• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM Jakarta"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DI PT. ANEKA TAMBANG TBK UBPP LM JAKARTA

Oleh

SYLVIA MULYAWATI

H24104077

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Sylvia Mulyawati. H24104077. Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta. Di bawah bimbingan Muhammad Syamsun.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.

Pemberlakuan program pemeliharaan karyawan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Munculnya program-program pengelolaan dan pemeliharaan karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, loyalitas, produktivitas dan kepuasan karyawan serta memotivasi karyawan untuk berbuat lebih banyak kepada perusahaan sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan lebih cepat dicapai.

Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan program ini adalah PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM). PT. Antam Tbk UBPP LM adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam proses pengolahan emas dan pemasarannya, selama ini dikenal sebagai perusahaan pemurnian emas yang lebih banyak pada skala industri, tetapi sejak tahun 2000 yang lalu, mulai mengembangkan kegiatan perdagangan kearah bisnis eceran yang berorientasi pada produk-produk emas sebagai investasi yang menguntungkan melalui peningkatan kooperasi, kolaborasi dan partisipasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Pada dasarnya, kepuasan pelanggan berkaitan dengan kepuasan karyawan, yaitu apabila karyawan merasa puas, maka kinerja dan produktivitasnya pun akan meningkat, sehingga produksi mengalami kenaikan dan kepuasan pelanggan terpenuhi atau bahkan meningkat. Seperti telah disebutkan sebelumnya, karyawan akan menghasilkan kinerja yang tinggi apabila merasa aman dan terpenuhi kebutuhannya dalam pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan teori Maslow, yaitu manusia membutuhkan rasa aman, maka diperlukan pengaturan tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja selama bekerja.

Tujuan dari penelitian ini untuk (1) Mengkaji penerapan program K3 di PT. Antam Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, (2) Mengkaji kepuasan karyawan terhadap penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM, dan (3) Menganalisis faktor dalam program K3 yang berpengaruh pada kepuasan karyawan di PT. Antam Tbk UBPP LM.

(3)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DI PT. ANEKA TAMBANG TBK UBPP LM JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

SYLVIA MULYAWATI

H24104077

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

(4)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Sylvia Mulyawati

H24104077

Menyetujui, Mei 2008

Dr. Ir. M. Syamsun, M.sc

Dosen Pembimbing I

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Garut pada tanggal 11 Maret 1986, sebagai putra ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Tato Muhammad dan Tien Sumaryati. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah Sekolah Dasar Swasta Amaliah Ciawi-Bogor, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Bogor, dan Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Bogor. Tahun 2004 Penulis lulus dari SMU Negeri 1 Bogor dan diterima masuk ke Institut Pertanian Bogor pada tahun yang sama melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Studi Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti Himpunan Profesi Departemen Manajemen yaitu Centre Of Management (COM@) sebagai staf divisi Sumber Daya Manusia periode 2005-2006. Selain itu, sebagai staf Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada tahun 2008 penulis melakukan penelitian untuk tugas akhir pendidikan yang berjudul : Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidyat, serta pertolongan-Nya, sehingga penyususnan skripsi ini dapat terselesaikan. Judul skripsi ini adalah Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta. Penulis mengambil tema tersebut karena pentingnya rasa aman dan kepuasan bagi karyawan dalam melakukan pekerjaannya dalam rangka memenuhi tujuan perusahaan perlu diperhatikan, salah satunya yaitu dengan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Skripsi ini merupakan syarat kelulusan sarjana pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Atas selesainya penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc selaku dosen pembimbing atas semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis, kesabaran, saran, kritik serta semua kebaikan yang tak ternilai.

2. Ibu Ratih Maria Dhewi, SP MM dan Bapak Abdul Kohar I, M. Sc yang telah bersedia meluangkan waktunya menjadi dosen penguji saya dan membantu menyempurnakan skripsi ini.

3. Seluruh Dosen, staf pengajar dan staf tata usaha Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan manajemen IPB.

4. Pak Budi dan seluruh staf PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM yang telah membantu penulis dan meluangkan waktunya untuk menyempurnakan skripsi ini.

5. Kedua Orangtua, Papap dan Mamam, Ir. H. Tato Muhammad dan H. Tien Sumaryati, atas semua perhatian, dukungan, do’a dan tentu saja kasih sayang yang tak terbatas (I cant be like this without you).

(7)

7. Teh Vani, Te Ina, Dua jagoanku (Kaka Farhan&Ade Rafid), Teh Arti&baby (Farel), A Ryan, A Sendy, Rangga, Uwa Atit, Uwa Mumu, Uwa Titin, Teh Pipit, Teh Ida, A Sonson, A Arif, A Imam atas dukungan, kasih sayang dan do’anya, juga untuk Alm. H. Sylvan Mulyawan Muhammad, Kakakku, di surga. You teach me Alot, Kang. Semoga ngkang bisa ngerasain senengnya ajenk juga dari sana.

8. Teman-teman seperjuangan tempat berbagi suka dan duka, My Mimi Notie Ayu Sucihati(you’re the best!), My Pipiw Andree (Im nothing without your slide.hehe), Shiera&ichu (thx for weakup earlier in my ”sidang” n ”seminar” day), Citra&Hilman (semangat dan bantuannya), Ila (ga percuma kita menyebrangi jembatan-jembatan busway itu), Mitha (selalu ditakdirkan untuk sukses bersama), Nitnot (obat penghilang sakit pesimisku), Rahma, Anggie, Dina, Aicah, Gitri, Mia. Terimakasih atas dukungan dan do’anya. Love You All!

9. Dicky Kusdian (for being shoulder to cry on dan atas semangat yang selalu diberikan), Kaka Sendy, Akew, Kepik, Adit, Dewi, Fika, Neno, Avis, Vioth, Aris, Dani, Ikhwan dan semua teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas sms dukungannya, menemani begadang dan do’anya. 10.Dedeh &Firman, Eka, Riny, Gala, Oo, KW, Shidiq, Betet, dan semua

teman-teman Manajemen 41, Manajemen 40, Manajemen 40½, dan Manajemen 39 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, kebersamaan dan do’anya.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan pahala dan kebaikan.

Penulis mengharapkan, dengan disusunnya skripsi ini dapat mendatangkan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan skripsi ini.

Bogor, Mei 2008

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ... .... iii

KATA PENGANTAR... .... iv

DAFTAR TABEL ... .... ix

DAFTAR GAMBAR... .... x

DAFTAR LAMPIRAN ... .... xi

I. PENDAHULUAN... .... 1

1.1.Latar Belakang ... .... 1

1.2.Rumusan Masalah ... .... 4

1.3.Tujuan Penelitian ... .... 4

1.4.Manfaat Penelitian ... .... 4

1.5.Ruang Lingkup Penelitian... .... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... .... 5

2.1.Kecelakaan ... .... 5

2.1.1. Pengertian Kecelakaan ... .... 5

2.1.2. Faktor-faktor Kecelakaan... .... 6

2.1.3. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja ... .... 6

2.1.4. Pencegahan Kecelakaan ... .... 8

2.2.Penyakit Kerja... .... 9

2.2.1. Umum... .... 9

2.2.2. Faktor-faktor Penyakit Kerja ... .... 10

2.2.3. Pencegahan Penyakit Kerja... .... 11

2.3.Keselamatan dan Kesehatan Kerja... .... 13

2.3.1. Pengertian Umum ... .... 13

2.3.2. Strategi Nasional ... .... 14

2.3.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... .... 14

(9)

2.4.Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... .... 16

2.4.1. Pengertian... .... 16

2.4.2. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)... .... 16

2.4.3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ... .... 17

2.5.Landasan Hukum ... .... 17

2.6.Kepuasan Kerja ... .... 18

2.6.1. Pengertian Kepuasan Kerja ... .... 18

2.6.2. Faktor Kepuasan Kerja... .... 19

2.6.3. Teori-teori Kepuasan Kerja... .... 19

2.6.4. Pengukuran Kepuasan Kerja ... .... 21

2.7.Penelitian Terdahulu ... .... 22

III.METODOLOGI PENELITIAN ... .... 24

3.1.Kerangka Pemikiran... .... 24

3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... .... 26

3.3.Pengumpulan Data ... .... 26

3.4.Pengolahan dan Analisis Data... .... 27

3.4.1. Uji Validitas ... .... 27

3.4.2. Uji Reliabilitas ... .... 27

3.4.3. Skala Likert ... .... 28

3.4.4. Data Interval... .... 28

3.4.5. Analisis Deskriptif ... .... 29

3.4.6. Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) ... .... 29

3.4.7. Importance Performance Analysis... .... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... .... 31

4.1. Gambaran Umum Perusahaan... .... 31

4.4.1 Sejarah Perusahaan... .... 31

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... .... 31

4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan... .... 32

(10)

4.2. Analisis data ... .... 34

4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... .... 34

4.3. Karakteristik Responden ... .... 35

4.3.1. Jenis Kelamin ... .... 35

4.3.2. Usia ... .... 35

4.3.3. Jabatan dan Pekerjaan ... .... 36

4.3.4. Lama Bekerja ... .... 36

4.3.5. Pendidikan... .... 37

4.4. Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan Program K3 ... .... 37

4.4.1. Pendidikan dan Pelatihan ... .... 39

4.4.2. Publikasi dan Kontes K3... .... 39

4.4.3. Kontrol Lingkungan Kerja ... .... 40

4.4.4. Pengawasan dan Disiplin ... .... 40

4.4.5. Peningkatan Kesadaran K3 ... .... 40

4.4.6. Gambaran Umum Program K3 ... .... 41

4.5. Indeks Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 ... .... 41

4.6. Importance Performance Analysis... ....42

4.6.1. Importance Performance Analysis dengan skala ordinal... .... 47

4.6.2. Importance Performance Analysis dengan skala interval... .... 52

KESIMPULAN DAN SARAN ... .... 58

1. Kesimpulan ... .... 58

2. Saran ... .... 59

DAFTAR PUSTAKA ... .... 60

(11)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DI PT. ANEKA TAMBANG TBK UBPP LM JAKARTA

Oleh

SYLVIA MULYAWATI

H24104077

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

Sylvia Mulyawati. H24104077. Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta. Di bawah bimbingan Muhammad Syamsun.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.

Pemberlakuan program pemeliharaan karyawan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Munculnya program-program pengelolaan dan pemeliharaan karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, loyalitas, produktivitas dan kepuasan karyawan serta memotivasi karyawan untuk berbuat lebih banyak kepada perusahaan sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan lebih cepat dicapai.

Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan program ini adalah PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM). PT. Antam Tbk UBPP LM adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam proses pengolahan emas dan pemasarannya, selama ini dikenal sebagai perusahaan pemurnian emas yang lebih banyak pada skala industri, tetapi sejak tahun 2000 yang lalu, mulai mengembangkan kegiatan perdagangan kearah bisnis eceran yang berorientasi pada produk-produk emas sebagai investasi yang menguntungkan melalui peningkatan kooperasi, kolaborasi dan partisipasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Pada dasarnya, kepuasan pelanggan berkaitan dengan kepuasan karyawan, yaitu apabila karyawan merasa puas, maka kinerja dan produktivitasnya pun akan meningkat, sehingga produksi mengalami kenaikan dan kepuasan pelanggan terpenuhi atau bahkan meningkat. Seperti telah disebutkan sebelumnya, karyawan akan menghasilkan kinerja yang tinggi apabila merasa aman dan terpenuhi kebutuhannya dalam pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan teori Maslow, yaitu manusia membutuhkan rasa aman, maka diperlukan pengaturan tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja selama bekerja.

Tujuan dari penelitian ini untuk (1) Mengkaji penerapan program K3 di PT. Antam Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, (2) Mengkaji kepuasan karyawan terhadap penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM, dan (3) Menganalisis faktor dalam program K3 yang berpengaruh pada kepuasan karyawan di PT. Antam Tbk UBPP LM.

(13)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DI PT. ANEKA TAMBANG TBK UBPP LM JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

SYLVIA MULYAWATI

H24104077

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

(14)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Sylvia Mulyawati

H24104077

Menyetujui, Mei 2008

Dr. Ir. M. Syamsun, M.sc

Dosen Pembimbing I

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Garut pada tanggal 11 Maret 1986, sebagai putra ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Tato Muhammad dan Tien Sumaryati. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah Sekolah Dasar Swasta Amaliah Ciawi-Bogor, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Bogor, dan Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Bogor. Tahun 2004 Penulis lulus dari SMU Negeri 1 Bogor dan diterima masuk ke Institut Pertanian Bogor pada tahun yang sama melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Studi Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti Himpunan Profesi Departemen Manajemen yaitu Centre Of Management (COM@) sebagai staf divisi Sumber Daya Manusia periode 2005-2006. Selain itu, sebagai staf Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada tahun 2008 penulis melakukan penelitian untuk tugas akhir pendidikan yang berjudul : Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(16)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidyat, serta pertolongan-Nya, sehingga penyususnan skripsi ini dapat terselesaikan. Judul skripsi ini adalah Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta. Penulis mengambil tema tersebut karena pentingnya rasa aman dan kepuasan bagi karyawan dalam melakukan pekerjaannya dalam rangka memenuhi tujuan perusahaan perlu diperhatikan, salah satunya yaitu dengan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Skripsi ini merupakan syarat kelulusan sarjana pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Atas selesainya penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc selaku dosen pembimbing atas semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis, kesabaran, saran, kritik serta semua kebaikan yang tak ternilai.

2. Ibu Ratih Maria Dhewi, SP MM dan Bapak Abdul Kohar I, M. Sc yang telah bersedia meluangkan waktunya menjadi dosen penguji saya dan membantu menyempurnakan skripsi ini.

3. Seluruh Dosen, staf pengajar dan staf tata usaha Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan manajemen IPB.

4. Pak Budi dan seluruh staf PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM yang telah membantu penulis dan meluangkan waktunya untuk menyempurnakan skripsi ini.

5. Kedua Orangtua, Papap dan Mamam, Ir. H. Tato Muhammad dan H. Tien Sumaryati, atas semua perhatian, dukungan, do’a dan tentu saja kasih sayang yang tak terbatas (I cant be like this without you).

(17)

7. Teh Vani, Te Ina, Dua jagoanku (Kaka Farhan&Ade Rafid), Teh Arti&baby (Farel), A Ryan, A Sendy, Rangga, Uwa Atit, Uwa Mumu, Uwa Titin, Teh Pipit, Teh Ida, A Sonson, A Arif, A Imam atas dukungan, kasih sayang dan do’anya, juga untuk Alm. H. Sylvan Mulyawan Muhammad, Kakakku, di surga. You teach me Alot, Kang. Semoga ngkang bisa ngerasain senengnya ajenk juga dari sana.

8. Teman-teman seperjuangan tempat berbagi suka dan duka, My Mimi Notie Ayu Sucihati(you’re the best!), My Pipiw Andree (Im nothing without your slide.hehe), Shiera&ichu (thx for weakup earlier in my ”sidang” n ”seminar” day), Citra&Hilman (semangat dan bantuannya), Ila (ga percuma kita menyebrangi jembatan-jembatan busway itu), Mitha (selalu ditakdirkan untuk sukses bersama), Nitnot (obat penghilang sakit pesimisku), Rahma, Anggie, Dina, Aicah, Gitri, Mia. Terimakasih atas dukungan dan do’anya. Love You All!

9. Dicky Kusdian (for being shoulder to cry on dan atas semangat yang selalu diberikan), Kaka Sendy, Akew, Kepik, Adit, Dewi, Fika, Neno, Avis, Vioth, Aris, Dani, Ikhwan dan semua teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas sms dukungannya, menemani begadang dan do’anya. 10.Dedeh &Firman, Eka, Riny, Gala, Oo, KW, Shidiq, Betet, dan semua

teman-teman Manajemen 41, Manajemen 40, Manajemen 40½, dan Manajemen 39 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, kebersamaan dan do’anya.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan pahala dan kebaikan.

Penulis mengharapkan, dengan disusunnya skripsi ini dapat mendatangkan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan skripsi ini.

Bogor, Mei 2008

(18)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ... .... iii

KATA PENGANTAR... .... iv

DAFTAR TABEL ... .... ix

DAFTAR GAMBAR... .... x

DAFTAR LAMPIRAN ... .... xi

I. PENDAHULUAN... .... 1

1.1.Latar Belakang ... .... 1

1.2.Rumusan Masalah ... .... 4

1.3.Tujuan Penelitian ... .... 4

1.4.Manfaat Penelitian ... .... 4

1.5.Ruang Lingkup Penelitian... .... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... .... 5

2.1.Kecelakaan ... .... 5

2.1.1. Pengertian Kecelakaan ... .... 5

2.1.2. Faktor-faktor Kecelakaan... .... 6

2.1.3. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja ... .... 6

2.1.4. Pencegahan Kecelakaan ... .... 8

2.2.Penyakit Kerja... .... 9

2.2.1. Umum... .... 9

2.2.2. Faktor-faktor Penyakit Kerja ... .... 10

2.2.3. Pencegahan Penyakit Kerja... .... 11

2.3.Keselamatan dan Kesehatan Kerja... .... 13

2.3.1. Pengertian Umum ... .... 13

2.3.2. Strategi Nasional ... .... 14

2.3.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... .... 14

(19)

2.4.Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... .... 16

2.4.1. Pengertian... .... 16

2.4.2. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)... .... 16

2.4.3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ... .... 17

2.5.Landasan Hukum ... .... 17

2.6.Kepuasan Kerja ... .... 18

2.6.1. Pengertian Kepuasan Kerja ... .... 18

2.6.2. Faktor Kepuasan Kerja... .... 19

2.6.3. Teori-teori Kepuasan Kerja... .... 19

2.6.4. Pengukuran Kepuasan Kerja ... .... 21

2.7.Penelitian Terdahulu ... .... 22

III.METODOLOGI PENELITIAN ... .... 24

3.1.Kerangka Pemikiran... .... 24

3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... .... 26

3.3.Pengumpulan Data ... .... 26

3.4.Pengolahan dan Analisis Data... .... 27

3.4.1. Uji Validitas ... .... 27

3.4.2. Uji Reliabilitas ... .... 27

3.4.3. Skala Likert ... .... 28

3.4.4. Data Interval... .... 28

3.4.5. Analisis Deskriptif ... .... 29

3.4.6. Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) ... .... 29

3.4.7. Importance Performance Analysis... .... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... .... 31

4.1. Gambaran Umum Perusahaan... .... 31

4.4.1 Sejarah Perusahaan... .... 31

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... .... 31

4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan... .... 32

(20)

4.2. Analisis data ... .... 34

4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... .... 34

4.3. Karakteristik Responden ... .... 35

4.3.1. Jenis Kelamin ... .... 35

4.3.2. Usia ... .... 35

4.3.3. Jabatan dan Pekerjaan ... .... 36

4.3.4. Lama Bekerja ... .... 36

4.3.5. Pendidikan... .... 37

4.4. Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan Program K3 ... .... 37

4.4.1. Pendidikan dan Pelatihan ... .... 39

4.4.2. Publikasi dan Kontes K3... .... 39

4.4.3. Kontrol Lingkungan Kerja ... .... 40

4.4.4. Pengawasan dan Disiplin ... .... 40

4.4.5. Peningkatan Kesadaran K3 ... .... 40

4.4.6. Gambaran Umum Program K3 ... .... 41

4.5. Indeks Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 ... .... 41

4.6. Importance Performance Analysis... ....42

4.6.1. Importance Performance Analysis dengan skala ordinal... .... 47

4.6.2. Importance Performance Analysis dengan skala interval... .... 52

KESIMPULAN DAN SARAN ... .... 58

1. Kesimpulan ... .... 58

2. Saran ... .... 59

DAFTAR PUSTAKA ... .... 60

(21)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1...Bobot nilai jawaban responden ... 28

2...Perhitungan indeks karyawan ... 29

3...Skala penilaian dalam Importance Performance Analysis... 29

4 Nilai skor rataan berdasarkan data ordinal... 36

5 Nilai skor rataan berdasarkan data interval... 36

6 Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data ordinal)..37

7 Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data interval).37 8 Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala ordinal) ... 39

9 Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala interval) ... 40

10 Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala ordinal)... 41

11 Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala interval) ... 43

12 Keterangan diagram kartesius ordinal... 45

(22)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

(24)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya manusia dalam pengertian manusia-manusia yang handal dan memiliki potensi kerja serta keterampilan kerja, merupakan salah satu faktor penting dalam menggerakkan roda usaha suatu organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia dipandang sebagai kekayaan utama suatu perusahaan sehingga harus dipelihara dan dikelola dengan baik oleh perusahaan melalui peran manajemen sumber daya manusia.

Sumber daya manusia sebagai aset suatu perusahaan tentu saja memiliki resiko dalam usahanya memajukan dan mencapai tujuan perusahaan. Bukan tidak mungkin sumber daya manusia yang dipekerjakan oleh suatu perusahaan mendapatkan musibah atau kecelakaan yang ringan maupun kecelakan serius. Oleh karenanya, faktor-faktor yang mendukung keefektifan, loyalitas, kinerja, kepuasan karyawan dan bertahannya sumberdaya manusia dalam sebuah perusahaan perlu diperhatikan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.

Pemberlakuan program pemeliharaan karyawan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Munculnya program-program pengelolaan dan pemeliharaan karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, loyalitas, produktivitas dan kepuasan karyawan serta memotivasi karyawan untuk berbuat lebih banyak kepada perusahaan sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan lebih cepat dicapai.

(25)

terutama bagi perusahan-perusahaan yang memiliki risiko tinggi dalam pencapaian tujuannya, seperti pabrik-pabrik, pertambangan dan kehutanan serta perusahaan-perusahaan sejenis yang biasanya langsung berhubungan dengan alam yang pada pelaksanaannya tidak dapat menghindar atas gejala-gejala alam yang terjadi secara tiba-tiba

Namun masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak yang terkait. Pemerintah hanya sebagai pencetus dan pembuat keabsahan program K3. Berikut ini adalah aturan K3 berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang dibuat oleh pemerintah, meliputi : mencegah dan mengurangi kecelakaan; mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; memberikan pertolongan pada kecelakaan; memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran. Selanjutnya, perusahaan lah yang menentukan penerapan program ini.

(26)

fisik tenaga kerja. Namun masih saja terdapat perusahaan yang belum menerapkan program K3 dan memahami pentingnya program ini.

Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan program ini adalah PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM) yang mengacu pada Keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1985 pasal 23 yang menyatakan bahwa pada setiap kegiatan usaha pertambangan berdasarkan pertimbangan jumlah pekerja serta sifat atau luasnya pekerjaan, Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang dapat mewajibkan pengusaha untuk membentuk unit organisasi yang menangani Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berada dibawah pengawasan Kepala Teknik Tambang.

PT. Antam Tbk UBPP LM adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam proses pengolahan emas dan pemasarannya, selama ini dikenal sebagai perusahaan pemurnian emas yang lebih banyak pada skala industri, tetapi sejak tahun 2000 yang lalu, mulai mengembangkan kegiatan perdagangan kearah bisnis eceran yang berorientasi pada produk-produk emas sebagai investasi yang menguntungkan melalui peningkatan kooperasi, kolaborasi dan partisipasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Pada dasarnya, kepuasan pelanggan berkaitan dengan kepuasan karyawan, yaitu apabila karyawan merasa puas, maka kinerja dan produktivitasnya pun akan meningkat, sehingga produksi mengalami kenaikan dan kepuasan pelanggan terpenuhi atau bahkan meningkat. Seperti telah disebutkan sebelumnya, karyawan akan menghasilkan kinerja yang tinggi apabila merasa aman dan terpenuhi kebutuhannya dalam pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan teori Maslow, yaitu manusia membutuhkan rasa aman, maka diperlukan pengaturan tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja selama bekerja.

(27)

1.2. Rumusan Masalah

Mengacu pada hal-hal yang telah dibahas di latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM ? 2. Bagaimana kepuasan karyawan terhadap program K3 yang diterapkan di

PT. Antam Tbk UBPP LM ?

3. Atribut apakah yang menjadi prioritas dalam program K3 terhadap kepuasan karyawan di PT. Antam Tbk UBPP LM?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengkaji penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM.

2. Mengkaji kepuasan karyawan terhadap penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM.

3. Menganalisis atribut yang menjadi prioritas dalam program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar lebih mengetahui arti pentingnya penerapan program K3.

2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar lebih meningkatkan lagi penerapan program K3 sehingga program ini dapat lebih efektif dan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang mengambil tema mengenai K3.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian hanya berfokus pada program K3 di PT. Antam UBPP LM dan kepuasan karyawan terhadap program K3 tersebut.

(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kecelakaan

2.1.1. Pengertian Kecelakaan

Menurut Suma’mur (1981), kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan yang dapat menyebabkan luka, cidera, cacat ataupun kematian pada manusia dan menyebabkan kerusakan material atau lingkungan hidup ditempat kerja. Dengan demikian kecelakaan selalu diikuti oleh kerugian, baik kerugian langsung maupun kerugian tidak langsung.

Sedangkan kecelakaan kerja adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerja atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Kadang-kadang kecelakaan akibat kerja diperluas ruang lingkupnya, sehingga meliputi juga

kecelakaan-kecelakaan karyawan yang terjadi pada saat perjalanan atau transpor ke

dan dari tempat kerja.

Menurut Sugeng (2005), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian

atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap

manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.

Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua golongan,

yaitu :

1. Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya

kerja.

2. Kecelakaan dalam perjalanan (community accident yaitu

kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja yang berkaitan dengan

adanya hubungan kerja.

Keadaan hampir celaka (near-accident) adalah suatu kejadian

atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang

sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia,

(29)

2.1.2. Faktor-faktor Kecelakaan

Menurut Suardi (2005), faktor-faktor kecelakaan dikemukakan dalam teori Henrich. Teori Henrich dikenal dengan teori domino, yang menyebutkan faktor-faktor kecelakaan terdiri dari:

1. Heriditas (keturunan) 2. Kesalahan manusia

3. Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) 4. Kesalahan (accident)

5. Dampak kerugian.

Menurut Suma’mur (1981), faktor kecelakaan terdiri dari dua golongan :

1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts)

2. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe coditions)

2.1.3. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional tahun 1962 dalam

Suma’mur (1981), Klasifikasi kecelakaan adalah sebagai berikut : 1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan :

a. Terjatuh

b. Tertimpa benda jatuh

c. Tertumbuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh d. Terjepit oleh benda

e. Gerakan-gerakan melebihi kemampuan f. Pengaruh suhu tinggi

g. Terkena arus listrik

h. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi

i. Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan yang data-datanya tidak cukup atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi tersebut

2. Klasifikasi menurut penyebab a. Mesin

(30)

c. Peralatan lain

d. Bahan-bahan, zat dan radiasi e. Lingkungan kerja

f. Penyebab-penyebab lain yang belum termasuk golongan-golongan tersebut

g. Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut atau data tak memadai

3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan a. Patah tulang

b. Dislokasi/ keseleo c. Regang otot/urat

d. Memar dan luka dalam lain e. Amputasi

f. Luka-luka lain g. Luka dipermukaan h. Gegar dan remuk i. Luka bakar

j. Keracunan-keracunan mendadak (akut) k. Akibat cuaca, dan lain-lain

l. Mati lemas

m. Pengaruh arus listrik n. Pengaruh radiasi

o. Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya p. Lain-lain

4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh a. Kepala

(31)

h. Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), kecelakaan terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Kecelakaan umum

Adalah kecelakaan yang terjadi tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, misalnya pada waktu cuti rekreasi atau di rumah.

2. Kecelakaan akibat kerja

Adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kerja di perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan.

2.1.4. Pencegahan Kecelakaan

Menurut Suma’mur (1981), Kecelakan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan :

1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian, dan cara kerja peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi medis, PPPK, dan pemeriksaan kesehatan.

2. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau tak resmi mengenai misalnya kontruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan jenis-jenis peralatan indutri tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higene umum, atau alat-alat perlindungan diri.

3. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang diwajibkan.

4. Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat-alat perlindungan dan peralatan lainnya.

(32)

6. Penelitian psikologis, meliputi penelitian tentang pola yang mengakibatkan kecelakaan.

7. Pendidikan. 8. Latihan-latihan.

9. Penggairahan dan pendekatan lain agar bersikap selamat.

10.Asuransi, yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan.

11.Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan.

Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), sasaran utama setiap perusahaan adalah mengurangi biaya yang harus ditanggung sebagai akibat kecelakaan kerja. Inilah sebabnya setiap perusahaan harus menyusun kerangka tindakan untuk mencegah kecelakaan. Kerangka tindakan ini harus mencakup :

1. Pengendalian teknis (engineering control) termasuk sistem ventilasi, penerangan, dan perlengkapan K3.

2. Penyempurnaan ergonomis 3. Pengawasan atas kebiasan kerja

4. Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para karyawan

5. Peningkatan mekanisasi yang tepat guna

6. Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum 7. Pembentukan Panitia K3 di bawah seorang manajer K3 yang

profesional

2.2. Penyakit Kerja

2.2.1. Umum

(33)

mencetuskannya. Baik penyebab maupun pencetus dapat dicegah sedini mungkin.

2.2.2. Faktor-faktor Penyakit Kerja

Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), faktor-faktor penyebab beberapa penyakit tersebut adalah sebagai berikut :

1. Golongan fisik :

a. Bunyi dan getaran yang bisa menyebabkan ketulian atau pekak (sementara atau permanen).

b. Suhu ruang kerja. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan

hyperprexia, heat stroke, dan heat cramps.

c. Radiasi sinar rontgen atau sinar-sinar radio aktif yang menyebabkan kelainan pada kulit, mata, bahkan susunan darah. d. Tekanan udara yang tinggi menyebabkan ketulian permanen. e. Penerangan yang kurang baik menyebabkan kelainan pada

mata atau indera penglihatan. 2. Golongan kimia :

a. Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan.

b. Kabut dari racun serangga yang menimbulkan keracunan. c. Gas, misalnya keracunan karbon monoksida, hidrogen sulfide,

dan lain-lain.

d. Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit. e. Cairan beracun.

3. Golongan biologis

a. Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi. b. Penyakit anthrax (semacam infeksi) dari hewan atau brucella

pada karyawan penyamak kulit. 4. Golongan fisiologis

a. Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai dengan mekanisme tubuh manusia.

(34)

5. Golongan psikologis

a. Proses kerja yang rutin dan membosankan.

b. Hubungan kerja yang terlalu menekan atau sangat menuntut. c. Suasana kerja yang serba kurang aman.

2.2.3. Pencegahan Penyakit Kerja

Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), langkah-langkah ke arah pencegahan penyakit akibat kerja terdiri dari :

1. Kesadaran manajemen untuk mencegah penyakit akibat kerja. Manajemen harus sadar bahwa peningkatan produktivitas kerja sangat erat kaitannya dengan efisiensi dan prestasi kerja. Kedua hal ini tidak terlepas dari tenaga kerja yang sehat, selamat, dan sejahtera. Jadi, peningkatan kesejahteraan dan keselamatan kerja harus dilengkapi oleh lingkungan yang sehat.

2. Pengaturan tata cara pencegahan

Tata cara pencegahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Substitusi

Bahan-bahan yang berbahaya atau terbukti dapat menyebabkan penyakit secara cepat atau lambat harus ditukar dengan yang lebih aman.

b. Isolasi

Mengisolasi proses yang bising atau pencampuran bahan/ larutan yang menimbulkan gas berbahaya.

c. Ventilasi penyedotan

Kipas penghisap atau exhaust fan pada tempat-tempat tertentu dipasang agar gas yang berbahaya terhisap keluar dan ditukar dengan udara yang bersih.

d. Ventilasi umum

(35)

e. Alat pelindung

Alat-alat yang melindungi tubuh atau sebagian dari tubuh wajib dipakai oleh karyawan misalnya topi pengaman, masker, respirator (alat pernafasan), kacamata, sarung tangan, pakaian kerja, dan sebagainya.

f. Pemeriksaan kesehatan pra-karya

Sebagaimana diterangkan di atas, setiap karyawan harus terlebih dahulu melalui pemeriksaan kesehatan umum dan khusus untuk mengindera kelemahan masing-masing.

g. Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan ini perlu untuk mengindera sedini mungkin apakah faktor-faktor penyebab penyakit di atas sudah menimbulkan gangguan atau kelainan.

h. Pemeriksaan kesehatan khusus

Karyawan yang menunjukkan gejala yang dicurigai ada kaitannya dengan lingkungan kerjanya harus dikirim ke klinik spesialis untuk menjalani pemeriksaan khusus. Langkah seperti ini sangat membantu karyawan itu sendiri maupun manajemen. i. Penerangan pra-karya

Sebelum karyawan bekerja ia harus menjalani induksi atau perkenalan pada lingkungan pekerjaan dan semua peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Langkah seperti ini biasanya menimbulkan rasa berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

j. Pendidikan K3

(36)

2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2.3.1. Pengertian Umum

Menurut Dr. Muzni Tambusai, M. Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), K3 baik sekarang maupun di masa datang merupakan sarana menciptakan situasi kerja yang aman, nyaman dan sehat, ramah lingkungan, sehingga dapat mendorong efisiensi dan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan semua pihak, baik bagi pengusaha maupun pekerja. Dengan demikian, pemantauan dan pelaksanaan norma-norma kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja merupakan usaha meningkatkan kesejahteraan pekerja, keamanan aset produksi dan menjaga kelangsungan bekerja dan berusaha dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Menurut pendapat Leon C. Megginson dalam Mangkunegara (2001) istilah keselamatan mencakup kedua istilah resiko keselamatan dan resiko kesehatan. Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik.

(37)

kecelakaan kerja seperti cedera, kehilangan nyawa, atau anggota badan. Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh stres pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasan, sikap menarik diri, kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan, dan kecenderungan untuk mudah putus asa terhadap hal-hal yang remeh.

2.3.2. Strategi Nasional

Menurut Dr. Muzni Tambusai, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), Strategi nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut :

1. Restrukturisasi organisasi yang efektif dan efisien. 2. Peningkatan SDM K3.

3. Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan K3, Standar dan Pedoman K3.

4. Pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan dan pengawasan K3, 5. Penegakan hukum melalui penindakan Pro Justisi dan pemberian

penghargaan.

6. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat menuju pelayanan prima.

7. Pembentukan Sistem Informasi K3 melalui pemanfaatan teknologi informasi.

8. Pemantapan jejaring kerja di bidang K3.

2.3.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Rivai (2006), tujuan dan pentingnya keselamatan kerja meliputi :

1. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.

2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen.

3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.

(38)

5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan.

6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan.

Menurut Mangkunegara (2001), tujuan K3 adalah sebagai berikut :

1. Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan psikologis.

2. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif mungkin.

3. Semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

4. Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

5. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja. 6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

lingkungan atau kondisi kerja.

7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Menurut Rivai (2006), perusahaan yang dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan-kecelakaan kerja, penyakit dan hal-hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, maka perusahaan tersebut akan semakin efektif.

2.3.4. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Suardi (2005), program manajemen tentang keselamatan dan kesehatan kerja meliputi :

1. Kepemimpinan dan administrasinya.

2. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terpadu. 3. Pengawasan.

4. Analisi pekerjaan dan prosedural. 5. Penelitian dan analisis pekerjaan. 6. Latihan bagi tenaga kerja.

(39)

8. Penyediaan alat pelindung diri.

9. Peningkatan kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. 10.Sistem pemeriksaan.

11.Laporan dan pendataan.

2.4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

2.4.1. Pengertian

Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilaksanakan dengan dua cara : (a) mengungkapakan sebab-musabab sesuatu kecelakaan (akarnya), dan (b) meneliti apakah pengendalian secara cermat dilaksanakan atau tidak. Kesalahan operasional yang menimbulkan kecelakaan tidak terlepas dari perencanaan yang kurang lengkap; keputusan-keputusan yang tidak tepat; dan salah perhitungan dalam organisasi, pertimbangan, dan praktek manajemen yang kurang mantap.

Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), Sistem manajemen K3 adalah bagian sistem manajemen yang meliputi organisasi, perencanaan, tanggung jawab pelaksanaan, prosedur proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, pemeliharaan, kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar terciptanya tempat kerja yang aman dan produktif.

2.4.2. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

(40)

2.4.3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002), penerapan SMK3 yaitu :

a. Komitmen

i. Kepemimpinan dan komitmen ii. Tinjauan awal K3 (initial keviar) iii. Kebijakan K3

b. Perencanaan

i. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian resiko

ii. Tinjauan ulang kontrak iii. Pembelian

iv. Prosedur menghadapi keadaan darurat v. Prosedur menghadapi insiden

vi. Prosedur rencana pemulihan

2.5. Landasan Hukum

Menurut Suma’mur (1985), melihat sasarannya, terdapat dua kelompok perundang-undangan dalam keselamatan kerja, yaitu sebagai berikut :

6. Kelompok perundang-undangan yang bersasaran pencegahan kecelakaan akibat kerja. Kelompok ini terdiri dari Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan peraturan-peraturan lain yang diturunkan atau dapat dikaitkan dengannnya. Selain itu keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan terdapat dalam undang-undang lain, seperti misalnya Undang-Undang Kerja (1948-1951)

(41)

Menurut buku Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995, landasan hukum K3 terdiri dari :

1. Undang-undang nomor 11 tahun 1967 pasal 29.

2. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 menimbang pasal 3 ayat 1 3. Undang-undang nomor 13 tahun 2003 pasal 86 dan 87

4. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1969 pasal 64 dan 65 5. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1973 pasal 1,2, dan 3 6. MPR nomor 341 LM 1930

7. Keputusan Menteri nomor 2555K/201/M.PE/1993 8. Keputusan Menteri nomor 555.K/26/M.PE?1995

2.6. Kepuasan Kerja

2.6.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Menurut Wexley dan Yuki (1984), Kepuasan kerja adalah bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaan dimana perasaan bisa bersifat favorable (baik), namun bisa juga unfavorable (tidak baik). Hal itu tergantung sebagai mana karyawan menilai aspek-aspek kepuasan kerja itu sendiri.

Menurut Davis dan Newstrom (1994), Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan mereka.

(42)

2.6.2. Faktor Kepuasan Kerja

Menurut Strauss dan Sayles (1996), faktor-faktor kepuasan kerja terdiri dari :

1. Pengharapan (akan rasa aman) 2. Penilaian diri

3. Norma-norma sosial 4. Perbandingan sosial

5. Hubungan input atau output 6. Keikatan

7. Dasar pemikiran

Menurut Hasibuan (1997), kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Balas jasa yang adil dan layak

2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan

4. Suasana dan lingkungan pekerjaan

5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinan

7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

2.6.3. Teori-teori Kepuasan Kerja

Menurut Wexley dan Yuki (2003), teori kepuasan dalam lingkup yang lebih terbatas terdiri dari :

1. Teori ketidaksesuaian (Discrepancy)

(43)

diterima secara minimal dan kelebihannya menguntungkan misalnya upah ekstra, jam kerja yang lebih lama, orang yang bersangkutan akan sama puasnya bila terdapat selisih dari jumlah yang diinginkan.

2. Teori keadilan (Equity Theory)

Komponen utama dari teori keadilan adalah input, hasil, orang bandingan, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah sesuatu yang bernilai bagi seseorang yang dianggap mendukung pekerjaannya, seperti pendidikan, pengalaman, banyaknya usaha yang dicurahkan, jumlah jam kerja dan peralatan serta perlengkapan pribadi yang dipergunakan untuk pekerjaannya. Hasil adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang pekerja yang diperoleh dari pekerjaannya seperti upah atau gaji, keuntungan sampingan, simbol status, penghargaan serta kesempatan untuk berhasil atau ekspresi diri. Menurut teori ini, seseorang menilai fair hasilnya dengan membandingkan hasilnya atau rasio inputnya dengan hasil atau rasio input dari seorang atau sejumlah orang bandingan. Jika rasio hasil input seorang pekerja adalah sama atau sebanding dengan rasio orang bandingannya, maka suatu keadaan adil dianggap ada oleh para pekerja. Jika para pekerja menganggap perbandingan tersebut tidak adil, maka keadaan ketidakadilan dianggap ada.

3. Teori dua faktor

Teori dua faktor menyatakan bahwa kepuasan secara kualitatif berbeda dengan ketidakpuasan kerja. Menurut teori ini, karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang satu dinamakan disatisfiers atau hygiene factor dan yang lain dinamakan satisfiers atau motivators. Hygiene factor meliputi hal-hal seperti gaji atau upah, pengawasan, hubungan antara pribadi, kondisi kerja, dan status. Jumlah tertentu dari hygiene factor

(44)

Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, seseorang akan tidak puas. Namun jika dasarnya hygiene factor memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, seseorang tidak akan lagi kecewa tetapi dia belum terpuaskan. Seseorang hanya terpuaskan jika terdapat dalam jumlah yang memadai untuk faktor-faktor pekerjaan-pekerjaan yang dinamakan satisfiers. Satisfiers adalah karakteristik pekerjaan yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan urutan lebih tinggi seseorang serta perkembangan psikologisnya, mencakup pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, kesempatan untuk berprestasi, penghargaan dan promosi. Jumlah satisfiers

yang tidak mencukupi akan merintangi para pekerja mendapatkan kepuasan positif yang menyertai pertumbuhan psikologis.

Teori penting tentang kepuasan yang merupakan perwujudan dari hasil studi yang menentukan bagaimana karyawan dapat terpuaskan, dikutip oleh Mangkunegara (2001) sebagai berikut :

1. Teori keseimbangan (Equity Theory) 2. Teori perbedaan (Discrepancy Theory)

3. Teori pemenuhan kebutuhan (Need Fullment Theory)

4. Teori pandangan kelompok (Social Reference Group Theory) 5. Teori dua faktor dari Herzberg

2.6.4. Pengukuran Kepuasan Kerja

Menurut Robbins (1998), Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Ada dua pendekatan yang paling banyak digunakan untuk mengukur kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja yaitu :

(45)

2. Menggunakan skors penjumlahan (summation scors) yaitu menetukan terlebih dahulu unsur-unsur utama dalam suatu pekerjaan, kemudian menyatakan perasaan karyawan untuk setiap unsur, faktor-faktor ini dinilai dengan angka dalam skala baku yang sudah ditentukan sebelumnya kemudian dijumlahkan untuk menciptakan skor kepuasan kerja keseluruhan. Jadi walaupun kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan sikap yang menyangkut perasaan senang atau tidak senang seseorang terhadap pekerjaannya, namun dapat diamati dan dicermati melalui pengukuran.

2.7. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Mahardika (2005) mengenai Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (persero) Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat pengatur Beban (UBS P3B) region Jawa Timur dan Bali dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa program K3 mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan sehingga penerapan program K3 yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan.

Lestari (2007) melakukan penelitian tentang Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan di bagian pengolahan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Analisa data dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa semua faktor K3 memiliki hubungan yang positif dan sangat nyata dengan produktivitas kerja karyawan.

(46)

Importance Performance Analysis (IPA), dapat diketahui tingkat kepentingan tertinggi dan yang dianggap tidak penting dalam program K3 tersebut.

(47)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM) adalah salah satu perusahaan yang telah menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), disini dapat dilihat bahwa PT. Antam Tbk UBPP LM sangat memperhatikan K3 karyawannya.

Penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM dapat diketahui melalui wawancara langsung, pengamatan, beberapa dokumen perusahaan dan kuesioner. Adapun faktor-faktor K3 yang menjadi dasar pencarian data penelitian yaitu, (1)Pelatihan Keselamatan, (2) Publikasi Keselamatan Kerja, (3) Kontrol Lingkungan Kerja, (4) pengawasan dan Disipilin, dan (5) Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penelitian ini dilakukan baik di bagian kantor maupun pabrik.

(48)

PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian

Logam Mulia

Faktor-faktor K3 :

5. Peningkatan Kesadaran K3

Tingkat Kepentingan Karyawan

Program K3 PT Antam Tbk UBPP LM

Indeks Kepuasan Karyawan

Importance Performance Analysis

Karyawan 3. Kontrol Lingkungan Kerja

4. Pengawasan dan Disiplin 1. Pelatihan Keselamatan 2. Publikasi Keselamatan Kerja

Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 PT Antam Tbk UBPP LM

[image:48.595.138.470.68.697.2]

Menjaga dan Meningkatkan Kepuasan Karyawan

(49)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam UBPP LM) dengan pertimbangan bahwa PT. Antam UBPP LM telah menerapkan program K3 dan perusahaan bersedia untuk dijadikan tempat penelitian. Selain itu, kemungkinan terjadinya kecelakaan di PT. Antam UBPP LM cukup besar, terutama di bagian pabrik. Kemungkinan kecelakaan seperti tersentuh benda panas atau logam panas, bahaya kebakaran dan ledakan, sengatan listrik, terjepit benda bergerak, terhirup gas beracun dan terpercik larutan beracun dan berbahaya. Kecelakaan ringan dapat ditemui di bagian kantor misalnya tergelincir lantai basah dan perokok pasif dalam ruangan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Maret sampai Mei 2008.

3.3. Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan melalui wawancara, pengisian kuesioner dan pengamatan langsung karyawan PT. Antam UBPP LM baik bagian kantor maupun pabrik. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, baik dari tulisan, referensi yang relevan, data dari perusahaan maupun sumber-sumber lain yang menunjang penelitian. Teknik pengambilan sampel diambil dengan metode sebaran acak, yaitu responden minimal 10% dari populasi.

Observasi langsung dilakukan untuk memperoleh data yang relevan di lapangan, mengenai kepuasan karyawan dan pelaksanaan program K3 serta lingkungan di PT. Antam UBPP LM. Dalam hal ini, dilakukan pencatatan secara sistematik mengenai kinerja karyawan, perilaku dan kejadian yang dianggap relevan di lapangan.

(50)

dilakukan kepada pihak yang banyak mengetahui perkembangan penerapan program K3 dan kinerja karyawan di lapangan. Dalam hal ini Safety Officer

di PT. Antam UBPP LM.

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar pernyataan. Isi kuesioner adalah pernyataan mengenai fakta dan opini mengenai program K3 dan kepuasan karyawan di PT. Antam UBPP LM.

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

3.4.1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui tingkat valid suatu butir pertanyaan dalam kuesioner. Penghitungan korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan menggunakan Product Moment, Microsoft Excel.

Rumus korelasi product moment yaitu :

r =

∑ ∑

− )] ( )][ ( [ ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n Dimana :

X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total

n = jumlah responden r = angka korelasi

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu butir pertanyaan dalam kuesioner. Menurut Umar (2003), reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat mengukur gejala yang sama. Pengujian reliabilitas menggunakan analisis

Cronbach’s Alpha.

Rumus Cronbach’s Alpha adalah :

1 1

r

=

⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

2
(51)

Dimana :

1 1

r

= Keandalan instrumen

k = Jumlah butir pertanyaan 2

σb = Jumlah ragam butir

2

t

σ = Ragam total

3.4.3. Skala Likert

[image:51.595.165.512.334.465.2]

Skala pengukuran pada setiap jawaban responden menggunakan skala Likert dengan 5 kategori dan penentuan skor jawaban responden dari faktor K3 dan kinerja dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1. Bobot nilai jawaban responden

Jawaban Responden Bobot Skor

Sangat penting/Sangat puas 5

Penting/Puas 4

Cukup penting/Cukup puas 3

Kurang penting/Kurang puas 2

Tidak penting/Tidak puas 1

3.4.4. Data Interval

(52)

3.4.5. Analisis Deskriptif

Statistika deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti rata-rata, median maupun variasi data. Kegiatan statistika deskriptif antara lain menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik. Sebuah tabel berguna untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel.

3.4.6. Indeks Kepuasan Karyawan (IKK)

[image:52.595.135.511.375.481.2]

Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan secara menyeluruh dengan memperhatikan tingkat kepentingan faktor-faktor K3 yang menjadi dasar penyusunan kuesioner, digunakan Indeks Kepuasan Karyawan. Pengukuran atribut menggunakan skala likert 5 tingkatan yang telah disebutkan sebelumnya (tabel 1). Perhitungan indeks kepuasan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan indeks karyawan

Atribut Kepentingan (I)

Skala 1-5

Kepuasan (P)

Skala 1-5

Skor (S)

S = I x P

... ...

Skor Total Total (I) = (Y) Total (S) = (T)

Rumus Indeks Kepuasan Karyawan (IKK), yaitu:

IKK = T X 100 % 5 x (Y)

(53)

3.4.7. Importance Performance Analysis

Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi program K3 perusahaan terhadap berbagai variabel yang diterima karyawan selama bekerja di perusahaan. Skala penilaian yang digunakan dalam

[image:53.595.171.510.209.339.2]

Importance Performance Analysis (IPA) disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Skala penilaian dalam importance performance analysis

Kinerja (X) Kepentingan (Y) Skor jawaban

Sangat puas Sangat penting 5

Puas Penting 4

Cukup puas Cukup penting 3

Kurang puas Kurang penting 2

(54)

IV. Hasil dan Pembahasan

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Perusahaan

Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) adalah salah satu dari tujuh unit usaha PT. Aneka Tambang Tbk, UBPP LM adalah satu-satunya pabrik pemurnian logam mulia di Indonesia yang memurnikan seluruh jenis bullion emas, perak dan platina, baik yang berasal dari tambang maupun rongsokan/scrap yang berasal dari tambang kontrak karya maupun hasil tambang rakyat.

Pada awalnya, perusahaan didirikan oleh seorang pedagang emas bernama RT Brakensiek pada tahun 1930. Pada saat itu, lokasi Aneka Tambang masih berpindah-pindah sampai akhirnya pada tahun 1937, mulai menetap di Jl. Gajah Mada No. 84 Jakarta Pusat. Pada masa ini, Aneka Tambang memiliki tugas memurnikan emas rongsok dan hasil tambang yang didapat dari Bengkulu dan Cikotok.

Pada tahun 1957, perusahaan diambil alih oleh Bank Industri Negara dan diubah namanya menjadi PT. Logam Mulia, dan pada tahun 1961 sesuai dengan PP 281/1961 status PT. Logam Mulia berubah menjadi PN Logam Mulia. Setelah itu, berdasarkan PP No 320/1974 pada tanggal 31 Desember1974, PN Logam Mulia menjadi salah satu unit produksi PT. Aneka Tambang (Persero).

Akhirnya, pada tanggal 1 April 1979, perusahaan dipindahkan dari Jl. Gajah Mada ke Pulo Gadung Jakarta Timur menjadi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Unit bisnis ini yang dikenal hingga sekarang.

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM (Lampiran 1) dikepalai oleh seorang Vice President yang dibantu oleh Sub divisi :

1. Safety and environment officer

(55)

3. security officer

Kemudian vice president yang dibantu oleh sub divisi tersebut membawahi divisi-divisi berikut :

1. Operation

2. Quality control

3. Finance

4. Human resources, general affairs and comdev

5. Marketing

6. Procurement

Senior manager (Operasi) membawahi beberapa departemen lagi yang merupakan bagian pabrik dari Aneka Tambang Tbk UBPP LM. Departemen-departemen tersebut adalah :

1. Refining

2. Manufacturing

3. Business development and engineering

Bagian refining memiliki tugas-tugas seperti pemurnian emas, pemurnian perak, peleburan dan pengolahan limbah. Bagian

manufacturing mengatur apa-apa saja yang berhubungan dengan aneka produk manufaktur dan aneka industri

4.1.3. Visi dan misi perusahaan

Visi adalah suatu keinginan perusahaan atas apa yang akan dicapai di masa datang Adapun Visi PT. Antam Tbk UBPP LM adalah

”Menjadi perusahaan yang terpercaya dan terkemuka yang

mampu bersaing dalam industri pemurnian, perhiasan dan bahan

baku industri logam mulia baik secara nasional maupun

internasional”.

Adapun Misi PT. Antam Tbk UBPP LM adalah ”Menghasilkan produk dan jasa dengan kualitas yang terjamin dan sesuai dengan

kebutuhan pelanggan melalui pengelolaan seluruh sumber daya

yang dimiliki secara efisien serta dengan memperhatikan

tanggung jawab terhadap lingkungan sehingga dapat memberikan

(56)

4.1.4. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM sangat peduli terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang merujuk pada landasan dan dasar hukum :

1. UU RI No. 23/ 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menimbang bahwa lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.

2. UU No 1/1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja menimbang bahwa (1) Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional, (2) Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya, dan (3) Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien

3. PP No 19/1973 tentang Pelimpahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ke Departemen Pertambangan dan Energi.

4. Kep Men No. 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan Pertambangan Umum..

(57)

4.1.5. Standar Internasional dan Data Statistik Kecelakaan

Standar internasional untuk K3 adalah ISO 14000 dan OHSAS 18001. ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu

organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan

pengelolaan lingkungannya. ISO 14000 mencakup beberapa kelompok

perangkat pengelolaan lingkungan antara lain sistem manajemen

lingkungan, audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan, ekolabel,

dan kajian daur hidup produk.

OHSAS 18001 berisi persyaratan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja untuk mengendalikan semua resiko serta meningkatkan kinerja perusahaan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Persyaratan-persyaratan dari OHSAS 18001 ini dimasukan kedalam sistem manajemen yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Keuntungan dari penerapan ISO 14000 dan OHSAS 18001 adalah meminimalkan resiko, meningkatkan performa bisnis, dan meningkatkan citra perusahaan.

Berdasarkan standar internasional diatas, maka PT. Antam Tbk UBPP LM sudah termasuk dalam perusahaan yang cukup sukses menerapkan K3 di perusahaan. Hal ini terlihat dari laporan data statistik (Lampiran 3) di PT. Antam Tbk UBPP LM. Bahwa PT. Antam Tbk UBPP LM sudah dapat mencapai zero accident walaupun masih juga ada kecelakaan namun tak berakibat kematian.

4.2. Analisis Data

4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

(58)

pertanyaan valid maka dapat digunakan ke tahap selanjutnya dalam penelitian (Lampiran 5).

Uji reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach

menghasilkan nilai alpha untu kepentingan sebesar 0,975 dan nilai alpha untuk kepuasan sebesar 0,959. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,60 , maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang disebarkan dapat diandalkan untuk menjadi alat ukur dalam penelitian ini (Lampiran 6).

4.3. Karakteristik Responden

4.3.1. Jenis Kelamin

Karaktreristik responden berdasar jenis kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT. Antam Tbk UBPP LM adalah laki-laki. Dari 51 responden, jumlah responden perempuan sebanyak 1 orang atau 2%, sedangkan jumlah responden pria sebanyak 50 orang atau 98% (Gambar 2)

Jenis Kelamin

[image:58.595.173.450.424.565.2]

Perempuan Laki-laki

Gambar 2. Presentase responden berdasarkan jenis kelamin

4.3.2. Usia

(59)

0 10 20 30 40 50 60 70 80

< 20 tahun 20-35 tahun 35-50 tahun > 50 tahun

Tingkat Usia

P

rese

n

[image:59.595.170.496.87.275.2]

tase

Gambar 3. Presentase responden berdasarkan usia

4.3.3. Jabatan dan Pekerjaan

Berdasarkan jabatannya, karakteristik responden dibagi menjadi karyawan pembantu vice president, karyawan operasional dan karyawan kantor. Dari responden, 24% merupakan karyawan dibawah naungan vice president, 31% adalah karyawan kantor dan 46% merupakan karyawan operasional.

24%

31% 45%

Vice President

Office

Operation

Gambar 4. Presentase responden berdasarkan

Gambar

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Tabel 1. Bobot nilai jawaban responden
Tabel 2. Perhitungan indeks karyawan
Tabel 3. Skala penilaian dalam importance performance analysis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana halnya kelas kata lain, kata benda dalam bahasa Batak To-.. ba dapat terdiri dari kata dasar dan kata bentukan. Kata bentukan teijadi de- ngan afiksasi, reduplikasi,

[r]

bahwa Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 2004 tentang Pembatalan Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 22 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan

Jika kita akan mencari nilai b maka nilai a harus disamakan, dan sebaliknya jika kita akan mencari nilai a harus disamakan dulu dengan cara mengalikan dengan

Sebelum penjurian, semua karya peserta yang masuk akan diperiksa oleh panitia penyelenggara pada tanggal 30-31 Agustus2016, untuk memastikan bahwa materi atau dokumen yang

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dalam permasalahan ini menghasilkan penemuan penelitian yang meliputi: 1) kondisi metode pembelajaran practise memiliki

Program CSR/PKBL dari PTPN III Terhadap UMKM di kota Medan Bertujuan Untuk Meningkatkan Citra Perusahaan Dan Memberdayakan Masyarakat.. CSR/PKBL Layak Dilaksanakan

• Faktor-faktor yang disebutkan pada halaman sebelumnya jelas bukanlah &#34;prestasi&#34;, tetapi lebih tepat untuk disebut “persyaratan” atau 'karakteristik'' yang