BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan
Dalam implementasi Program Keluarga Harapan di Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga selama masa pandemi Covid 19, peneliti telah mengkaji dan menganalisis berdasarkan data lapangan yang diperoleh, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1) Kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor yang terlibat: Dalam pelaksanaan Implementasi PKH di Kecamatan Argomulyo Salatiga Dinas Sosial Kota Salatiga, Kecamatan Argomulyo Salatiga, dan Pendamping PKH adalah Aktor yang memiliki kekuasaan karena mereka adalah perpanjang tangan pemerintah dan memiliki tanggug jawab dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Kepentingan aktor-aktor tersebut adalah untuk menjalankan tugas dan kewajiban dengan melaksanakan penyusunan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan, evaluasi.
Strategi dari Dinas Sosial adalah melakukan pengawasan, untuk Kecamatan Argomulyo memiliki strategi dengan cara membantu Tim Koordinasi PKH, kemudian strategi pendamping PKH adalah tetap mengadakan pertemuan via Zoom walaupun pertemuan PKH ditiadakan selama pandemi dan memastikan bahwa KPM sudah melakukan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai KPM.
2) Karakteristik Lembaga dan Penguasa: Dinas Sosial merupakan Lemabaga Pemerintah dan bergerak di bidang peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan Sosial. Memiliki sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Dalam pelaksanaan kebijakan implementasi PKH di Kecamatan Argomulyo ini Dinas Sosial yang diberikan kewenangan oleh
Pemerintah karena memang sudah menjadi tanggung jawab dan fungsinya. Kemudian untuk Lembaga lainnya yaitu Kecamatan Argomulyo Salatiga yang merupakan Objek atau tempat pelaksanaan Program Keluarga Harapan dan membantu Tim Koordinator PKH dengan memberikan informasi atau data-data mengenai masyarakat Kecamatan Argomulyo, Kecamatan Argomulyo juga mempunyai fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan Posyandu) dan fasilitas Pendidikan (Sekolah SD, SMP/MTS, SMA).
3) Kepatuhan dan Daya Tanggap: Dinas Sosial kota Salatiga, Kecamatan Argomulyo, dan Pendamping PKH sejauh ini sudah menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam Kebijakan pelaksanaan PKH di Kecamatan Argomulyo selama pandemi Covid
19. Kemudian untuk Daya tanggap Para KPM sudah melakukan kewajibannya sebagai peserta PKH dan sudah mengikuti arahan dari Pendamping PKH walaupun masih ada KPM yang tidak masuk dalam Whatsapp Group di karenakan ada beberapa KPM yang tidak mengerti kemajuan teknologi namun KPM tetap mencari informasi dengan sesama KPM laiinya.
1.2 Saran
Saran dari peneliti dalam pelaksanaan implementasi PKH di Kecamatan Argomulyo, perlu adanya evaluasi lagi mengenai indikator sumber daya manusia, sarana dan prasarana, waktu pelaksanaan, dan sosialiasi pembekalan, serta penggunaaan teknologi agar memudahkan KPM untuk mendapatkan informasi atau sosialiasi mengenai PKH.