• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB VI ini peneliti akan menjabarkan hasil dan pembahasan yang telah peneliti jelaskan pada BAB IV maka pada BAB VI. Maka pada kesempatan ini peneliti akan menguraikan kesimpulan dan saran yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara kepada informan yang dijadikan subjek dan objek penelitian dengan judul strategi komunikasi ketua adat dalam melestarikan kesenian beluk di kampung adat Cikondang Pangalengan Jawa Barat.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari data-data yang peneliti kumpulkan dapat disimpulkan bahwa:

1. Strategi komunikasi ketua adat telah melalui beberapa prosedur yaitu perencanaan pesan dengan menetapkan tujuan agar pesan yang akan disampaikan terarah dengan baik dan untuk mempersuasif masyarakat kemudian menentukan isi pesan agar, komunikasi dapat berhasil dengan efektif komunikator dapat mempersiapkan isi pesan yang akan disampaikan dengan memilih pesan yang penting-penting saja selanjutnya menggunakan kata-kata yang sederhana agar masyarakat mudah memahami pesan yang disampaikan, memahami komunikan, ketua adat sudah memahami situasi dan kondisi masyarakat Cikondang maka dalam menyampaikan pesan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.

2. Menetapkan metode penyampaian pesan yang dilakukan ketua adat yaitu menggunakan metode redudency dan canalizing. Metode redudency dimana ketua adat dalam menyampaikan pesan dengan jalan mengulang-ulang pesan

93

(2)

94

pada saat akan tampil yaitu ‘marilah pertahankan seni tradisional warisan leluhur agar tidak tersisihkan oleh budaya modern.’ Dengan bentuk isi pesan persuasif yaitu mengajak masyarakat agar melestarikan seni beluk, kemudian bentuk isi pesan edukatif terdapat pada makna dari seni beluk ini, adalah tuntunan prilaku hidup seorang tokoh yang bernama barjah. Kemudian metode canalizing juga digunakan oleh ketua adat dalam melestarikan kesenian beluk dimana metode ini menjelaskan bahwa untuk mempengaruhi komunikan haruslah terlebih dahulu memahami pengalaman dari komunikan kemudian penyampaian pesan, hal itu dimaksudkan agar komunikan menerima pesan yang disampaikan sehingga secara perlahan – lahan mengubah pemikiran dan sikap yang dikehendaki oleh komunikator

3. Sosialisasi sangat dibutuhkan dalam melestarikan kesenian beluk, sosialisasi yang dilakukan ketua adat, yaitu menggunakan bentuk sosialisasi primer yaitu dimana kepala adat menanamkan nilai-nilai budaya salah satu nya melestarikan kesenian beluk hal tersebut tidak dapat terlaksana dan berkembang tanpa dilakukannya komunikasi dua arah. Melalui interaksi ketu adat menyampaikan informasi untuk memperkenalkan kesenian beluk kepada generasi baru di kampung adat Cikondang.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti akan menyampaikan saran untuk menjadi perbaikan dari hasil penelitian:

1. Bagi ketua adat dalam melakukankan strategi perencanaan pesan untuk melestarikan kesenian beluk, agar lebih baik lagi dalam mempersiapkan pesan yang akan disiapkan kepada masyarakat, dimana ketua adat harus menentukan waktu yang tepat dalam menyampaikan pesan, terkait melestarikan kesenian beluk.

(3)

95

2. Bagi ketua adat dalam melakukan strateginy dalam menetapkan metode penyampaian pesan sebaiknya metode redudency tersebut dilakukan lebih inten tidak hanya setiap akan tampil saja namun bisa saja dilakukan pada kegiatan sehari-hari di masyarakat kampung Cikondang.

3. Mengenai sosisalisasi yang dilakukan ketua adat dalam melestarikan kesenian beluk seharusnya melakukan komunikasi dua arah, langsung kepada masyarakat terkait dengan memperkenalkan kesenian beluk kepada generasi baru Kampung Cikondang, jadi tidak hanya mengandalkan kelompok karang taruna namun ketua adat pun harus terjun langsung agar hasilnya lebih optimal dan tujuan cepat tercapai.

Referensi

Dokumen terkait

Ke tU trUde dd r i t lau, khi t r i n Thuan Thanh va Phan Rang, Phan Rf vSn cdn la khu viic tu tri cua Chiem Thanh, sii tie'n vao d i t Chan Lap cua Vigt Nam da dUdc thuc d i y qua viec

O riginal a rticle Mahsa Alimohammadiˡ, MS; Leila Neisani Samani2, PhD student; Sedighe Khanjari3, PhD; Hamid Haghani4, PhD 1Department of Nursing and Midwifery, School of Nursing