• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK MELALUI GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN SIDODADI 2 MASARAN SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PENGUASAAN BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK MELALUI GUIDED NOTE TAKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN SIDODADI 2 MASARAN SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. LATAR BELAKANG

Di dalam Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 Ketentuan Umum), tercantum pengertian pendidikan:

”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuasaan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Dari pernyataan di atas bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang sengaja dan direncanakan untuk menciptakan suasana secara aktif dalam proses pembelajaran agar siswa mampu mengembangkan potensi, bakat, minat, kreativitas memiliki kekuasaan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan pada diri siswa yang diperlukan oleh diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.

(2)

berbagai masalah pendidikan agar pendidikan di Indonesia dapat berkembang dan mampu menghadapi persaingan grobal di dunia.

Realitanya pembelajaran di jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Rendahnya kualitas pendidikan suatu bangsa akan mempengaruhi rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) warga masyarakatnya. Dari aspek kualitas, pendidikan di Indonesia memprihatinkan dibandingkan dengan kualitas pendidikan bangsa lain. Dari segi pengajaran, hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi (khususnya bidang studi matematika) di Sekolah Dasar terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak. Hal tersebut disebabkan oleh tiga hal yaitu: (1) metode pembelajaran yang digunakan tidak cocok/pas dengan kebutuhan siswa, (2) motivasi yang diberikan kepada siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran sangat minimum, (3) kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di kelas maka seorang guru harus melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas sesuai dengan kebutuhan siswa.

(3)

dan menyulitkan terutama memahami rumus dalam mengerjakan soal-soal matematika. Siswa merasa takut untuk mengikuti pelajaran matematika yang beranggapan bahwa matematika sangat sulit.

Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran matematika di Sekolah Dasar belum sesuai dengan yang diharapkan. Guru Sekolah Dasar belum memahami bagaimana mengajar matematika yang benar dan bagaimana agar belajar matematika dilakukan dalam suasana menyenangkan. Berbagai macam keluhan dalam pembelajaran matematika di SD seperti sulit mengerjakan soal, sulit memahami rumus, malas belajar, kurang bergairah, dan keluhan-keluhan lain dari para siswa, adalah permasalahan mendasar yang harus segera diatasi.

Dalam pembelajaran matematika dibutuhkan keaktifan sebagai dasar untuk dapat memahami konsep-konsep matematika yang berupa rumus-rumus, hal tersebut dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan agar mudah menguasai dan memahami suatu konsep. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk aktif sehingga daya ingat siswa memahami konsep terhadap apa yang dipelajari akan lebih baik. Maka kreatifitas seorang guru dituntut dalam mengajar matematika agar pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan.

(4)

rumah diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi pengulangan dan penguatan terhadap materi yang diberikan di sekolah dengan harapan siswa mampu meningkatkan pemahaman dalam penguasaan konsep matematika dan hasil belajar atau prestasi siswa.

Metode pembelajaran guided note taking (catatan terbimbing) adalah suatu metode yang menggunakan dengan cara guru menyiapkan bagan/skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan sesuai materi yang telah disampaikan, ada banyak bentuk atau pola yang dapat dilakukan oleh guru salah satunya melalui pemberian tugas yang paling sederhana dengan mengisi titik-titik (Silberman, 2009: 108). Siswa belajar dari rangkuman materi yang telah diajarkan dengan bimbingan guru. Dengan catatan tersebut anak dapat belajar untuk memahami dan menguasai konsep matematika dengan mudah.

(5)

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas timbul permasalahan sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap penguasaan materi dalam

pembelajaran matematika terutama materi bangun ruang kubus dan balok. 2. Metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat dalam pembelajaran

matematika.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. 4. Hasil belajar siswa rendah dalam pembelajaran matematika.

C. PEMBATASAN MASALAH

Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas. Oleh karena itu perlu adanya suatu pembatasan masalah sehingga yang diteliti akan lebih jelas dan tidak menimbulkan persepsi yang berbeda. Pada penelitian ini membatasi masalah. Adapun pembatasan permasalahannya sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode guided note taking.

2. Metode pembelajaran guided note taking digunakan sebagai untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap penguasaan materi dalam pembelajaran matematika.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika hanya dibatasi pada

(6)

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah:

”Apakah melalui penggunaan metode guided note taking dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam penguasaan bangun ruang kubus dan balok pada pembelajaran matematika kelas IV SDN Sidodadi 2 Masaran Sragen tahun ajaran 2010/2011?”

E. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap penguasaan materi

dalam pembelajaran matematika.

b. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan/soal pada pembelajaran matematika.

c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Tujuan Khusus

(7)

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritik

a. Mendapatkan penyebab-penyebab lain suatu masalah yang terjadi

dalam proses pembelajaran di kelas.

b. Sebagai dasar kegiatan penelitian selanjutnya dalam melakukan

Penelitian Tindakan Kelas. 2. Manfaat praktis

a. Siswa

1) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap penguasaan materi pada

pembelajaran matematika.

2) Meningkatkan keaktifan siswa untuk bertanya dan mengajukan,

serta menyelesaikan soal latihan.

3) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. b. Guru

1) Meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya dan mengatasi segala masalah di dalam kelas serta menggunakan metode pembelajaran yang cocok/sesuai dengan situasi, kondisi dan kemampuan siswa. 2) Mengembangkan keterampilan guru dalam mengajar.

(8)

c. SD Negeri Sidodadi 2 Masaran Sragen

Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri Sidodadi 2 Masaran Sragen dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. d. Peneliti

1) Sebagai pengetahuan, mengetahui kelemahan dan kekurangan

dalam proses pembelajaran di kelas sehingga menjadi pengalaman bagi peneliti untuk terjun langsung mengajar di kelas.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini diduga disebabkan oleh inefisiensi penggunaan input atau faktor-faktor produksi (seperti: luas lahan, benih, kompos, urea, dan sebagainya) dalam usahatani

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pangkalan data (Lihat 4.1 Tahapan Pengumpulan Data). Tahapan tersebut terdiri atas :

Adakah korelasi antara kadar lignin terlarut asam, lignin klason, serta total lignin terhadap nilai kelarutan lignin pada posisi sampel yang berbeda..

Menurut pendapat Penulis, mengingat di sana-sini pada skripsi ini telah dikemukakan bahwa sejatinya konversi itu adalah itu adalah PMH maka pandangan para

Tahghighate Mali

Beragam definisi atau pengertian “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix” disampaikan pakar marketing namun secara umum dapat disampaikan adalah kumpulan dari