• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Desa Benteng Paremba mempunyai iklim tropis dan dua musim yaitu hujan dan kemarau. Rumah warga di desa Benteng Paremba sebagian besar berbentuk rumah setengah batu atau rumah panggung yang memiliki rumah batu di bagian bawahnya. Sumber perekonomian utama masyarakat Desa Benteng Paremba adalah pertanian/perkebunan dan PNS.

Kepercayaan kelompok terhadap kepatuhan yang ada menurut hasil survei mengandung arti kepercayaan penuh kepada pemerintah desa dan tokoh agama dalam menentukan aturan yang akan dilaksanakan di desa Benteng Paremba. Dari wawancara diatas terlihat bahwa konformitas yang ada di desa Benteng Paremba seluruhnya dilatarbelakangi oleh peristiwa buruk masa lalu yang diakibatkan oleh remaja. 3 Muh Yusuf (kepala desa), wawancara yang dilakukan peneliti di desa Benteng Paremba pada tanggal 18 Oktober 2020.

Berdasarkan teori konformitas, dengan gambaran kehidupan yang terjadi di Desa Benteng Paremba, Anda sangat percaya dengan kelompok acuan yang ada. Dari wawancara di atas terlihat bahwa rasa takut yang besar akan hukuman jika melanggar aturan yang telah ditetapkan menjadi alasan utama remaja untuk menyesuaikan diri dengan kelompok di Desa Benteng Paremba. Dari wawancara di atas, ketakutan yang kuat terhadap ketidaksetujuan sosial menjadi alasan kuat bagi seseorang khususnya remaja untuk menerapkan aturan-aturan yang ditegakkan sesuai dengan aturan kelompok di Desa Benteng Paremba.

Perilaku konformitas di desa Benteng Paremba lebih dipengaruhi oleh aspek kepercayaan penuh terhadap keputusan kelompok.

Gambaran perilaku remaja dalam menerapkan personality pada konformitas di Desa Benteng Paremba

Jadi dalam hal penyesuaian sosial khususnya remaja di Desa Benteng Paremba, perilaku konformitas yang ada mempengaruhi remaja. Seperti yang ditunjukkan dari hasil wawancara dengan informan tentang bagaimana remaja menerapkan kepribadiannya pada konformitas kelompok yang diberlakukan di desa Benteng Paremba. Misalnya, hasil wawancara dengan informan mengungkap bagaimana remaja menerapkan kepribadiannya pada konformitas kelompok yang diberlakukan di Desa Benteng Paremba.

Dari wawancara di atas terlihat bahwa masyarakat khususnya para remaja dalam implementasi perilakunya menuju kepatuhan aturan kelompok di desa Benteng Paremba sangat memperhatikan keadaan lingkungan tempat mereka berada. hidup. Perilaku konformitas di Desa Benteng Paremba yang digambarkan adalah masyarakat atau anggota kelompok acuan membuat pengaturan sosial yang dianggap sebagai langkah yang tepat untuk dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat agar tidak terjadi perdebatan antar masyarakat. Remaja menerapkan kepribadiannya sesuai dengan aturan-aturan yang ada di kelompoknya, dilihat dari kedua aspek penyesuaian diri, baik penyesuaian diri maupun penyesuaian sosial, aspek penyesuaian sosial merupakan penyesuaian diri yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Beneng Paremba.

Jadi konformitas yang terjadi di desa Benteng Paremba dapat dikatakan mampu mengatur tingkah laku seseorang agar menuju pada cara hidup yang lebih Islami. Adaptasi perilaku konformitas suatu aturan kelompok yang terjadi di desa Benteng Paremba dilihat dari sudut pandang kepribadian yang merupakan salah satu faktor adaptasi tercermin dari perilaku warga desa Benteng Paremba dimana masyarakat mampu untuk mengenali kepribadian dirinya sehingga mampu beradaptasi dengan baik terhadap kondisi lingkungannya.Tujuannya adalah untuk mendapatkan citra diri yang baik dari orang lain. Pengaturan diri yang dilakukan masyarakat di Desa Benteng Paremba ditinjau dari faktor proses belajar sejalan dengan teori penyesuaian diri yang mencerminkan perilaku masyarakat khususnya remaja.

Begitu pula dengan masyarakat di Desa Benteng Paremba dalam menentukan suatu tindakan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan yang ada. Dari wawancara diatas terlihat bahwa para remaja sadar dan sadar sepenuhnya akan kondisi lingkungan di Desa Benteng Paremba, adanya peraturan yang mengikat mereka yang mengharuskan mereka untuk tidak berkendara bersama orang yang mereka percayai dan larangan minum minuman keras di dalam lingkungan tersebut. daerah sehingga mereka harus mengikutinya dan melaksanakannya sesuai dengan keinginan masyarakat di daerah tersebut meskipun dalam keadaan terpaksa. Perilaku konformitas terhadap aturan kelompok di Desa Benteng Paremba, faktor terbesar yang mempengaruhi dan menyebabkan konformitas tersebut adalah faktor lingkungan.

Dengan mempertimbangkan keadaan dan dampak yang akan ditimbulkan di kemudian hari oleh kondisi lingkungan di Desa Benteng Paremba, maka dibuatlah aturan kelompok. Bahwa adanya aturan tersebut disesuaikan dengan kepercayaan mayoritas penduduk Desa Benteng Paremba yaitu beragama Islam. Seluruh faktor adaptasi seseorang terhadap konformitas yang peneliti lakukan sesuai dengan gambaran perilaku yang terjadi pada masyarakat Desa Benteng Paremba akibat dari aturan kelompok yang telah ditetapkan, faktor yang paling berpengaruh adalah faktor lingkungan. .

Sesuai dengan hasil wawancara peneliti terhadap remaja di Desa Benteng Paremba memahami tentang perilaku dan sikap yang sebaiknya digambarkan atau diperlihatkan kepada orang lain, faktor seseorang melakukan penyesuaian karena faktor terbesar yang mempengaruhinya adalah lingkungan. . faktor. Cara yang dilakukan masyarakat Desa Benteng Paremba khususnya remaja dalam menerapkan sikap dan perilaku terhadap lingkungannya sesuai dengan aturan kelompok yang ada adalah dengan melakukan proses penyesuaian diri.

Perilaku konformitas terhadap pembentukan personality remaja di Desa Benteng Paremba

Wawancara di atas menunjukkan bahwa perilaku konformitas yang terjadi dalam penetapan suatu aturan dalam suatu kelompok di Desa Benteng Paremba tidak ditentukan oleh satu pihak saja, melainkan berdasarkan keputusan dan kesepakatan bersama seluruh lapisan masyarakat, termasuk para wakil pemuda. dalam. 31 Muh Yusuf (Kepala Desa), wawancara dilakukan peneliti di desa Benteng Paremba pada tanggal 18 Oktober 2020. Dari wawancara diatas terlihat adanya kesepakatan antar masyarakat sehingga muncul aturan kelompok yang diberikan kepada masyarakat di desa Benteng Paremba, sehingga menimbulkan perilaku konformitas.

Faktor dalam arti musyawarah menjadi acuan awal masyarakat di desa Benteng Paremba agar tercipta suatu perilaku yang runtut sehingga membentuk karakter masyarakat. Dari wawancara di atas terlihat bahwa perilaku bonding yang ditunjukkan oleh para remaja tersebut disebabkan karena kepatuhan terhadap aturan kelompok di desa Benteng Paremba karena adanya rasa takut dan kekhawatiran yang besar akan hukuman atas aturan yang telah ditetapkan. agar remaja menunjukkan sikap dan perilaku sesuai dengan apa yang diinginkan lingkungannya. Kesamaan perilaku yang diperlihatkan remaja di Desa Benteng Paremba ketika berinteraksi dengan lingkungannya merupakan akibat dari rasa kekompakan kelompok yang berusaha mereka jaga.

Dari wawancara diatas terlihat bahwa para remaja hanya menaati aturan kelompok yang telah disepakati hanya ketika berada di desa Benteng Paremba saja, di luar itu mereka tidak mengikuti aturan tersebut, karena ketika berada di luar daerah mereka merasakan rasa kebebasan, disana . tidak ada lagi tekanan teman sebaya. Sebab ketika berada di Desa Benteng Paremba, mereka harus menunjukkan perilaku patuh terhadap masyarakat, meskipun mereka takut akan dikenakan sanksi jika melanggar aturan tersebut. Ketaatan yang ditunjukkan masyarakat Desa Benteng Paremba bukanlah perilaku yang selalu mereka lakukan meskipun berada di luar daerah, melainkan kepribadiannya.

Dari wawancara diatas terlihat bahwa perilaku kepatuhan yang ditunjukkan pada masyarakat di Desa Benteng Paremba hanya bertujuan untuk menciptakan citra diri yang positif di mata orang lain. Dari wawancara di atas terlihat bahwa menaati aturan kelompok merupakan salah satu cara remaja untuk melindungi dirinya dari celaan sosial dan karena hanya untuk menjaga kekompakan kelompok maka menaati aturan kelompok diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika berada di Desa Benteng Paremba. Kata-kata yang ditampilkan merupakan sikap sementara, yaitu sikap yang dilakukan di Desa Benteng Paremba.

Oleh karena itu, perilaku patuh yang ditunjukkan hanya bersifat sementara dan hanya dilakukan di Desa Benteng Paremba. Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa masyarakat Desa Benteng Paremba khususnya remaja melakukan perilaku konformitas terhadap aturan kelompok yang ditetapkan karena mereka hanya ingin menaati atau memenuhi kewajibannya sebagai masyarakat yaitu menaati aturan yang telah ditetapkan. tempat. Pada wawancara di atas, penerapan aturan di Desa Benteng Paremba mampu mengubah sikap dan perilaku khususnya di kalangan remaja, sehingga meskipun berada di luar wilayah Desa Benteng Paremba tetap melakukan hal yang sama.

Ketaatan terhadap aturan-aturan yang ada pada kelompok di desa Benteng Paremba merupakan puncak seorang remaja dalam gambaran kepribadiannya ketika ia melakukan perilaku kesesuaian dengan aturan-aturan yang ada pada kelompoknya. Menggambarkan perilaku patuh hanya di hadapan masyarakat di Desa Benteng Paremba, dengan tingkat kesadaran penuh ketika remaja mengikuti aturan kelompok.

Referensi

Dokumen terkait

saya senang sekali dari kecil saya di rawat menjadi anak yang baik oleh kedua orang tua saya , meskipun kadang kala saya sering melawan apa yang di kehendaki oleh orang tua saya dan