• Tidak ada hasil yang ditemukan

iii bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil karya penyusun sendiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan " iii bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil karya penyusun sendiri"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Nursaid, M.Ag selaku dosen penguji kedua yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam menguji, membimbing dan membimbing penulis hingga selesainya skripsi ini. Tesis ini membahas tentang permasalahan model komunikasi antara guru dan orang tua dalam pembentukan karakter siswa di MA Negeri Ambon dengan tujuan untuk menganalisis model komunikasi guru dan orang tua dalam pembentukan karakter siswa di MA Negeri Ambon.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan utama yang dijadikan bahan pembahasan dalam penelitian ini adalah pola komunikasi guru dan orang tua dalam membangun karakter mahasiswa di MA Universitas Negeri Ambon. Bagaimana pola komunikasi guru dan orang tua dalam membentuk karakter siswa di MA Negeri Ambon. Apa saja faktor pendukung dan penghambat upaya guru berkomunikasi dengan orang tua dalam membangun karakter siswa di Mahkamah Agung Negeri Ambon.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang membangun dan mendidik untuk dijadikan bahan kajian bagi sekolah dan pihak terkait dalam upaya meningkatkan pola komunikasi antara guru dan orang tua dalam pembentukan karakter siswa.

Model juga dapat dikatakan model, yaitu suatu bentuk atau cara menampilkan suatu objek yang memuat kompleksitas proses-proses yang ada di dalamnya serta hubungan antar unsur-unsur pendukungnya11, sedangkan komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti partisipasi, informasi, menjadi milik bersama sehingga secara konseptual makna komunikasi mencakup makna menceritakan (dan menyebarkan) berita, pengetahuan, pemikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menuntut partisipasi agar apa yang diceritakan menjadi milik bersama. 12 Menurut Suprandy, komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang ke orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara langsung maupun tidak langsung.13. Dengan demikian, pola komunikasi merupakan gabungan dua kata yaitu pola dan komunikasi, sehingga dapat dikatakan suatu bentuk penyampaian pesan atau bentuk komunikasi dimana seseorang menyampaikan pesan, baik dengan lambang bahasa atau tanda, figur, gaya. agar orang yang diajak berkomunikasi memahami apa yang dikomunikasikan. Pembentukan adalah proses, cara, tindakan pembentukan, sedangkan karakter diartikan sebagai tingkah laku yang berlandaskan nilai-nilai berdasarkan norma agama, budaya, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika 14 Secara etimologis, karakter berasal dari kata Latin character, yaitu. antara lain berarti budi pekerti, budi pekerti, tabiat, psikologi, budi pekerti, kepribadian dan akhlak, sedangkan menurut terminologinya watak diartikan sebagai sifat-sifat manusia pada umumnya yang bergantung pada faktor-faktor kehidupannya.

Karakter adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, manusia, lingkungan hidup, dan kebangsaan, yang diwujudkan dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan tindakan berdasarkan norma, hukum, perilaku, budaya, dan adat istiadat agama. 15 Jadi dapat dipahami bahwa karakter adalah akhlak atau tingkah laku seseorang yang membentuk kepribadian khusus dan yang membedakannya dengan orang lain. Dengan demikian, pembentukan karakter adalah suatu proses yang dilakukan dalam pendidikan untuk membentuk nilai-nilai dasar/karakter dalam diri seseorang untuk membangun kepribadian orang tersebut, baik nilai-nilai karakter yang harus ada antara manusia dengan Tuhannya, nilai-nilai karakter yang harus ada antara manusia dan orang lain, lingkungan, dan nilai karakter pribadi seseorang. Kedua, untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat upaya guru berkomunikasi dengan orang tua dalam pembentukan karakter siswa di MA Negeri Ambon.

Ketiga, mendeskripsikan pola komunikasi guru dan orang tua dalam membentuk karakter siswa di SMA Negeri Ambon.

Penelitian Terdahulu

Tesis Siti Sofiah yang bertajuk Kerjasama Guru dan Ibu Bapa dalam Pembinaan Tingkah Laku Beragama Pelajar Kelas VIII MTsN Piyungan Yogyakarta. 16Ahmad Riandi, Komunikasi Guru Bersama Ibu Bapa dalam Pembinaan Pendidikan Agama Islam Untuk Pelajar Di Madrasah Tsanawiyah Model Negeri Makassar (Disertasi, Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar, 2013), hlm. 17Siti Sofiah, “Kerjasama guru dan orang tua dalam membina akhlak beragama siswa kelas VIII MTsN Piyungan Yogyakarta” (Disertasi, Fakultas Pendidikan UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta, 2010), hlm.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter di SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari Gunungkidul dilakukan melalui (a) keteladanan di kelas, (b) pembinaan anak secara langsung melalui pembelajaran di kelas, (c) pembiasaan, (d ) integrasi pendidikan karakter dengan mata pelajaran, (e) integrasi pendidikan karakter dengan budaya sekolah, (f) integrasi pendidikan karakter dengan kegiatan ekstrakurikuler, dan (g) integrasi pendidikan karakter dengan kebiasaan berperilaku.19. 18 Dading Khoirul, “Pendidikan Karakter Siswa Melalui Metode Cerita Dalam Kegiatan Pembelajaran Akhlak Iman di Kelas IVMI Al-Hidayah Demuk Pucanglaban Tulungagung” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung: Tulungagung, 2015), hal. 19Dian Susila Wijaya, “Upaya Pembentukan Karakter Siswa SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari Gunungkidul” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta, 2014), hal.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, menurut penulis uraian hasil penelitian sebelumnya hanya menekankan pada aspek: komunikasi guru dengan orang tua dalam pendidikan agama Islam, kerjasama antara guru dan orang tua dalam memupuk perilaku beragama, membentuk karakter siswa melalui metode cerita dalam kegiatan pengajaran, keyakinan moral dan terakhir upaya pembentukan karakter siswa, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan penulis menekankan aspek model komunikasi antara guru dan orang tua dalam pembentukannya. dari karakter siswanya.

Kerangka Teoritis

Hal ini menurut penulis membedakannya dengan penelitian dan penelitian sebelumnya yang akan dilakukan oleh penulis. Begitu pula dalam dunia pendidikan, komunikasi antara guru dan orang tua merupakan hal yang penting dalam membentuk karakter siswa. Guru harus mendidik karakter siswa, terutama melalui pengajaran yang dapat mengembangkan rasa hormat dan tanggung jawab.

Keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter peserta didik, hal ini dikarenakan hubungan yang harmonis antar keluarga akan membuat proses pendidikan anak atau peserta didik dapat berjalan dengan lancar. Menurut Bodgan dan Taylor, penelitian kualitatif empiris adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dimana data yang dikumpulkan berupa perkataan tertulis atau lisan orang dan perilaku yang diamati secara empiris/langsung.1. Penelitian kualitatif empiris adalah penelitian yang datanya berupa kata-kata (berasal dari wawancara, catatan, laporan, dokumen, dan lain-lain) atau tulisan yang mengutamakan deskripsi analitis terhadap suatu peristiwa atau proses sebagaimana adanya dalam lingkungan. makna yang mendalam tentang sifat proses.

Tujuan penelitian kualitatif empiris dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan realitas empiris di balik fenomena pola komunikasi guru.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan psikologi adalah suatu pendekatan atau ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala-gejala perilaku yang diamatinya,4 sehingga pendekatan ini dimaksudkan sebagai upaya komunikasi antara guru dan orang tua dalam membentuk karakter siswa di MA Negeri Ambon. Pendekatan sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan bersama dalam masyarakat dan ikatan antar manusia yang mengatur kehidupannya5, sehingga pendekatan ini sangat penting digunakan peneliti untuk menjalin komunikasi dengan guru, orang tua dan siswa untuk mengetahui pola komunikasi antara guru dan orang tua dalam karakter. mahasiswa MA Negeri Ambon.

Sumber Data

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama,7 melalui studi lapangan melalui penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu MA Negeri Ambon melalui observasi dan wawancara. Data sekunder yaitu data yang meliputi dokumen resmi, buku, hasil penelitian berupa laporan dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti 8 Data sekunder dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh dari media informasi dan referensi lain, dokumentasi dan data dari sekolah (seperti kondisi fasilitas.

7Amiruddin en Zainal Asakin, Inleiding tot Regsnavorsingsmetodes, (Cet; II; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), p.

Metode Pengumpulan Data

Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang diteliti dan untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari narasumber/informan.11 Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan beberapa guru dan beberapa orang tua siswa, untuk mendapatkan jawaban mengenai pola komunikasi guru dengan orang tua dalam membentuk karakter siswa di MA Negeri Ambon. Dokumentasi merupakan kumpulan data tertulis dan informasi yang berkaitan dengan mata pelajaran.12 Dalam penelitian ini penulis memperoleh data aktual sekolah yang bersangkutan, baik tentang kondisi guru maupun siswa, dan selain itu peneliti juga mendokumentasikan hal-hal penting hal-hal. berkaitan dengan pola komunikasi antara guru dan orang tua dalam membentuk karakter siswa. Kondisi ini dipandang peneliti karena teknik pengumpulan data melalui dokumentasi sangat mendukung proses penelitian.

Teknik Analisis dan Interpretasi

Pola komunikasi guru dan orang tua untuk membentuk karakter siswa di MA Negeri Ambon yaitu dengan menggunakan atau menerapkan pola komunikasi multi arah, dimana semakin efektif pola komunikasi persuasif dan partisipatif maka akan semakin cepat terbentuknya karakter siswa. Faktor pendukung dan penghambat upaya guru berkomunikasi dengan orang tua dalam membentuk karakter siswa di MA Negeri Ambon, dimana faktor pendukung komunikasi antara guru dan orang tua siswa di MA Negeri Ambon adalah guru yang proaktif dan guru sebagai motivator. Sedangkan faktor penghambat komunikasi antara guru dan orang tua siswa di MA Negeri Ambon adalah kurang optimalnya pertukaran informasi, penggunaan teknologi yang belum optimal dan terbatasnya sarana dan prasarana, sehingga semakin banyak faktor pendukung maka semakin besar pula komunikasi antara guru dan orang tua siswa di MA Negeri Ambon. berpengaruh terhadap pembentukan karakter siswa.

Guru juga harus selalu berkomunikasi dengan orang tua siswa agar dapat menyelaraskan pendidikan anaknya. Khoirul, Dading, “Pembentukan Karakter Siswa Melalui Metode Cerita dalam Kegiatan Pembelajaran Akhlak Iman di Kelas IVMI Al-Hidayah Demuk Pucanglaban Tulungagung”. Metode proses pembelajaran apa yang anda gunakan dalam pembelajaran untuk membentuk karakter siswa?

-Apakah usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk membina hubungan/kerjasama antara ibu bapa dan guru dalam pembentukan sahsiah pelajar. Dalam pembentukan sahsiah pelajar, berapa kalikah guru mengadakan perjumpaan dengan ibu bapa pelajar dalam satu semester. Dalam pembentukan watak kanak-kanak, berapa kali guru mengadakan pertemuan dengan ibu bapa pelajar dalam satu semester.

Referensi

Dokumen terkait

PENULIS BERTANYA LAGI TENTANG PROGRES ARTIKEL YANG DI RESUBMIT: TANGGAL 5 JULI 2022... TANGGAPAN EDITOR TERHADAP PERTANYAAN PENULIS: TANGGAL 6