• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
haechie 66

Academic year: 2024

Membagikan "BAB VI PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

A. DEFINISI PARAGRAF

seperangkat kalimat

yang membicarakan

suatu gagasan/ topik.

(2)

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN:

1. Kalimat-kalimat harus memperlihatkan kesatuan pikiran/mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan/topik

2. Setiap paragraf harus terdiri dari lebih dari satu kalimat, minimal 2 kalimat (tidak ada batasan jumlah)

3. Seluruh kalimat membicarakan satu gagasan/

topik/masalah/persoalan

4. Dalam sebuah paragraf, harus ada yang berfungsi sebagai kalimat utama dan kalimat penjelas.

(3)

CONTOH:

Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula jalan keluarnya dirancang. Namun, keterbatasan- keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar- seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah selalu mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.

(4)

SYARAT-SYARAT SEBUAH PARAGRAF

1. Kesatuan Paragraf

a. Tiap paragraf satu pokok pikiran/satu masalah

b. Seluruh kalimat disusun secara cermat pembicaraan diarahkan ke pokok pikiran/

masalah

c. Tidak ada kalimat yang menyimpang atau sumbang.

d. Kalimat yang menyimpang/sumbang harus dikeluarkan dari paragraf.

(5)

CONTOH:

Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir pada Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota Provinsi Jateng.

Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi- impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh gelar petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi tertinggi yang pernah diraih Jateng dalam arena seperti itu.

(6)

2. Kepaduan Paragraf (Koherensi) Terlihat melalui:

1. Penyusunan kalimat secara logis

2. Penggunaan kata pengait antarkalimat/

pengait paragraf yang tepat

3. Tidak adanya kalimat yang sumbang/keluar dari permasalahan yang dibicarakan.

(7)

JENIS KATA/FRASA PENGHUBUNG SEBAGAI PENGAIT PARAGRAF

1. UNGKAPAN PENGHUBUNG/TRANSISI/KATA PENGHUBUNG ANTARKALIMAT

a. Hubungan tambahan

lebih lagi, lagi pula, tambahan pula, tambahan lagi, di samping itu, selain itu, berikutnya, selanjutnya, demikian juga, lalu, kemudian, bahkan.

b. Hubungan pertentangan

akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun

demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.

c. Hubungan perbandingan

sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu, dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih baik dari itu, berbeda dengan itu.

(8)

d. Hubungan akibat/ hasil

 oleh sebab itu, oleh karena itu, karena itu, jadi, akibatnya, maka dari itu, dengan demikian, pokoknya.

e. Hubungan tujuan

 untuk itu, untuk maksud itu, untuk, guna.

f. Hubungan singkatan

 singkatnya, pendeknya, ringkasnya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan, pendek kata.

g. Hubungan waktu

 baru-baru ini, beberapa saat kemudian, sementara itu, segera setelah itu, sebelum, sesudah, mulai, segera, sejak, ketika h. Hubungan tempat

 berdekatan dengan itu, di sini, di seberang sana, tak jauh dari sana, di bawah, persis di depan ...., di sepanjang...,

(9)

CONTOH PARAGRAF

a. Hubungan Tambahan

Deterjen tidak hanya cocok dipakai untuk mencuci bahan yang kasar, tetapi cocok juga untuk mencuci bahan yang halus seperti sutra. Selain itu, deterjen dapat juga dipakai untuk mencuci perabot dapur. Lagi pula, perabotan yang dicuci dengan bubuk deterjen ini warnanya tidak pudar.

(10)

b. Hubungan Pertentangan

Manusia diizinkan Tuhan untuk memanfaatkan semua isi alam ini termasuk memakan daging binatang. Namun, manusia tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, atau menyia-nyiakan binatang. Siapa yang menyiksa binatang, berdosa besar.

Sebaliknya, siapa yang menolong binatang akan mendapat pahala.

(11)

c. Hubungan Perbandingan

Dalam menghormati wanita, tampaknya orang Barat lebih baik daripada orang Timur. Kalau kita perhatikan cara- cara orang Timur, seperti orang Jepang, Cina, India, Thailand, memperlakukan wanita akan timbul kesan bahwa wanita merupakan “warga negara kelas dua”. Adat Timur umumnya menempatkan wanita sebagai golongan yang harus mengabdi kepada pria sehingga dalam banyak hal pria menjadi golongan utama. Lain halnya, di Eropa. Orang Barat begitu mengutamakan wanita. Slogan Ladies First bukan hanya omong kosong yang tak terbukti. Dalam tatakrama Barat, kedudukan wanita paling tidak sudah sama derajatnya dengan pria walaupun belum dapat dikatakan lebih tinggi.

(12)

d. Hubungan Akibat/hasil

Tenaga kerja yang ada di Pulau Jawa, Bali, Madura, dan Lombok berlebihan, sedangkan di pulau-pulau lain kekurangan. Oleh sebab itu, sebagian tenaga kerja dari keempat pulau tersebut dipindahkan ke pulau-pulau lain yang kekurangan tenaga kerja. Dengan demikian, akan terjadi pemerataan tenaga kerja di Indonesia.

(13)

e. Hubungan Tujuan

Sidang Istimewa MPR akan digelar dan sudah pasti memerlukan pengamanan. Untuk maksud itu, pimpinan MPR telah mengirim surat kepada Panglima ABRI, Panglima Kodam V Jayakarta, Pangkostrad, dan Kapolri, untuk meminta bantuan pengamanan. Untuk mengamankan SI MPR ini, Polri akan dibantu oleh TNI mengingat jumlah anggota Polri yang terbatas, dibanding dengan tugas kamtib yang diembannya. Agar terjalin koordinasi yang baik, hendaknya persiapan pengamanan bagi musyawarah para wakil rakyat yang menentukan nasib bangsa itu, dilakukan dari jauh-jauh hari.

(14)

f. Hubungan Singkatan

Lalu lintas di persimpangan jalan di Jakarta banyak yang macet dan kacau. Kendaraan berpenumpang, terutama angkutan umum seperti bus besar, bus sedang, metromini, saling serobot.

Kendaraan yang lebih kecil seperti kijang, suzuki carry, bahkan di beberapa tempat ada bajay, turut meramaikan persimpangan jalan. Belum lagi truk, mobil pribadi, dan sepeda motor. Pendek kata, semua jenis kendaraan turut ambil bagian memacetkan persimpangan jalan di Jakarta.

(15)

g. Hubungan Waktu

Sejak bayi, Rere selalu kami ajak berkomunikasi.

Mulai usia dua minggu, ketika matanya sudah mulai menatap, kami tidak hanya menganggapnya sebagai bayi, tetapi “manusia dewasa”. Saat dia pipis, kami selalu memintanya untuk mengangkat kaki guna memudahkan penggantian popoknya. Beberapa minggu kemudian, dia mulai paham dengan maksud kami tersebut. Ketika usianya memasuki minggu ketujuh, Rere tidak hanya paham, tetapi dapat melakukannya. Terkadang dia sudah mengangkat kakinya, sebelum perintah tersebut kami ucapkan.

(16)

h. Hubungan Tempat

Stadion Munhak Inchon terletak 28 km sebelah barat Seoul. Di atas area seluas 440 ribu meter persegi dengan kapasitas 50.256 orang penonton, stadion ini dibangun dengan fasilitas pendukung yang sangat lengkap. Di sekitar kompleks stadion ini terdapat kolam renang, pusat kebugaran, lapangan squash, balai sidang, serta hall untuk pertunjukkan musik dan film.

Selain luas, stadion ini dibangun cukup unik. Atapnya mengambil simbol kapal dan layar sesuai dengan tradisi masyarakat Inchon yang kental dengan nuansa maritim.

Di pintu masuk dipasang replika bola dengan ukuran 4,5 x 14 meter.

(17)

2. KATA GANTI ORANG (KGO) a. Menggantikan orang

KGO I  saya, aku, ku, kita, kami

KGO II  engkau, kau, kamu, mu, kalian, anda

KGO III  ia, dia, beliau, mereka, -nya

(18)

CONTOH 1

Rizal, Rustam, dan Cahyo adalah teman sekolah sejak SMA hingga perguruan tinggi. Kini mereka sudah menyandang gelar dokter dari sebuah universitas negeri di Jakarta. Mereka merencanakan mendirikan suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sama, yaitu saya diminta menyediakan tempatnya karena kebetulan saya, memiliki sebidang tanah yang letaknya strategis.

Saya menyetujui permintaan mereka.

(19)

CONTOH 2

Hajah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa ini.

Rumah Hajah Utamiwati terletak dekat masjid Nurul Ittihad.

Pengulangan nama Hajah Utamiwati menimbulkan kesan kekurangpaduan dua kalimat tersebut.

Kesannya akan lain bila diubah menjadi

Hajah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa ini.

Rumahnya terletak dekat masjid Nurul Ittihad.

(20)

CONTOH 3

penggunaan KGO harus tepat

Ibu Sud adalah pencipta lagu empat zaman yang sangat produktif. Beliau telah menciptakan tidak kurang dari dua ratus buah lagu. (Benar )

Buku Sutan Takdir Alisyahbana banyak sekali. Beliau adalah budayawan yang sangat disegani.( salah )

Seharusnya:

Sutan Takdir Alisyahbana mengarang buku banyak sekali. Beliau adalah budayawan yang sangat disegani. ( Benar )

(21)

b. Khusus bentuk –nya menggantikan benda- benda yang tidak bernyawa

Contoh:

a. Sepatu saya sudah rusak. Saya harus segera

menggantinya.

b. Kain bahan celana ini pas-pasan. Si penjahit harus pandai memotongnya.

(22)

3. KATA PENUNJUK

 itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ ke situ, di atas, di sana, di sini, dsb.

CONTOH:

Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat I sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke asrama itu.

(23)

4. KATA KUNCI

 berupa pengulangan kata-kata kunci atau kata yang sama seperti kata sampah pada contoh paragraf di atas.

(24)

PEMBAGIAN PARAGRAF MENURUT JENISNYA

1. Paragraf Pembuka

berisi pembuka/pengantar untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. (paragraf ini harus bisa menarik perhatian pembaca)

2. Paragraf Pengembang/Penghubung

 berisi pengembangan pokok pikiran yang dirancang/inti persoalan yang akan dikemukakan. (naratif, deskriptif, ekspositif, argumentatif )

3. Paragraf Penutup

 berisi simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan.

(25)

TANDA FISIK SEBUAH PARAGRAF

 Penulisan sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam, kira-kira 5/7 ketukan mesin ketik atau 1 tab (kira-kira 2 cm)

KERANGKA/STRUKTUR PARAGRAF

sebuah kalimat utama/topik dan beberapa kalimat penjelas.

(26)

JENIS PARAGRAF MENURUT LETAK KALIMAT TOPIK/ KALIMAT UTAMA

1. DEDUKTIF  letak KU di awal 2. INDUKTIF letak KU di akhir

3. DEDUKTIF-INDUKTIF/CAMPURAN  letak KU di awal dan akhir

4. INDUKTIF-DEDUKTIF/ CAMPURAN letah KU di tengah 5. DESKRIPTIF seluruh kalimat yang membangun alinea

sama penting sehingga tidak ada kalimat yang menjadi kalimat topik/utama. (biasanya sebuah gambaran tempat/masalah)

(27)

SYARAT KALIMAT TOPIK

1. Dapat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan kalimat lain pada paragraf tersebut.

Contoh:

1)Transportasi massal monorel yang pembangunannya terhenti pada tahun 2007 akhirnya diambil alih oleh pemerintah pusat. 2)Pemerintah pusat akan menjadikan mega proyek ini sebagai prioritas yang akan ditenderkan. 3)Pada tahun 2011, tender akan dilakukan kepada investor asing maupun lokal.

4)Pengambilalihan ini dilakukan karena pemerintah pusat kecewa atas terhentinya proyek ini.

Kalimat topik pada paragraf contoh di atas adalah kalimat 1 karena merupakan kalimat yang tidak tergantung pada kalimat lainnya pada paragraf tersebut.

(28)

2. Bersifat umum/ tidak mendetail

Contoh 1

Umum Penelitian ini memerlukan berbagai faktor agar selesai dengan memuaskan.

Mendetail Penelitian ini memerlukan biaya yang banyak, waktu yang cukup, dan tenaga yang terampil agar selesai dengan memuaskan.

(29)

Contoh 2

Membingungkan

Sistem pondasi cakar ayam penemuan Almarhum Prof. Sedyatmo yang terkenal akhir-akhir ini di kalangan internasional, terutama di negara Asean karena dipakai untuk membangun berbagai struktur di atas tanah lembek.

Seharusnya

Sistem pondasi cakar ayam dipakai untuk membangun berbagai struktur di atas tanah lembek.

(30)

METODE/ TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. MENGGUNAKAN ILUSTRASI

 apa yang digambarkan dalam kalimat topik dilukiskan dan digambarkan dengan

kalimat-kalimat penjelas sehingga tergambar dengan jelas apa yang dimaksudkan penulis.

2. MENGGUNAKAN ANALISIS

 apa yang dinyatakan dalam kalimat topik dianalisis secara logis sehingga pernyataan itu merupakan sesuatu yang meyakinkan.

(31)

DALAM PRAKTIK KEDUA METODE/ TEKNIK TERSEBUT TERBAGI MENJADI:

1. METODE DEFINISI

 usaha penulis untuk menerangkan

pengertian/ konsep istilah tertentu.

(32)

CONTOH METODE DEFINISI

Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata kerja bahasa Latin organizare yang berarti ‘ membentuk sebagian atau keseluruhan bagian-bagian yang satu unsur lainnya saling bergantung atau terkoordinasi’.Jadi, secara harfiah organisasi itu berarti ‘ paduan dari bagian-bagian yang satu sama lain saling bergantung’. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

(33)

2. METODE PROSES

 Sebuah alinea dikatakan menggunakan

metode proses apabila isi alinea

menguraikan suatu proses/ cerita

bertahap/ langkah-langkah suatu

kegiatan.

(34)

2. METODE PROSES URUTAN BERTAHAP

CONTOH:

Proses pembuatan kue donat adalah sebagai berikut. Mula-mula dibuat adonan terigu dicampur telur dan gula. Kemudian, adonan dicetak dalam bentuk gelang-gelang.

Setelah itu, “gelang-gelang” tadi digoreng sampai berwarna kuning kecoklatan. Lalu, gorengan itu diolesi mentega, diberi butiran coklat warna-warni, atau ditaburi tepung gula.

Kini kue donat siap untuk disantap.

:

(35)

KERANGKA PROSES

……….

………. Mula-mula ………

……….

……….Kemudian, ……….

……….. Lalu, ………

………..

………..

Kini/ Akhirnya, ……….

(36)

3. METODE CONTOH

Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk alinea.

Perhatikan ilustrasi yang menarik ini dalam bentuk alinea yang dibangun dengan metode contoh.

(37)

CONTOH:

Ini seperti acara pesta kesenian sekolah di Indonesia. Lagu- lagu diperdengarkan, mulai dari “Bintang Kecil” hingga

Indonesia Raya”. Alat musik tradisional semacam angklung dan talempong pun terdengar. Busana yang dikenakan juga busana dari Sabang sampai Merauke; ada yang mengenakan pakaian adat Bali, Minang, atau Jawa. Dengan gerakan lentur dan lucu, para penari seusia SD itu memperlihatkan keterampilannya membawakan tari Panembahan, Indang, hingga tarik Merak.

Akan tetapi, ada yang membedakannya dengan pesta di sekolah Indonesia. Para penarinya tidak berkulit sawo matang karena mereka dalah bocah-bocah bule dengan mata biru atau coklat dan berambut pirang. Mereka para murid SD Benalla East, kira- kira 120 km dari Mealbourn, Australia. Para murid sekolah itu tertarik belajar bahasa Indonesia, termasuk keseniannya.

(38)

4. METODE SEBAB-AKIBAT/ KAUSALITAS

Metode sebab-akibat atau akibat-sebab dipakai untuk menerangkan kejadian atau akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Faktor yang terpenting dalam metode ini kejelasan dan kelogisan. Artinya hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya seuai dengan jalan pikiran manusia pada umumnya.

Metode ini umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat alineanya argumentatif murni atau dikombinasikan dengan deskriptif atau ekspositoris seperti contoh di bawah ini.

(39)

CONTOH:

Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan hari Selasa (7/10) sekitar pukul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta- Cirebon Km 17. Dalam peristiwa itu, mobil tangki nomor polisi B 9337 JV yang dikendarai oleh Suryanegara terguling, kemudian terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak, Asmudi (22) tewas di tempat dengan luka bakar. Menurut saksi mata, truk tangki dari arah Jakarta melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba oleng sehingga menyeruduk dua kendaraan lain yang berjalan berlawanan. Api diperkirakan timbul akibat gesekan badan mobil dan bahu jalan. “Tumpahan minyak tanah memicu timbulnya nyala api sehingga kobaran api tidak dapat dikendalikan lagi”, kata petugas kecelakaan lalu lintas Kepolisian Resor Subang.

Akibat kecelakaan ini, lalu lintas Jakarta-Cirebon sempat tersendat beberapa jam. (Kompas, 8/10/1997)

(40)

KERANGKA SEBAB-AKIBAT/ AKIBAT-SEBAB/

KAUSALITAS

………..

………

………(peristiwa apa)

………

menyebabkan ……….

………...sehingga …………

akibat ………..

………akibat ………..

………..………..

(41)

5. METODE UMUM-KHUSUS/ SEBALIKNYA

Metode ini merupakan metode yang

paling mudah. Maka dari itu, penulis

pemula sangat disarankan menggunakan

metode ini. Metode ini paling banyak

dipakai dalam karangan ilmiah, dan juga

tulisan ekspositoris seperti artikel di

media massa berikut.

(42)

CONTOH:

Ilmu dikembangkan oleh manusia untuk menemukan suatu nilai luhur dalam kehidupannya yang disebut kebenaran ilmiah. Kebenaran itu dapat berupa asas-asas yang berlaku umum atau kaidah- kaidah yang universal mengenai pokok soal yang bersangkutan. Dengan memiliki pengetahuan yang bersifat ilmiah dan mencapai kebenaran ilmiah, manusia dapat menerangkan secara tepat berbagai hal dijumpainya., mempunyai gambaran yang cukup cermat mengenai aneka peristiwa yang akan terjadi, dan bahkan untuk sebagian orang menguasai alam untuk kemanfaatan dirinya. (dari pengantar karang- mengarang oleh The Liang Gie)

(43)

6. METODE KLASIFIKASI

 Bila kita ingin mengelompokkan benda atau nonbenda, yang memiliki sifat persamaan atau perbedaan, metode yang paling tepat adalah metode klasifikasi. Setelah dikelompokkan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lain. Perhatikan contoh berikut.

(44)

CONTOH:

Sebanyak lima dari sepuluh kota termahal di dunia berada di Asia, dengan Tokyo dan Osaka tercatat sebagai kota termahal di dunia. Demikian menurut kajian Economist Intelligence Unit. Kedua kota besar di Jepang itu ternyata 20

% lebih mahal dibandingkan tempat ketiga yang diduduki Hongkong bersama Singapura dan Taipe yang juga tercatat dalam daftar kota termahal di dunia. London yang sangat berupaya keras menarik wisatawan setelah bergulat dengan krisis dalam hal urusan makanan dan perjalanan, tampil menjadi kota keenam termahal bagi para pelancong internasional dan sebagai kota termahal di negara–negara Uni Eropa. Posisi keempat diduduki kota Libreville di Afrika. New York tetap merupakan kota termahal di Amerika Serikat, sedangkan Chicago, San Fransisco, dan Los Angeles termasuk dalam kelompok 20 teratas. ( Kompas, 22 Juni 2001)

Referensi

Dokumen terkait

Istilah kredit, berasal dari suatu kata dalam bahasa Latin yang berbunyi Creder, yang berarti “Kepercayaan” atau Credo, artinya “Saya percaya”. Pemberian kredit

Antena berasal dari bahasa latin ”antena” yang berarti tiang kapal layar. Dalam pengertian sederhana kata latin ini berarti juga “penyentuh atau peraba” sehingga

Definisi desain berasal dari bahasa Inggris design atau bahasa Latin designare, berarti membuat suatu rancangan berupa gambar atau sketsa yang melibatkan unsur-unsur

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama”, communico, communicatio yang berarti “membuat sama” Kata “sama” tersebut dimaksudkan

Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusiamenyebut ke manusia atau orang lainnya

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo

1.6 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai beriukut: 1 Istilah interferensi bahasa dapat diartikan sebagai perubahan sistem suatu bahasa

2.2.4 Multimedia Interaktif Penafsiran multimedia interaktif secara etimologis berasal dari kata multi bahasa latin, nouns yang berarti banyak, beragam serta medium bahasa latin yang