• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis menggunakan istilah berdasarkan ICD-10 di RS Permata Bunda yang tepat sejumlah 26 dokumen rekam medis (54.2%).

2. Penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis menggunakan istilah berdasarkan ICD-10 di RS Permata Bunda yang tidak tepat sejumlah 22 dokumen rekam medis (45.8%). Penulisan diagnosis yang tidak tepat adalah diagnosis letak sungsang, partus spontan, kala II lama, kala I lama, letak oblique, floating head, letak kepala dan primitua.

3. Penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis menggunakan singkatan berdasarkan ICD-10 di RS Permata Bunda yang tepat sejumlah 8 dokumen rekam medis (19.5%).

4. Penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis menggunakan singkatan berdasarkan ICD-10 di RS Permata Bunda yang tidak tepat sejumlah 33 dokumen rekam medis (80.5%). Penulisan diagnosis menggunakan singkatan yang tidak tepat adalah diagnosis bekas SC, riwayat SC, KPD, PE, PEB dan PER.

5.2 Saran

1. Dilaksanakannya kegiatan monitoring evaluasi mengenai penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis baik rawat inap ataupun rawat jalan di RS Permata Bunda. Evaluasi dapat dilakukan oleh petugas rekam medis untuk mengetahui ketepatan penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Petugas rekam medis menentukan jumlah dokumen rekam medis yang akan dievaluasi berdasarkan banyaknya populasi kasus penyakit pada periode tertentu

(2)

53

2) Petugas rekam medis membandingkan penulisan diagnosis pada dokumen rekam medis dengan ICD-10

3) Petugas mengelompokkan penulisan diagnosis yang tepat dan tidak tepat berdasarkan ICD-10

4) Petugas membuat daftar penulisan diagnosis yang tepat berdasarkan ICD-10 yang diambil dari hasil pengelompokkan penulisan diagnosis

5) Petugas melakukan sosialisasi terhadap dokter atau tenaga medis lain mengenai penulisan diagnosis yang tepat berdasarkan ICD-10 serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya penulisan diagnosis menggunakan terminologi medis yang sesuai agar tercipta kelancaran dalam pengolahan data medis.

2. Adanya standarisasi terminologi medis dalam penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10 di RS Permata Bunda. Standarisasi terminologi medis berisi mengenai daftar istilah dan singkatan yang digunakan di RS Permata Bunda berdasarkan ICD-10. Daftar istilah dan singkatan yang tepat berdasarkan ICD-10 didapatkan dari hasil kegiatan monitoring evaluasi penggunaan terminologi medis dalam penulisan diagnosis.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ketepatan pengisian kode diagnosis pada dokumen rekam medis sangat penting karena apabila kode diagnosis tidak tepat / tidak sesuai dengan ICD-10 maka

Ketepatan pengisian kode diagnoss pada dokumen rekam medis harus dilakukan karena apabila kode diagnosis tidak tepat/tidak sesuasi dengan ICD-10 maka dapat menyebabkan turunnya mutu

Abstrak Tingkat ketepatan pengisian kode diagnosis pada dokumen rekam medis sangat penting karena apabila kode diagnosis tidak tepat / tidak sesuai dengan ICD-10 maka dapat

Dengan penerapan aplikasi pengingat dokter berbasis android dapat meningkatkan mutu rekam medis, diharapkan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk menggunakan aplikasi pengingat dokter

Unsur Man, Identifikasi faktor penyebab tidak ditemukan dokumen rekam medis berdasarkan faktor man didapatkan hasil bahwadari segi pendidikan, sebagian besar latar belakang pendidikan

Identifikasi kode penyakit dan validasi kodefikasi sebanyak 469 kode dilakukan oleh ahli koding sesuai aturan kodefikasi penyakit di buku ICD-10 Revisi 2010 yang akan diinput dalam

1 Kerangka Teori "Analisis “Analisis Penggunaan Terminologi Medis dalam Penulisan Diagnosis Kasus Obstetri Pasien rawat Inap Berdasarkan ICD-10 di RS Permata Bunda Malang” Rekam

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan angka ketidaklengkapan rekam medis rawat jalan sesudah menggunakan buku pedoman assembling rawat jalan, sehingga diharapkan