• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN WAKING UP TIMEDENGAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI DESA BESUK KIDUL KECAMATAN BESUK KABUPATEN PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN WAKING UP TIMEDENGAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI DESA BESUK KIDUL KECAMATAN BESUK KABUPATEN PROBOLINGGO"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN WAKING UP TIME DENGAN KADAR GLUKOSA

DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI

DESA BESUK KIDUL KECAMATAN BESUK KABUPATEN

PROBOLINGGO

SKRIPSI

Oleh

PUPUT TRISNAWATI

NIM. 201210420311126

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

HUBUNGAN WAKING UP TIME DENGAN KADAR GLUKOSA

DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI

DESA BESUK KIDUL KECAMATAN BESUK KABUPATEN

PROBOLINGGO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh

PUPUT TRISNAWATI

NIM. 201210420311126

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)

v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Puput Trisnawati

NIM : 201210420311126

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Waking Up Time Dengan Kadar Glukosa Darah Puasa pada

Pasien Diabetes Mellitus di Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk

Kabupaten Probolinggo

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alih tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplak, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 20 Oktober 2016 Yang membuat pernyataan,

(6)

vi

MOTTO

MAN JADDA WAJASA

Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil

MAN SHABARA ZHAFIRA

Siapa yang bersabar pasti beruntung

MAN SARA ALA BARBIWASHALA

Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai tujuan

“Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan

usaha yang disertai dengan dengan do’a, karena

sesungguhnya hasib seseorang manusia tidak akan berubah

(7)

vii

Lembar Persembahan

Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha

Esa dan atas dukungan dan do’a dari orang

-orang tercinta,

akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat

pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan

bahagia saya khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya

kepada:

Allah SWT karena hanya atas izin dan karunia-Nya lah maka

skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur

yang tak terhingga pada Tuhan penguasa alam yang meridhoi

dan mengabulkan segala do’a.

Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril

maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan

saya, karena tiada kata seindah lantunan do’a dan tiada do’a

yang paling khusuk selain do’a yang terucap dari orang tua.

Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk membalas

kebaikan bapak dak ibu, karena itu terimalah persembaha bakti

dan cinta ku untuk kalian bapak ibuku.

Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang

selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk

menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan

pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih

baik. Terimakasih banyak Bapak dan Ibu dosen, jasa kalian

akan selalu terpatri di hati.

(8)

viii

ini, cinta kalian adalah memberikan kobaran semangat yang

menggebu, terimakasih dan sayang ku untuk kalian.

Terimakasih untuk suamiku tersayangyang selalu memberikan

semangat dan dukungan yang tiada henti, selalu membantu

dalam kesusahan, dan berperan penting dalam penyelesaian

skripsi saya. Terimakasih suamiku.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Waking Up

Time dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Pada Pasien Diabetes Mellitus di Desa

Besuk Kidul Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo”. Skripsi ini merupakan salah

satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam

penyusunan skripsi ini. Bersamaan dngan ini perkenankanlah penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Faqih Ruhyanuddin, M.Kep, Sp.Kep.KMB selaku dosen pembimbing I

atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar teah meluangkan waktu

(9)

ix

4. Ibu Ririn Harini, S.Kep.,M.Kep selaku dosen pembimbing II atas saran,

bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar teah meluangkan waktu untuk

membimbing dan mengarahkan penulis sampai terselesaikannya skripsi ini

5. Untuk Puskesmas Desa Besuk, yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti agar peneliti dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik.

6. Untuk Ayah (H. Sutrisno) dan Ibu (Sriwati) tercinta dan tersayang yang tiada

hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan unuk kebaikan

dan kesuksesan putrinya. Terima kasih banyak atas didikan dan usahanya selama

ini untuk membuat putrinya mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sukses dan

bahagia. Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan limpahan karunia,

kesehatan, rezeki, keberuntungan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

7. Untuk Suamiku tersayang, yang selalu menjadi penyemangat dan penghibur bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini..

8. Untuk Ibu Dian selaku bidan puskesmas besuk yang telah meluangkan banyak

waktu untuk membantu menyelesaikan penelitian penulis.

9. Sahabat seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu

membantu dan menyemangati penulis selama ini.

10. Untuk rekan-rekan PSIK C 2012, terima kasih atas kebersamaannya selama 4

tahun terakhir ini, kalian memberikan semangat baru dalam kehidupan ini.

11. Untuk rekan-rekan PSIK 2012 UMM, Semoga semua angkatan kita dimudahkan

(10)

x

12. Semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terima

kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan

do’a yang telah kalian semua berikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang

bersifat membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat dan instansi kesehatan. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap

langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu mengingatkan kasih sayang-Nya untuk

kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, Oktober 2016

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... v

MOTTO ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRACK ... xi

ABSTRAK ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Waking Up Time ... 10

2.1.1 Definisi Waking Up Time ... 10

2.1.2 Manfaat Waking Up Time ... 10

2.1.3 Dampak Waking Up Time Tidak Tepat ... 11

2.1.4 Mekanisme Tubuh pada Malam Hari ... 14

2.1.5 Komponen Waking Up Time ... 15

2.1.6 Fisiologi Tidur ... 15

2.1.7 Pola Tidur ... 16

2.2 Konsep Glukosa Darah ... 18

(12)

xii

2.2.2 Kadar Glukosa Darah ... 18

2.2.3 Kadar Glukosa Darah Puasa ... 20

2.2.4 Metabolisme Glukosa Darah ... 20

2.2.4.1 Metabolisme Karbohidrat ... 20

2.2.4.2 Metabolisme Gula Darah ... 21

2.2.4.3 Metabolisme Insulin ... 21

2.2.4.4 Metabolisme Glukagon ... 21

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Glukosa Darah ... 22

2.2.6 SOP Pemeriksaan Glukosa Darah ... 23

2.2.9.1 Pengertian ... 23

2.2.9.2 Jenis Pemeriksaan Glukosa Darah ... 24

2.2.9.3 Tujuan pPemeriksaan Glukosa Darah ... 24

2.2.9.4 Persiapan alat ... 25

2.2.9.5 Persiapan Klien ... 25

2.2.9.6 ProsedurTindakan ... 25

2.2.9.7 Evaluasi ... 27

2.3 Konsep Diabetes Mellitus ... 27

2.3.1 Definisi Diabetes Mellitus ... 26

2.3.2 Klasifikasi ... 28

2.3.3 Etiologi ... 28

2.3.4 Faktor Resiko... 30

2.3.5 Patofisiologi ... 31

2.3.6 Manifestasi klinis ... 33

2.3.7 Pemeriksaan Penunjang ... 34

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 35

3.1 Kerangka Konseptual ... 35

3.2 Hipotesis Penelitian ... 36

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 37

4.1 Desain Penelitian ... 37

4.2 Kerangka Penelitian ... 38

4.3 Populasi, Sampel Penelitian, Tehnik Sampling ... 39

4.3.1 Populasi Penelitian ... 39

4.3.2 Sampel Penelitian ... 39

4.3.3 Tehnik Sampling ... 40

4.4 Variabel Penelitian ... 41

4.5 Definisi Operasional ... 41

4.6 Waktu Dan Tempat Penelitian ... 42

4.7 Instrumen Penelitian ... 42

4.8 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 43

4.8.1 Uji Validitas ... 44

4.8.2 Uji Reliabilitas ... 44

4.9 Analisa Data ... 45

4.9.1 Analisa Univariat ... 45

4.9.2 Analisa Bivariat ... 46

(13)

xiii

4.10.1 Tahap Persiapan ... 46

4.10.2 Tahap Pelaksanaan ... 47

4.10.2 Tahap Evaluasi ... 48

4.11 Pengolahan Data ... 48

4.12 Etika Penelitian ... 49

4.12.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan Penelitian) ... 49

4.12.2 Annonimity (Tanpa Nama) ... 49

4.12.3 Confodentiality (Kerahasiaan) ... 50

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 51

5.1 Analisa Data Univariat ... 51

5.5.1 Karakteristik Usia Responden ... 52

5.5.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 52

5.5.3 Karakteristik Pendidikan Responden ... 53

5.5.4 Karakteristik Pekerjaan Responden ... 53

5.2 Analisa Data Bivariat ... 54

5.2.1 Identifikasi Waking Up Time Responden ... 54

5.2.2 Identifikasi Kadar Glukosa Darah Responden ... 54

5.2.3 Analisa Data Waking Up Time dengan Kadar glukosa Darah ... 55

5.3 Pengujian Hubungan Waking Up Time dengan Kadar Glukosa Darah ... 55

BAB VI PEMBAHASAN ... 57

6.1 Intepretasi Hasil dan Diskusi ... 57

6.1.1 Gambaran Karakteristik Responden ... 57

6.2 Waking Up Time dengan Kadar Glukosa Darah ... 58

6.3 Hubungam Waking Up Time dengan Kadar Glukosa Darah ... 60

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 62

6.4 Implikasi Penelitian ... 62

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

7.1 Kesimpulan ... 64

7.2 Saran ... 64

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Table 2.2 Kriteria Diagnostik Gula Darah ... 19

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 42

Tabel 5.1 Karakteristik Usia responden ... 52

Tabel 5.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ... 52

Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Responden ... 53

Tabel 5.4 Karakteristik Pekerjaan Responden ... 53

Tabel 5.5 Identifikasi Waking Up Time ... 54

Tabel 5.6 Identifikasi Kadar Glukosa Darah ... 54

Tabel 5.7 Perhitungan Statistik Crosstabs Waking Up Time dengan Kadar Glukosa Darah ... 55

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 66

Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Melalukan Penelitian ... 67

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 68

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 69

Lampiran 5 Lembar Kuesioner ... 70

Lampiran 6 Lembar Uji Validitas dan Realibilitas ... 72

Lampiran 7 Data Karakteristik Responden ... 74

Lampiran 8 Tabulasi Hasil Data Kuesioner ... 76

Lampiran 9 Hasil Uji Statistik ... 78

Lampiran 10 Foto Dokumentasi Penelitian ... 79

Lampiran 11 Lembar Konsultasi Pembimbing 1 ... 82

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Pembimbing 2 ... 84

Lampiran 13 Daftar Singkatan ... 86

Lampiran 14 SOP Pemeriksaan Glukosa Darah ... 87

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

_______ (2014). Kamus Ingris-Indonesia. Jakarta: EGC.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arora. (2007). A Study on Lipid Profile And Body Fat in Patients with Diabetes Melitus.

Anthropologist, 9(4): 295-298.

Badawi. (2009). Melawan Dan Mencegah Diabetes. Yogyakarta: Araskah

Betteng Richardo. (2014). Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Wanita Usia Produktif Dipuskesmas Wawonasa. Jurnal e-Biomedik (eBM)

Cunha, da B.C.M.,Zanetti L., Hass J.V. (2008). Sleep Quality In Type 2 Diabetecs. Ortigo. Rev Latino-am Enfermagem.

Darni, J. (2006). Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Rawat Inap Di RSUP Dr. Sardjito. Politeknik Kesehatan Yogyakarta, Jawa Tengah.

Depkes, R.I.(2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta

Fahmi. (2010). Hipoglikemia (Kadar Gula Darah Rendah).

http://forum.um.ac.id/index.php?topic=8479.0radenfahmi.2010. Diakses 24 Maret 2016

Fible. (2012). Lima Alasan Anda Harus Cukup Tidur & Tidak Kurang Tidur. http://artikelkesehatan99.com diakses tanggal 10 Desember 2015

Ganong, W. (2010). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. EGC: Jakarta

Ghorbani Azam. (2014). Association of Sleep Quality and Waking Time with Prediabetes: The Qazvin Metabolic Diseases Study, Iran. Research Article

Grift. W.R. (2005). Long or short sleep time May be Assosiated Whit Diabetes Mellitus.

http. Medscape. Journal.com

(18)

xviii

Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan danTeknik Analisis Data. Jakarta: SalembaMedika

High-Desert Indonesia. (2013). Kurang Tidur Mendongkrak Gula Darah. http://www.hd.co.id diakses tanggal 10 Desember 2015)

http://matanews.com/2009/07/016/waspadai-gula-darah/. Diakses pada tanggal 23 Januar 2016

Ignatavicius, D.D., Workman, M.L. (2010). Medical Surgical Nursing. Critical Thingking for Collaborative Care. Figth Edition. St. Louis. Missouri: Elsevier Saunders. St.

Khasanah, Nur. (2012). Waspadai Penyakit Degeneratif Akibat Pola Makan. Yogyakarta: Laksana

KSR. Polines Semarang. (2009). 10 Tips Pengendalian Glukosa darah Penderita DM.

http//www. Ksrppolines.diabetic.care.com/news. diakses tanggal 30 Desember 2015

Loriz, L.M. (2004). Excessive Daytime Sleepness: How to Help Your Patient Manage.

Clinical Excelelence for Nurse Practitioners. Volume 8. Number 4

Matanews. (2009). Waspadai Gula Darah Tinggi.

Miller, MA. (2007). Inflamation, Sleep, Obesity and Cardiovascular Disease.

CurrVascPharmacol, vol.29, no 657

Munaf, S.( 2009), Kumpulan Kuliah Farmakologi, Edisi II, Buku Kedokteran.EGC, Jakarta Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.

Patlak, M. (2005). Your Guide To Healthy Sleep. U.S. Department Of Health And Human Services. NIH Publication No. 06-5271

Perkeni, (2006). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe-2 di Indonesia. Jakarta: Penerbit PERKENI, 4-32.

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,Proses, dan

Praktik (Volume 1) (Edisi 7). Jakarta: EGC.

Prasadja Andreas. (2009). Ayo Bangun! Dengan Bugar karena Tidur yang Benar. Jakarta: Hikmah

Prisna Adisti. (2010). Personality Plus For Teens. Yogyakarta: Pustaka Grhatama

Puspitaningtias, D. (2012). Hubungan Lama Istirahat Tidur dengan Kadar Gula Darah pada

Pasien Dabetes Mellitus Tipe II di Ruang Cardicc Center , RSUP Dr. Kariadi Semarang.

(19)

xix

Rafalson, R. (2010). Short Sleep Duration is Associated with the Development of Impaired Fasting Glukose: the Western New York Health Study. Annals of

Epidemiology, vol. 20, no. 12

Setyowati, Sri. (2015). The Efffect of Ergonomic Gymnastics Toward Elderly Sleep Quality in bantul Yogyakarta. STIKes Surya Global Yogyakarta

Sherwood, L. (2006). Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta;EGC

Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I. (2009). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu.

Panduan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus bagi Dokter dan Edukator. Jakarta: Balai

penelitian FKUI.

Suarez EC. (2008). Gender-Specific Associations Between Disturbed Sleep And Biomarkers Of Inflammation, Coagulation And Insulin Resistence. Brain Behav Immunity. 22(1):29-30

Subari, N.D. (2008). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keaktifan Penderita Diabetes

Mellitus Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru

.http://etd.eprints.ums.ac.id/2713/1/j220060049.pdf. Diakses pada tanggal 19 Februari 2016

Tarihoran, Agustina. (2015). Hubungan Kualitas tidur Dengan Kadar Gula Darah Pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Caring, vol.1, no.2

Taub , ML., Redaker, S.N. (2008). Sleep Disorder, Glucose Regulation ND Type 2 Diabetes. Biology Research Nursing, vol. 9, no 3, 231-243

Teixeira, C.R. de S., Zanetti, M.L., and Pereira, M.C.A. (2009). Nursing Diagnosis in

people with diabrtes mellitus according to Orem’s theory Of Self-care. Original Article. Acta paul Enferm

Tilong, D. Adi. (2012). Pantangan & Anjuran Beragam Penyakit Kakap. Yogyakarta: Laksana

Tjipto Atmoko (2008). Standar Operasional Prosedur (SOP) Kadar Glukosa Darah. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia: Jakarta.

Wilson, S. (2008). A good Night’s Sleep, Part One: Normal Sleep. Nursing & Residential

Care. Volume 10. Number 11.

Yulianto. (2012). Tahukah Anda? Makanan Berbahaya Untuk Diabetes. Jakarta: Dunia Sehat Zaenal. (2011). Analisa Hubungan kualitas Tidur Dengan Kadar Glukosa Darah Pasien

Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Propensi Nusa Tenggara Barat.

(20)
(21)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Waking up time merupakan sesuatu yang sangat sulit dilakukan oleh

beberapa orang, kualitas tidur yang baik akan membuat tubuh segar ketika

bagun pada pagi hari, waking up time juga memberikan banyak manfaat salah

satunya mempunyai banyak waktu untuk belajar terlebih dahulu sebelum

memulai aktifitas sekolah bagi pelajar ataupun berolah raga. Saat pagi hari,

udara juga cenderung bersih belum banyak asap knalpot dari kendaraan

bermotor, asap rokok, ataupun polusi udara lainnya, selain itu matahari pagi

juga bagus untuk kesehatan tulang (Prisna, 2010).

Menurut Prasadja (2009), waking up time juga penting bagi tubuh jika

seseorang tidak bisa mengatur pola tidur dan waking up time maka bermacam

penyakit akan menyerang tubuh. Mendapatkan setidaknya enam jam tidur di

malam hari sangat penting untuk mencegah dari penyakit diabetes. Kurang

tidur dapat meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh, yang dapat

meningkatkan tingkat insulin dan menyebabkan ketidakseimbangan gula

darah. Selain itu, tidur yang tidak nyenyak juga bisa membuat nafsu makan

meningkat. Kualitas tidur yang baik akan akan memberikan kualitas hidup

yang baik. Banyak orang dewasa dan para remaja yang mengalami gangguan

tidur terutama pasien dengan diabetes.

Kualitas tidur yang buruk akan berpengaruh pada kadar glukosa

dalam tubuh, pada orang normal glukosa darah akan meningkat 65-120

mg/dl setelah bangun tidur. Kadar glukosa dalam darah pada orang normal

(22)

glukosa ketika puasa lebih dari 126 mg/dl atau 2 jam setelah minum larutan

glukosa 75 gram menunjukkan kadar glukosa lebih dari 200 mg/dl. Beberapa

jaringan didalam tubuh, misalnya otak dan sel darah merah, bergantung pada

glukosa untuk memperoleh energi, agar dapat bertahan hidup, manusia harus

memiliki mekanisme untuk memelihara kadar glukosa darah (Herliana, 2013).

Tidur adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia

untuk menjaga keadaan fisik dan emosional seseorang. Mempertahankan

siklus tidur yang teratur sangat diperlukandalam menjaga kebugaran dan

kesehatan tubuh. Banyak masyarakat modern yang melakukan kegiatan larut

malam, seperti menonton televisi, menggunakan komputer atau internet, dan

tuntutan kerja shift malam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur

memiliki peran utama dalam pengaturan fungsi endokrin dan metabolisme

glukosa. Kurang tidur mengarah pada peningkatan aktivitas sistem saraf

simpatik yang menghambat sekresi insulin dan meningkatkan resistensi

insulin. Durasi tidur yang pendek menyebabkan perubahan hormon yang

mengatur nafsu makan meningkatkan. Toleransi glukosa dan sekresi insulin

juga dipengaruhi oleh siklus bangun tidur (Rafalson, 2010)

Menurut Prasadja (2009) Glukosa darah adalah gula yang ada dalam

darah. Gula darah berasal dari makanan yang kita makan, dan merupakan

sumber energi utama bagi tubuh. Glukosa dialirkan oleh pembuluh darah

agar sampai ke seluruh sel-sel pada tubuh. Di dalam tubuh terdapat

mekanisme yang mengatur gula darah agar kadarnya selalu dalam kondisi

normal, pada saat tertentu gula darah akan lebih tinggi dibanding waktu yang

(23)

hormon yang mengatur kadar gula darah. Insulin dan glukagon adalah

hormon yang disekresikan oleh sel-sel islet dalam pancreas dan disekresikan

sebagai respon terhadap kadar gula darah, tetapi dengan cara yang

berlawanan. Insulin disekresikan oleh sel-sel beta pankreas sebagai hasil dari

stimulus atau rangsangan dari glukosa darah yang tinggi, misalnya setelah

seseorang makan, beberapa menit setelah makan kadar gula darah kita akan

naik, lalu pankreas akan mengeluarkan hormon insulin untuk

menurunkannya. Jadi, insulin akan keluar saat glukosa darah tinggi, dan ketika

glukosa darah turun, jumlah insulin yang disekresikan oleh pankreas juga akan

dikurangi. Insulin akan menurunkan kadar gula darah dengan cara

memasukkannya ke dalam sel-sel tubuh, termasuk otot, sel darah merah, dan

sel-sel lemak. Sebagian glukosa darah akan langsung digunakan sebagai

sumber energi dan sisanya disimpan.

Diabetes melitus tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling umum

di temukan pada pasien dibandingkan dengan diabetes melitus tipe 1,diabetes

gestasional dan, diabetes tipe lain. Mayoritas pasien diabetes melitus tipe 2

tidak bergantung pada insulin. Kelompok diabetes melitus ini merupakan

akibat dari kurang beresponnya jaringan sasaran (otot, jaringan adiposa dan

hepar) terhadap insulin. Sekitar 16 juta orang di Amerika terdiagnosis

diabetes. Prevalensinya adalah 6% sampai 7% pada orang usia 45 sampai 65

tahun dan sekitar 10% sampai 12% pada orang yang berusia lebih dari 65

tahun. Sekitar 90% diantaranya menderita diabetes tipe 2. Sekitar 9.7 juta

wanita di Amerika terkena diabetes. Diabetes tipe 2 berkembang pada semua

(24)

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit multifaktorial dengan

komponen genetik dan lingkungan yang sama kuat dalam proses timbulnya

penyakit tersebut. Pengaruh faktor genetik terhadap penyakit ini dapat terlihat

jelas dengan tingginya penderita diabetes mellitus yang berasal dari orang tua

yang memiliki riwayat diabetes melitus sebelumnya. Diabetes melitus tipe 2

sering juga di sebut diabetes life style karena penyebabnya selain faktor

keturunan, faktor lingkungan meliputi usia, obesitas, resistensi insulin,

makanan, aktifitas fisik, dan gaya hidup penderita yang tidak sehat juga

bereperan dalam terjadinya diabetes ini. Perkembangan diabetes melitus tipe

2 yang lambat, sering kali membuat gejala dan tanda-tandanya tidak jelas

(Batteng, 2014).

Prevalensi diabetes melitus meningkat secara global teristimewa

menjadi perhatian di negara Asia. Perkiraan secara global 366 juta individu

yang diabetes mellitus. Penyakit tidak menular (PTM) terus berlangsung dan

menjadi masalah besar kesehatan masyarakat di dunia yang bertanggung

jawab terhadap kematian dan kesakitan. PTM menjadi kematian dan

kecatatan di seluruh penjuru dunia. Perkiraan di tahun 2020 penyakit ini

merujuk kepada kematian dari 7 orang dari setiap 10 orang di negara

berkembang (Batteng, 2014).

Indonesia, masuk ke dalam peringkat 6 angka kejadian diabetes

melitus terbanyak di dunia. Dalam Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes

Federation) tercantum perkiraan penduduk Indonesia diatas 20 tahun sebesar

125 juta dan dengan asumsi prevalensi diabetes mellitus 4,6%, diperkirakan

pada tahun 2000 berjumlah 5,6 juta. Berdasarkan pola perambahan penduduk

(25)

penduduk berusia diatas 20 tahun dengan asumsi prevalensi diabetes mellitus

sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2% juta pasien diabetes mellitus. Temuan

kasus diabetes melitus lebih banyak di daerah perkotaan dari pada didesa.

Hasil penelitian Waspdji menyebutkan kejadian diabetes di Jakarta dari tahun

1982 sampai 1992 mengingkat dari 1,7% menjadi 5,7%. Demikian pula di

Depok, di temukan 6,2% penderi ta diabetes melitus. Selain di Depok,

Manado juga masuk sebagai kota dengan jumlah penderita diabetes melitus

terbanyak di Indonesia (Batteng, 2014).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terdapat

3.400 penduduk Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk Kabupaten

Probolinggo. Pada tahun 2014 terdapat 171 (5,30%) pasien diabetes mellitus

dengan angka kematian sebesar 5 (8%) pasien diabetes. Kemudian di tahun

2015 terdapat 204 (6,20%) pasien yang mengalami diabetes mellitus dan

terdapat angka kematian pasien diabetes mellitus sebesar 2 (4%) pasien

diabetes. Presentase diabetes mellitus di Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk

Kabupaten Probolinggo mengalami kenaikan. Peneliti juga melakukan

wawancara kepada 5 orang pasien diabetes mellitus yang sedang melakukan

pemeriksaan GDS di Puskesmas Desa Besuk Kidul. Didapatkan waking up

time dan GDS pasien >300 mg/dl. Dari hasil wawancara pasien diabetes

mellitus, menyebutkan bahwa 4 dari 5 orang pasien diabetes mellitus

mengalami gangguan tidur saat malam hari sehingga waking up time pada

pasien tidak teratur. Pasien juga menyebutkan bahwa untuk memulai tidur

sangat sulit sehingga waking up time pada pasien sekitar pukul 07.00 - 09.00.

Berdasarkan fenomena diatas peneliti ingin melakukan penelitian

(26)

pada pasien diabetes mellitus di desa besuk kidul kecamatan besuk kabupaten

probolinggo”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah peneliti

yaitu apakah ada hubungan waking up time dengan kadar glukosa darah

sewaktu pada pasien diabetes di Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk

Kabupaten Probolinggo.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui waking up

time dengan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes di Desa Besuk

Kidul Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi waking up time pada pasien diabetes mellitus.

b. Mengidentifikasi kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus.

c. Menganalisis hubungan waking up time pasien dengan kadar glukosa darah

(27)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Perawat

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang waking up time dengan

kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes melitus di Desa Besuk

Kidul Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi yang

dapat digunakan untuk keperluan selanjutnya dan memperkaya bahan

pustaka.

1.4.3 Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan, pengetahuan serta pemahaman tentang

hubungan waking up time dengan kadar glukosa darah sewaktu pasien diabetes

di Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo

1.4.4 Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan tentang kualitas tidur dan waking up time

dengan kadar glukosa darah sehingga masyarakat dapat mengatur pola tidur

dan bangun di pagi hari dengan benar agar kualitas hidup masyarakat lebih

baik lagi

1.5 Keaslian Peneliti

Dari hasil kajian pustaka, ada beberpa penelitian terkait dengan

penelitian ini antara lain seperti tercantum sebagai berikut:

1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Evy Ratnasari Ekawati di

(28)

kadar glukosa darah terhadap hypertriglyceridemia pada penderita Diabetes Mellitus”

pada tahun 2012. Terdapat 20 pasien diabetes mellitus usia 30-55 tahun. Data

yang didapat dianalisis secara statistic menggunakan Uji r dengan teknik

korelasi product moment dari pearson (korelasi pearson). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara nilai kadar

glukosa darah dengan peningkatan kadar trigliserida (hypertriglyceridemia) pada

penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol dengan baik. Perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan Evy dengan penelitian yang saya lakukan

adalah variable, tempat, dan waktu penelitian. Variable yang saya gunakan

dalam penelitian ini adalah waking up time sebagai variable independent,

sedangkan persamaan dengan penelitian saya adalah sama-sama meneliti

tentang kadar glukosa dalam darah pada pasien diabetes mellitus.

2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Elmas Sy, Esy Afrianti, Nelwati

Bahri, Yuniarti dilakukan pada tahun 2012 yang berjudul “efek hidroterapi pada

penurunan kadar gula darah sesaat (KGDS) terhadap penderita diabetes mellitus tipe II”. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan control

group design with pretest and posttest. Dengan teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah non probability sampling dengan pendekatan purposive

sampling. Total responden adalah 27 orang, 15 responden untuk kelompok

control dan 12 orang kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukan

bahwa kurang dari setengah (40%) responden yang mengalami penurunan

kadar gula darah sesaat (KGDS) setelah pemberian terapi oral, dan

didapatkan semua responden (100%) mengalami penurunan KGDS setelah

diberikan terapi oral dan hidroterapi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat

(29)

oral, ini terlihat terdapatnya perbedaan yang signifikan dengan p = 0,00

(p<0,05) dari rata-rata kadar gula darah sesaat (KGDS) antara kelompok

intervensi (pemberian terapi oral dan hidfroterapi) dan kelompok kontrol

(hanya pemberian terapi oral). Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Elmas Sy, Esy Afrianti, Nelwati Bahri, Yuniarti dengan penelitian yang

saya lakukan adalah variable, tempat, dan waktu penelitian. Variable yang saya

gunakan dalam penelitian ini adalah waking up time sebagai variable

independent, sedangkan persamaan dengan penelitian saya adalah sama-sama

meneliti tentang kadar glukosa dalam darah pada pasien diabetes mellitus.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Michelle M. Perfect,PhD (2012)

yang berjudul “sleep, glucose, and daytime functioning in youth with type 1 diabetes” .

peserta diabetes direkrut diklinik endokrinologi pediatric. Sampel penelitian

ini adalah pemuda 10 sampai 16 tahun dengan diabetes tipe 1 (T1DM).

Desain penelitian ini menggunakan polisomnografi, actigraphy, dan kuesioner

untuk menilai kualitas tidur, glukosa darah, dan hemoglobin. Kelompok

perlakuan dibandingkan dengan kelompok control. Sample dengan AHI>1.5

mempunyai kadar glukosa yang lebih tinggi. Rasa mengantuk dan kebiasaan

tidur yang buruk berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk. Perbedaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Michelle M. Perfect,PhD dengan

penelitian yang saya lakukan adalah variable, tempat, dan waktu penelitian.

Variable yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah waking up time sebagai

variable independent, sedangkan persamaan dengan penelitian saya adalah

sama-sama meneliti tentang kadar glukosa dalam darah pada pasien diabetes

Referensi

Dokumen terkait

Modifikasi tujuan materi ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi ke dalam tiga komponen yaitu: tujuan perluasan, penghalusan dan penerapan (Yoyo Bahagia dan

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Kota Bengkulu Menggunakan Visual Basic 6.0.

Sanggup mengikuti kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha mulai dari Pelatihan/Workshop dan magang sampai dengan Pelaksanaan Kegiatan Bisnis

Sehubungan dengan proses Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun Anggaran 2012 yang dilakukan dengan Sistem E-Proc dimana

While in the implementation of lesson plan designed by the lecturer, the students were provided with the strategy of learning that enabled them to be autonomous learners.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan kesegaran buah stroberi dengan aplikasi edible coating berbasis karagenan dan mempelajari pengaruh penambahan

Dengan adanya sistem informasi penjadwalan ini diharapkan dapat membantu menyusun jadwal mata pelajaran sehingga proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan dengan baik..