan palka akan tetapi alat keselamatan kerja harus selalu di perhatikan saat melakukan kegiatan apapun di atas kapal karena menyangkut keselamatan para crew kapal. Kemudian dalam proses persiapan ruang muat kita juga harus bisa memaksimalkan waktu dengan baik.
Kemudian pentingnya untuk selalu menerapkan prosedur persiapan ruang muat dengan baik di kapal KM. MUARA BERLIAN agar tidak merugikan kedua pihak yaitu, pihak perusahaan itu sendiri dan pihak penerima. Pada pembahasan di
sebelumnya juga telah di lakukan analisa. Namun dari hasil analisa tersebut di peroleh adanya kerusakan muatan akibat bekas-bekas muatan padat yang masih tertinggal di dalam palka seperti, kayu bekas vallet. Hal ini terjadi karena faktor kurangnya
kesadaran anak buah kapal untuk menerapkan prosedur persiapan ruang muat dengan baik dan benar. Maka dari itu prosedur persiapan ruang muat harus dalam pengawasan Mualim I guna untuk selalu mengontrol anak buah kapal saat melakukan pembersihan ruang muat.
5.1 SARAN
Setelah penulis melakukan pengamatan dan pembahasan mengenai penerapan prosedur persiapan ruang muat yang di laksanakan di kapal KM. MUARA BERLIAN penulis akan memberikan saran yang di harapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun saran-saran sebagai berikut :
a) untuk masalah alat keselamatan terutama alat keselamatan kerja yang menyangkut keselamatan secara pribadi agar lebih di perhatikan lagi guna untuk berjaga-jaga akan sesuatu hal yang dapat terjadi
b) untuk penerapan prosedur ruang muat di kapal harus di laksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada untuk mencegah terjadinya kerusakan muatan c) setiap proses pembersihan muatan harusnya selalu di bawah pengawasan Mualim
I agar supaya proses pembersihan bisa berjalan dengan baik.
Semoga saran di atas dapat di terapkan di kapal dan mampu meningkatkan kemampuan kru kapal tentang pentingnya memahami penerapan prosedur persiapan ruang muat di atas kapal. Sehingga tidak terjadi kerusakan muatan akibat kelalaian para kru kapal.