• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dari observasi, wawancara kuesioner, dan pemeriksaan kadar asam urat dan glukosa darah pada 6 responden yang mengalami diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1. Karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2 didapatkan data usia sebagian besar pada rentang 50 sampai 60 tahun sebanyak 3 orang (50%). Jenis kelamin sebagian besar pada perempuan, yaitu sebanyak 4 orang (66,66%), sedangkan jumlah laki-laki 2 orang (33.33%). Indeks massa tubuh (IMT) sebagian besar pada kategori normal sebanyak 5 orang (83,33%). Tekanan darah sebagian besar mengalami hipertensi sebanyak 4 orang (66,66%). Dan pola aktifitas pasien sebagian besar tidak melakukan aktifitas olahraga sebanyak 4 orang (66,66%).

2. Dari data kadar asam urat, 5 orang (83,33%) mengalami hiperurisemia, sementara 1 pasien (16,66%) memiliki kadar asam urat normal.

3. Hasil pengukuran kadar asam urat yang mengalami hiperurisemia berdasarkan usia sebagian besar pada usia 61-70 tahun sebanyak 4 orang (66,66%). Jenis kelamin sebagian besar pada perempuan sebanyak 3 orang (50%), Indeks massa tubuh (IMT) sebagian besar pada kategori normal sebanyak 4 orang (66,66%). Tekanan darah sebagian besar mengalami hipertensi sebanyak 4 orang (66,66%). Pola aktifitas pasien

(2)

sebagian besar tidak melakukan aktifitas olahraga sebanyak 3 orang (50%). Dan konsumsi purin tinggi pada pasien sebanyak 3 orang (50%) 4. Perbandingan kadar asam urat dan glukosa darah sewaktu pasien diabetes

mellitus sebagian besar terjadi pada pasien yang mengalami hiperurisemia dan memiliki kadar glukosa darah sewaktu normal yaitu sebanyak 3 orang (50%). Artinya tidak adanya hubungan yang bermakna antara glukosa darah sewaktu dan kadar asam urat pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Tidak ada hubungan tersebut dapat disebabkan karena data yang didapatkan tidak homogen dilihat dari usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), riwayat diabetes, aktifitas olahraga, dan konsumsi purin. Hal ini mungkin juga karena hiperinsulinemia yang telah terbukti meningkatkan resorbsi natrium termasuk asam urat di tubulus proksimal ginjal, dengan penurunan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat. Orang dengan kadar gula darah normal mungkin memiliki kadar asam urat yang meningkat jika mereka resisten insulin (Ishak.A et al (2013).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Responden

Bagi responden dengan hasil kadar asam urat dan gula darahnya normal diharapkan agar mempertahankan dalam batas normal serta pengaturan pola makan dan aktivitas fisik. Untuk responden dengan hasil hiperurisemia dan hiperglikemia agar dapat melakukan tindakan pencegahan berkepanjangan dengan obat-obatan dan pengaturan pola makan serta aktivitas fisik. Selain itu

(3)

dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan kadar asam urat dan gula darah.

Jika semua hal tersebut dilakukan maka diharapkan responden menjadi lebih baik.

5.2.2 Bagi Puskesmas

Puskesmas Pandanwangi hendaknya meningkatkan upaya pelayanan tenaga kesehatan bagi para penderita diabetes mellitus perlu dikembangkan dalam rangka menghindari risiko terjadinya komplikasi sesuai dengan kondisi pasien, terkait dengan ada tidaknya komplikasi yang diderita. Selain memberikan edukasi tentang tatalaksana diet diabetes mellitus tipe 2 dapat juga memperhatikan diet rendah purin karena akan mempengaruhi kadar asam urat.

5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya pada sampel yang dibuat dapat lebih banyak antara laki-laki dan perempuan dengan perbandingan yang sama. Dan lebih memperhatikan kriteria usia, indeks massa tubuh (IMT), riwayat diabetes mellitus, obat-obatan yang dikonsumsi, dan dapat mengendalikan diit makan dari setiap responden pada saat dilakukan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran Asupan Makan Pasien dengan Kadar Glukosa darah Pada pasien. Diabetes mellitus tipe II

terhadap kadar glukosa darah pasien rawat jalan diabetes mellitus tipe II di.

Asam urat yang berlebihan tidak akan tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh tubuh, maka akan terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang disebut

Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Dengan Aloksan).. Connections of

patofisiologis, dapat terjadi hiperurisemia, yaitu keadaan di mana kadar asam urat lebih besar dari 7 mg/100 ml darah, terjadi karena produksi asam urat yang

PENGARUH TERAPI PSIKORELIGIUS MURROTAL SURAT AR-RAHMAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KALIJAMBE ABSTRAK Kata kunci: Diabetes

S didapatkan nyeri sendi menurun dari skala nyeri 5 sedang turun menjadi skala nyeri 3 ringan dan kadar asam urat menurun dari 10 mg/dl tinggi turun menjadi 6 mg/dl normal pada

Alma, Murti et al., 2021 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Limbong dkk 2015 “Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenic Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe