• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab vi penutup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bab vi penutup"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil paparan data dan pembahasan pada bab sebelumnya, ada beberapa poin yang dapat disimpulkan di anataranya :

a. Semua masyarakat di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan beragama Islam, secara garis besar mereka menganut ormas Nahdatul Ulama' serta masih melakukan tradisi-tradisi pada umumnya meliputi yasinan, tahlilan dan lain sebagainya.

b. Wujud dari keberagaman dapat di lihat dari kehidupan masyarakat setempat, yang dimana setiap hari setelah selesai sholat Ashar-Maghrib dan Isya' masyarakat selalu melakukan silaturahmi dari satu rumah ke rumah yang lain. Sebelum mengadakan silaturhami setiap masjid mengadakan musyawarah untuk menentukan siapa yang hari itu akan di kunjungi dan siapa hari itu yang bisa berkunjung, Sedangkan di Masjid pusat itu di lakukan silaturahmi setiap hari sedangkan masjid kampung itu satu minggu satu kali, hal ini dilakukan secara berkelompok atau jama'ah dengan anggota rata-rata 5-10 orang dan yang menjalankan silaturahmi ini adalah laki-laki, dengan diadakannya silaturahmi tersebut agar mempererat tali persaudaraan antara satu dengan yang lainnya dan juga menyebarkan agama Allah SWT selain itu mengajak masyarakat yang belum ikut shalat di Masjid diminta untuk ikut sholat di Masjid dengan cara dirayu dan diberi nasehat tentang keistimewaan mengikuti shalat di Masjid dan yang sudah mengikuti jama'ah sholat di Masjid tetap dikunjungi selayaknya yang lain dan diminta untuk tetap istiqomah dalam melakukan hal tersebut. Masyarakat di Desa Temboro saling mengasihi satu sama

(2)

lain, Dengan adanya hal tersebut masyarakat di desa Temboro selalu hidup rukun, damai dan sejahtera tanpa adanya suatu masalah ataupun perselisihan yang ada.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keberagaman di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan di antaranya, Masyarakat di Desa Temboro selalu melihat kebaikan orang lain dan dilarang melihat kekurangan-kekurangan yang ada, dalam hal itu bermaksud bahwa masyarakat setempat harus mempunyai sifat kasih sayang antar sesama dalam sifat ini hanya bertujuan untuk welas asih (kasihan) saja, selain itu masyarakat setempat tidak boleh saling membenci antara satu dengan yang lainnya ketika sifat benci tersebut keluar, maka sifat tersebut harus segera di hilangkan dengan cara selalu melihat kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan pada sesama manusia. Jadi masyarakat disana selalu menerapkan menerima dan memberi hal ini bertujuan untuk menghindari konflik atau perpecahan serta bertujuan untuk selalu mengingat kebaikan yang pernah kita dapatkan dan berikan, dengan adanya take and give ini mampu membuat masyarakat Desa Temboro lebih dekat, menjadikan kerukunan antara satu dengan yang lainnya, dan dengan hal tersebut dapat mempererat tali persaudaraan antara satu dengan yang lainnya.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan, maka penulis memberikan saran diantaranya.

Bagi Kepala Desa:

1) Semoga dapat meningkatkan Silaturahmi antar warga dan dapat menjaga silaturahmi tersebut ke jalan yang lebih baik dari sekarang.

(3)

2) Selalu mengawasi masyarakatnya agar menuju jalan yang lebih baik Bagi Masyarakat.

Bagi Masyarakat:

1) Selalu menghargai orang lain dan tidak boleh membanding – bandingkan.

2) Menjunjung selalu keberagaman yang ada

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan Pesantren Al Fatah di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan tahun 1956-2014 dapat dilihat dari

Pola komunikasi dalam tradisi “tu ngawu” dalam adat perkawinan budaya Nage di Desa Romarea adalah pola komunikasi multi arah, hal ini dapat dilihat pada forum “pheo kophe daghe dera”

Faktor penghambat penerapan metode pembelajaran kitab faṣalatan pada santri putri usia pra akil balig di pondok pesantren Assyafi’iyyah Kalirong adalah usia santri putri dan jenjang

Peranan Koperasi Pemasaran Usaha Bersama KPUB Sapi Jaya dalam meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah di Desa Babadan Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri dengan memberikan bantuan

Penerapan metode An-Nahdliyah di PGTPQ Pendidikan Guru TPQ An- Nahdliyah desa Kurungrejo kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk ialah sesuai dengan kaidah dari metode An-Nahdliyah itu

Sistem upah yang dilakukan di UD HM Desa Putih Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri menggunakan sistem pengupahan jangka waktu, yang mana pemberian upah dilakukan per-hari hingga

Home Industry Berkah Jaya Krupuk yang berlokasi di Desa Kandat yang dimiliki oleh Bapak Kani serta istrinya Ibu Anis ini berperan penting dalam hal membantu masyarakat terutama para ibu

Ekonomi kreatif yang ada di Desa Mlati Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri berdasarkan hasil dari penelitian dengan adanya kerajinan Rotan di Putra Jaya Rotan dapat meningkatkan pendapatan