Kingdom Plantae
Kingdom Plantae merupakan organisme eukariotik multiseluler yang mempunyai dinding sel dan klorofil. Karena memiliki klorofil dalam selnya, maka plantae bersifat autotrof atau dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Kingdom Plantae terdiri dari organisme-organisme yang biasa disebut dengan tumbuhan.
Terdapat beberapa divisi dalam Kingdom Plantae diantaranya adalah divisi Bryophyta, divisi Pteridophyta, divisi Coniferophyta, divisi Angiospermae.
Ciri-ciri Kingdom Plantae
1. Multiseluler atau mempunyai banyak sel.
2. Autrotrof, bisa membuat makanan sendiri.
3. Eukariotik, merupakan sel yang telah memiliki membrane inti sel.
4. Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa.
5. Hidup didaratan yang lembab atau perairan.
6. Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum atau pati.
7. Memperoleh makanan dengan cara fotosintesis yang dibantu dengan cahaya matahari.
8. Bereproduksi secara seksual (putik dan benang sari) maupun aseksual (cangkok, tunas, stek dan yang lainnya).
9. Memiliki akar yang berguna untuk menyerap air dan memperkokoh tumbuhan.
10. Memiliki daun untuk mengumpulkan sinar matahari yang digunakan untuk menghasilkan glukosa
Klasifikasi Plantae
Berdasarkan klasifikasi lima kingdom maka kingdom Plantae digolongkan menjadi beberapa filum yakni Lumut (Bryophyta), Paku-pakuan (Pteridhophyta), serta Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta).
Sedangkan berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar yaitu :
1. Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi Lumut (Bryophyta).
2. Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta) yang meliputi Paku-pakuan (Pteridhophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta).
Manfaat Positif dan Negatif Plantae
Positif :
1. Sebagai sumber oksigen 2. Sebagai sumber makanan
3. Menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi 4. Lingkungan menjadi indah dan sehat
5. Sebagai bahan baku berbagai produk Kesehatan
Negatif
1. Beberapa tumbuhan angiospermae dari kingdom plantae yang mengandung racun dan berdampak buruk jika dikonsumsi secara terus menerus. Contoh : ganja, kokain
2. Paku atau pteridphyta adalah salah satu anggota kingdom plantae,umbuhan paku memiliki peranan yang baik bagi manusia namun memiliki efek merugikan juga. Seperti halnya dapat sebagai gulma tanaman padi (𝘚𝘢𝘭𝘷𝘪𝘯𝘪𝘢 𝘮𝘰𝘭𝘦𝘴𝘵𝘢), berisifat beracun (𝘊𝘶𝘭𝘤𝘪𝘵𝘢 𝘔𝘢𝘤𝘳𝘰𝘤𝘢𝘳𝘱𝘢 dan 𝘗𝘵𝘦𝘳𝘪𝘥𝘪𝘶𝘮 𝘈𝘲𝘶𝘪𝘭𝘪𝘯𝘪𝘶𝘮), dan tanaman invasif (𝘎𝘭𝘦𝘪𝘤𝘩𝘦𝘯𝘪𝘢 𝘭𝘪𝘯𝘦𝘢𝘳𝘪).
Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Thallophyta)
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan yang tidak memiliki organ sejati (akar, batang, dan daun) dan tumbuhan ini tidak memiliki Xylem dan Floem. Lumut disebut juga sebagai tumbuhan perintis yang tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain tumbuh, karena lumut memiliki akar yang bernama Rizoid yang mampu menebus lapisan batuan sehingga lama kelamaan batu akan mengalami pelapukan dan terbentuklah lapisan tanah.
Ciri-ciri Tumbuhan Lumut
1. Hidup diarea lembab atau basah serta terlindung dari cahaya matahari langsung.
2. Penyebaran lumut bersifat kosmopolit (dimana saja mulai daerah tropis hingga daerah kutub).
3. Pada bagian luar tubuhnya terdapat lapisan lilin untuk mencegah air masuk.
4. Merupakan tanaman peralihan dari Thallophyta ke Cormophyta.
5. Gamet Jantan dihasilkan oleh Anteridium yang didukung oleh Anteridiofor.
6. Gamet betina dihasilkan oleh Arkegonikum yang didukung oleh Arkegoniofor.
7. Memiliki sel banyak dan berbentuk pipih, melekat pada substrat dengan ketinggian 1 cm samapai 20 cm.
8. Dinding sel terbentuk dari selulosa dan tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin.
9. Memiliki Rhizoid dan daun tetapi tidak memiliki akar, batang dan daun sejati.
10. Tidak memiliki pembuluh angkut sehingga proses pengangkutan didalam tubuh menggunakan sel parenkim.
Siklus Hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid.
Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk
membuahi ovum.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap
kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung.
Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas- berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.
Manfaat Positif dan Negatif (Bryophyta)
Positif :
1. Menjaga kelembaban lingkungan 2. Menyerap dan menyimpan air
3. Membantuk dalam proses pembentukan tanah negatif:
1. mengurangi estetika,
2. kompetitor bagi penyerapan nutrisi, 3. inang beberapa jenis penyakit.
4. Lumut: sering menjadi gulma pada sistem hidroponik substrat terutama apabila tingkat ketebalannya tinggi
Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) dibagi menjadi tiga kelas, yaitu 1. Lumut Daun (Bryopsida),
2. Lumut Hati (Hepaticophyta) dan 3. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut ini bisa dengan mudah dijumpai pada tempat yang basah atau lembab, biasanya menempel pada permukaan batu bata, tembok dan tempat terbuka lainnya.
Tubuhnya berukuran kecil, berbatang semu tegak dan juga daunnya tersusun spiral. Pada pangkal batang terdapat Rizoid yang bercabang dan juga berfungsi sebagai akar.
Ciri-ciri lumut daun:
1. Daun dan batang pada gametofit sulit dibedakan.
2. Bentuk gametofit simetri radial.
3. Arkegonium dan anteridium ada di ujung gametofit diantara daun, terus tumbuh menjadi sporangium.
4. Sporofitnya tumbuh dari sporangium yang nempel di ujung batang dari gametofit.
5. Gametofit tumbuh tegak atau merayap.
6. Berkembang dari protonema.
7. Ada daun, batang, dan rizoid yang terdiri dari beberapa sel.
8. Arkegonium melekat di atas kapsul dan jadi kaliptra.
9. Kapsul bagian bawah mempunyai stomata dan bisa fotosintesis.
10. Selama kapsulnya berkembang, tangkainya (seta) memanjang perlahan.
Lumut Hati (Hepaticophyta)
Marchantiophyta atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembap. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun.
Ciri-ciri :
1. Gametofit berupa talus dan memiliki bentuk lembaran seperti hati.
2. Talur berwarna hijau dan percabangannya menggarpu.
3. Di sisi bawah ada selapis sel yang mirip daun, biasanya disebut sisik vertal.
4. Talur melekat pada substrat menggunakan rizoid.
5. Saprofit tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina.
Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Lumut tanduk sering menjadi spesies pertama yang menempati sebuah wilayah terbuka dan lembab.
Habitat Lumut Tanduk (Anthoceropsida) ialah di bukit ataupun di lereng gunung pada tanah mineral yang lembab.
Lumut tanduk tidak bagus tumbuh pada daerah yang bersifat asam dan sedikit unsur hara, contohnya tanah gambut. Lumut tanduk banyak hidup di tepi danau, selokan, dan sungai.
Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Akar masih berupa rizoid, talus gametofit tidak dapat dibedakan antara struktur daun dan batang
Talus gametofit mempunyai bentuk pipih dorsiventral
Terciptanya gametangium (anteridium dan arkegonium) di permukaan dorsal talus gametofit
Talus sporofitnya menyerupai bentuk tanduk atau jarum yang ramping (kecil), dan pertumbuhannya terjadi sebab pembelahan sel-sel dasar pada daerah kaki.
Struktur Tubuh Lumut Tanduk berupa talus, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang.
Lumut tanduk mempunyai sel yang hanya terdiri dari satu kloropas.
Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta)
Tumbuhan berpembuluh atau Traceophyta adalah kelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem- sistem pembuluh yang jelas dan khas untuk menyalurkan hara/nutrien dari tanah oleh akar ke bagian tajuk (shoot) serta untuk menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme dari daun ke bagian-bagian lain tubuhnya. Pembuluh ini memiliki tipe sel-sel yang khusus untuk keperluan ini dan dapat
dibedakan dengan jelas secara anatomi. Tumbuhan berpembuluh juga memiliki akar, batang, dan daun sejati, sehingga termasuk ke dalam kormofita. Pengelompokan ini bersifat monofiletik.
Klasifikasi Tracheophyta
Tumbuhan berpembuluh digolongkan menjadi dua jenis, yaitu tumbuhan tidak berbiji atau tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
1. Tumbuhan tidak berbiji atau tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta) dibedakan lagi menjadi empat kelas yaitu : Paku Purba (Psilophytinae), Paku Kawat (Lycopodinae), Paku Ekor Kuda (Equisetinae), Paku Sejati (Filicinae)
2. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) digolongkan menjadi dua kelas yaitu: tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta berasal dari
kata pteron :sayap bulu, dan phiton :tumbuhan. Sehingga Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora, dimana tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap pada pucuk tumbuhan terdapat bulu-bulu.
Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.
Pada umumnya tumbuhan paku tumbuh di darat terutama didaerah hujan tropis, adapum beberapa jenis tumbuhan paku yang hidup mengapung di air.
Ciri-ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
1. Tubuh utama tumbuhan paku adalah sporofit;
2. Sudah dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya;
3. Memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem;
4. Berkembang biak dengan spora yang terbentuk pada sporangium, letaknya ada di permukaan ventral atau di ketiak daun;
5. Mengalami metagenesis;
6. Alat reproduksi jantan pada tanaman paku disebut anteridium, sedangkan betina disebut arkegonium;
7. Daun yang masih muda akan menggulung layaknya gagang biola;
8. Habitus tanaman paku-pakuan dapat berupa pohon, semak, epifit, merambat, mengapung, hidrofit, dan menjalar;
Siklus hidup tumbuhan Paku (Pteridophyta)
1. Pada tahap awal siklus hidup, tumbuhan paku menghasilkan spora melalui organ khusus yang disebut sporangium.
2. Spora yang dihasilkan akan tersebar dan jatuh ke tanah atau tempat lain yang sesuai untuk tumbuh.
3. Spora kemudian akan tumbuh menjadi protalus, yaitu tumbuhan yang belum memiliki akar, batang, atau daun sejati. Protalus pada tumbuhan paku disebut juga dengan prothallus.
4. Berikutnya, prothallus menghasilkan struktur jantan dan betina yang berbeda, yaitu anteridium dan arkegonium.
5. Pada tahap selanjutnya, anteridium menghasilkan sperma, sementara arkegonium menghasilkan sel telur.
6. Sperma kemudian akan berenang menuju arkegonium dan membuahi sel telur, membentuk embrio baru.
7. Embrio kemudian berkembang menjadi individu baru yang menjadi tumbuhan dewasa dengan akar, batang, dan daun sejati.
Manfaat Tumbuhan Paku (pteridophyta)
Positif:1. Digunakan untuk tanaman hias seperti paku jenis selaginela, platycerium, adiantum, dan asplenium.
2. Bisa untuk pupuk hijau seperti tanaman azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena axolla.
3. Bahan campuran obat herbal seperti paku Lycopodium clavatum dan Aspidium filixmas.
4. Ada juga paku yang bisa dimanfaatkan untuk sayuran seperti pakis dan daun semanggi.
5. Melindungi tanaman lain.
6. Bisa digunakan untuk bahan pembersih dan penggosok seperti paku ekor kuda karena ada kandungan silikondioksida.
7. Material bangunan.
8. Digunakan untuk dekorasi rumah, karangan bunga, dan berbagai keperluan lainnya.
Negatif:
1. gulma tanaman padi (𝘚𝘢𝘭𝘷𝘪𝘯𝘪𝘢𝘮𝘰𝘭𝘦𝘴𝘵𝘢),
2. berisifat beracun (𝘊𝘶𝘭𝘤𝘪𝘵𝘢 𝘔𝘢𝘤𝘳𝘰𝘤𝘢𝘳𝘱𝘢 dan 𝘗𝘵𝘦𝘳𝘪𝘥𝘪𝘶𝘮 𝘈𝘲𝘶𝘪𝘭𝘪𝘯𝘪𝘶𝘮), dan 3. tanaman invasif (𝘎𝘭𝘦𝘪𝘤𝘩𝘦𝘯𝘪𝘢 𝘭𝘪𝘯𝘦𝘢𝘳𝘪).
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Mengenal Tumbuhan Paku dari Pengertian hingga Manfaatnya" , https://katadata.co.id/redaksi/berita/6125dd53cd137/mengenal-tumbuhan- paku-dari-pengertian-hingga-manfaatnya
Penulis: Siti Nur Aeni Editor: Redaksi
Klasifikasi tumbuhan Paku (Pteridophyta / Psilopsida)
Tumbuhan Paku dibedakan menjadi empat kelas yaitu 1. Paku Purba (Psilophytinae),
2. Paku Kawat (Lycopodinae), 3. Paku Ekor Kuda (Equisetinae), 4. Paku Sejati (Filicinae)
Paku Purba (Psilophytinae / Psilopsida)
Psilopsida (Yunani, psilos = telanjang) merupakan tumbuhan paku purba (primitif) yang sebagian besar anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai fosil.
Psilopsida memiliki struktur tubuh yang sangat sederhana, tidak memiliki daun dan akar sejati namun memiliki rizom yang dikelilingi rizoid.
Batangnya memiliki percabangan dikotomus, untuk paku purba yang memiliki daun, ukuran daunnya kecil (mikrofil) berbentuk sisik.
Kumpulan sporangium bernama Sinangium berada di ketiak ruas batang. Hanya beberapa jenis yang masih hidup di bumi, salah satunya adalah Psilotum nudum.
Ciri-ciri Paku Purba (Psilophytinae / Psilopsida)
1. Daun mikrofil2. Batang bercabang dikotom, dan berfungsi dalam fotosintesis 3. Pada ruas-ruas batang dihasilkan sporangium
4. Spora dihasilkan dari sporangium
Paku Kawat (Lycopodinae / Lycopsida)
Lycopsida (paku kawat/paku rambut) disebut juga club moss (lumut gada) atau ground pine (pinus tanah), tetapi sebenarnya bukan merupakan lumut atau pinus. Lycopsida adalah tumbuhan paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora.
Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat
menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati
Ciri-ciri Paku Kawat (Lycopodinae / Lycopsida)
1. Memiliki daun yang berukuran kecil (mikrofil) 2. Spora dihasilkan oleh Strobilus3. Tidak bertangkai 4. Batang seperti kawat
5. Akarnya bercabang dan bertulang satu.
Paku Ekor Kuda (Equisetinae/ Sphenopsida)
Sphenopsida disebut paku ekor kuda (horsetail) karena memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda. Paku ekor kuda sering tumbuh di tempat berpasir.
Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, warnanya agak transparan dan tersusun melingkar pada batang. Batang Sphenopsida berongga dan beruas-ruas. Batang tampak keras karena tersusun oleh sel-sel dengan dinding sel mengandung silika (sehingga dikenal juga sebagai scouring rushes atau ampelas, yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok).
Batang memiliki rizom. Pada ujung beberapa batang terdapat strobilus yang di dalamnya terdapat sporangia. Sporangium menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama, tetapi ada yang berjenis jantan maupun betina, sehingga paku ekor kuda disebut sebagai paku peralihan.
Ciri-ciri Paku Ekor Kuda (Equisetinae/ Sphenopsida)
1. Memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda.
2. Tumbuh di tempat berpasir.
3. Sporoitnya berdaun kecil atau berbentuk sisik warnanya transparan dan tersusun melingkar pada batang.
4. Batang berongga dan beruas-ruas
5. Menghasilkan spora demean bentuk dan ukuran yang sama, tetapi jenusnya berbeda.
Paku Sejati (Filicinae / Pteropsida)
Pteropsida (paku sejati) atau pakis merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering kita temukan di berbagai habitat, terutama ditempat yang lembab. Pteropsida hidup di tanah, di air, atau epifit di pohon. Pteropsida yang hidup di hutan hujan tropis sangat beraneka ragam jenisnya, namun Pteropsida juga ditemukan di daerah beriklim sedang (subtropis).
Ciri-ciri Paku Sejati (Filicinae / Pteropsida)
1. Daun yang berukuran besar2. Sporangium terdapat pada sporofil 3. Daun mudanya menggulung
4. Bagian batang, tangkai daun, dan sebagian daunnya tertutup oleh suatu lapisan rambut- rambut berbentuk sisik
5. Daun bergerigi dan bergelombang serta mempunyai urat daun yang bentuknya tidak teratur.
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) adalah kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas biji, sebagai bagian yang berasal dari bakal biji, di dalamnya terkandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga sendiri akan berbuah setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang kemudian diikuti oleh pembuahan.
Tumbuhan berbiji juga merupakan heterospora. Membetuk struktur megasporangia dan
mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbu pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya tumbuhan lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak dilepaskan melainkan dipertahankan.
Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
1. struktur spermatophyta lebih kompleks dibanding pakis dan lumut.
2. Spermatophyta dibedakan oleh satu atau lebih akar, batang tunggal atau bercabang di sisi, daun dan dalam banyak kasus, bunga dan buah.
3. Spermatophyta mengandung jaringan pembuluh angkut yang disebut xilem dan floem.
4. Jika xilem terakumulasi dalam jumlah besar, hasilnya dikenal sebagai “kayu”, yang khas pada pohon dan semak.
5. Peridermis adalah lapisan yang menutupi floem sekunder dan terdiri dari sel-sel yang terintegrasi di bawah lapisan luar tanaman.
Manfaat Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Positif :
1. Kumis kucing, jati, mahoni, dan pinus sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan sumber oksigen.
2. Berbagai jenis bunga digunakan untuk dekorasi, upacara adat dan agama, serta bahan pembuatan kosmetik.
3. Sebagai bahan dasar pakaian, contohnya pada rami dan kapas. Untuk bahan bangunan, contohnya pada jati, meranti, dan sana keling.
Negatif :
Beberapa tumbuhan angiospermae dari kingdom plantae yang mengandung racun dan berdampak buruk jika dikonsumsi secara terus menerus. Contoh : ganja, kokain
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Spermatophyte terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu : 1. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka) 2. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Perbedaannya adalah yang terakhir mengembangkan bunga berwarna-warni, sedangkan yang terakhir tidak. Gymnospermae adalah tumbuhan kayu yang menghasilkan struktur lain yang juga sering disebut bunga, tetapi mereka tidak seperti yang Anda kenal karena mereka dapat dikumpulkan dalam kerucut, yang jantan atau betina. Benih diproduksi secara individual, baik dalam skala kerucut, di ujung batang atau di set daun.
TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA (Gymnospermae)
Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji membuka merupakan golongan tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji
terekspos langsung atau terletak di selang daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pêntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" sampai melinjo masak dapat diamati,
sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Ciri-ciri Gymnospermae (Tumbuhan Berbuji Terbuka)
1. Umumnya merupakan pohon besar dengan bakal biji yang tidak dilindungi oleh daun buah 2. Tidak mempunyai bunga sesungguhnya
3. Pada bagian batangnya terdapat kambium, sehingga dapat membesar.
4. Umumnya mempunyai akar tunggang serta memiliki berkas pengangkut berupa floem serta juga xylem.
5. Bentuk daun berupa jarum atau sisik seperti pada pohon pinus dan cemara, ada juga yang berdaun lebar seperti pada daun melinjo.
6. Alat perkembangbiakannya berupa strobilus atau disebut juga dengan runjung. Strobilus terdiri dari dua yaitu, strobilus jantan serta strobilus betina.
7. Beberapa tumbuhan Gymnospermae juga memiliki alat kelamin (jantan dan betina) pada satu pohon, namun ada juga yang terpisah.
Tumbuhan Berbiji Tetutup (Angiospermae)
Angiospermae berasal dari Bahasa Yunani, angios yang artinya “tertutup” serta spermae yang berarti biji. Jadi, Angiospermae merupakan tumbuhan yang menghasilkan biji tertutup. Hampir seluruh tumbuhan angiospermae memiliki bunga. Diantara seluruh tumbuhan tinggi lainnya, kelompok atau golongan tumbuhan angiospermae inilah yang mempunyai macam jenis paling banyak, yakni kurang
lebih itu terdapat sekitar 300.000 spesies. Tumbuhan dari kelompok ini juga sangat penting, baik bagi manusia atau juga hewan karna merupakan sumber makanan keduanya.
Ciri-ciri TUMBUHAN Berbiji Tertutup (Angiospermae)
1. Bakal biji yang terlindungi oleh adanya daun buah, sehingga disebut dengan biji tertutup.
2. Tumbuhan angiospermae ini umumnya berupa pohon besar, tumbuhan rambat ataupun panjat, perdu serta tumbuhan tidak berkayu
3. Daunnya relative lebih lebar serta pipih dengan bentuk yang beranekaragam.
4. Mempunyai sistem perakaran serabut dan tunggang.
5. Mempunyai batang lunak dan keras berkayu.
6. Mempunyai bunga sebagai alat perkembangbiakan utama.