Tanda positif (+) dari koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara perilaku cybersex dengan seks pranikah pada mahasiswa Universitas X Kota Bandung, sehingga semakin rendah perilaku cybersex maka semakin rendah pula perilaku seks pranikah, begitu pula sebaliknya. Dari data yang diperoleh, nilai koefisien korelasi antara aspek dorongan seksual online dengan seks pranikah pada penelitian ini adalah sebesar 0,150 yang berarti korelasi tersebut termasuk dalam kategori sangat lemah. Tanda positif (+) dari koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara aspek pemaksaan seksual online dengan seks pranikah pada mahasiswa Universitas X Kota Bandung, sehingga semakin rendah aspek pemaksaan seksual online maka akan semakin rendah pula hubungan seks pranikah. pernikahan, dan sebaliknya.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai koefisien korelasi antara aspek perilaku seksual online-sosial dengan seks pranikah pada penelitian ini adalah sebesar 0,309 yang berarti korelasi tersebut termasuk dalam kategori cukup. Tanda positif (+) dari koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara aspek perilaku seksual-sosial online dengan seks pranikah pada mahasiswa Universitas X Kota Bandung, sehingga semakin rendah aspek perilaku seksual-sosial online. , maka akan semakin rendah hubungan seks sebelum menikah dan sebaliknya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai koefisien korelasi antara aspek terisolasi perilaku seksual online dengan seks pranikah pada penelitian ini adalah sebesar 0,153 yang berarti korelasi tersebut termasuk dalam kategori sangat lemah.
Tanda positif (+) pada koefisien korelasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara aspek seksual online. Tanda positif (+) pada koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara perilaku seksual online dan hubungan seksual pranikah pada kalangan mahasiswa terhadap hubungan seksual perkawinan di perguruan tinggi dan sebaliknya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai koefisien korelasi antara aspek minat perilaku seksual online dengan hubungan seksual pranikah pada penelitian ini adalah sebesar 0,046 yang berarti korelasi tersebut termasuk dalam kategori sangat lemah.
Tanda positif (+) pada koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara minat aspek perilaku seks online dengan seks pranikah pada mahasiswa Universitas X Bandung, sehingga semakin rendah minat online terhadap aspek perilaku kehidupan seks online maka semakin rendah pula minat online terhadap aspek perilaku kehidupan seks online. menurunkan juga hubungan seks pranikah dan sebaliknya.
Pembahasan
Sedangkan nilai koefisien korelasi terendah terdapat pada biaya seksual online cybersex dengan kategori menyentuh pada seks pranikah yaitu sebesar 0,232 yang berarti kedua variabel tersebut termasuk dalam kategori sangat lemah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan melakukan interaksi interpersonal dengan orang lain selama melakukan perilaku seksual online, seperti email, chat room, dan sebagainya, mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan perilaku berpegangan tangan, berpelukan, dan berpelukan. Sementara itu, sejauh mana seseorang mengeluarkan uang untuk mendukung aktivitas seksual online mereka dan konsekuensi yang terkait dengan pengeluaran tersebut memiliki hubungan yang sangat lemah dengan perilaku berpegangan tangan, berpelukan, dan berpelukan.
Data Demografi
Jenis Kelamin
Persentase Jenis Kelamin
Berdasarkan tahun ajaran, siswa yang menjadi responden terdiri dari angkatan 2014 sebanyak 4 orang atau persentase 3,27%, angkatan 2015 sebanyak 52 orang atau 42,63%, angkatan 2016 sebanyak 28 orang atau.
Tahun Akademik Mahasiswa
Persentase Tahun Akademik
Usia Mahasiswa
Persentase Usia Mahasiswa
Berdasarkan data yang diperoleh, persentase pelajar yang melakukan perilaku cyberseksual dari sudut pandang kompulsif seksual online sebesar 29%, dari sudut pandang perilaku seksual online-sosial 21%, dari sudut pandang perilaku seksual online terisolasi 21%, dari perspektif konsumsi seksual online 21% 6% dan aspek minat terhadap perilaku seksual online 23%.
Persentase Aspek Cybersex
Berdasarkan hasil data yang diperoleh, jumlah siswi yang menunjukkan perilaku cybersex pada aspek Online Sexual Compulsivity sebanyak 111 orang dari 122 responden, pada aspek Online Sexual Behavior – Social sebanyak 78 orang dari 122 responden, pada aspek Online Sexual Behavior – Social sebanyak 78 orang dari 122 responden. aspek perilaku seksual online terisolasi sebanyak 80 orang dari 122 responden, aspek pengeluaran seksual online sebanyak 24 orang dari 122 responden, dan aspek minat terhadap perilaku seksual online sebanyak 86 orang dari 122 responden.
Jumlah Mahasiswa yang Melakukan Perilaku Cybersex
Berdasarkan Aspek
Berdasarkan hasil data yang diperoleh, pada aspek Kompulsif Seksual Online, terdapat 111 siswa yang telah melakukan perilaku cybersex pada aspek tersebut dan 11 orang belum. Menurut teori, dapat dikatakan bahwa 111 mahasiswa Universitas Berdasarkan data yang diperoleh, dari segi Perilaku Seksual-Sosial di Internet, 78 mahasiswa telah melakukan perilaku cybersex pada aspek tersebut dan 44 orang belum.
Menurut teori dapat dikatakan bahwa 78 mahasiswa di perguruan tinggi Berdasarkan hasil data yang diperoleh, pada aspek Online Sexual Behavior-Isolated terdapat 80 mahasiswa yang melakukan perilaku cybersex pada aspek tersebut dan 42 orang yang melakukan. bukan. Berdasarkan teori tersebut, dapat dikatakan bahwa 80 mahasiswa Universitas X memiliki keterbatasan dalam berinteraksi interpersonal dengan orang lain, seperti menghabiskan waktu dengan menonton pornografi.
Berdasarkan data yang diperoleh, pada aspek Online Sexual Shopping terdapat 24 siswa yang melakukan perilaku cybersex pada aspek tersebut dan 86 siswa yang tidak. Menurut teori, dapat dikatakan bahwa 24 mahasiswa Universitas X mengeluarkan uang untuk mendukung aktivitas seksual online mereka dan konsekuensi yang timbul dari pengeluaran tersebut. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, pada aspek Minat Perilaku Seksual Online terdapat 86 siswa yang melakukan perilaku cybersex pada aspek tersebut dan 36 siswa yang tidak.
Berdasarkan teori tersebut, dapat dikatakan bahwa 86 mahasiswa Universitas X mempunyai kecenderungan menggunakan komputer untuk tujuan seksual, seperti bookmark situs yang bersifat seksual. Berdasarkan data yang diperoleh, persentase siswa yang melakukan perilaku seksual pranikah pada kategori Menyentuh sebanyak 44%, kategori Berciuman sebanyak 30%, kategori Membelai sebanyak 15%, dan kategori Berhubungan Seksual sebanyak 11%.
Persentase Kategori Pre- marital Sex
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah siswi yang melakukan hubungan seks pranikah kategori Touching sebanyak 96 orang dari 122 responden, kategori Kissing sebanyak 66 orang dari 122 responden, kategori Petting sebanyak 33 orang dari 122 responden. responden, dan pada kategori Hubungan seksual berjumlah 25 orang dari 122 responden.
Jumlah Mahasiswa yang Melakukan Pre-marital Sex
Berdasarkan Kategori
Berdasarkan data yang diperoleh, pada kategori Menyentuh terdapat 96 siswa yang melakukan hubungan seks pranikah dan 26 siswa yang tidak. Berdasarkan teori, dapat dikatakan bahwa 96 mahasiswa Universitas X melakukan kegiatan berpegangan tangan, berpelukan, dan berpelukan.
Kategori Touching
Berdasarkan data yang diperoleh, pada kategori Kissing terdapat 66 siswa yang melakukan hubungan seks pranikah pada aspek tersebut, dan 56 siswa yang tidak. Menurut teori, dapat dikatakan bahwa 66 mahasiswa berasal dari Universitas
Kategori Kissing
Berdasarkan data yang diperoleh, pada kategori Petting terdapat 33 siswa yang melakukan hubungan seks pranikah pada aspek tersebut dan 89 siswa yang tidak. Berdasarkan teori, dapat dikatakan bahwa 33 siswa tersebut melakukan aktivitas yang bertujuan untuk membangkitkan hasrat seksual, seperti bersentuhan, menyentuh area sensitif seksual atau erogen, namun belum melakukan hubungan intim.
Kategori Petting
Berdasarkan data yang diperoleh, pada kategori Hubungan Seksual terdapat 25 siswa yang melakukan hubungan seks pranikah pada aspek tersebut dan 97 siswa yang tidak. Berdasarkan teori, dapat dikatakan bahwa 25 orang siswa melakukan kontak antara penis dan vagina dengan penetrasi penis ke dalam vagina.
Kategori Sexual Intercourse
Dari hasil data yang diperoleh, pada keseluruhan kategori seks pranikah berdasarkan jenis kelamin perempuan, perilaku yang paling sering dilakukan adalah pada kategori Menyentuh yaitu berpegangan tangan, berpelukan, dan berpelukan. Dari hasil data yang diperoleh, pada kategori pranikah secara keseluruhan berdasarkan jenis kelamin laki-laki, perilaku yang paling sering dilakukan pada kategori Menyentuh adalah berpegangan tangan, berpelukan, dan berpelukan. Dari data yang diperoleh, terdapat 52 orang yang termasuk dalam kelompok risiko rendah, terdiri dari 46 perempuan dan 6 laki-laki.
Berdasarkan teori, dapat dikatakan bahwa 52 mahasiswa Universitas X mungkin memiliki masalah dengan perilaku seksual di Internet atau tidak. Dengan karakteristik sedang (berisiko) berjumlah 37 orang yang terdiri dari 11 perempuan dan 26 laki-laki. Berdasarkan teori tersebut, dapat dikatakan bahwa 37 mahasiswa Universitas X berisiko melakukan perilaku seksual yang mengganggu sebagian besar kehidupan seseorang.
Sedangkan pada aspek tinggi (risiko tertinggi) berjumlah 33 orang, yang terdiri dari 6 orang perempuan dan 27 orang laki-laki. Menurut teori, kita dapat mengatakan bahwa 33 mahasiswa di Universitas Kita dapat menyimpulkan bahwa sifat-sifat rendah (kelompok risiko rendah) lebih banyak terjadi pada mahasiswi, yaitu mahasiswi.