BEST PRACTICE KEPALA SEKOLAH:
ESLUHA PARENTING CLUB,
SEBUAH UPAYA MENSINERGIKAN SEKOLAH DAN KELUARGA DALAM PENGAWALAN
PENDIDIKAN KARAKTER
DISUSUN OLEH :
ULFI FATKHIYAH MAHMUD, S.AG KEPALA SEKOLAH
SDIT LUQMAN AL HAKIM
YOGYAKARTA
Latar belakang
1. Keprihatinan karena banyak sekali terjadi kenakalan remaja yang notabene sebagian besar mereka adalah pelajar.
2. Keprihatinan banyaknya orang tua yang abai/kurang peduli dengan pendidikan karakter anaknya dan lebih mementingkan kesuksesan akademis.
3. Kekhawatiran bahwa gejala-gejala itu juga sudah muncul di SDIT LUQMAN AL HAKIM, dan sekitarnya.
4. Visi SDIT Luqman Al Hakim adalah: terwujudnya generasi yang qur’any, mandiri, berprestasi, dan berbudaya lingkungan.
1. Keprihatinan karena banyak sekali terjadi kenakalan remaja yang notabene sebagian besar mereka adalah pelajar.
2. Keprihatinan banyaknya orang tua yang abai/kurang peduli dengan pendidikan karakter anaknya dan lebih mementingkan kesuksesan akademis.
3. Kekhawatiran bahwa gejala-gejala itu juga sudah muncul di SDIT LUQMAN AL HAKIM, dan sekitarnya.
4. Visi SDIT Luqman Al Hakim adalah: terwujudnya generasi yang qur’any, mandiri, berprestasi, dan berbudaya lingkungan.
LATAR BELAKANG
KONDISI YANG MELINGKUPI
PELAJAR SAAT INI
1. MEROKOK
1. SALAH MODEL
2. KETIDAK JELASAN IDENTITAS
3. PEMAHAMAN YANG
SALAH
2. KECANDUAN GAME / GADGET
1. MOTIVASI HIDUP RENDAH 2. MASUKNYA
PORNOGRAFI,
KEKERASAN, HEDONIS,
PRAGMATIS
3. MIRAS, NARKOBA
1. PELARIAN
MASALAH
2. PRAGMATIS
4. TAWURAN
MISKIN IDENTITAS
TIDAK JELAS ORIENTASI
MISKIN IDENTITAS
TIDAK JELAS
ORIENTASI
5. Seks Bebas 5. Seks Bebas
• Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) : 32
% remaja usia 14 - 18 tahun di Jakarta, Surabaya, dan Bandung pernah berhubungan seks.
• Hasil survei lain menyatakan, 1 dari 4 remaja Indonesia melakukan hubungan seksual pranikah, 62,7 % remaja kehilangan perawan saat masih duduk di bangku SMP, dan bahkan 21,2 % di antaranya pernah melakukan aborsi.
• Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) : 32
% remaja usia 14 - 18 tahun di Jakarta, Surabaya, dan Bandung pernah berhubungan seks.
• Hasil survei lain menyatakan, 1 dari 4 remaja Indonesia
melakukan hubungan seksual pranikah, 62,7 % remaja
kehilangan perawan saat masih duduk di bangku SMP,
dan bahkan 21,2 % di antaranya pernah melakukan
aborsi.
Remaja sbg Pelaku Aborsi terbesar
• Sebanyak 62,6 % pelaku
aborsi adalah remaja berusia 15 - 24 tahun. Metode aborsi 37 % melalui kuret, 25 %
melalui oral dan pijatan, 13 % melalui cara suntik, 8 %
memasukkan benda asing ke dalam rahim, dan selebihnya melalui jamu dan akupunktur.
• Sebanyak 62,6 % pelaku
aborsi adalah remaja berusia 15 - 24 tahun. Metode aborsi 37 % melalui kuret, 25 %
melalui oral dan pijatan, 13 % melalui cara suntik, 8 %
memasukkan benda asing ke
dalam rahim, dan selebihnya
melalui jamu dan akupunktur.
5 Aborsi Tiap Menit !
• Aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta kejadian per tahun, atau 208.333 kejadian aborsi per bulan, atau 6.944 kejadian aborsi per hari, atau 290
kejadian aborsi setiap jam.
• Tiap menit terjadi 4 sampai 5 kejadian aborsi di Indonesia!
• Data BPS : Jumlah kelahiran
4,5 juta per tahun
• LESBIAN
• GAY
• BISEXUAL
• TRANSEKSUAL
• LESBIAN
• GAY
• BISEXUAL
• TRANSEKSUAL CINTA SEJENIS
CINTA SEJENIS
Dengan dalih:
CINTA ADALAH HAK ASASI MANUSIA
TUJUAN
PEMBAHASAN TUJUAN
PEMBAHASAN
1. MENINGKATKAN KESADARAN BAGI SEKOLAH DAN KELUARGA BAHWA ANCAMAN DEKADENSI MORAL BAGI ANAK-ANAK SUDAH
DI DEPAN MATA
3. MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT UNTUK IKUT BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PEMBANGUNAN
KARAKTER GENERASI MUDA
4. MENGHARAPKAN PEMERINTAH LEBIH BERSUNGGUH-SUNGGUH DALAM MEMPERHATIKAN KUALITAS PENYIAPAN GENERASI PEMIMIPIN MASA DEPAN YANG SEMAKIN BERAT TANTANGAN DI
ERA GLOBAL VILLAGE INI.
2. MENINGKATKAN KESADARAN PERLUNYA SEKOLAH DAN
KELUARGA BERSINERGI DALAM MENDIDIK ANAK-ANAK.
DASAR PEMIKIRAN DASAR PEMIKIRAN
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
3. Q.S. At-Tahrim : 6
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka....”
2. Ki Hajar Dewantoro menyatakan Tri Centra pendidikan dengan mengatakan :
“Di dalam hidupnya anak- anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya yaitu: alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda”.
Kini lahir istilah Tri Pusat Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003, yang meliputi :
a) Pendidikan keluarga b) Pendidikan sekolah c) Pendidikan masyarakat
2. Ki Hajar Dewantoro menyatakan Tri Centra pendidikan dengan mengatakan :
“Di dalam hidupnya anak- anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya yaitu: alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda”.
Kini lahir istilah Tri Pusat Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003, yang meliputi :
a) Pendidikan keluarga
b) Pendidikan sekolah
c) Pendidikan masyarakat
PROGRAM PROGRAM
ESLUHA PARENTING
CLUB ( E P C )
DENGAN KEGIATAN
SBB:
1. SEMINAR PARENTING
2. FAMILY GATHERING GURU, WALI,
DAN SISWA
3. PEMBENTUKAN GRUP WA DI SETIAP KELAS DAN PERTEMUAN RUTIN BULANAN
MEMUDAHKAN KOMUNIKASI DAN
KOORDINASI
WALI SISWA
GU RU
4. MENGAWAL GERAKAN
MAGHRIB MENGAJI (GEMAJI)
dan karakter lain sesuai program
Teknis
pelaporan
5. TAHSIN DAN TAHFIZH
WALI
6. PELAYANAN COUNSELING WALI
bersama Guru BK
bersama wali kelas
bersama KS
7. FGD (FOCUS GRUP DISCUSSION) 7. FGD (FOCUS GRUP DISCUSSION)
Baru terbentuk beberapa kelompok
1. Dipandu oleh guru
2. Anggota 5-15 orang 3. Agenda:
penyampaian materi dan
sharing