• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana implementasi pendidikan multikultural di sekolah dasar

N/A
N/A
Khairati Olfah

Academic year: 2023

Membagikan "Bagaimana implementasi pendidikan multikultural di sekolah dasar"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Bagaimana implementasi pendidikan multikultural di sekolah dasar?

Pendidikan multikultural di Indonesia memanglah sangat penting di Sekolah Dasar (SD). Pendidikan multikultural adalah proses penanaman bagaimana cara hidup untuk menghormati secara tulus, dan toleran dalam keberagaman budaya yang hidup di tengah- tengah masyarakat majemuk. Dengan diberikannya pendidikan multikultural diharapkan adanya kelenturan mental berbau suku antargolongan ras dan agama (sara), sehingga persatuan bangsa tidak mudah retak dan terjadi disintegrasi bangsa. Pentingnya pendidikan multikultural dilakasanakan disekolah dasar agar peserta didik dapat memahami tentang keberagaman dan cara menghargai sebagai wujud nyata mencintai bangsa Indonesia yang majemuk ini. Selain dari pada itu para peserta didik sejak dini memahami perbedaan- perbedaan keragaman itu sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang patut di syukuri sehingga dalam implementasi nilai multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari dengan baik oleh peserta didik sekolah dasar baik di sekolah, keluarga, dan masyarakat (Hermanto et al., 2021).

Menurut (Dike, 2017) Pendidikan multikultural dapat tumbuh dengan baik dan hidup di sekolah dasar pedalaman dan wilayah 3T jika warga sekolah baik kepala sekolah, guru, siswa, orangtua, yayasan, dinas pendidikan membiasakan beberapa aspek-aspek penting sebagai nilai dalam proses pendidikan anak sebagai berikut: (a) Membiasakan untuk tidak berpikir dan berperilaku diskriminatif, yaitu sikap untuk tidak memperlakukan orang atau individu tertentu lebih baik dari orang lain. (b) Memahami persepsi orang lain, sekolah membutuhkan ruang dinamis untuk menguji pendapat, gagasan, masukan, dengan mengajak diskusi dan dialog serta menghindari penyempitan wawasan dan dominasi tunggal pada kekuatan seorang atau kelompok tertentu. (c) Menghindari sterotipe dengan membangun kultur respect for others yakni perasaan simpati dan empati sesuai kultur masyarakat tiap-tiap daerah. (d) Mengembangkan kesetaraan dan keadilan sosial, yakni memberikan kesempatan dan akses yang sama kepada semua budaya, etnis dan agama di sekolah.

Keberagaman masyarakat Indonesia sebagai masyarakat majemuk yang memiliki keberagaman suku, budaya, adat istiadat dan perbedaan agama, ras, kebudayaan dan lain sebagainya yang menjadikan masyarakat Indonesia yang multikulrural. Hal ini dapat di jadikan tantangan dalam mempersatukan Indonesia menjadi masyarakat yang kuat dalam perbedaan dan keberagamani. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengajarkan pendidikan multikultural sedini mungkin yang ditanamkan kepada siswa dalam pembelajaran. Seorang guru bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan terhadap siswanya dalam melihat perbedaan yang terjadi dalam kehidupan mereka sehari-hari (Nur Latifah et al., 2021).

Multikultural diartikan sebagai keragaman kebudayaan, aneka kesopanan. Sedangkan secara terminologi, pendidikan multikultural berarti proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran (agama). Pengertian seperti ini mempunyai implikasi yang sangat luas dalam pendidikan, karena pendidikan dipahami sebagai proses tanpa akhir atau proses sepanjang hayat (Derson & Gunawan, 2021)

Terkait dengan pendidikan, dalam hal ini sekolah harus mendesain proses pembelajaran, mempersiapkan kurikulum dan desain evaluasi, serta mempersiapkan guru yang memiliki persepsi, sikap dan perilaku multikultural, sehingga menjadi bagian yang memberikan kontribusi positif terhadap pembinaan sikap multikultural para siswanya serta

(2)

semua warga sekolah. Selain dari pada itu para peserta didik sejak dini memahami perbedaan-perbedaan keragaman itu sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang patut di syukuri sehingga dalam implementasi nilai multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari dengan baik oleh peserta didik sekolah dasar baik di sekolah, keluarga, dan Masyarakat.

Dalam proses pendidikan multikultutal di sekolah dasar ini ditemukan beberapa hal utama dalam pengajaran pendiidikan multicultural yaitu:

Nur Latifah, Arita Marini, Arifin Maksum. Pendidikan Multukultural di Sekolah Dasar 1. Pengajaran sejak dini (Dike, 2017)terkait pendidikan multicultural karna sikap

multicultural perlu di tanamkan dan di tumbuhkan sejak dini.

2. Mengintegrasikan bebagai mata pelajaran (Watkins, Lean, & Noble, 2016) dengan pendidikan multicultural merupakan cara efektif untuk menumbuhkan sikap di setiap pengajaran yang diajarkan.

3. Stategi dan pendekatan berfariasi sanagat di perlukan dalam pendidikan multicultural, hal ini di pahami agar pesertadidik dapat dengan mudah memahami esensi dari pendidikan multicultural. Sebagai contoh negri Thailand menerapkan program pendidikan bilingual yang terintegrasi dengan pendidikan multicultural (Arphattananon, 2018). Sedangkan di Korea menerapkan pengajaran multicultural yang di sesuaikan dengan geografis (Shen, 2019).

4. Peran guru sebagai pengajar merupakan ujung tombak keberhasilan dalam pendidikan multicultural (Susiloningsih, 2020) karna pesertadidik akan mudah mencontoh tauladan dan perilaku sesuai dengan tidakan yang di tunjukan oleh guru, hal ini sesuai dengan (Gorski, 2016) pengembanagn professional guru melalui kegiatan pengembangan pendidikan multicultural dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna.

Pada pelaksanaan kegiatan mengajarkan pendidikan multikultural juga harus diajarkan di ruang kelas, sekolah, dan agar membagun kesadaran kritis siswa dan guru tentang apa yang terjadi saat ini (Au, 2017). Hal ini dapan menumbuhkan nilai-nilai positive kepada pesertadidik. Guru dan Siswa memiliki peran (Kirom, 2017) sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator dan evaluator sedangkan siswa sebagai subject dalam pendidikan multicultural. Guru yang sudah memiliki pengalaman dalam perogram pengembanagan dalam pengajaran pendidikan multikulturan akan lebih berhasil dalam mengajar pendidikan multikultural (Jun, 2016).

Implementasi pendidikan multikultural di Sekolah Dasar dalam pelaksanaannya dilakukan dengan mencakupi tiga komponen implementasi yaitu implementasi pendidikan multikultural pada kegiatan belajar mengajar, implementasi pada materi pelajaran, dan implementasi pada kegiatan sekolah.

A. Implementasi Pendidikan Multikultural pada kegiatan belajar mengajar

Implementasi pendidikan multikultural pada kegiatan belajar mengajar, untuk mencapai nilai-nilai pendidikan multikultural yang mencakup tiga komponen kebutuhan yaitu kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat dan kebutuhan materi pejaran yang akan disampaikan

a. Tahap Perencanaan

(3)

Dalam tahap perencanaan pihak sekolah kegiatan yang dilakukan setiap awal tahun yaitu melakukan perencanaan tahunan yang disusun untuk menunjang program kegiatan belajar mengajar, tahap perancanaan ini melibatkan beberapa pihak diantaranya adalah komite sekolah, kepala sekolah, dewan guru dan karyawan sekolah.

Dalam kegiatan penyusunan program sekolah dan program kurikulum diharapkan kepada pihak-pihak yang terlibat memasukkan tentang implementasi pendidikan multikultural sesuai dengan materi dan kebutuhan saat proses implementasi. Agar tercapai dalam implementasi pendidikan multikultural maka pihak Sekolah dalam menyusun kurikulum mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan pada saat kegiat belajar mengajar di kelas dan dilaksanakan pada kegiatan sekolah.

B. Implementasi Pendidikan Multikultural pada materi pembelajaran

struktur materi pelajaran yang terdapat implementasi pendidikan multikultural diantaranya adalah

(a) Materi pelajaran pendidikan agama

(b) Materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam kelompok materi pelajaran tersebut direalisasikan pada kegiatan dan proses belajar mengajar pada setiap mata pelajaran, cakupan dari masing - masing materi pelajaran tersebut diwujudkan melalui pada saat pelajaran yang berlangsung secara relevan.

Mata Pelajaran Materi Pokok yang dapat di implementasikan pendidikan multikultural

Sub Materi

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

 Perilaku Terpuji

 Menjadi Anak yang baik

 Kerja Sama dan tolong menolong

 Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru

 Santun dan

menghargai kepada teman

 Indahnya saling menghargai

Pendidikan Kewarganegaraan

 Organisasi

 Menghargai keputusan bersama

 Memahami kebebasan berorganisasi

 Kemauan

bermusayawarah mufakat

 Bentuk-bentuk keputusan bersama

(4)

C. Implementasi pendidikan multikultural pada proses pembelajaran

Salah satu contoh saat mengunakan pendekatan kontribusi dan aksi sosial adalah saat siswa baru masuk sekolah dan sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar toleransi dalam berdoa yang dilaksanakan disemua kelas.

Implementasi toleransi ini dapat dilihat sebelum dan sesudah pelajaran. Disetiap kelas sebelum dan sesudah pelajaran di mulai dengan berdoa, dipimpin oleh salah satu siswa untuk maju kedepan kelas. Untuk peserta didik yang beragama non Muslim dipersilahkan berdoa sendiri sesuai dengan agama masing-masing.

D. Peran guru dalam menerapkan pendidikan multikultural

Peran guru di Sekolah Dasar dalam keberhasilan pelaksanaan pendidikan multikultural sangat penting dikarenakan seorang guru itu menjadi gambaran siswa baik dari perkataan dan sikap, salah satu contohnya pada waktu pemilihan pengurus kelas guru memberikan contoh dalam memilih pengurus kelas semuanya siswa memiliki hak yang sama untuk dipilih serta memilih pengurus kelas.

Ramadhani dkk.2021.“Implementasi Pendidikan Multikultural dilihat dari perspektif Guru,Kepala Sekolah dan Kegiatan Siswa di Sekolah Dasar

Maemunah, Yayah, dan Astuti Darmiyanti. “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELLUI RASA TOLERANSI BERAGAMA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CIKAMPEK SELATAN JAKARTA.” Al-Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 10.2 (2023): 199-207.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian Kreativitas Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sibolga Selatan adalah Baik Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah X1 terhadap Kinerja Y Guru Sekolah Dasar Negeri

HPLC analysis of the product: The ee was determined via HPLC on a CHIRALPAK IC column 3% i-PrOH in hexane, 1.0 mL/min; retention times for compound obtained using S,S-L2: 9.1 min minor,