• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB VI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

106 BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan data penelitian yang telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. PGTQ An-Nahdliyah merupakan sebuah Lembaga formal yang mempelajari ilmu Al-Qur’an dimana fokus pembelajarannya adalah menggunakan metode cepat tanggap belajar Al-Qur’an An-Nahdliyah, dikhususkan pada masyarakat dewasa yang memiliki integritas dalam bidang keilmuan. Terdapat dua program pembelajaran yaitu Program Buku Paket (PBP) yang dilaksanakan kurang lebih satu tahun dan Program Sorogan Al-Qur’an (PSQ) yang dilaksanakan kurang lebih satu setengah tahun. Santri lulusan PGTQ An-Nahdliyah juga dipersiapkan untuk menjadi pengajar serta dapat menyebarluaskan ilmu agar bermanfaat bagi masyarakat.

2. Proses reproduksi sosial tercipta melalui tiga bentuk yaitu internalisasi habitus, modal, arena sehingga menghasilkan praktik sosial. Masing- masing santri menghasilkan bentuk reproduksi yang berbeda-beda dalam pengaplikasian proses reproduksi sosial di masyarakat, sesuai dengan internalisasi habitus yang berlangsung, dari modal-modal yang diperoleh baik dalam Lembaga atau luar Lembaga, dan arena yang diperjuangkan. Sehingga bentuk reproduksi sosial santri PGTQ An- Nahdliyah antara lain sebagai berikut:

(2)

a. Zahwa, mahasiswi 21 tahun. Bentuk reproduksi sosial yang dijalankan adalah dengan menjadi guru mengaji pribadi (privat).

b. Lailiatul, mahasiswi 22 tahun. Bentuk reproduksi sosial yang dijalankan adalah dengan menjadi guru mengaji di TPQ Mustabihul Ullum.

c. Anis, ibu rumah tangga 25 tahun. Bentuk reproduksi sosisal yang dijalankan adalah menjadi guru mengaji di TPQ Mustabihul Ullum.

d. Siti Suhainikmah S.Pd. pengajar 35 tahun. Bentuk reproduksi sosial yang dijalankan adalah menjadi Kepala TPQ Al-Hikmah, sekaligus pengajar di TPQ Al-Hikmah.

e. Siti Mahmudah S.Pd. pengajar 47 tahun. Bentuk reproduksi sosial yang dijalankan adalah menjadi Direktur PGTQ An-Nahdliyah dan menjadi Kepala TPQ Ma’arif, membentuk Yayasan Ma’arif, menjadi Ustadzah di PGTQ An-Nahdliyah, dan menjadi ketua Majelis Pembina (mabin) Kabupaten Kediri.

f. Istiqomatin S seorang ibu rumah tangga 48 tahun. Bentuk reproduksi sosial yang dijalankan adalah dalam ruang lingkup keluarga.

g. Shohibul M seorang wirausaha 26 tahun. Bentuk reproduksi sosial yang dijalankan adalah praktik untuk diri pribadi.

(3)

3. Peran santri PGTQ An-Nahdliyah dalam proses reproduksi sosial terhadap masyarakat. Beberapa peran yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pengajar privat (guru pribadi) adalah zahwa. Berperan dalam penyaluran sistem metode An-Nahdliyah kepada anak didiknya.

Beberapa diantaranya adalah mengenai ciri khusus pembelajaran An-Nahdliyah, langkah-langkah tertentu ketika proses pembelajaran, dan metode penyampaian saat proses belajar.

b. Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Mustabihul Ullum Santri yang mereproduksi sistem metode An-Nahdliyah di TPQ Mustabihul Ullum adalah Lailiatul dan Anis. Peran sebagai seorang santri PGTQ An-Nahdliyah adalah mereproduksi sistem metode An-Nahdliyah kepada santri TPQ yakni metode cepat tanggap belajar Al-Qur’an An-Nahdliyah yakni mengenai ciri khusus, langkah-langkah khas metode An-Nahdliyah, penyampaian materi pada proses pembelajaran, dan media yang digunakan.

c. Kepala TPQ Al-Hikmah, adalah Siti Suhainikmah S.Pd.

Mereproduksi struktur dan sistem metode An-Nahdliyah, struktur diantaranya yakni pendirian dan pengembangan sesuai pedoman pengelolaan An-Nahdliyah, dan sistem diantaranya yaitu pembelajaran, langkah-langkah penyampaian materi, dan beberapa ciri khusus metode An-Nahdliyah.

d. Direktur PGTQ An-Nahdliyah

(4)

Mereproduksi struktur dan sistem metode An-Nahdliyah terhadap masyarakat, diantaranya yaitu melestarikan dan mengembangkan metode melalui Lembaga PGTQ An-Nahdliyah, melalui TPQ Ma’rif, serta membantu santri PGTQ An-Nahdliyah untuk menyalurkan keilmuan dalam masyarakat.

e. Ibu Rumah Tangga

Berperan mereproduksi sistem metode An-Nahdliyah terhadap keluarganya, khususnya adalah anak dan cucunya mengenai pembelajaran membaca Al-Qur’an dan ketika melafalkan dalam kehidupan sehari-hari.

f. Diri pribadi

Berperan terhadap perkembangan diri pribadinya mengenai internalisasi ilmu pembelajaran Al-Qur’an metode An-Nahdliyah untuk bisa diterima dan implementasikan.

(5)

B. SARAN

Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa saran dari penulis supaya bisa dijadikan acuan untuk penelitian berikutnya:

1. Bagi Lembaga PGTQ An-Nahdliyah Kec. Wates

Kepada Lembaga PGTQ An-Nahdliyah Kec. Wates diharapkan bisa lebih menyebarluaskan informasi keberadaan Lembaga dan banyak melakukan promosi, agar santri Lembaga semakin banyak.

2. Bagi Program Studi Sosiologi Agama

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bidang keilmuan baru mengenai Sosiologi Agama dalam ranah Pendidikan dan dapat menjadi referensi bagi penelitian kedepannya.

3. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan pengetahuan mengenai proses reproduksi sosial yang ada dalam sebuah Lembaga Pendidikan Guru Taman Al-Qur’an (PGTQ) An-Nahdliyah.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian serupa mengenai proses reproduksi sosial yang dilakukan santri PGTQ An-Nahdliyah dengan fokus santri yang tidak memiliki gelar Pendidikan tertentu, melainkan hanya belajar di Lembaga PGTQ An- Nahdliyah saja. Diharapkan hal tersebut dapat memberikan semangat bagi masyarakat khususnya bagi lanjut usia agar optimis menuntut ilmu dan

(6)

menyalurkan ilmu dalam masyarakat. Diharapkan pula hal tersebut dapat melengkapi serta memperdalam aspek penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Pimpinan Pusat Majelis Pembinaan Taman Pendidikan Al- Qur’an An -Nahdliyah Tulungagung, 2008, Pedoman Pengelolaan Taman Pendidikan Al- Qur’an Metode Cepat Tanggap

Menurut peneliti apa yang diterapkan oleh TPQ Al-Kautsar sesuai apa yang telah dikemukakan oleh Majelis Pembina TPQ An-Nahdliyah bahwasannya cara membaca dengan cepat di

a Faktor Pendukung Faktor pendukung dalam meningkatkan kemampuan membaca AlQuran pada santri Al-Qur‟an TPQ Ar-Rayyan Malang yaitu: 1 Faktor Internal di TPQ peserta didik santri

Qoyyumamin Aqtoris (UIN Malang, 2008) skripsinya yang berjudul penggunaan “Metode Pengajaran Qiroati Dalam.. Meningkatkan Baca Al-Qur‟an Di TPQ Wardatul Ishlah

Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran Al-Qur ’ an siswa. kelas IV di TPQ Miftahul Muslim Desa Jati Kecamatan

Pedoman Pengelolaan Taman Pendidikan Al- Qur’an Metode Cepat Tanggap Belajar Al- Qur’an An -Nahdliyah.. Strategi

Dari kesimpulan Pelaksanaan metode an-Nahdliyah untuk meningkatkan Baca dan Tulis al-Qur‟an di TPQ Ushuluddin diantaranya dimulai dari yang pertama, kegiatan awal yaitu

Untuk mengetahui hasil dari Penerapan metode CMSA (Cara Mengaji Santri Aktif) di Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA/TPQ) Riyadhul Muflihin dalam meningkat baca tulis