117
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penjualan dan perputaran piutang terhadap penerimaan kas pada PT Tirta Utama Abadi periode 2012-2017. Berdasarkan hasil analisis deksriptif dan analisis regresi linier berganda, berikut adalah simpulan-simpulan yang didapat peneliti.
1. Tingkat pertumbuhan penjualan pada PT Tirta Utama Abadi dari tahun 2012- 2017 masih sangat rendah. Hal ini disebabkan berkurangnya aktivitas penjualan pada waktu tertentu seperti saat Hari Raya Idul Fitri, menurunya total penjualan, dan berkurangnya volume penjualan selama periode tersebut.
2. Perputaran piutang pada PT Tirta Utama Abadi periode tahun 2012-2017 masih belum ideal. Hal ini terjadi karena lambatnya perputaran piutang yang terjadi pada perusahaan, lamanya waktu pelunasan piutang oleh konsumen, dan meningkatnya saldo piutang.
3. Penerimaan kas pada PT Tirta Utama Abadi periode tahun 2012-2017 masih kurang baik. Hal ini dikarenakan adanya penurunan omzet penjualan sehingga kas yang berputar menjadi lebih lambat, pelunasan piutang yang lebih lama, dan tingginya uang yang tertahan dalam saldo piutang.
4. Pertumbuhan penjualan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Kas pada PT Tirta Utama Abadi.
5. Perputaran piutang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Kas pada PT Tirta Utama Abadi.
118
6. Pertumbuhan Penjualan dan Perputaran Piutang secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Kas pada PT Tirta Utama Abadi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil-hasil hasil penelitian dan simpulan yang sudah dipaparkan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Menjadi masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dengan cara meningkatkan omset dan penerimaan kas bagi perusahaan, diperlukan adanya perpanjangan penetapan kebijakan promosi berupa cashback bagi konsumen sehingga target penjualan yang diharapkan dapat terlampaui, dibutuhkan juga pengawasan yang baik terhadap kegiatan penjualan.
2. Perlunya pengendalian dan kontrol piutang yang baik dengan cara melakukan penagihan piutang secara rutin dan mempertegas sanksi bagi konsumen yang macet dalam hal pembayaran. Dibuatnya bukti kas masuk berupa invoice yang merupakan bukti penerimaan kas yang sah untuk menghindari terjadinya kesalahan dan tindakan yang dapat mengakibatkan perusahaan merugi, seperti tindak korupsi dan penyelewengan.
3. Meningkatkan laju pertumbuhan penjualan pada perusahaan dengan cara peningkatan volume penjualan barang dalam mencapai target yang diharapkan. Meningkatkan proses penagihan piutang sehingga laju perputaran piutang pada perusahaan dapat berjalan dengan lancar, meningkatkan
119
pengendalian terhadap saldo piutang dengan cara melakukan audit piutang secara berkala agar saldo piutang dapat terkontrol.
4. Meningkatkan penjualan pada perusahaan dan pengendalian piutang dengan cara membuat sebuah kebijakan mengenai Term Of Payment (TOP) untuk batas waktu pembayaran piutang, dibuat sanksi yang tegas jika terjadi piutang macet oleh konsumen.
5. Melakukan pengendalian dan control yang baik terhadap saldo piutang perusahaan dengan cara menahan pengiriman barang kepada konsumen yang masih memiliki tunggakan pembayaran sebelumnya.
6. Meningkatkan rata-rata laju pertumbuhan penjualan dan perputaran piutang dengan cara menekan saldo piutang agar tidak melebihi batas maksimal namun tetap menjaga arus penjualan barang agar tetap lancer. Diperlukan koordinasi yang baik antara divisi penjualan maupun keuangan supaya laju penjualan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya gesekan dengan saldo piutang perusahaan.
7. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, besarnya pengaruh pertumbuhan penjualan dan perputaran piutang terhadap naik atau turunnya penerimaan kas adalah sebesar 8,2% sedangkan sisanya adakah sebesar adalah 91,8%
dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain di luar penelitian. Untuk itu disarankan bagi peneliti selanjutnya agar menambah jumlah variabel yang digunakan seperti pinjaman modal,pendapatan bunga dan lain-lain.