61
BAB V
PEMBAHASAN KARYA
5.1 Proses Penciptaan Karya
Proses penciptaan karya dalam skripsi merupakan karya hasil dari proses penelitian selama dilapangan. Karya yang dibuat adalah program dengan format Magazine Show yang bertemakan media sosial. Peneliti memilih judul World In You dalam bahasa inggris yang berarti dunia ada padamu dimana memiliki makna media sosial bisa menjadikan dunia seolah-olah berada dalam genggaman. Karya ini akan mengangkat tentang penggunaan media sosial dalam dunia bisnis. Peneliti akan menjelaskan proses dalam penciptaan karya ini meliputi tiga tahapan yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi.
5.1.1 Tahap Pra Produksi
Dalam tahap pra produksi, peneliti mendapatkan ide kreatif untuk menciptakan program magazine show berjudul World In You bersama seorang teman yang penelitiannya memiliki kesamaan dengan peneliti. Dari program magazine show ini peneliti berharap khalayak mendapatkan informasi tentang penggunaan media sosial sebagai media marketing online, bagaimana para pelaku bisnis menggunakan media sosial sebagai media untuk memperkenalkan produk mereka dengan membuat berbagai konten yang menarik. Dari program magazine show ini peniliti berharap meningkatnya jumlah pelaku bisnis yang menggunakan media sosial sebagai salah satu media untuk memperkenalkan produk mereka, karena dengan menggunakan media sosial proses pemasaran menjadi lebih mudah, murah, cepat dan dapat menjangkau khalayak lebih luas.
Dalam karya skripsi ini peneliti berperan sebagai seorang penulis naskah.
Penulis naskah adalah seseorang yang bertugas untuk membuat sebuah naskah baik untuk format acara drama maupun non-drama. Pada tahap pasca produksi, peneliti membuat sebuah naskah, yang merupakan rancangan cerita atau pedoman untuk menentukan kejadian (materi) yang saling berhubungan. Peneliti juga diharuskan untuk membuat sebuah naskah dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan konsep dan segmentasi program.
5.1.2 Tahap Produksi
Pada tahap produksi ini, peneliti turut andil, guna memastikan apakah dialog yang diucapkan oleh host dan narasumber sesuai dengan naskah yang sebelumnya telah peneliti buat. Dalam produksi dibutuhkan alat untuk menunjang kelancaran produksi. Alat yang digunakan dalam produksi adalah dua kamera Sony, seri α6000 dan α7, tripod, lighting, laptop dan perangkat lainnya yang menjadi penunjang dalam produksi sampai pasca produksi.
5.1.3 Tahap Pasca Produksi
Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi karya selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan program,pemberian suara dan musik latar. Dalam pembuatan karya ini peneliti dibantu oleh empat rekan yang menjadi sutradara, cameraman, dan editor.
5.1.4 Tujuan Pembuatan Karya 1. Tujuan Teoritis
Karya ini diproduksi dengan maksud memberikan informasi tentang penggunaan media sosial sebagai media marketing online dan berharap bisa menjadi informasi baru bagi dunia ilmu komunikasi khususnya di bidang tv dan
63
film. Sehingga menjadi referensi untuk kajian penelitian ilmu komunikasi tv dan film di masa sekarang dan di masa mendatang.
2. Tujuan Praktis
Tujuan peneliti menciptakan sebuah karya adalah untuk memberikan informasi baru kepada khalayak. Melalui program ini, peneliti sangat berharap penonton akan mendapatkan informasi tentang penggunaan media sosial sebagai media marketing online.
5.1.5 Deskripsi Karya
Program World In You dalam bahasa inggris yang berarti dunia ada padamu dimana memiliki makna media sosial bisa menjadikan dunia seolah-olah berada dalam genggaman. Pada masa sekarang media sosial menjadi media yang banyak digunakan oleh masyarakat, sehingga ini menjadi peluang besar bagi pelaku bisnis untuk memanfaatkan media sosial sebagai media marketing online untuk produk mereka. Fakta ini lah yang membuat peneliti menjadi tertarik untuk mengangkat fenomena ini menjadi sebuah karya.
Program ini akan memberikan informasi dengan dibantu oleh seorang teman yang bertugas menjadi Host, dimana ia akan berbincang-bincang dengan narasumber sesuai dengan tema pada tiap episode. Peneliti berharap, informasi dalam program ini, dapat menjadi informasi yang baru bagi khalayak.
Kategori Karya : Magazine Show Judul Program : World In You Durasi Program : 15 Menit Target Audiens :
Usia : 20 ke atas
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan SES : B (Menengah ke atas) Karakteristik Produksi : Record Multi Camera 5.1.6 Laporan Produksi
Proses pra produksi sampai pasca produksi dikerjakan selama beberapa minggu dengan tiga hari produksi dan satu minggu proses pasca editing serta pengecekkan kembali (tahap evaluasi kegiatan).
65 WORKING SCHEDULE
Production Company : BSI Produser : Ayu Septi Asyari Lubis
Project Title : World In You Dwi Fanny Agustini
Durasi : 15 menit Sutradara : Dwi Fanny Agustini
No. Tahap Aktifitas
Target Perminggu
Juli Agustus
1 2 3 4 1 2
1.
Pra Produksi
Penemuan Ide ✓
2. Pengembangan Gagasan ✓
3. Penulisan Naskah ✓
4. Pembentukan crew ✓
5. Hunting lokasi ✓
6. Penyusunan Jadwal dan Budgeting ✓
7.
Produksi
Shooting ✓
8. Daily Report ✓
9. Evaluasi Produksi ✓
10. Pra Produksi Logging ✓
11. Editing ✓
EQUIPMENT LIST
Produksi : BSI Produser: Ayu Septi Asyari Lubis Project Title : World In You Dwi Fanny Agustini Durasi : 15 menit Director: Dwi Fanny Agustini
No. Nama Alat Seri Jumlah Keterangan
1. Kamera
Sony α 6000 1 Milik Sendiri
Sony α7 1 Milik Sendiri
2. Lensa
Sony E kit 16mm-50mm f 3.5-5.6 OSS (SEL 1650PZ)
1 Milik sendiri
Meike 35mm 1.7 E-Mount 1 Milik sendiri 3. Clip On Lavalier Microphone 2 Milik sendiri 4.
Memory
SanDisc MicroSDHC with adapter Class 10 A1 UHS- 32 Gb
1
Milik sendiri
SanDisc MicroSDHC with adapter Class 10 A1 UHS- 64 GB
1
Milik sendiri
5. Batre Sony 2 Milik sendiri
6. Charger Sony 1 Milik sendiri
7. Tripod Weifeng Portable Lightweight 1,5 M
1 Milik sendiri
9. Hardisk
Dell 1 TB 1 Milik sendiri
500 GB
10. Laptop Dell 5555 1 Milik sendiri
67
5.1.7 Tayangan Karya Per Scene
Gambar 5.1 Colour Bar Tone
Gambar diatas merupakan colour bar tone yang digunakan sebagai standar broadcasting dengan durasi 5 detik berupa tayangan warna – warni.
Gambar 5.2 Logo Universitas BSI
Gambar diatas adalah logo Universitas BSI Bandung yang ditayangkan selama 5 detik sebagai identitas dari lembaga yang menaungi Program Magazine Show “World In You”
Gambar 5.3 Program ID “World In You”
Gambar diatas adalah program ID yang memperkenalkan judul, format program, sutradara, dan lamanya tayangan program magazine show “World In You” ditampilkan selama 5 detik dengan standar broadcast di Universitas BSI Bandung.
Gambar 5.4 Universal Counting Leader
Gambar diatas merupakan universal counting leader yang berfungsi sebagai penanda bahwa tayangan akan menampilkan bumper in dari progam magazine show “World In You” yang berdurasi sekitar 5 detik.
69
5.2 Konsep Jobdesk
Penulis naskah merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk membuat sebuah naskah yang terdiri dari awal hingga akhir program. Dalam penulisan naskah, diawali dengan mengidentifikasi sebuah topik atau gagasan dimana disimpulkan dalam tujuan dari program tersebut, yang nantinya akan menghasilkan sebuah konsep. Konsep tersebut akan dikembangkan menjadi naskah produksi program dengan secara bertahap, mulai dari pembuatan sinopsis hingga naskah program. Tugas seorang penulis naskah lebih banyak pada tahap pra produksi, dimana menjadi awalan dari pembuatan sebuah konsep program.
70 5.2.1. Lembar Kerja Penulis Naskah
NASKAH
Judul : World In You Produser : Ayu Septi Asyari Lubis
Dwi Fanny Agustini
Durasi : 15 Menit Director : Dwi Fanny Agustini
Episode : Kota Bandung Penulis Naskah : Ayu Septi Asyari Lubis
SEG NO. VIDEO AUDIO DURASI REMARKS
1
1. OBB Playback 00:00:25
2. Opening program Host: “Hai gengs! Balik lagi di World In You. Di episode kali ini, kita akan membahas isi sepuas kota Bandung itu sendiri seperti apa. Penasaran? Cek this out!”
00:00:15
3. Opening episode 1 Host: “Hei temen-temen! Saya gawski, sekarang saya akan ajak temen-temen, liat ada apa sih di kota Bandung itu. Yuk ikutin terus.”
00:00:15
4. Chronicrock Play back 00:00:20
5. Opening segment 1 Host: “Sekarang saya lagi ada di Chronicrock. Saya udah janjian nih sama Spv nya Om Roni. Tetap di World In You.”
00:00:15 Chronicrock
6. Bincang-bincang Host: “Hallo..” 00:05:75
71 Om Roni: “Halo..”
Host: “Saya mau tanya-tanya tentang Chronicrock dong.
Kalau dari segi sejarah, awal nya tuh chronicrock gimana ya om?”
Om Roni: “Awal sejarahnya chronicrock itu ada di tahun 2000an”
Host: “kala Chronicrock itu berbentuk clothing line? Atau seperti brand-brand khusus?”
Om Roni: “Chronicrock itu kayak memoribiliam, jadi merchandise sing official band rock”
Host:”Jadi segmentasinya ke anak-anak metal?”
Om Roni: “Rock metal lah. Kalau Chronicrock sendiri official store nya Burger kill”
Host: “Berarti ini tuh khusus menjual produk-produknya burger kill?”
Om Roni: “yess”
Host: “apakah ada produk lain yang dijual disini?”
Om Roni: “Ada, rata-rata band-band lokal dari Bandung, dari Surabaya juga ada.”
Host: “Jadi dari luar kota pun sudah ada yang masuk kesini?”
Om Roni: “yaa”
Host: “Selain disini apa ada store lain? Apakah di tiap kota ada?”
Om Roni: “Kalau store kita Cuma ada di Bandung. Awal berdiri store kita ada di Soekarno hatta di tahun 2000an, terus kita pindah ke jalan kalimantan di tahun 2007 atau 2008. Di tahun 2010, 2011 kita pindah ke citarum, dan 2013 pindah kesini sampe sekarang.”
72 Host: “Berarti sudah berapa tahun ya om?”
Om Roni: “Hampir 19 tahun. Kita juga sempet ada di Bali, tapi cuma berjalan sebentar, dan fokus aja di Bandung jadinya.”
Host: “Apakah ada niat untuk membuka cabang lain?”
Om Roni: “Insya Allah ada mungkin, kalau ada rejekinya.”
Host: “Kalau penjualan produknya itu, apakah hanya dari storenya atau ada online store?
Om Roni: “Kalau online store fokus di Instagram untuk saat ini.”
Host: “Kenapa menggunakan Instagram? Kan sudah banyak media sosial atau platform-platform yang worth it untuk digunakan sebagai pemasaran, kenapa memilih Instagram?”
Om Roni: “Untuk sekarang, kami pikir Instagram platform yang paling digandrungi oleh netizen dan paling efektif.”
Host: “Berarti tidak menggunakan media sosial yang lainnya?”
Om Roni: “Belum ada.”
Host: “Saya mendengar, setelah adanya chronicrock, apakah muncul komunitas-komunitas baru?”
Om Roni: “Kalau dari chronicrock sendiri, ga ada mungkin ya. Karne kita menjual official merchandise nya Burgerkill, dan burgerkill sendiri ada fans club nya nama nya Begundal, mereka pasti ngikutin kita. Karena outlet merchandise nya Burgerkill pasti awalnya dari kita”
Host: “Jadi emang ngebantu peningkatan penjualan juga?”
Om Roni: “Ya.”
73 Host: “Oiya, ni om gimana sih caranya biar orang-orang
punya produk-produk dari chronicrock apakah dari offline store nya atau online store?”
Om Roni: “Kalau yang pastinya mah offline store nya ya.
Kalau buat yang khusus di Bandung, kita saranin buat langsung ke toko. Lantaran selain datang ke toko, pasti kita bisa interaksi sama yang lain disini. Kalau yang buat di luar kota, kita saranin lewat Instagram dulu.”
Host: “Akun Instagram nya chrocikrock itu apa?”
Om Roni: “@chronic_rock.”
Host: “Jadi buat temen-temen yang mau pesan dari mulai merchandise-merchandise nya chronicrock atau official dari merchandise nya burgerkill bisa dateng ke offline storenya aja di..”
Om Roni: “Di jalan sawah kurung raya nomer 19, Bandung.”
Host: “Untuk temen-temen yang ada di luar kota, bisa langsung ke Instagram nya aja di dm?”
Om Roni: “Di profil nya itu nanti ada direct contact.”
Host: “Di direct kontak nya aja di @cronic_rock. Makasih om”
Om Roni: “Siap!”
2
1. Menuju Tempat kedua
BM 00:00:20 Bandung Kunafe
2. Opening Host: “Hai temen-temen kembali lagi bersama saya gawski.
Sekarang saya lagi ada di Bandung Kunafe, yang belum tau Bandung Kunafe itu apa, yuk ikutin.”
00:0015
74 3. Bincang-bincang Host: “Halo teteh.”
Teh Yulia: “Hallo”
Host: “Dengan teteh siapa ini?”
Teh Yulia: “Aku Yulia Amaliah, panggil aja Lia.”
Host: “Mau ngobrol nih sama the Lia, seputar konten-konten dari Badnung Kunafe. Kalau dari Bandung Kunafe strategi marketing nya tuh kayak gimana sih?”
Teh Yulia: “Kita tuh pake istilah imbauan marketing, jadi kita memadukan offline dan online dan lebih menguatkan di konten. Misalkan waktu awal-awal ada, emang kita pake owner kami. Karena owner kami kan kebetulan artis nih, Irfan Hakim dan Omesh, dan pesona Irfan Hakim dan Omesh, temen-temen tau sendiri kalau pesona nya Irfan Hakim dan Omesh itu kocak, suka ngelawak, humoris. Makanya waktu awal kita ada Bandung Kunafe, kita mulai ngeluarin istilahnya kayak teka-teki kalau misalkan disini berarti apa ya.. kalau di bahasa sunda..”
Host: “Tatarucingan.”
Teh Yulia: “Yaa, Tatarucingan. Makanya kita bikin video Tatarucingan Irfan Hakim, Omesh, ini kita tujuannya juga biar orang tuh tau kalau di Bahasa Sunda tuh, Tatarucingan tuh banyak sekali peminatnya.”
Host: “Kalau dari segi ngebuild konsep, riset segala macem nya tuh gimana sih? apa ada kendala nya?”
Teh Yulia: “Banyak sih kendala nya, pertamanya kita nentuin dulu channel kita tuh lebih kemana, Optimasi kita sebenarnya mau dimana. Dan emang yang lebih banyak tuh kesini yang menggunakan sosial media. Makanya kita optimasikan tuh
00:02:65 Host dan Spv Marketing Bandung Kunafe
75 pertama di Instagram, Facebook dan YouTube. Di jumat,
sabtu, minggu kita biasanya mulai video. Video tatarucingan kita upload, di channel Instagram, YouTube, facebook. Jumat, sabtu, minggu, jumat biasanya video waktu awal-awal, sabtu minggu kita lebih ke destinasi yang ada di Bandung. Jadi kita tuh pengen ngenalin bahwa di Bandung Kunafe itu emang pusat oleh-oleh Bandung banget. Jadi kita pengen ngegrab wisatawan dari luar kota, supaya dataeng ke kota Bandung, ga kota Bandung aja sih pokoknya Bandung dan sekitarnya.”
Host: “Yaudah teteh makasih yaa.”
Teh Yulia: “Yuu. Sama-sama.”
Host: “Saya kedalem dulu ya teh.”
Teh Yulia: “Siap.”
4. Bincang-bincang Pak Hari: “Hai, bro! sehat?”
Host: “Alhamdulillah. Mau nanya-nanya nih tentang Bandung Kunafe.”
Pak Hari: “Boleh-boleh.”
Host: “Apa sih Bandung Kunafe itu?”
Pak Hari: “Bandung Kunafe itu adalah toko pusat oleh-oleh yang kebetulan pemiliknya adalah kang Irfan dan kang Omesh
Host: “Kalau dari namanya, kenapa Bandung sih? terus kenapa Kunafe?”
Pak Hari: “Kenapa Bandung Kunafe, kebetulan adanya di Bandung, kalau di Cirebon, Cirebon Kunafe. Nah Bandung Kunafe ini kita bikin sesuatu yang berbeda, oleh-oleh khas Bandung, dan kita tidak buka di toko mana pun. Kenapa namanya Kunafe, Kunafe ini plesetan dari kata ‘Kenapa’.
00:04:30 Host dan General Manager Bandung Kunafe
76 Kenapa di pelesetkan karena kebetulan owner nya adalah
kang Irfan, kang Omesh yang notaben nya kedua nya adalah para komedian, resep heureuy. Nah jadi kenapa kunafe, nah kenapa juga pake ‘F’ karena kan sudah terkenal ya orang Sunda itu tidak bisa bilang ‘F’. biar viral aja.”
Host: “Produk apa saja yang dijual di Bandung Kunafe?”
Pak Hari: “Awalnya Bandung Kunafe ini menjual produk kue-kue kekinian. Kita rubah konsep nya menjadi toko oleh- oleh, dan kita sudah menjual 2000 item UMKM. Ini UMKM yang ada di Jawa Barat, kita kumpulkan di Bandung. Jadi, para wisatawan, para customer yang mau datang ke
Bandung, beli oleh-olehnya udah ga usah kemana-mana, di Bandung Kunafe aja udah lengkap, dari tarasi sampai bakso aci aya.”
Host: “Kalau dari strategi marketingnya Bandung Kunafe itu kayak gimana sih?”
Pak Hari: “Strategi marketing kita dibagi dua, yang satu online sama offline. Offline nya kita ada buka booth, ada basar, event dan lain-lain. Kalau online, kita memanfaatkan semua sosial media, dari Instagram, facebook, YouTube, website dan lain-lain.”
Host: “Untuk para wisatawan yang main ke Bandung, ingin datang ke Bandung Kunafe itu gimana? Outletnya ada dimana aja? Terus dari segi online, cek sosial media nya tuh dimana?”
Pak Hari: “Kalau mau ngecek sosial media nya
@BandungKunafe untuk Instagram. Jadi, Bandung Kunafe ada di Jalan Banda no.23, ini outlet pertama kita, terus ada
77 juga di Jalan Dr. Djunjunan No. 153, di Jatinangor Town
Square, di Mikko Mall, dan di BIP. Kita juga memiliki beberapa mitra di stasiun Bandung, stasiun Gambir, dan di Bandara Husen.”
Host: “Makasih a.”
Pak Hari: “Siap. Hatur nuhun, makasih juga.”
5. Closing Dubbing: “Oke gengs. Ga kerasa nih udah di penghujung acara, setelah 30 menit kita jalan-jalan bareng gawski di kota Bandung. Gimana nih, udah siap jalanjalan ke kota
Bandung? Jangan lupa saksikan terus World In You. Sampai jumpa gengs!”
00:00:15
6. Bumper Out 00:00:15
5.3 Analisis Karya
World In You adalah program magazine show yang mengangkat tema tentang penggunaan media sosial di kalangan pelaku bisnis. Magazine show merupakan program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam yang menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. Pada ide cerita yang diangkat pada film ini berdasarkan fenomena penggunaan media sosial yang kini sedang menjadi trend sebagai media marketing online.
Dengan judul World In You peneliti berharap agar para pelaku bisnis dapat menggunakan media sosial dengan tepat, dalam membantu kegiatan marketing online produk mereka. Sesuai dengan judul program, peneliti ingin menunjukkan bahwa kini media sosial bisa menjadikan dunia seolah-olah berada dalam genggaman, yang diibaratkan para pelaku bisnis dapat menjangkau konsumen melalui media sosial dengan harapan ada peningkatan pada jumlah penjualan dan produk bisa lebih dikenal oleh khalayak luas.
79