• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANGUNAN GEDUNG

N/A
N/A
CV Anisa Nature

Academic year: 2024

Membagikan " BANGUNAN GEDUNG"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532); Klasifikasi bangunan gedung merupakan pengklasifikasian fungsi bangunan gedung berdasarkan tingkat pemenuhan persyaratan administratif dan persyaratan teknis.

Permohonan Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat PIMB Konstruksi adalah permohonan yang diajukan oleh pemilik bangunan kepada Pemerintah Kabupaten Jombang untuk memperoleh IMB suatu bangunan. Layak secara fungsional adalah keadaan fasilitas yang memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi fasilitas yang dinyatakan. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan sarana dan prasarana serta sarana agar selalu berfungsi.

Pemugaran bangunan yang dilindungi dan dilestarikan adalah kegiatan memulihkan dan mengembalikan bangunan ke bentuk aslinya. Pengawasan adalah pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang pembangunan gedung dan upaya penegakan hukum.

IMB Gedung

Perlengkapan elektronik dan listrik pada gedung atau ruangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) meliputi :. peralatan komputer, televisi dan radio; 1) Instalasi listrik pada bangunan gedung dan/atau sumber listriknya harus direncanakan memenuhi kebutuhan daya dan beban dengan perhitungan teknis tingkat keselamatan yang tinggi dan risiko yang sekecil mungkin. 2) Perencanaan dan perhitungan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan sistem yang sesuai dengan fungsi bangunan gedung. 3) Bangunan gedung untuk kepentingan umum harus menyediakan sumber tenaga listrik cadangan yang dapat beroperasi dalam waktu 10 (sepuluh) menit setelah terjadi pemadaman listrik dari sumber tenaga listrik utama. 4) Sumber tenaga listrik utama menggunakan tenaga listrik dari instansi penyedia listrik resmi. 5) Sumber listrik lain yang diproduksi sendiri, termasuk sel surya dan kincir angin, harus mematuhi pedoman dan standar teknis yang berlaku. 1) Penambahan beban pada bangunan gedung pada tahap hunian harus mencakup tambahan perkabelan teknis dan/atau tenaga listrik sesuai dengan ketentuan instansi resmi apabila melebihi daya yang tersedia. 2) Penambahan bangunan atau ruangan pada tahap hunian harus mencakup tambahan kabel teknis dan/atau tenaga listrik sesuai dengan ketentuan instansi resmi apabila daya yang tersedia melebihi. 3) Perubahan fungsi bangunan gedung harus diikuti dengan perencanaan dan perhitungan teknis sistem instalasi listrik sesuai dengan kebutuhan fungsional bangunan gedung baru. 1) Setiap bangunan gedung untuk keperluan umum atau bangunan dengan fungsi khusus harus direncanakan dengan sistem pengamanan yang lengkap terhadap kemungkinan masuknya sumber ledakan dan/atau api secara manual dan/atau menggunakan alat elektronik. 2) Pengamanan manual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memeriksa pengunjung beserta barang bawaannya. (3) Pengamanan dengan alat elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi dan televisi sirkuit tertutup (CCTV). 1) Persyaratan kesehatan bangunan meliputi persyaratan sistem ventilasi, persyaratan sistem penerangan, persyaratan sistem drainase, dan persyaratan penggunaan bahan bangunan. 2) Persyaratan sistem ventilasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: 3) Persyaratan sistem penerangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: pencahayaan buatan, termasuk pencahayaan darurat. 4) Persyaratan sistem sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: sistem air bersih/air minum; sistem pembuangan limbah padat dan sampah; 5) Persyaratan penggunaan bahan konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:. penggunaan bahan bangunan yang aman bagi kesehatan penggunanya; Dan. tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. (1) Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan sistem ventilasi alami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) huruf a harus dibuat dengan kriteria sebagai berikut: berupa bukaan permanen, penutup pintu dan jendela, atau bentuk lain yang dapat dibuat. dibuka, dengan luas 10%. sepuluh persen) dari luas lantai setiap ruangan (termasuk kebutuhan penerangan alami);

Kearifan Lokal

Persyaratan

BAB V

Pelestarian

TABG

PEMBINAAN

Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan yang mengakibatkan kerugian harta benda, kecelakaan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, dan/atau hilangnya nyawa orang lain diancam dengan pidana dan/atau denda sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PENYIDIKAN

MUNIF KUSNAN, SH, Si Pembina Utama Madya

  • UMUM
  • PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Oleh karena itu penataan bangunan tetap mengacu pada penataan ruang sesuai peraturan perundang-undangan. Untuk menjamin kepastian hukum dan ketertiban dalam penyelenggaraan bangunan gedung, setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis bangunan gedung. Bangunan terminal antara lain: stasiun kereta api, terminal bus, halte, terminal udara dan sejenisnya.

Gedung pelayanan pendidikan, meliputi: taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, perguruan tinggi/. Contoh bangunan untuk keperluan negara adalah: istana presiden, gedung KBRI, dll. Dengan menentukan fungsi dan klasifikasi fasilitas yang dibangun, pemenuhan persyaratan administrasi dan teknis dapat lebih efisien dan efektif.

Penyelenggaraan fasilitas dengan fungsi khusus dengan mempertimbangkan usulan dari instansi terkait yang berwenang dan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum. Perubahan fungsi dan klasifikasi, misalnya bangunan tempat tinggal semi permanen menjadi bangunan usaha permanen. Yang dimaksud dengan “persyaratan teknis bangunan gedung” meliputi persyaratan struktur bangunan gedung dan persyaratan keandalan bangunan gedung.

Izin mendirikan bangunan merupakan satu-satunya izin yang diperbolehkan dalam penyelenggaraan bangunan gedung, yang merupakan sarana pengendalian operasional bangunan gedung. Yang dimaksud dengan “substruktur” adalah struktur bangunan yang diletakkan di dalam tanah atau basement, misalnya pondasi, lereng. Suprastruktur suatu bangunan” adalah struktur struktur suatu bangunan yang letaknya di atas permukaan tanah, seperti kolom, balok, dan atap.

Yang dimaksud dengan “struktur” adalah bagian-bagian suatu bangunan yang terdiri atas rangka, dinding batu, kolom, balok, lantai, lantai tanpa balok, dan kombinasinya. Yang dimaksud dengan “stabil” adalah kondisi bangunan yang tidak mudah roboh, miring atau bergeser selama umur bangunan yang dimaksudkan. Yang dimaksud dengan “Kerangka Acuan” adalah pedoman tugas yang disepakati antara pemilik dan penyedia jasa penilaian struktur.

Suatu bangunan gedung dinyatakan layak fungsi apabila telah dilakukan penilaian teknis terhadap pemenuhan seluruh persyaratan teknis bangunan gedung oleh Departemen. Dokumen administrasi” adalah dokumen yang berkaitan dengan pemenuhan persyaratan administrasi, misalnya dokumen kepemilikan bangunan gedung, kepemilikan tanah, dan dokumen izin mendirikan bangunan.

Referensi

Dokumen terkait

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 huruf d dapat diajukan ke pengadilan apabila hasil penyelenggaraan bangunan gedung telah menimbulkan dampak yang mengganggu

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Pekerjaan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung

(1) Pendapat dan pertimbangan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat (1) untuk rencana teknis Bangunan Gedung tertentu dan/atau kegiatan penyelenggaraan yang menimbulkan

BAB III FUNGSI DAN KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG Pasal 5 1 Fungsi Bangunan Gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan persyaratan teknis Bangunan Gedung ditinjau dari segi

Pengawasan Bangunan Konsultan pengawas adalah kepanjangan tangan owner dalam mengawasi jalannya proyek bangunan gedung selama siklus konstruksi, konsultan pengawas memiliki badan hukum

2 Penyelenggaraan Bangunan Gedung di kawasan rawan tanah longsor sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan dalam RTRW, RDTR, peraturan zonasi dan/atau

Dokumen berisi kata pengantar dari penyelenggara pelatihan ahli pengawas konstruksi bangunan