158
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Struktur modal, Arus kas ktivitas operasi, Arus kas investasi dan Arus kas aktivitas pendanaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Pindad (persero) dapat disimpulkan bahwa:
1. Struktur modal yang diproksikan dengan total Debt to Equity Ratio yang diteliti dari periode tahun 2010-2016 mengalami nilai yang fluktuatif atau mengalami kenaikan dan penurunan. Nilai DER paling tinggi terdapat pada tahun 2010 sedangkan hasil DER terendah terjadi pada tahun 2015. Naik turunnya struktur modal yang diukur oleh rasio DER terhadap kinerja keuangan perusahaan mempunyai total kewajiban yang lebih besar dibandingkan total ekuitasnya. Hal ini dilihat dari jumlah utang lancar lebih besar dari pada utang jangka panjang yang dimiliki perusahaan, maka hal ini masih bisa diterima karena besarnya hutang lancar sering disebabkan oleh hutang operasi yang bersifat jangka pendek sedangkan jika hutang jangka panjang lebih besar, maka dikhawatirkan perusahaan akan mengalami gangguan likuiditas dimasa yang akan datang. Kecuali jika laba perusahaan juga digunakan untuk memenuhi hutang perusahaan.
2. Arus kas aktivitas operasi yang diteliti dari periode tahun 2010-2016 mengalami nilai yang fluktuatif atau mengalami kenaikan dan penurunan.
Naik turunnya arus kas dari aktivitas operasi ini dikarenakan belum optimalnya perusahaan dalam meningkatkan kas uang muka penjualan serta
adanya penerimaan lainnya dan pembayaran kas kepada pemasok yang mengalami naik turun disetiap tahunnya sehingga pembayaran bunga lebih besar.
3. Arus kas aktivitas investasi yang diteliti dari periode tahun 2010-2016 mengalami nilai yang fuktuatif atau mengalami kenaikan dan penurunan.
Naik turunnya arus kas aktivitas investasi dikarenakan adanya pembelian aset tetap dari dana PMN serta masih adanya skala prioritas dalam investasi.
4. Arus kas aktivitas pendanaan yang diteliti dari tahun 2010-2016 mengalami nilai yang fluktuatif atau mengalami kenaikan dan penurunan. Naik turunnya arus kas aktivitas pendanaan dikarenakan perusahaan masih bergantung pada dana Penyertaan Modal Negara (PMN) serta masih adanya penerimaan dan pinjaman dari bank oleh perusahaan disetiap periode tahunnya. Hal ini jika semakin lama akan menguras laba perusahaan serta mengingat fluktuasi tingkat suku bunga akan mempengaruhi cost of money.
5. Kinerja keuangan perusahaan yang diukur menggunakan rasio Net Profit Margin (NPM) mempunyai perubahan nilai yang signifikan pada periode tahun 2010-2016. Naiknya kinerja keuangan perusahaan dikarenakan adanya peningkatan penjualan secara drastis yang mengakibatkan konstribusi yang besar sehingga nilai NPM pun berubah. Sedangkan penurunan kinerja keuangan dikarenakan melonjaknya biaya produksi pada tahun 2015 akibat selisih kurs Rupiah terhadap US Dollar yang dapat mempengaruhi tingkat beban suatu bunga sehingga meningkatkan beban perusahaan serta tingginya biaya bunga yang ditanggung perusahaan akibat
bertambahnya aktivitas pendanaan dari perbankan sehingga meningkatkan beban perusahaan.
6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa struktur modal secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan dengan arah positif dan memiliki tingkat korelasi yang rendah terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Berpengaruh tidak signifikannya struktur modal yang diukur oleh rasio DER terhadap kinerja keuangan perusahaan disebabkan karena perusahaan mempunyai total kewajiban lebih besar dari pada total ekuitas. Disamping itu, masih adanya (keterbatasan kolateral) yang masih bergantung pada pinjaman bank yang semakin lama secara langsung akan menguras laba perusahaan serta meningkatkan nilai fluktuasi tingkat suku bunga yang akan langsung mempengaruhi cost of money.
7. Dari hasil penelitian pengaruh antara arus kas aktivitas operasi secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan dengan arah negatif dan memiliki tingkat korelasi yang sedang terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berpengaruh tidak signifikannya arus kas aktivitas operasi terhadap kinerja keuangan disebabkan karena adanya perubahan nilai aktivitas operasi yang mengalami naik turun dalam setiap pelaporannya, ini dapat menyebabkan perubahan atau penurunan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur oleh rasio Net Profit Margin. Hal tersebut disebabkan karena belum optimalnya penerimaan kas uang muka penjualan yang dilakukan oleh perusahaan serta kurangnya nilai arus kas aktivitas operasi mempengaruhi pembayaran kas kepada pemasok maupun karyawan Maka dengan kondisi tersebut dapat menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam mengelola operasinya belum optimal sehingga dapat menghasilkan kinerja keuangan perusahaan yang belum optimal pula.
8. Dari hasil penelitian pengaruh antara arus kas aktivitas investasi secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan dengan arah positif dan memiliki nilai korelasi yang rendah terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Berpengaruh tidak signifikannya arus kas aktivitas investasi terhadap kinerja keuangan perusahaan disebabkan karena adanya perubahan nilai aktiviatas investasi yang mengalami naik turun dalam setiap pelaporannya, hal ini dapat menyebabkan perubahan atau penurunan juga terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur oleh rasio Net Profit Margin (NPM). Hal tersebut disebabkan karena masih adanya skala prioritas dalam menanamkan investasi di perusahaan tersebut serta adanya informasi transaksi investasi yang dilakukan oleh perusahaan, yang selanjutnya bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan, ternyata tidak dilihat oleh investor untuk mengalami keputusan berinvestasi.
9. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh antara arus kas aktivitas pendanaan terhadap kinerja keuangan memiliki pengaruh yang tidak signifikan dengan arah positif dan memiliki nilai korelasi yang rendah. Berpengaruh tidak signifikannya arus kas pendanaaan terhadap kinerja keuangan perusahaan disebabkan karena adanya perubahan nilai aktivitas pendanaan yang mengalami naik turun dalam setiap pelaporannya, terutama dilihat dari penerimaan dan pelunasan dari pinjaman bank serta masih bergantungnya perusahaan pada dan Penyertaan Modal Negara (PMN). Ini dapat menyebabkan perubahan atau penurunan juga terhadap kinerja keuangan
perusahaan yang diukur oleh rasio Net Profit Margin (NPM). Selain itu, investor dalam hal ini tidak melihat pelaporan transaksi-transaksi yang merubah komposisi ekuitas dan hutang jangka panjang serta pembayaran deviden tunai sebagai informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasinya.
10. Dari hasil penelitian pengaruh struktur modal arus kas operasi arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap kinerja keuangan perusahaan PT.
Pindad periode tahun 2010-2016 secara simultan menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dan tidak signifikan. Struktur modal yang diukur oleh rasio DER pada PT. Pindad (persero) memiliki hasil perhitungan yang di dapat perusahaan memiliki nilai DER lebih dari satu, hal ini dapat mempengaruhi resiko pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan. selain itu jika dilihat dari arus kas aktivitas operasi belum optimalnya kas uang muka penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Maka dengan kondisi tersebut dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola operasinya belum optimal sehingga dapat menghasilkan kinerja keuangan perusahaan yang belum optimal pula. Namun jika dilihat pada arus kas aktivitas investasi dan pendanaan disebabkan karena masih adanya skala prioritas dalam menanamkan investasi diperusahaan tersebut dan masih bergantungnya perusahaan kepada dana Penyertaan Modal Negara (PMN) serta masih adanya penerimaan pinjaman dari bank yang secara terus menerus secara langsung jika semakin lama akan menguras laba perusahaan serta mengingat fluktuasi tingkat suku bunga akan langsung mempengaruhi cost of money.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulannya, maka penulis menunjukkan saran-saran sebagai berikut:
A. Bagi Perusahaan:
1. Perusahaan PT. Pindad (persero) sebaiknya lebih meningkatkan struktur permodalan yang dimiliki perusahaan agar tetap menjaga keseimbangan antara resiko dan pengembalian yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara menjaga rasio liabilitas terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1
2. Dalam arus kas aktivias operasi, PT. Pindad (persero) sebaiknya lebih meningkatkan penjualan penerimaan kas terhadap pelanggan serta menaikkan penerimaan operai lainnya.
3. PT. Pindad (persero) sebaiknya lebih meningkatkan kinerja keuangan perusahannya dalam mengelola struktur modal dan laporan arus kas sehingga input yang di dapat akan meningkatkan kualitas kinerja keuangan perusahaan yang lebih baik. Karena kinerja suatu perusahaan merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, sehingga perlu mendapat perhatian dalam opersional strategis dan masalah keuangannya.
B. Bagi Peneliti Selanjutnya:
1. Bagi peneliti selanjutnya yang dapat melakukan penelitian berkaitan dengan penelitian ini hendaknya menambah jumlah variabel dalam penelitian atau mengganti variabel penelitian yang berbeda.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengambil sampel lebih banyak agar hasil penelitian lebih baik dari sebelumnya.