• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENS A0222004 TEKBANG III

N/A
N/A
Djalu Eka

Academic year: 2025

Membagikan "BENS A0222004 TEKBANG III"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Teknologi Bangunan III Bens Fauzani Mukarromaen A0222004

Arsitektur Kelas A

Resume

Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung ( PPIUG ), beban atau muatan dibagi atas 5 macam :

1. Beban Mati ( Dead Load ) --- M, adalah beban yang bersifat tetap atau konstan. Contoh : beban struktur sendiri seperti atap, rangka atap, balok, lantai, dll.

2. Beban Hidup ( Live Load ) --- H, adalah beban yang bersifat tidak tetap, bergerak, berubah sewaktu-waktu. Contoh : manusia, berbagai perabot, dll.

3. Beban Angin ( Wind Load ) --- A, adalah beban berupa angin dengan segala arah dan kecepatannya.

4. Beban Gempa ( Earthquake Load ) --- G, adalah beban berupa gempa bumi atau pergerakan (pergeseran) lapisan tanah bumi.

5. Beban Khusus ( Special Load ) --- K, adalah beban-beban yang merupakan

penyederhanaan kenyataan sehari-hari. Contoh : penurunan (settlement), efek cuaca, panas, suhu, temperatur, susut (shrinkage), dll.

Dari bentuk pembebanan kepada suatu konstruksi, beban dapat dibedakan menjadi :

1. Beban atau Muatan Terpusat ( Muatan Titik ), adalah beban atau muatan yang tertuju pada satu titik. Contoh : manusia, perabot, benturan, dll.

2. Beban atau Muatan Terbagi, adalah beban atau muatan yang tidak tertuju pada satu titik, tapi terbagi pada bagian atau seluruh elemen struktur tersebut. Beban / Muatan Terbagi, dibagi atas :

a. Beban atau Muatan Terbagi Merata, adalah beban atau muatan yang terbagi merata sepanjang benda tersebut. Contoh : balok, pelat lantai, rangka atap, dll.

b. Beban atau Muatan Terbagi Segitiga, adalah beban atau muatan yang terbagi berupa bidang segitiga. Contoh : konsol, mezzanine, kantilever, dll.

Referensi

http://repository.uin-malang.ac.id/602/1/Gaya%20%26%20Beban.pdf

(2)

Kasus Keruntuhan Gedung Perkantoran Tiga Tingkat Di Universitas Tadulako

Tempat kejadian : Kabupaten Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Waktu : Jumat, 28 September 2018

Penyebab : Gempa bumi

Penjelasan : Dikarenakan gempa bumi, gedung mengalami keruntuhan (collapse) karena terjadi kegagalan pada hubungan balok-kolom karena tidak adanya tulangan sengkang pada hubungan balok-kolom.

Gambar :

Sumber : Wardi, S. & Ramadhani, U. (2023). Analisis Kinerja Seismik Gedung Dengan Pushover Analysis, Cantilever, 12(1).

Referensi

Dokumen terkait

Pada software SAP2000, beban tekanan total (tanah+air) yang berbentuk segitiga tersebut dilimpahkan merata ke pelat yang dijepit di sisi bawah elemen dinding basement. Bagian

displacement method). Metode kekakuan memerlukan gaya pengekang {restraint action) akibat beban pada elemen struktur untuk menentukan beban titik kumpul ekfvalen.. Tegangan/gaya

Pada software SAP2000, beban tekanan total (tanah+air) yang berbentuk segitiga tersebut dilimpahkan merata ke pelat yang dijepit di sisi bawah elemen dinding basement. Bagian

Beban mati adalah semua muatan yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan tetap yang dianggap merupakan satu

Wilayah penelitian terbagi menjadi 2 zona penelitian yaitu zona I (hutan bagian tepi) dan zona II (hutan bagian dalam). Pada setiap zona diambil sebanyak 10 titik

Kemudian untuk menentukan dimensi awal elemen struktur, baik untuk balok dan kolom, parameter awal yang digunakan didasarkan pada beban gravitasi yang diterima oleh

Struktur rangka kaku adalah jenis struktur bangunan gedung yang terdiri dari elemen-elemen linier yang dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh titik hubung yang mencegah rotasi relatif, sehingga mampu menahan beban lateral seperti angin dan

Elemen struktur utama dalam sebuah bangunan adalah komponen-komponen yang berperan dalam mendukung, menahan, dan menyalurkan beban dari berbagai bagian bangunan ke tanah.. Elemen-elemen