PENJAMINAN MUTU PERTANIAN MATERI I – IV
SSOP : Standar Operasional Prosedur Sanitasi. Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati, baik makanan minuman, bahan tambahan pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
Peraturan Kementerian lainnya, antara lain : kementerian pertanian (menetapkan senyawa kimia yang dapat dilakukan dalam produksi pangan segar)
Food Safety merupakan konsep pangan yang tidak menyebabkan bahaya konsumen ketika dikonsumsi sesuai aturan
Safe Food bebas dari bahaya fisik, mikrobiologi dan kimia atau produk yang tidak menyebabkan keracunan atau penyakit setelah mengkonsumsinya.
olahan yang tinggi protein susah untuk mengajukan PIRT karena misal susu, susu harus langsung dikonsumsi, karena susu mudah rusak. susu ini sangat disukai oleh mikroba. namun yogurt ini akan bertahan lama dan aman apabila disimpan cukup lama karena yogurt ini memiliki keasaman yang tinggi dan mikroba tidak menyukainya.
Bahaya fisik : Rambut Bahaya Biologis : Alergi
Bahaya Kimia : terkena bahan2 berbahaya
Karena daa prinsip aman dari penanaman sampai ke mulut yang diperhatikan antara lain pada HACCP, ISO 9000, ISO 140000 . Produksi Bahan GAP (Good Agricultural Practices) , Penanganan GHP (Good Handling Practices), Pengolahan GMP (Good Manufacturing Practices) , Distribusi GDP (Gross domestic product), Pasar GRP (Good Retailing Practices) , dan Konsumen GCP (Ground Control Point)
Cara menghitung daya simpan :
ADI = Acceptable Daily Intake (dengan dibuat percobaan dengan menggunakan kemasan yang akan digunakan)
ASLT = Accelerated Shelf Life Testing (mempercepat kerusakan produk, yaitu dengan merusak produk)
CEMARAN KIMIA : SUMBER, BAHAYA DAN BEBERAPA METODE ANALISISNYA Jenis cemaran Kimia
Sianida yang dapat ditolerir tubuh yaitu 10 ppm contoh di almond, kacang koro, koro kratok (sianidane tinggi, 2000 ppm). dengan perendaman, pengecilan ukuran dan fermentasi ini dapat menurunkan tingkat sianida nya.
MATERI V
Good Handling Practies (GHP) merupakan pedoman umum dalam melaksanakan pasca panen hortikultura secara baik dan benar sehingga kehilangan dan kerusakan hasil dapat ditekan seminimal mungkin untuk menghasilkan produk yang bermutu atau memenuhi standart mutu yang berlaku seperti SNI (Standar Nasional Indonesia). Diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian RI no 44/Permentan/OT.140/10/2009 Tentang Pedoman Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian Asal Tanaman Yang Baik (Good Handling Pratices). GHP menitikberatkan pada proses pasca panen yang memiliki tujuan :
Mempertahankan mutu produk segar agar tetap prima sampai tangan konsumen
Menekan losses atau kehilangan karena penyusutan dan kerusakan
Memperpanjang daya simpan dan meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian Persyaratan Manajemen GHP :
Spesifikasi produk dan penanganan
Identifikasi dan ketelusuran produk
Personal
Training
Fasilitas Ruang Lingkup GHP :
1. Pengumpulan 2. Sortasi
3. Pembersihan atau pencucian 4. Grading (sesuai SNI)
5. Pengemasan 6. Pelabelan 7. Pemeraman 8. Penyimpanan 9. Transportasi 10. Standarisasi mutu 11. Sarana prasarana
12. Keamanan dan keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan 13. Pengawasan dan pembinaan
MATERI VI
GMP ( Good Manufacturing Prctices ) merupakan suatu konsep manajemen dalam bentuk prosedur dan mekanisme berproses yang tepat untuk menghasilkan out put yang memenuhi stándar dengan tingkat ketidak sesuaian yang kecil. Standar bahan yang digunakan terdapat dalam peraturan pemerintah yaitu pada PP No 28 tahun 2004 pasal 8.
Tujuan produksi yang baik :
Melindungi konsumen
Keamanan
Ke halalan
Bermutu dan berkualitas Manfaat GMP untuk produsen :
Konsumen lebih tertarik membeli produk tersebut
Mempertahankan pasarnya Syarat tempat produksi :
Jauh dari pembuangan limbah
Jauh dari ternak
Ada fentilasi di atapnya