• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB VI - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

86 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Krebet Kecamatan Bululawang, yang mana penyuluhan gizi dilakukan pada duaa kelompok dengan media yang berbeda. Maka dapat disimpulkan :

1. Pengetahuan ibu balita sebelum diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dengan kategori baik sebanyak 7 balita atau 47 dan pada kategori kurang sebanyak 2 ibu balita atau 13% sedangkan pada kelompok perlakuan pengetahuan ibu balita dengan kategori baik sebanyak 6 ibu balita atau 40 dan pada kategori kurang sebanyak 2 ibu balita atau 13%.

2. Pengetahuan ibu balita sesudah diberikan penyuluhan gizi menggunakan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan kategori baik sebanyak 15 ibu balita atau 100%.

3. Sikap ibu balita sebelum diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dengan kategori sangat baik sebanyak 8 ibu balita atau 53%, pada kategori baik sebanyak 6 ibu balita atau 40% dan pada kategori sangat buruk sebanyak 1 ibu balita atau 7%

sedangkan sikap ibu balita pada kelompok perlakuan dengan kategori sangat baik sebanyak 10 ibu balita atau 67% dan pada kategori baik sebanyak 5 ibu balita atau 33%.

4. Sikap ibu balita sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dengan kategori sangat baik sebanyak 11 ibu balita atau 73%, pada kategori baik sebanyak 4 ibu balita atau 27% sedangkan sikap ibu balita pada kelompok perlakuan dengan kategori sangat baik sebanyak 14 ibu balita atau 93% dan kategori baik sebanyak 1 ibu balita atau 7%.

5. Keterampilan ibu balita sebelum diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dengan kategori baik sebanyak 2 balita dan pada kategori kurang sebanyak 8 ibu balita atau 54% sedangkan keterampilan ibu balita pada kelompok perlakuan dengan kategori baik sebanyak 3 balita atau 20% dan pada kategori kurang sebanyak 7 ibu balita atau 47%.

6. Keterampilan ibu balita sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dengan kategori baik sebanyak 1 balita atau 7% dan pada kategori kurang sebanyak 6 ibu balita atau 40% sedangkan keterampilan ibu balita pada kelompok perlakuan dengan kategori baik sebanyak 2 balita atau 13% dan pada kategori cukup sebanyak 13 ibu balita atau 87%.

(2)

87 7. Tingkat konsumsi energi balita sebelum diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol yaitu 8 balita atau 53% tergolong defisit tingkat berat dan 4 balita atau 27% tergolong normal sedangkan pada kelompok perlakuan 5 balita atau 33% tergolong defisit tingkat berat dan 1 balita atau 7% tergolong normal. Tingkat konsumsi protein balita sebelum diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol yaitu 6 balita atau 40% tergolong defisit tingkat sedang dan 5 balita atau 33% tergolong normal sedangkan pada kelompok perlakuan yaitu 1 balita atau 7% tergolong defisit tingkat berat dan 7 balita atau 46%

tergolong normal.

8. Tingkat konsumsi energi balita sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol yaitu meningkat, 11 balita atau 73% tergolong defisit tingkat ringan dan 4 balita atau 27% tergolong normal sedangkan pada kelompok perlakuan yaitu 5 balita atau 33%

tergolong defisit tingkat ringan dan 10 balita atau 67% tergolong normal. Tingkat konsumsi protein balita sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol yaitu 2 balita atau 13% tergolong defisit tingkat sedang dan 8 balita atau 54% tergolong normal sedangkan pada kelompok perlakuan yaitu 2 balita atau 13% tergolong defisit tingkat sedang dan 10 balita atau 67% tergolong normal.

9. Hasil analisis perbedaan uji paired samples t-test, menunjukkan bahwa nilai p-value <

0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

10. Hasil analisis perbedaan uji paired samples t-test, menunjukkan bahwa nilai p-value <

0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan sikap ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

11. Hasil analisis perbedaan uji wilcoxon, menunjukkan bahwa nilai p-value < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

12. Hasil analisis perbedaan uji paired samples t-test, menunjukkan bahwa nilai p-value <

0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan tingkat konsumsi energi balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil analisis perbedaan uji paired samples t-test, menunjukkan bahwa nilai p-value > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat konsumsi protein balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

(3)

88 13. Hasil analisis perbedaan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dua kelompok menggunakan uji independent samples test menunjukkan nilai p-value < 0,05 yang berarti adanya perbedaan penyuluhan gizi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Adanya perbedaan ini disebabkan penggunaan media yang berbeda, kelebihan booklet dibandingkan papan tulis lebih terperinci dan jelas serta gambar lebih menarik.

B. Saran

1. Untuk Masyarakat

Diharapkan ibu lebih memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi balita dan dapat menerapkan gizi seimbang dalam menyediakan makanan bagi balita ke dalam kehidupan sehari-hari.

2. Untuk Institusi

Diharapkan petugas puskesmas terutama petugas gizi untuk dapat menambah pengetahuan serta wawasan kepada ibu balita tentang pentingnya memenuhi kebutuhan zat gizi pada balita untuk mendukung pertumbuhan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan konseling gizi secara rutin setiap bulan di posyandu sehingga ibu balita dapat menerapkan kedalam kehidupan sehari-hari.

3. Untuk Peneliti

Berdasarkan hasil penelitian bahwa kelemahan penelitian ini adalah kurang tepat dalam menempatkan responden pada kelompok media booklet dan media leaflet sehingga tidak sesuai dengan kemampuan responden dengan pendidikan yang tergolong rendahkarena dasar pemilihan dilakukan acak/random. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menempatkan responden lebih tepat berdasarkan tingkat pendidikan sehingga sesuai dengan media yang akan digunakan.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pola Konsumsi, Tingkat Konsumsi Energi, Tingkat Konsumsi Protein, Daya Terima dan Berat Badan Balita Setelah diberikan Intervensi pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Tingkat Konsumsi Energi Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ...101 Lampiran 13.. Tingkat Konsumsi Protein Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ...103 Lampiran

Perbedaan Tingkat Konsumsi Energi antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan .... Perbedaan Tingkat Konsumsi Protein antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

Tingkat Pengetahuan Responden Sebelum dan Setelah Mendapatkan Konseling Gizi.... Tingkat Konsumsi Energi Responden

Hasil uji Paired T-Test menunjukkan p-value 0,000 < α 0,05 yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara slow-stroke back massage, terapi musik, dan kombinasi keduanya terhadap

Selain itu diharapkan dengan membaca hasil penelitian ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana perbedaan tingkat pengetahuan, pola konsumsi, tingkat konsumsi energi dan protein ibu hamil

Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan konseling gizi menggunakan media booklet dan media leaflet terhadap tingkat pengetahuan ibu, tingkat konsumsi energi dan protein pada anak

Distribusi Responden berdasarkan Pola Konsumsi Sumber Energi dan Zat Gizi Sebelum dan Sesudah Konseling Gizi .... Hasil Tingkat Konsumsi Energi Responden Sebelum dan Sesudah Konseling