• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 S I M P U L A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 5 S I M P U L A N"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

118

BAB 5 S I M P U L A N

Simpulan

Setelah penulis mengadakan pengolahan dan analisis data tentang keberadaan KTSP di sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Insan Cendikia dan manajemen implementasinya pada bab 4, maka pada bab 5 ini penulis dapat menyampaikan kesimpulannya sebagai berikut.

1. Proses Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Cendikia Sungai Lilin adalah sebagai berikut.

a. Pembentukan tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Insan Cendidika Sungai Lilin telah dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 18 Januari 2013 yang terdiri dari kepala sekolah, dewan guru dan staf sejumlah 12 orang, komite sekolah, dan para pendiri SDIT.; dan ketuai oleh kepala sekolah. Tim penyusun tersebut telah mengadakan perencanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan berdasarkan analisis konteks, kebutuhan, peluang dan tantangan.

b. Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SDIT Insan cendikia Sungai Lilin telah dilaksanakan, namun masih pada tingkat penyusunan dokumen I, dan belum sampai pada penyusunan kurikulum dokumen II. dan belum mendapat pengesahan dari Kemendiknas.

c. Pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SDIT Insan Cendikia telah disahkan oleh Kepala Sekolah, tapi belum diketahui dan disahkan oleh Kemendiknas Kabupaten.

(2)

119

2. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Insan Cendikia Sungai Lilin meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

a. Kepala sekolah merencanakan kegiatan-kegiatan strategi dalam rangka imple- mentasi kurikulm yang meliputi (1) koordinasi dengan sub organisasi sekolah dan pengurus komite, menyusun rencana strategis, yang meliputi rencana rapat kurikuler pada awal tahun, pertengahan tahun dan akhir tahun, (2) merencanakan untuk mengadakan penyeleksian sumber pelajaran dan menentukan buku pegangan siswa dan guru untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar (3) memberikan tugas-tugas kepada guru-guru untuk mengikuti MGMP dan KKG antar SD, dan untuk memberikan bimbingan belajar bagi siswa yang lemah dan terhambat belajarnya.

b. Kepala sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Insan Cendikia telah membina sub- sub organisasi dalam organisasi sekolah yang mendukung implementasi kurikulum tingkat sekolah, menyusun tugas dan jabatan masing-masing personil, organisasi siswa, dan menyusun struktur program. Dan guru kelas membina organisasi kelas dan kelompok-kelompok belajar dalam kelas untuk mendukung implementasi kurikulum tingkat kelas.

c. Pengarahan dan penggerakan dalam rangka implementasi kurikulum di sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Insan Cendikia, meliputi tugas-tugas Kepala sekolah dan guru yaitu motivasi, koordinasi, kepemimpinan, dan menjaga hubungan baik antara Kepala Sekolah, guru dan staf.

d. Kepala sekolah mengadakan pengawasan dan pemantauan terhadap jalannya kegiatan belajar mengajar dan hasil pengawasan yang berupa temuan-tuman tentang berbagai masalah pendidikan, diselesaikan atau disolusikan pada rapat

(3)

120

mingguan yaitu pada setiap hari jum’at. Selain mengadakan pengawasan, kepala sekolah mengadakan evaluasi terhadap hasil kegiatan belajar mengajar dengan menyelenggarakan ujian semester. Pada tahun pelajaran 2012-2013 implemen- tasi kurikulum telah berhasil baik dengan bukti bahwa tingkat kelulusan siswa telah mencapai seratus persen dalam ujian sekolah (US) dan ujian nasional (UN).

Saran

1. Proses Penyusuna kurikulum.

a. Pada tahap awal dalam proses penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di tingkat sekolah dasar (SD) hendaknya kepala sekolah membentuk tim lebih dahulu kemudian tim penyusun memperhatikan dan menyesuaikan perencanaan kurikulumnya dengan keadaan lingkungan sekolah baik yang berkenaan dengan kebutuhan, peluang maupun tantangannya.

b. Pada tahap penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan, hendaknya tim penyusun berusaha untuk menyusun dan mendokumentasikan kurikulum baik dokumen I maupun dokumen II yang berisikan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Pada tahap pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) hendaknya pemberlakuannya telah disahkan oleh kepala sekolah dan mendiknas kabupaten.

2. Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

a. Perencanaan strategi implementasi kurikulum di tingkat sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh kepala sekolah dan di tingkat kelas oleh setiap guru baik guru kelas maupun guru bidang studi.

(4)

121

b. Kepala sekolah hendaknya melakukan pembinaan secara terus menerus terhadap organisasi sekolah dan sub-sub organisasi sekolah dalam rangka pelaksanaan kurikulum, dan setiap guru hendaknya membina organisasi siswa dalam kelas dan kelompok-kelompok belajar atau rombongan belajar dalam rangka pelaksanaan pembelajaran. (a) memotivasi; (b) koordinasi; (c) kepemimpinan;

dan (d) menjaga hubungan baik dengan guru dan staf.

c. Kepala Sekolah dan setiap guru hendaknya selalu mengadakan koordinasi, memberikan motivasi dan kepemimpinan yang baik serta menjaga hubungan baik antara Kepala Sekolah, guru dan staf dalam rangka pelaksanaan kurikulum.

d. Kepala sekolah hendaknya selalu mengadakan supervisi, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di sekolahan yang dipimpinnya, dan setiap guru hendaknya mengawasi dan mengevaluasi serta menilai kemajuan dan perkembangan belajar siswa dalam rangka pelaksanaan dan pencapaian kurikulum di tingkat kelasnya.

Rekomendasi

Penelitian ini telah penulis lakukan dengan maksimal untuk mengetahui bagaimana proses penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sejauh mana penerapannya di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Cendikia Sungai Lilin, akan tetapi penelitian implementasi kurikulum ini masih bersifat umum dan disertai dengan berbagai keterbatasan peneliti baik pengetahuan maupun ketrampilan bahkan kesulitan dalam melakukan penelitian ini. Oleh sebab itu penulis berharap akan adanya peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian pengembangan tentang implementasi kurikulum tingkat kelas secara rinci pada setiap mata pelajaran di sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Insan Cendikia Sungai Lilin.

Referensi

Dokumen terkait

Trimitra Jaya Konsultan LENGKAP 8,5 7,50 16 II Hadir Tidak Lulus, Tidak bisa menujukkan ijasah dan SKA asli tenaga ahli pada saat pembuktian prakualifikasi. 5

• Seperti tamadun awal yang lain, sungai menjadi nadi utama dalam pembentukan Tamadun Huang He.. • Masyarakat awal China telah membina petempatan dan menjalankan aktiviti

 Pemeriksaan adalah suatu tindakan untuk mengecek atau mengaudit secara rinci semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi yang dilakukan secara berkala,

Sementara pada jarak 5 m, 10 m dan 15 dari tepi sungai menghasilkan rata-rata intensitas bunyi yang masih berada di bawah nilai ambang batas dengan kategori kuat.. Semakin

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Perubahan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Terkait dengan usaha intensitas tanam dan ekstensifikai lahan irigasi, pengembangan sumber-sumber air dapat dilakukan dengan cara rekayasa potensi sungai,

b) Persetujuan/ pengesahan Tim/Panitia Pelaksana Workshop point (i) di atas oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten. Anggota : Atep Rohman, SSos, Miftahudin, SE,

1) Semua Tim wajib membuat dan mengumpulkan proposal Proyek Sains sesuai dengan ketentuan yang ada di panduan. 2) Semua Tim wajib membuat Poster Proyek Sains sesuai