• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

80 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Pondok Pesantren Putri Al-Ishlahiyyah pada tanggal 6-7 April 2022 dapat ditarik kesimpulan:

5.1.1 Karakteristik Indek Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) hampir separuhnya dengan status gizi baik atau normal. Santriwati dengan status gizi obesitas keseluruhan mengalami keluhan mengantuk disiang hari.

Hal tersebut karena santriwati dengan obesitas komposisi timbunan lemaknya tinggi terutama diperut yang akan mengahasilkan sitokin maka menimbulkan rasa kantuk.

5.1.2 Karakteristik Pola tidur santriwati sebagian besar dengan pola tidur buruk. Adapun masalah yang paling banyak dialami santriwati dengan pola tidur buruk yakni dalam durasi tidur yang kurang, disfungsi disiang hari ditandai dengan mengantuk disiang hari, serta kualitas tidur yang buruk.

5.1.3 Karakteristik Premenstrual Syndrome (PMS) dapat diketahui bahwa hamper separuhnya mengalami PMS Sedang. Adapun gejala yang paling banyak dialami santriwati dengan PMS sedang yakni mudah tersinggung dan marah, payudara tegang atau nyeri, rasa tidak nyaman, sesak, dan nyeri perut. Adapun keluhan paling sedikit yang dirasakan santriwati dengan PMS sedang yakni mengalami bengkak pada tangan dan kaki.

(2)

81

5.1.4 Analisis hubungan dengan menggunakan uji Spearman pada hubungan IMT/U dengan PMS menunjukkan ada hubungan Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U) dan Premenstrual Syndrome (PMS) pada santriwati usia 16-18 tahun di Pondok Pesantren Putri Al-Ishlahiyyah Pasuruan dengan arah korelasi positif atau searah dan kekuatan hubungan sedang.

5.1.5 Analisis hubungan pola tidur dengan PMS menggunakan uji Spearman menunjukkan ada hubungan pola tidur dan Premenstrual Syndrome (PMS)pada santriwati usia 16-18 tahun di Pondok Pesantren Putri Al- Ishlahiyyah Pasuruan dengan arah korelasi positif atau searah dan kekuatan hubungan kuat.

5.1.6 Analisis korelasi berganda secara simultan menunjukkan ada hubungan antara Indeks Massa menurut umur (IMT/U) dan pola tidur dengan Premenstrual Syndrome (PMS) pada santriwati usia 16-18 tahun di Pondok Pesantren Putri Al-Ishlahiyyah Pasuruan dengan arah korelasi positif atau searah dan kekuatan hubungan kuat. IMT diatas normal ditambah pola tidur yang buruk akan mempengaruhi sekresi hormone kadar estrogen tinggi sebanding dengan kadar lemak tinggi, insulin tinggi, dan kadar prolactin tinggi. Hal tersebut akan berdampak pada rendahnya kadar serotonin dalam tubuh. Serotonin berhubungan dengan neurotransmitter Gamma Anino Butyric acid (GABA) yang mengendalikan akses rangsangan kepada Hipothalamus-Pituitary- Adrenal (HPA). Jika terjadi disfungsi pada Hipothalamus-Pituitary-

(3)

82

Adrenal (HPA) ini maka melalui manifestasi tertentu akan muncul gejala sensifitas nyeri, gangguang emosi, dan retensi cairan.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa ada hubungan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) dan Pola tidur dengan Premenstrual Syndrome di Pondok Pesantren Putri Al- Ishlahiyyah. Oleh karena itu peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak diantaranya yaitu:

5.2.1 Bagi Institusi

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu mengenai pentingnya preventif edukatif terkait Premenstrual Syndrome (PMS), pola tidur, dan status gizi.

5.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan diharapkan mulai memberikan edukasi, KIE atau penyuluhan terkait Premenstrual syndrome, pentingnya menjaga pola tidur, serta memantau status gizi.

5.2.3 Bagi Responden

Responden yang memiliki status gizi kuran, berlebih, dan obesitas diharapkan untuk menjaga pola makan gizi seimbang. Adapun untuk responden yang memiliki pola tidur yang buruk diharapkan dapat memperbaiki dan membiasakan pola tidur yang baik. Serta responden yang mengalami Premenstrual syndrome diharapkan menghindari bebrapa faktor resiko seperti indeks massa tubuh yang berlebih atau

(4)

83

obesitas, dan pola tidur buruk yang dapat memperparah kejadian premenstrual syndrome

5.2.4 Bagi Tempat Penelitian

Pihak kepala sekolah untuk lebih meningkatkan pendidikan kesehatan misalnya mengadakan penyuluhan kesehatan reproduksi khususnya hal- hal yang berhubungan dengan PMS dengan cara bekerja sama dengan instansi kesehatan misalkan petugas puskesmas terdekat.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh diatas normal terhadap premenstrual syndrome pada wanita usia reproduktif di kelurahan

Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh

Berdasarkan Hasil penelitian Nurdiana Lante (2019) yang berjudul Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Muhammadiyah I Kota

Terdapat hubungan status gizi Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) dengan prestasi nilai Matematika siswa kelas XI SMA Teuku Umar Semarang karena nilai p

Hipotesis penelitian : Tidak terdapat hubugan antara Indeks Massa Tubuh dengan premenstrual syndrome pada mahasiswi FK UNISBA tahun ajaran 2014/2015 Hasil yang menunjang : tidak ada

Hasil dari penelitian ini menujukan tidak ada hubungan antara aktifitas fisik dan indeks massa tubuh terhadap premenstrual syndrome pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UNISBA tahun

Menganalisis Hubungan antara indeks massa tubuh IMT dengan kadar gula darah sewaktu peserta prolanis Puskesmas Ketapang 2 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan indeks massa tubuh IMT dengan derajat dysmenorrhea primer pada mahasiswi Fakultas