Transformator adalah: Transformator adalah alat listrik yang berfungsi untuk mengubah taraf suatu tegangan Alternating Current (AC) ke taraf yang lain sesuai kebutuhannya. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Transformator dapat memindahkan listrik antara dua buah rangkaian melalui induksi elektromagnetik.
Jenis-Jenis Trafo:
1. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan a. Trafo Step Up
Seperti namanya, Trafo Step Up adalah Trafo yang berfungsi untuk menaikan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yang lebih tinggi.
b. Trafo Step Down
Trafo Step Down adalah Trafo yang digunakan untuk menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yang tinggi ke taraf yang lebih rendah.
2. Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti (core) yang Digunakan a. Trafo berinti Udara (Air Core Transformer)
Pada Trafo yang berinti Udara, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder dililitkan pada inti berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung yang berongga. Bahan non- magnetik yang dimaksud tersebut dapat berupa bahan kertas ataupun karton. Ini artinya, hubungan hubungan fluks antara gulungan primer dan gulungan sekunder adalah melalui udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Trafo yang berinti besi
b. Trafo berinti Besi (Iron Core Transformer)
Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti
lempengan-lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi memiliki efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Hal ini dikarenakan bahan besi mengandung sifat magnetik dan juga konduktif sehingga mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
3. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya a. Trafo Otomatis (Auto Transformer)
Auto Transformer atau Trafo Otomatis adalah Trafo listrik yang hanya memiliki satu kumparan dimana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabung dalam 1 rangkaian yang terhubung secara fisik dan magnetis.
https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-transformator-trafo/
Prinsip Kerja Trafo
Prinsip kerja dari trafo melibatkan bagian-bagian utama pada trafo, yaitu:
kumparan primer, kumparan sekunder dan inti trafo. Kumparan tersebut mengelilingi inti besi dalam bentuk lilitan. Apabila kumparan pada sisi primer trafo dihubungkan dengan suatu sumber tegangan bolak-balik sinusoidal (Vp), maka akan mengalir arus bolak-balik yang juga sinusoidal (Ip) pada kumparan tersebut. Arus bolak-balik ini akan menimbulkan fluks magnetik (Ф) yang sefasa dan juga sinusoidal di sekeliling kumparan. Akibat adanya inti trafo yang
menghubungkan kumparan pada sisi primer dan kumparan pada sisi sekunder, maka fluks magnetik akan mengalir bersama pada inti trafo dari kumparan primer menuju kumparan sekunder sehingga akan membangkitkan tegangan induksi pada sisi sekunder trafo
Dimana :
Vs = tegangan induksi pada sisi sekunder Ns = jumlah belitan pada sisi sekunder
dФ/dt = perubahan fluks terhadap waktuDari persamaan tersebut diketahui bahwa tegangan induksi yang terbangkitkan pada kumparan trafo berbanding lurus dengan jumlah lilitan kumparan pada inti trafo. Selain itu, tegangan induksi juga dapat terbangkitkan apabila ada perubahan fluks terhadap waktu, jika fluks yang mengalir adalah konstan maka tegangan induksi tidak dapat terbangkitkan.
Setiap trafo juga memiliki suatu besaran yang dinamakan perbandingan transformasi (a), untuk menunjukkan perbandingan lilitan atau perubahan level tegangan dan arus pada sisi primer dan sekunder yang ditransformasikan pada trafo tersebut. Berikut perumusannya:
Rangkaian sederhana trafo
Kerugian Histerisis
Kerugian Histerisis Transformator disebabkan karena gesekan molekul terhadap aliran gaya magnet yang diperlukan untuk menarik magnet, yang secara konstan berubah dalam nilai dan arah pertama dalam satu arah dan kemudian yang lain karena pengaruh sinusoidal tegangan supply.
Gesekan molekuler ini menyebabkan panas untuk dikembangkan yang mewakili hilangnya energi ke transformator. Kehilangan panas berlebih dapat memperpendek umur bahan isolasi yang digunakan dalam pembuatan gulungan dan struktur.
Karena itu, pendinginan trafo menjadi penting.
Juga, Transformator dirancang untuk beroperasi pada frekuensi supply tertentu.
Menurunkan frekuensi supply akan menghasilkan peningkatan histerisis dan suhu yang lebih tinggi di inti besi. Jadi mengurangi frekuensi supply dari 60 Hertz ke 50 Hertz akan meningkatkan jumlah histerisis yang ada, menurunkan kapasitas VA transformator.
Kerugian Arus Eddy
Kerugian Arus Eddy pada Transformator di sisi lain disebabkan oleh aliran arus sirkulasi yang diinduksi ke dalam baja yang disebabkan oleh aliran fluks magnet di sekitar inti. Arus yang bersirkulasi ini dihasilkan karena pada fluks magnetis inti bekerja seperti satu loop kawat. Karena inti besi adalah konduktor yang baik, arus eddy yang diinduksi oleh inti besi padat akan besar.
Arus Eddy tidak berkontribusi apapun terhadap kegunaan transformator tetapi sebaliknya mereka menentang aliran arus yang diinduksi dengan bertindak seperti gaya negatif yang menghasilkan pemanasan resistif dan kehilangan daya di dalam inti.
https://abdulelektro.blogspot.com/2019/11/motor-sinkron-prinsip-kerja-jenis-dan.html